Hari 61

Hubungan Kasih Sayang yang Berkelanjutan

Kebijaksanaan Mazmur 28:1–9
Perjanjian Baru Markus 11:1–25
Perjanjian Lama Imamat 7:11–8:36

pengantar

Dalam salah satu lagu terakhirnya, Freddie Mercury, penyanyi utama grup musik rock Queen, bertanya: ‘Apakah orang tahu hidup ini sebenarnya untuk apa.’

Meskipun dia kaya dan punya banyak penggemar, Freddie Mercury mengaku dalam suatu wawancara singkatnya sebelum meninggal pada tahun 1991 bahwa dia sebenarnya kesepian. Dia berkata, 'Orang bisa punya segalanya dan tetap merasa kesepian, itu namanya kesepian yang paling pahit. Sukses telah membuatnya dipuja dunia dan membuatnya kaya raya, tetapi itu mencegahnya memiliki satu hal yang kita semua perlukan, yaitu hubungan kasih sayang.

Hanya ada satu hubungan kasih sayang yang awet, yang mana kita diciptakan untuk itu. Tanpa hubungan itu, rasa kesendirian tidak bisa dihindari dan akan selalu ada dan tanpa adanya hubungan kasih sayang, orang-orang akan kekurangan makna dan tujuan hidup.

Dalam iman Kristen terdapat hubungan dengan Allah di mana kita menemukan arti hidup.

Bagaimana kita dapat memiliki hubungan dengan Sang Pencipta alam semesta? Bagaimana dalam praktiknya kita bisa mulai berkomunikasi dengan Allah? Apa dasar dari hubungan ini?

Kebijaksanaan

Mazmur 28:1–9

Tuhan, perisaiku

28Dari Daud.

  Kepada-Mu, ya Tuhan, gunung batuku, aku berseru,
   janganlah berdiam diri terhadap aku,
  sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku,
   aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur.
2 Dengarkanlah suara permohonanku,
  apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong,
   dan mengangkat tanganku
  ke arah tempat-Mu yang maha kudus.
3 Janganlah menyeret aku bersama-sama dengan orang fasik
  ataupun dengan orang yang melakukan kejahatan,
   yang ramah dengan teman-temannya,
  tetapi yang hatinya penuh kejahatan.
4 Ganjarilah mereka menurut perbuatan mereka
  dan menurut kelakuan mereka yang jahat;
   ganjarilah mereka setimpal dengan perbuatan tangan mereka,
  balaslah kepada mereka apa yang mereka lakukan.
5 Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan Tuhan
  dan perbuatan tangan-Nya;
  Ia akan menjatuhkan mereka
  dan tidak membangunkan mereka lagi.

6 Terpujilah Tuhan, karena Ia telah mendengar
  suara permohonanku.
7 Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku;
  kepada-Nya hatiku percaya.
   Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku,
  dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
8 Tuhan adalah kekuatan umat-Nya
  dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!
9 Selamatkanlah kiranya umat-Mu
  dan berkatilah milik-Mu sendiri,
   gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.

Komentar

Mengembangkan pola doa

Doa adalah kunci mengembangkan hubungan dengan Allah dengan berbicara dengan-Nya. Ada ratusan doa yang berbeda dalam Alkitab. Mengikuti pola (seperti doa TUHAN) juga membantu.

Konteks dari mazmur ini adalah rasa takut, mungkin takut akan kematian. Daud mungkin sedang menghadapi sakit atau keputus-asaan. Dia takut mati dalam kehinaan dan turun ke dalam liang kubur (Ay.1).

Doanya pada Allah seperti berikut:

  1. TUHAN aku memuji-Mu
    Terpujilah TUHAN’ (Ay.6a). Walau dalam kesulitan, Daud memilih untuk tetap memuji Allah. Apa pun situasinya, pujilah Allah atas siapa diri-Nya dan atas apa yang telah Dia perbuat. Kita lihat contoh lain dari hal ini dalam pasal di Perjanjian Baru ketika orang-orang menyembah Yesus (Markus 11:9-10).

  2. Aku mengaku
    ’Dengarlah suara permohonanku’ (Mazmur 28:2). Mintalah belas kasihan Allah atas apa pun kesalahan Anda. Ini juga adalah saatnya untuk mengampuni sesama. Seperti kata Yesus, ‘Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu’ (Markus 11:25).

  3. Aku mengucap syukur
    Biarlah hati kita melompat sukacita dan memuji Allah dengan lagu kita (Mazmur 28:7c). Mengucap syukurlah kepada Allah atas kesehatan, keluarga, teman, dan sebagainya. Pentingnya ucapan syukur bisa juga dilihat dalam bacaan Perjanjian lama untuk hari ini (Lihat Imamat 7:12-15).

