Anda Dikasihi
pengantar
Shane Taylor dianggap sebagai salah satu pria paling berbahaya dalam sistem penjara Kerajaan Inggris. Sebenarnya, ia dipenjara atas percobaan pembunuhan, tetapi ditambah masa tahanannya selama 4 tahun ketika dia menyerang seorang sipir penjara dengan pecahan kaca, di mana hal itu menyulut kerusuhan.
Dia ditempatkan terpisah dalam sebuah penjara dengan tingkat keamanan yang sangat tinggi. Makanannya diberikan melalui sebuah lubang. Pintunya selalu tertutup kecuali saat datang 6 petugas khusus yang menunggu di luar.
Kemudian, dia dipindah ke penjara Long-Lartin di mana dia menjalani tes Alfa. Selama tes itu dia berdoa, ‘Yesus Kristus, aku tahu Engkau mati di kayu salib untukku. Aku benci diriku jadi seperti ini. Ampuni aku, masuklah dalam hidupku.’ Saat itu, dia dipenuhi denga Roh Kudus. Dia keluar menuju sayap penjara, berkata pada setiap orang yang ditemuinya, ‘Yesus itu nyata!’
Perilakunya berubah banyak sampai-sampai ia dipercayakan bekerja sebagai pendeta penjara di sana. Dia mendoakan para sipir penjara dan musuh-musuhnya dan saat selesai masa tahanan, dia masuk ke dalam gereja. Dia bertemu Sam, seorang gadis yang dulu hidupnya keras dan yang terjerumus dalam narkoba dan kriminalitas. Dia telah beriman kepada Yesus. Kini, mereka menikah dan memiliki 5 anak.
Jika berbicara mengenai Shane sekarang, sulit membayangkan bahwa dia adalah orang yang sama yang dulu menakutkan bagi banyak orang. Dia telah mengalami ‘kasih setia [Allah] yang ajaib’ (Mazmur 17:7). Dia berkata, ‘Yesus mengajari saya cara mengasihi dan mengampuni. Dia telah menyelamatkan saya, mengampuni saya atas perbuatan saya, dan mengubah hidup saya’.
Mazmur 17:6–12
6 Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah;
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
7 Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib,
ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung
pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
8 Peliharalah aku seperti biji mata,
sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
9 terhadap orang-orang fasik yang menggagahi aku,
terhadap musuh nyawaku yang mengepung aku.
10 Mereka tidak menunjukkan belas kasihan,
mereka membual;
11 mereka mengikuti langkah-langkahku, mereka sekarang mengerumuni aku,
mata mereka diarahkan untuk menghempaskan aku ke bumi.
12 Rupa mereka seperti singa, yang bernafsu untuk menerkam,
seperti singa muda, yang mengendap di tempat yang tersembunyi.
Komentar
Ketahuilah bahwa Anda dikasihi dan dihargai oleh Allah
Kasih Allah begitu besar. Daud meminta Allah untuk ‘menunjukkan kasih setia-Nya yang ajaib’ (Ay.7). Dia berdoa, ‘Peliharalah aku seperti biji mata’ (Ay.8a). Biji mata adalah pupil mata dan begitu penting sebagai yang paling dihargai. Renungkanlah betapa besarnya Anda dihargai oleh Allah.
Lalu dia berdoa, ‘sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu’ (Ay.8b). Lagi, ini menceritakan kasih, keintiman, dan perlindungan Allah. Yesus mengambil gambaran ini saat melihat orang-orang Yerusalem di hari-hari menuju penyaliban-Nya, merindukan agar mereka berkumpul dalam naungan sayap-Nya (Matius 23:37).
Daud terkepung oleh ‘musuh’ (Mazmur 17:9), orang-orang fasik yang membual melawannya (Ay.10). Ada banyak waktu dalam hidup Anda ketika Anda secara harafiah menghadapi ‘musuh’, tetapi apapun kesukaran atau kesulitan yang Anda hadapi, Anda bisa bergantung pada kasih Allah.
Doa
Matius 20:1–19
Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur
20“Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. 2 Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. 3 Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. 4 Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. 5 Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. 6 Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? 7 Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. 8 Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. 9 Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. 10 Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. 11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, 12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. 13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? 14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. 15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
16 Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”
Pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus
(Mrk. 10:32-34; Luk. 18:31-34)
17 Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: 18 “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. 19 Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.”
