Hari 28

Bersama Tuhan, Semua Hal Mungkin

Kebijaksanaan Amsal 3:11-20
Perjanjian Baru Matius 19:16-30
Perjanjian Lama Ayub 8:1-10:22

pengantar

Ketika hidup memberikan mu lemon, buatlah limun” tulis Norman Vincent Peale, penulis buku terkenal, The Power of Positive Thinking, pada tahun 1952. Terdaftar dalam penjualan paling laku The New York Times selama 186 minggu berturut-turut. Kebanyakan dari apa yang kita katakan adalah perkatakan yang baik dan yang membantu. Tetapi, Firman Tuhan jauh melebihi kekuatan dalam berpikir positif.

Norman Vincewnt Peale berkata, ‘sikap mental yang positif adalah sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu akan berubah menjadi baik, dan bahwa Anda dapat mengatasi segala permasalahan atau kesulitan’. Yesus berkata, ‘Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin’ (Matius 19:26). Hal ini jauh lebih baik dari kekuatan kita untuk berpikir positif. Kekuatan Tuhan-lah yang membuat apa yang terlihat tidak mungkin menjadi mungkin. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan (Lukas 1:37).

Kebijaksanaan

Amsal 3:11-20

11 Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan Tuhan,
  dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.
12 Karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya,
  seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.
13 Berbahagialah orang yang mendapat hikmat,
  orang yang memperoleh kepandaian,
14 karena keuntungannya melebihi keuntungan perak,
  dan hasilnya melebihi emas.
15 Ia lebih berharga dari pada permata;
  apa pun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya.
16 Umur panjang ada di tangan kanannya,
  di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
17 Jalannya adalah jalan penuh bahagia,
  segala jalannya sejahtera semata-mata.
18 Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya,
  siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.
19 Dengan hikmat Tuhan telah meletakkan dasar bumi,
  dengan pengertian ditetapkan-Nya langit,
20 dengan pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran
  dan awan menitikkan embun.

Komentar

Melalui Yesus, Seluruh Jagad Raya diciptakan

Fakta bahwa bersama Tuhan 'semua hal adalah mungkin' dibuktikan dari kenyataan bahwa Allah menciptakan seluruh alam semesta dari ketiadaan. ‘Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit, dengan pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran dan awan menitikkan embun' (Ay.19-20).

Penulis Amsal melihat kebijaksanaan sebagai seorang Pribadi (Ay.13-18). Melalui Perjanjian Baru, kita mengenal Pribadi Yesus. Paulus menuliskan bahwa Kristus adalah kuasa dan hikmat Allah (1 Korintus 1:24).

Sampai Anda menemukan hubungan dengan Yesus, hidup tidak akan masuk akal. Seluruh alam semesta diciptakan melalui Yesus (Yohanes 1:3). Dia mengasihi Anda. Dalam hubungan dengan Dia, Anda menemukan hikmat Tuhan dan kekuatan Tuhan.

Ketika Anda menemukan Yesus, Anda menemukan sumber dari hikmat. Ini adalah cara untuk diberkati (Amsal 3:13a). Ini juga salah satu cara untuk memperoleh kepandaian (Amsal 3:13b). Hal ini jauh lebih menguntungkan dari pada seluruh berkat kekayaan (Ay.14-15a). Kenyataannya, tidak ada yang dapat menyamainya. (Ay.15b).

Ini adalah jalan menuju umur yang panjang. (Ay.16, di mana menurut Perjanjian Baru adalah ‘kehidupan kekal’, lihat Yohanes 3:16). Disini, Anda menemukan kekayaan dan kehormatan yang sejati (Amsal 3:16). Ini adalah cara untuk berdamai diluar pemahaman sederhana (Ay.17). Disini, Anda menemukan pohon kehidupan (Ay.18).

Doa

Tuhan, saya mencari-Mu hari ini. Berikan saya hikmat, kedamaian, dan kekuatan untuk menghidupi kehidupan yang Engkau ingin saya pimpin.
Perjanjian Baru

Matius 19:16-30

Orang muda yang kaya

(Mrk. 10:17-27; Luk. 18:18-27)
16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 17 Jawab Yesus: “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” 18 Kata orang itu kepada-Nya: “Perintah yang mana?” Kata Yesus: “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, 19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” 20 Kata orang muda itu kepada-Nya: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” 21 Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” 22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. 23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” 25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” 26 Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”

Upah mengikut Yesus

(Mrk. 10:28-31; Luk. 18:28-30)
27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” 28 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. 29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Komentar

Bersama Tuhan, tidak ada yang mustahil

Apakah Anda kadang-kadang menghadapi situasi yang tampaknya mustahil? Mungkin hubungan yang tampaknya telah hancur tidak dapat dikembalikan lagi, atau masalah kesehatan, keuangan, atau sesuatu yang tampaknya mustahil untuk diubah. Bersama Tuhan selalu ada harapan, tidak peduli seberapa buruk kondisinya. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Kekuatannya menjadikan segala sesuatu mungkin.

Konteks perkataan Yesus bahwa 'Bagi Allah segala sesuatu mungkin' (Ay.26) merujuk pada Pemuda yang kaya yang kepadanya Yesus mengatakan, 'ikutlah Aku' (Ay.21b). Yesus mengatakan, ‘pergilah, juallah hartamu dan berikan hasilnya pada orang miskin’ (Ay.21a). Tetapi, terlalu berat baginya untuk merelakan yang dimilikinya sehingga pemuda tersebut pergi dengan 'bersedih' (Ay.22). Yesus menunjukkan bagaimana susahnya seorang yang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga (Ay.23-24). Namun, bersama Tuhan semua hal mungkin (Ay.26).

Yesus mengatakan bahwa, secara manusia, adalah mustahil bagi siapapun untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga (Ay.26). Kekayaan dunia tidak dapat membuat orang masuk ke dalamnya. Kenyataannya, kekayaan dunia adalah penghalang. Yesus berkata,’lebih mudah bagi seekor unta untuk melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah (Ay.24).

Beberapa orang menyebutkan bahwa hal ini merujuk pada cara untuk memasuki gerbang Yerusalem yang disebut ‘lobang jarum’. Seekor unta harus menurunkan seluruh muatan di punggungnya untuk melewati lobang jarum. Orang lain telah menunjukkan bahwa sebuah kata yang sangat mirip dengan 'unta' berarti semacam benang. Mungkin Yesus sedang berbicara mengenai memasukkan benang melalui mata dari sebuah jarum.

Usaha-usaha untuk merasionalisasi perkataan Yesus justru menghilangkan inti dari perkataan tersebut. Intinya adalah bahwa mustahil bagi unta untuk melewati lobang jarum. Tetapi, apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Tuhan (Ay.26).

Menjawab pertanyaan dari pada murid, ‘Kemudian siapakah yang memiliki kesempatan?’ Yesus melihat mereka dan berkata, ‘tidak ada kesempatan sama sekali jika Anda berpikir Anda bisa melakukannya sendiri. Setiap kesempatan ada jika Anda mempercayai Allah untuk melakukannya (Ay.25-26).

Di dunia ini yang kaya, yang kuat, dan yang terkenal adalah orang-orang yang dilihat sebagai “yang pertama”. Yang miskin direndahkan, diabaikan, dan dilihat sebagai “yang terakhir”. Tetapi dalam Kerajaan Surga adalah sebaliknya. Yesus berkata, ‘tetapi orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu’ (Ay.30).

Kerajaan Surga justru adalah kebalikan dari apa yang ada di dunia. Yesus meminta kepada pemuda kaya untuk memberikan hartanya kepada orang miskin karena Dia ingin pemuda tersebut menaruh kepercayaannya kepada Yesus dan karena yang miskin adalah prioritas utama dalam Kerajaan. Seharusnya mereka bagian dari kita juga: ribuan anak-anak sekarat setiap hari karena kemiskinan dan kelaparan, orang-orang tertindas di banyak negara, tunawisma di jalanan, orang-orang yang tak dapat ‘bersuara’, dan orang-orang yang rentan.