Komentar
Mengalami kasih, kemurahan dan anugerah Allah
Yesus memberikan perumpamaan yang menggambarkan kasih setia-Nya yang ajaib. Perumpamaan tentang para pekerja di kebun anggur menunjukkan kemurahan dan anugerah Allah yang luar biasa, yang memberikan berkat yang sama yang Dia berikan kepada yang lain dan kepada orang-orang yang masuk terakhir ke dalam kerajaan. Kadang ini membuat kita ‘iri’ (Ay.15b). Kita bahagia dengan keadaan kita sampai kita mendengar orang lain berbuat lebih baik. Lalu, kita tergoda untuk merasa iri.
Pemilik tanah dalam perumpamaan ini membalikkan cara komersil yang biasanya. Dia melakukan ini tidak untuk cari untung lebih, tetapi untuk alasan sebaliknya. Dia ingin bermurah hati dan membayar lebih dari apa yang adil. Allah seperti tuan tanah itu. Berkat dan pengampunan-Nya selalu lebih dari yang berhak kita dapatkan.
Terkadang, kita mendengar kesaksian dari orang-orang seperti Shane Taylor yang dulu hidupnya mengerikan. Lalu, pada ‘jam sebelas’ (Ay.9), mereka bertobat dan percaya pada Yesus. Mereka sepenuhnya diampuni dan menerima semua anugerah atas kematian dan kebangkitan Yesus. Beberapa orang menganggap ini tidak adil, atau orang-orang seperti Shane terlalu banyak diberi perhatian. Namun, Allah menggunakan kesaksian mereka, yang tampaknya lebih dari orang-orang yang telah melakukan lebih banyak yang telah menanggung ‘panas terik matahari’ (Ay.12b).
Kerajaan Allah adalah kebalikan dari kerajaan pada umumnya: ‘Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir’ (Ay.16). Yesus berkata bahwa tak perlu iri. Melainkan, ini untuk menunjukkan kemurahan Allah. Dalam kasih setia-Nya, Dia murah hati bagi semuanya. Anugerah yang cuma-cuma. Hasil yang Yesus dulu katakan (Ay.17-20).
Dalam kenyataannya Allah tidak hanya bermurah hati pada orang-orang seperti Shane. Dia juga bermurah hati pada Anda dan saya. Jika Allah hanya memberi sebanyak yang kita hasilkan, maka miskinlah kita. Namun, jika Anda menerima kemurahan yang Allah curahkan pada Anda, maka hasilnya mengherankan.
Melalui kematian dan kebangkitan-Nya (Ay.18-19), Yesus memungkinkan Anda dan saya untuk diampuni dan untuk menikmati kasih-Nya sampai kepada kekekalan.
Doa
Ayub 11:1–14:22
Anjuran Zofar supaya Ayub merendahkan diri di hadapan Allah
11Maka berbicaralah Zofar, orang Naama:
2 “Apakah orang yang banyak bicara tidak harus dijawab?
Apakah orang yang banyak mulut harus dibenarkan?
3 Apakah orang harus diam terhadap bualmu?
Dan kalau engkau mengolok-olok,
apakah tidak ada yang mempermalukan engkau?
4 Katamu: Pengajaranku murni,
dan aku bersih di mata-Mu.
5 Tetapi, mudah-mudahan Allah sendiri berfirman,
dan membuka mulut-Nya terhadap engkau,
6 dan memberitakan kepadamu rahasia hikmat,
karena itu ajaib bagi pengertian.
Maka engkau akan mengetahui, bahwa Allah tidak memperhitungkan bagimu sebagian dari pada kesalahanmu.
7 Dapatkah engkau memahami hakekat Allah,
menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?
8 Tingginya seperti langit – apa yang dapat kaulakukan?
Dalamnya melebihi dunia orang mati – apa yang dapat kauketahui?
9 Lebih panjang dari pada bumi ukurannya,
dan lebih luas dari pada samudera.
10 Apabila Ia lewat, melakukan penangkapan,
dan mengadakan pengadilan, siapa dapat menghalangi-Nya?
11 Karena Ia mengenal penipu
dan melihat kejahatan tanpa mengamat-amatinya.
12 Jikalau orang dungu dapat mengerti,
maka anak keledai liar pun dapat lahir sebagai manusia.
13 Jikalau engkau ini menyediakan hatimu,
dan menadahkan tanganmu kepada-Nya;
14 jikalau engkau menjauhkan kejahatan dalam tanganmu,
dan tidak membiarkan kecurangan ada dalam kemahmu,
15 maka sesungguhnya, engkau dapat mengangkat mukamu tanpa cela,
dan engkau akan berdiri teguh dan tidak akan takut,
16 bahkan engkau akan melupakan kesusahanmu,
hanya teringat kepadanya seperti kepada air yang telah mengalir lalu.