Yesus jarang mengatakan orang-orang untuk memberikan semuanya, tetapi dalam kasus ini, Ia melakukannya. Untuk setiap orang ada harga untuk mengikut Yesus. Ada harga yang harus dibayar untuk merelakan sesuatu yang berharga bagi kita. Ada hal yang terlihat sebagai harga untuk merelakan sesuatu, tetapi yang kita tahu, hal itu adalah salah.

Berapapun harganya, itu tidak sebanding dengan apa yang dilakukan Yesus untuk menjadikan kehidupan kekal (Ay.29) menjadi mungkin bagi Anda dan saya. Dan tidak sebanding dengan harga untuk tidak mengikut Yesus. Pemuda kaya tersebut telah melewatkan banyak hal.

Lebih lagi, hal itu tidak dapat dibandingkan dengan apa yang Anda terima. ‘Dan setiap orang yang telah meninggalkan rumahnya atau saudaranya laki-laki atau perempuan atau ayahnya, atau ibunya, atau istrinya atau ank-anaknya atau ladangnya demi Aku, akan menerima seratus kali lipat dan akan mewarisi kehidupan yang kekal (Ay.29). Yesus berjanji bahwa untuk segala sesuatu yang Anda relakan, Anda akan menerima jauh lebih banyak dalam kehidupan ini, dan bahkan lebih banyak lagi bersama dengan Yesus di dalam kekekalan.

Doa

Tuhan bantu aku agar bersedia memberikan segala yang kupunya demi Kerajaan Sorga. Terima kasih bahwa yang terbesar dan yang paling abadi datang dari mengikuti Yesus.
Perjanjian Lama

Ayub 8:1-10:22

Bildad membela keadilan hukuman Allah

8Maka berbicaralah Bildad, orang Suah:
2 “Berapa lamakah lagi engkau akan berbicara begitu,
  dan perkataan mulutmu seperti angin yang menderu?
3 Masakan Allah membengkokkan keadilan?
  Masakan Yang Mahakuasa membengkokkan kebenaran?
4 Jikalau anak-anakmu telah berbuat dosa terhadap Dia,
  maka Ia telah membiarkan mereka dikuasai oleh pelanggaran mereka.
5 Tetapi engkau, kalau engkau mencari Allah,
  dan memohon belas kasihan dari Yang Mahakuasa,
6 kalau engkau bersih dan jujur,
  maka tentu Ia akan bangkit demi engkau
  dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu.
7 Maka kedudukanmu yang dahulu akan kelihatan hina,
  tetapi kedudukanmu yang kemudian akan menjadi sangat mulia.

8 Bertanya-tanyalah tentang orang-orang zaman dahulu,
  dan perhatikanlah apa yang diselidiki para nenek moyang.
9 Sebab kita, anak-anak kemarin, tidak mengetahui apa-apa;
  karena hari-hari kita seperti bayang-bayang di bumi.
10 Bukankah mereka yang harus mengajari engkau dan yang harus berbicara kepadamu,
  dan melahirkan kata-kata dari akal budi mereka?
11 Dapatkah pandan bertumbuh tinggi, kalau tidak di rawa,
  atau mensiang bertumbuh subur, kalau tidak di air?
12 Sementara dalam pertumbuhan, sebelum waktunya disabit,
  layulah ia lebih dahulu dari pada rumput lain.
13 Demikianlah pengalaman semua orang yang melupakan Allah;
  maka lenyaplah harapan orang fasik,
14 yang andalannya seperti benang laba-laba,
  kepercayaannya seperti sarang laba-laba.
15 Ia bersandar pada rumahnya, tetapi rumahnya itu tidak tetap tegak,
  ia menjadikannya tempat berpegang, tetapi rumah itu tidak tahan.
16 Ia seperti tumbuh-tumbuhan yang masih segar di panas matahari,
  sulurnya menjulur di seluruh taman.
17 Akar-akarnya membelit timbunan batu,
  menyusup ke dalam sela-sela batu itu.
18 Tetapi bila ia dicabut dari tempatnya,
  maka tempatnya itu tidak mengakuinya lagi, katanya: Belum pernah aku melihat engkau!
19 Demikianlah kesukaan hidupnya,
  dan tumbuh-tumbuhan lain timbul dari tanah.