17 Kehidupanmu akan menjadi lebih cemerlang dari pada siang hari,
kegelapan akan menjadi terang seperti pagi hari.
18 Engkau akan merasa aman, sebab ada harapan,
dan sesudah memeriksa kiri kanan,
engkau akan pergi tidur dengan tenteram;
19 engkau akan berbaring tidur dengan tidak diganggu,
dan banyak orang akan mengambil muka kepadamu.
20 Tetapi mata orang fasik akan menjadi rabun,
mereka tidak dapat melarikan diri lagi;
yang masih diharapkan mereka hanyalah menghembuskan nafas.”
Ayub mengakui kekuasaan dan hikmat Allah
12Tetapi Ayub menjawab:
2 “Memang, kamulah orang-orang itu,
dan bersama-sama kamu hikmat akan mati.
3 Aku pun mempunyai pengertian, sama seperti kamu,
aku tidak kalah dengan kamu;
siapa tidak tahu hal-hal serupa itu?
4 Aku menjadi tertawaan sesamaku,
aku, yang mendapat jawaban dari Allah, bila aku berseru kepada-Nya;
orang yang benar dan saleh menjadi tertawaan.
5 Penghinaan bagi orang yang celaka,
– demikianlah pendapat orang yang hidup aman –
suatu pukulan bagi orang yang tergelincir kakinya.
6 Tetapi amanlah kemah para perusak,
dan tenteramlah mereka yang membangkitkan murka Allah,
mereka yang hendak membawa Allah dalam tangannya.
7 Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran,
kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan.
8 Atau bertuturlah kepada bumi, maka engkau akan diberinya pengajaran,
bahkan ikan di laut akan bercerita kepadamu.
9 Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu,
bahwa tangan Allah yang melakukan itu;
10 bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup
dan nafas setiap manusia?
11 Bukankah telinga menguji kata-kata,
seperti langit-langit mencecap makanan?
12 Konon hikmat ada pada orang yang tua,
dan pengertian pada orang yang lanjut umurnya.
13 Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan,
Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.
14 Bila Ia membongkar, tidak ada yang dapat membangun kembali;
bila Ia menangkap seseorang, tidak ada yang dapat melepaskannya.
15 Bila Ia membendung air, keringlah semuanya;
bila Ia melepaskannya mengalir, maka tanah dilandanya.
16 Pada Dialah kuasa dan kemenangan,
Dialah yang menguasai baik orang yang tersesat maupun orang yang menyesatkan.
17 Dia yang menggiring menteri dengan telanjang,
dan para hakim dibodohkan-Nya.
18 Dia membuka belenggu yang dikenakan oleh raja-raja
dan mengikat pinggang mereka dengan tali pengikat.
19 Dia yang menggiring dan menggeledah para imam,
dan menggulingkan yang kokoh.
20 Dia yang membungkamkan orang-orang yang dipercaya,
menjadikan para tua-tua hilang akal.
21 Dia yang mendatangkan penghinaan kepada para pemuka,
dan melepaskan ikat pinggang orang kuat.
22 Dia yang menyingkapkan rahasia kegelapan,
dan mendatangkan kelam pekat pada terang.
23 Dia yang membuat bangsa-bangsa bertumbuh, lalu membinasakannya,
dan memperbanyak bangsa-bangsa, lalu menghalau mereka.
24 Dia menyebabkan para pemimpin dunia kehilangan akal,
dan membuat mereka tersesat di padang belantara yang tidak ada jalannya.
25 Mereka meraba-raba dalam kegelapan yang tidak ada terangnya;
dan Ia membuat mereka berjalan terhuyung-huyung seperti orang mabuk.”
Ayub membela perkaranya di hadapan Allah
13“Sesungguhnya, semuanya itu telah dilihat mataku,
didengar dan dipahami telingaku.
2 Apa yang kamu tahu, aku juga tahu,
aku tidak kalah dengan kamu.
3 Tetapi aku, aku hendak berbicara dengan Yang Mahakuasa,
aku ingin membela perkaraku di hadapan Allah.
4 Sebaliknya kamulah orang yang menutupi dusta,
tabib palsulah kamu sekalian.
5 Sekiranya kamu menutup mulut,
itu akan dianggap kebijaksanaan dari padamu.
6 Dengarkanlah pembelaanku,
dan perhatikanlah bantahan bibirku.
7 Sudikah kamu berbohong untuk Allah,
sudikah kamu mengucapkan dusta untuk Dia?
8 Apakah kamu mau memihak Allah,
berbantah untuk membela Dia?