20 Ketahuilah, Allah tidak menolak orang yang saleh,
  dan Ia tidak memegang tangan orang yang berbuat jahat.
21 Ia masih akan membuat mulutmu tertawa
  dan bibirmu bersorak-sorak.
22 Pembencimu akan terselubung dengan malu,
  dan kemah orang fasik akan tidak ada lagi.”

Jawab Ayub: Tidak seorang pun dapat bertahan di hadapan Allah

9Tetapi Ayub menjawab:
2 “Sungguh, aku tahu, bahwa demikianlah halnya,
  masakan manusia benar di hadapan Allah?
3 Jikalau ia ingin beperkara dengan Allah
  satu dari seribu kali ia tidak dapat membantah-Nya.
4 Allah itu bijak dan kuat,
  siapakah dapat berkeras melawan Dia, dan tetap selamat?
5 Dialah yang memindahkan gunung-gunung dengan tidak diketahui orang,
  yang membongkar-bangkirkannya dalam murka-Nya;
6 yang menggeserkan bumi dari tempatnya,
  sehingga tiangnya bergoyang-goyang;
7 yang memberi perintah kepada matahari, sehingga tidak terbit,
  dan mengurung bintang-bintang dengan meterai;
8 yang seorang diri membentangkan langit,
  dan melangkah di atas gelombang-gelombang laut;
9 yang menjadikan bintang Biduk, bintang Belantik,
  bintang Kartika, dan gugusan-gugusan bintang Ruang Selatan;
10 yang melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak terduga,
  dan keajaiban-keajaiban yang tidak terbilang banyaknya.
11 Apabila Ia melewati aku, aku tidak melihat-Nya,
  dan bila Ia lalu, aku tidak mengetahui.
12 Apabila Ia merampas, siapa akan menghalangi-Nya?
  Siapa akan menegur-Nya: Apa yang Kaulakukan?
13 Allah tidak menahani murka-Nya,
  di bawah kuasa-Nya para pembantu Rahab membungkuk;
14 lebih-lebih aku, bagaimana aku dapat membantah Dia,
  memilih kata-kataku di hadapan Dia?
15 Walaupun aku benar, aku tidak mungkin membantah Dia,
  malah aku harus memohon belas kasihan kepada yang mendakwa aku.
16 Bila aku berseru, Ia menjawab;
  aku tidak dapat percaya, bahwa Ia sudi mendengarkan suaraku;
17 Dialah yang meremukkan aku dalam angin ribut,
  yang memperbanyak lukaku dengan tidak semena-mena,
18 yang tidak membiarkan aku bernafas,
  tetapi mengenyangkan aku dengan kepahitan.
19 Jika mengenai kekuatan tenaga,
  Dialah yang mempunyai!
  Jika mengenai keadilan,
  siapa dapat menggugat Dia?
20 Sekalipun aku benar, mulutku sendiri
  akan menyatakan aku tidak benar;
  sekalipun aku tidak bersalah, Ia akan menyatakan aku bersalah.
21 Aku tidak bersalah! Aku tidak pedulikan diriku,
  aku tidak hiraukan hidupku!
22 Semuanya itu sama saja, itulah sebabnya aku berkata:
  yang tidak bersalah dan yang bersalah kedua-duanya dibinasakan-Nya.
23 Bila cemeti-Nya membunuh dengan tiba-tiba,
  Ia mengolok-olok keputusasaan orang yang tidak bersalah.
24 Bumi telah diserahkan ke dalam tangan orang fasik,
  dan mata para hakimnya telah ditutup-Nya;
  kalau bukan oleh Dia, oleh siapa lagi?
25 Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada seorang pelari,
  lenyap tanpa melihat bahagia,
26 meluncur lewat laksana perahu dari pandan,
  seperti rajawali yang menyambar mangsanya.
27 Bila aku berpikir: Aku hendak melupakan keluh kesahku,
  mengubah air mukaku, dan bergembira,
28 maka takutlah aku kepada segala kesusahanku;
  aku tahu, bahwa Engkau tidak akan menganggap aku tidak bersalah.
29 Aku dinyatakan bersalah,
  apa gunanya aku menyusahkan diri dengan sia-sia?
30 Walaupun aku membasuh diriku dengan salju
  dan mencuci tanganku dengan sabun,
31 namun Engkau akan membenamkan aku dalam lumpur,
  sehingga pakaianku merasa jijik terhadap aku.
32 Karena Dia bukan manusia seperti aku,
  sehingga aku dapat menjawab-Nya:
  Mari bersama-sama menghadap pengadilan.
33 Tidak ada wasit di antara kami,
  yang dapat memegang kami berdua!
34 Biarlah Ia menyingkirkan pentung-Nya dari padaku,
  jangan aku ditimpa kegentaran terhadap Dia,
35 maka aku akan berbicara tanpa rasa takut terhadap Dia,
  karena aku tidak menyadari kesalahanku.”