9 Apakah baik, kalau Ia memeriksa kamu?
Dapatkah kamu menipu Dia seperti menipu manusia?
10 Kamu akan dihukum-Nya dengan keras,
jikalau kamu diam-diam memihak.
11 Apakah kebesaran-Nya tidak akan mengejutkan kamu
dan ketakutan kepada-Nya menimpa kamu?
12 Dalil-dalilmu adalah amsal debu,
dan perisaimu perisai tanah liat.
13 Diam! Aku hendak bicara,
apa pun yang akan terjadi atas diriku!
14 Dagingku akan kuambil dengan gigiku,
dan nyawaku akan kutatang dalam genggamku.
15 Lihatlah, Ia hendak membunuh aku, tak ada harapan bagiku,
namun aku hendak membela perilakuku di hadapan-Nya.
16 Itulah yang menyelamatkan aku;
tetapi orang fasik tidak akan menghadap kepada-Nya.
17 Dengarkanlah baik-baik perkataanku,
perhatikanlah keteranganku.
18 Ketahuilah, aku menyiapkan perkaraku,
aku yakin, bahwa aku benar.
19 Siapa mau bersengketa dengan aku?
Pada saat itu juga aku mau berdiam diri dan binasa.
20 Hanya janganlah Kaulakukan terhadap aku dua hal ini,
maka aku tidak akan bersembunyi terhadap Engkau:
21 jauhkanlah kiranya tangan-Mu dari padaku,
dan kegentaran terhadap Engkau janganlah menimpa aku!
22 Panggillah, maka aku akan menjawab;
atau aku berbicara, dan Engkau menjawab.
23 Berapa besar kesalahan dan dosaku?
Beritahukanlah kepadaku pelanggaran dan dosaku itu.
24 Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu,
dan menganggap aku sebagai musuh-Mu?
25 Apakah Engkau hendak menggentarkan daun yang ditiupkan angin,
dan mengejar jerami yang kering?
26 Sebab Engkau menulis hal-hal yang pahit terhadap aku
dan menghukum aku karena kesalahan pada masa mudaku;
27 kakiku Kaumasukkan ke dalam pasung,
segala tindak tandukku Kauawasi,
dan rintangan Kaupasang di depan tapak kakiku?
28 Dan semuanya itu terhadap orang yang sudah rapuh seperti kayu lapuk,
seperti kain yang dimakan gegat!”
Setelah mati tidak ada harapan lagi
14“Manusia yang lahir dari perempuan,
singkat umurnya dan penuh kegelisahan.
2 Seperti bunga ia berkembang, lalu layu,
seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.
3 Masakan Engkau menujukan pandangan-Mu kepada orang seperti itu,
dan menghadapkan kepada-Mu untuk diadili?
4 Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis?
Seorang pun tidak!
5 Jikalau hari-harinya sudah pasti,
dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu,
dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya,
6 hendaklah Kaualihkan pandangan-Mu dari padanya, agar ia beristirahat,
sehingga ia seperti orang upahan dapat menikmati harinya.
7 Karena bagi pohon masih ada harapan:
apabila ditebang, ia bertunas kembali,
dan tunasnya tidak berhenti tumbuh.
8 Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah,
dan tunggulnya mati di dalam debu,
9 maka bersemilah ia, setelah diciumnya air,
dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai.
10 Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia,
bila orang binasa, di manakah ia?
11 Seperti air menguap dari dalam tasik,
dan sungai surut dan menjadi kering,
12 demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi,
sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga,
dan tidak bangun dari tidurnya.
13 Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati,
melindungi aku, sampai murka-Mu surut;
dan menetapkan waktu bagiku, kemudian mengingat aku pula!
14 Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi?
Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku,
sampai tiba giliranku;
15 maka Engkau akan memanggil, dan aku pun akan menyahut;
Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu.
16 Sungguhpun Engkau menghitung langkahku,
Engkau tidak akan memperhatikan dosaku;
17 pelanggaranku akan dimasukkan di dalam pundi-pundi yang dimeteraikan,
dan kesalahanku akan Kaututup dengan lepa.
18 Tetapi seperti gunung runtuh berantakan,
dan gunung batu bergeser dari tempatnya,
19 seperti batu-batu dikikis air,
dan bumi dihanyutkan tanahnya oleh hujan lebat,
demikianlah Kauhancurkan harapan manusia.
20 Engkau menggagahi dia untuk selama-lamanya, maka pergilah ia,
Engkau mengubah wajahnya dan menyuruh dia pergi.
21 Anak-anaknya menjadi mulia, tetapi ia tidak tahu;
atau mereka menjadi hina, tetapi ia tidak menyadarinya.