Apakah maksud Allah dengan penderitaan?

10“Aku telah bosan hidup,
  aku hendak melampiaskan keluhanku,
  aku hendak berbicara dalam kepahitan jiwaku.
2 Aku akan berkata kepada Allah:
  Jangan mempersalahkan aku;
  beritahukanlah aku, mengapa Engkau beperkara dengan aku.
3 Apakah untungnya bagi-Mu mengadakan penindasan,
  membuang hasil jerih payah tangan-Mu,
  sedangkan Engkau mendukung rancangan orang fasik?
4 Apakah Engkau mempunyai mata badani?
  Samakah penglihatan-Mu dengan penglihatan manusia?
5 Apakah hari-hari-Mu seperti hari-hari manusia,
  tahun-tahun-Mu seperti hari-hari orang laki-laki,
6 sehingga Engkau mencari-cari kesalahanku,
  dan mengusut dosaku,
7 padahal Engkau tahu, bahwa aku tidak bersalah,
  dan bahwa tiada seorang pun dapat memberi kelepasan dari tangan-Mu?

8 Tangan-Mulah yang membentuk dan membuat aku,
  tetapi kemudian Engkau berpaling dan hendak membinasakan aku?
9 Ingatlah, bahwa Engkau yang membuat aku dari tanah liat,
  tetapi Engkau hendak menjadikan aku debu kembali?
10 Bukankah Engkau yang mencurahkan aku seperti air susu,
  dan mengentalkan aku seperti keju?
11 Engkau mengenakan kulit dan daging kepadaku,
  serta menjalin aku dengan tulang dan urat.
12 Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku,
  dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku.
13 Tetapi inilah yang Kausembunyikan di dalam hati-Mu;
  aku tahu, bahwa inilah maksud-Mu:
14 kalau aku berbuat dosa, maka Engkau akan mengawasi aku,
  dan Engkau tidak akan membebaskan aku dari pada kesalahanku.
15 Kalau aku bersalah, celakalah aku!
  dan kalau aku benar, aku takkan berani mengangkat kepalaku,
  karena kenyang dengan penghinaan, dan karena melihat sengsaraku.
16 Kalau aku mengangkat kepalaku,
  maka seperti singa Engkau akan memburu aku,
  dan menunjukkan kembali kuasa-Mu yang ajaib kepadaku.
17 Engkau akan mengajukan saksi-saksi baru terhadap aku,
  – Engkau memperbesar kegeraman-Mu terhadap aku –
  dan pasukan-pasukan baru, bahkan bala tentara melawan aku.

18 Mengapa Engkau menyebabkan aku keluar dari kandungan?
  Lebih baik aku binasa, sebelum orang melihat aku!
19 Maka aku seolah-olah tidak pernah ada;
  dari kandungan ibu aku langsung dibawa ke kubur.
20 Bukankah hari-hari umurku hanya sedikit?
  Biarkanlah aku, supaya aku dapat bergembira sejenak,
21 sebelum aku pergi, dan tidak kembali lagi,
  ke negeri yang gelap dan kelam pekat,
22 ke negeri yang gelap gulita,
  tempat yang kelam pekat dan kacau balau,
  di mana cahaya terang serupa dengan kegelapan.”

Komentar

Dalam hidupmu, tidak ada yang mustahil bersama Tuhan

Terkadang, ketika kita melihat kesengsaraan orang lain, kita tergoda untuk memberikan penjelasan. Saran dari sahabat Ayub, Bildad, kita melihat pencampuan kebenaran, setengah kebenaran, dan kepalsuan (8:1-22).

Ketika Ayub menjawab, katanya, ‘sesungguhnya aku tahu bahwa hal ini benar. Tetapi…’ (9:2). Dengan kata lain, ia menunjukkan bahwa apa yang dikatakan Bildad adalah benar, tetapi tidak semuanya. Ayub menolak penjelasan Bildad tentang mengapa ia menderita.

Perkataan Ayub jauh lebih otentik. Perkataannya berasal dari hati. Ia berseru kepada Tuhan, ‘aku hanya bisa memohon belas kasihan kepada Tuhan’ (Ay.15). Ia berharap ia tidak pernah dilahirkan (10:18-19). Ia mengakui perjuangan dan keraguannya, dan bahkan kemarahannya atas apa yang terjadi kepadanya. Dia berkata, ‘Aku benci hidupku, oleh karena itu aku bebas mengeluh dan berbicara mengenai kepahitan jiwaku.’ (Ay.1).

Namun ditengah-tengah semua ini, dia mengakui bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Ayub berkata, ‘Hikmat Tuhan sungguh dalam, kuasa-Nya sunggu besar. Ia memindahkan gunung-gunung dengan tidak diketahui orang, membongkar-bangkirnya dalam murka-Nya… Kita tidak akan memahami semua hal-hal besar yang dilakukan-Nya, keajaiban-Nya tidak terhitung. (9:4-5,10). Kau memberikanku hidup, dan kasih yang luar biasa. Kau mengawasi dan menjaga setiap nafasku (10:12).

Ada pencampuran antara perjuangan yang jujur dan iman. Ayub tidak berpura-pura bahwa segala sesuatu baik, atau bahwa ia dapat menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi, tetapi melalui semua itu dia melekat pada pengertiannya akan Tuhan.

Tuhan dapat melakukan apa pun yang mustahil di luar kemampuan manusia. dalam kehidupan Ayub. Allah memulihakn keadaan Ayub dan memberkatinya lebih dari kehidupannya sebelumnya (42:12).

Perjuangan apapun yang sedang Anda alami, seberapapun beratnya hidup, seberapapun mustahilnya kondisi tersebut, adalah penting untuk mengingat kasih-Nya kepadamu dan percaya bahwa bersama Tuhan semua hal mungkin (Matius 19:26).

Doa

Tuhan terima kasih telah memberikan contoh kehidupan dari Ayub, keyakinannya, dan kepercayaannya kepada-Mu selama masa sulit dalam hidupnya. Hidupku ada di dalam tangan-Mu dan kuasa-Mu. Terima kasih untuk kasih-Mu yang menakjubkan. Terima kasih bahwa tidak ada yang mustahil bersama-Mu.

Pippa menambahkan

Matius 19:16-26

Alpha baru saja kembali lagi di gereja kami. Hal ini sangat menarik untuk melihat semua orang yang datang untuk mengeksplorasi iman. Saya berharap tidak akan ada terlalu banyak unta yang terjebak di mata jarum (Ay.24). Dengan Allah semua hal mungkin (Ay.26). Saya tidak sabar untuk melihat apa yang Tuhan akan lakukan terhadap istilah ini di dalam kehidupan orang-orang di lapangan.

ayat hari ini

Matius 19:26

'Bagi Allah segala sesuatu mungkin.'

reader

App

Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Norman Vincent Peale, The Power of Positive Thinking, (Prentice-Hall, 1952)

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.