22 Hanya tubuhnya membuat dirinya menderita,
dan karena dirinya sendiri jiwanya berdukacita.”
Komentar
Berpeganglah pada kasih-Nya dalam melewati saat-saat sulit
Ayub, dalam penderitaannya, tetap berpegang pada kasih setia Allah. Dia berkata, ‘Ia hendak membunuh aku... namun aku hendak membela perilakuku di hadapan-Nya’ (13:15).
Meskipun hidup Ayub lurus, takut akan Allah, dan menjauhi kejahatan (1:1), dia tidaklah sempurna. Dia berbicara tentang’dosa masa mudaku’ (13:26) dan berkata, ‘Pelanggaranku akan dimasukkan di dalam pundi-pundi yang dimeteraikan; dan kesalahanku akan Kaututup dengan lepa’ (14:17).
Kesalahan yang dibuat oleh teman-teman Ayub adalah menganggap penderitaan Ayub timbul karena dosanya. Dalam bagian ini, kita melihat Ayub tambah mengeluh terhadap mereka. Mereka terus berkutat tentang ‘dosa’ (11:6,14) dan mendakwa Ayub (Ay.5). Hanya basa-basi, tidak menghibur sama sekali.
Akhirnya, Ayub berbalik dan membalas, ‘Aku pun mempunyai pengertian sama seperti kamu; aku tidak kalah dengan kamu: siapa tidak tahu hal-hal serupa itu?’ (12:3). ‘Apa yang kamu tahu, aku juga tahu’ (13:2). Dia juga mengatakan pada mereka untuk sebaiknya diam: ‘Sekiranya kamu menutup mulut, itu akan dianggap kebijaksanaan daripadamu’ (Ay.5).
Butuh hikmat dalam menghadapi sesama yang sedang menderita, tidak untuk fasih dalam berbasa-basi, tetapi untuk menyatakan kasih setia Allah melalui tindakan dan kehati-hatian kita dalam berkata-kata.
Sikap Ayub lebih dewasa daripada teman-temannya. Dalam penderitaannya, dia mengalami pedihnya dijauhi dan ia pun berseru kepada Allah, ‘Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu?’ (Ay.24). Setelah istri C.S. Lewis meninggal, ia menulis buku A Grief Observed, ia menyamakan pengalaman semacam ini dengan ungkapannya 'a door slammed in your face’ atau ‘pintu dibanting tepat di depan mata Anda.’
Namun, di tengah semua ini, Ayub mampu berkata pada Allah, ‘Ia hendak membunuh aku... namun aku hendak membela perilakuku di hadapan-Nya’ (Ay.15). Dia mengenal Allah dan cukup percaya pada-Nya, walau di dalam jurang keputusasaan.
Ketahuilah dan percaya bahwa panjangnya usia Anda ditentukan oleh Allah dan bahwa ‘jumlah bulannya sudah tentu pada Allah’ dan tidak ada yang ‘dapat melangkahinya’ (14:5).
Pada saat yang sama, sekilas Ayub menyaksikan kehidupan setelah kematian – bahwa tiada yang, bahkan kematian, dapat memisahkan Anda dari kasih setia Allah: ‘Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku.’ (Ay.14).
Anda dan saya lebih diberkati dibandingkan Ayub karena kita tahu perihal salib dan kebangkitan Yesus dan harapan kita kekal abadi di dalam hadirat Allah – kagum akan kasih setia-Nya yang besar untuk selamanya.
Ketika kisah Ayub disingkapkan, kita melihat bahwa Ayub tetap percaya kepada Allah. Allah tidak pernah menjelaskan kepada Ayub kenapa dia harus mengalami semuanya itu, tetapi keyakinan Ayub dalam kasih Allah terbukti benar. Di tengah kesengsaraan, bagaimanapun kita harus berpegang pada ‘kasih setia-Nya yang besar’ (Mazmur 17:7).
Doa
Pippa menambahkan
Matius 20:16
‘Orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.’
Berulang kali, saya memahami ayat ini di luar konteks. Ketika anak-anak masih muda dan kalah pada perlombaan balap lari, atau buruk dalam ujian atau kompetisi, saya akan mengutip, ‘Yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, lebih dulu.’ Lucu, tetapi mengingatkan kita bahwa apa yang kita nilai dalam hidup – kesuksesan, prestasi, berada di puncak – tidak akan dinilai secara sama dalam kerajaan sorga.
ayat hari ini
Mazmur 17:8
‘Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu’
App
Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.
Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
C. S. Lewis, A Grief Observed, (Faber & Faber, 2013).
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.