  4. Dengarlah permohonanku ‘… apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong’ (Mazmur 28:2a). Doakan diri Anda sendiri, teman-teman Anda, dan sesama Anda. Menariknya Daud berkata bahwa ia mengangkat tangannya (Ay.2b). Ini hampir sama artinya dengan doa, salah satu bentuk doa pada zaman dulu.

Doa

Tuhan,aku memuji-Mu. Aku menyembah-Mu hari ini. Terpujilah TUHAN... Aku mengaku dosaku. Dengarkanlah seruanku minta tolong dan ampunilah dosaku. Aku mengucap *syukur* sebab Engkau Allha yang baik. Terimakasih, Tuhan. Dengarkanlah *permohonanku*. Hari ini aku meminta pertolongan-Mu.
Perjanjian Baru

Markus 11:1–25

Yesus dielu-elukan di Yerusalem

(Mat. 21:1-9; Luk. 19:28-38; Yoh. 12:12-15)
11Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya 2 dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. 3 Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini.” 4 Mereka pun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. 5 Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: “Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?” 6 Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. 7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya. 8 Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. 9 Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru:

“Hosana!
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
10 diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud,
hosana di tempat yang maha tinggi!”

11 Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.

Yesus mengutuk pohon ara

(Mat. 21:18-19)
12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. 13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. 14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.

Yesus menyucikan Bait Allah

(Mat. 21:12-13; Luk. 19:45-48; Yoh. 2:13-16)
15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, 16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. 17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: “Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!” 18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya. 19 Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.  

Pohon ara yang sudah kering

Nasihat Yesus tentang doa

(Mat. 21:20-22)
20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. 21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: “Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering.” 22 Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! 23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. 24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. 25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”

Komentar

Berdoa dalam iman

Yang sangat ditekankan dalam Perjanjian baru adalah apa yang kita hubungkan dengan Allah melalui iman. Bukan hak kita untuk layak hubungan dengan Allah; tetapi hubungan dengan-Nya adalah anugerah yang kita terima melalui iman. Dalam bacaan ini, kita dapat melihat pentingnya iman yang dikatakan Yesus bahwa kita harus percaya Allah dalam iman (Ay.22). Dengan iman, kita bisa memindahkan gunung-gunung, jika kita tidak ragu dalam hati melainkan percaya (Ay.23).

Hubungan Yesus dengan Allah, khususnya melalui doa, terdapat di tengah setiap peristiwa yang kita baca hari ini. Ketika Yesus mendekati Yerusalem, orang banyak menyembah-Nya. Mereka berteriak ‘Hosana’ (Ay.9-10), yang merupakan seruan kebahagiaan dan seruan meminta pertolongan.

Setelah mencapai Yerusalem, Yesus mengusir para penukar uang karena kerinduan-Nya akan kesucian rumah Allah. Dia berkata, ‘Bukankah ada tertulis: “Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa?”' (Ay.17).

Bagian ini diakhiri dengan pengajaran Yesus kepada murid-murid-Nya tentang kurangnya pengampunan dapat menjadi penghalang bagi doa dan hubungan Anda dengan Allah. Yesus berkata, ‘Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu’ (Ay.25).

Yesus berkata untuk jangan menyimpan kesalahan orang lain dalam hati kita. Pengampunan itu tidak ada batasnya, malahan kurangnya pengampunanmengakibatkan hancurnya hubungan.

Mengampuni terkadang membutuhkan keberanian, tetapi justru dengan mengampuni, hubungan dapat dipulihkan dan dapat membawa sukacita. Dikatakan, ‘Yang pertama minta maaf, paling berani. Yang pertama mengampuni, paling kuat. Yang pertama melupakan, yang paling bahagia.’

Berkaitan dengan peristiwa pertama ini, Yesus menunjukkan kuasa doa dalam perumpamaan pohon ara. Melalui doa dalam perumpamaan ini, Yesus mengajarkan murid-murid-Nya tentang pentingnya iman dan buah dalam hubungan dengan Allah.

Karena saat itu pohon ara hanya berdaun, tetapi tak berbuah sehingga Yesus berkata bahwa tak seorang pun akan makan buah ara dari pohon itu lagi (Ay.14). Saya menyukai cara Joyce Meyer menerapkan perumpamaan ini: ’Jika hidup kita berkutat di gereja, tetapi tidak berbuah, hidup kita tidak beriman.’ Kita bisa saja membaca Alkitab, mendengarkan pujian Kristen, dan pergi ke persekutuan doa, tetapi kita tidak mau menyempatkan waktu untuk menolong sesama atau bahkan menunjukkan kebaikan, kita seperti pohon ara yang berdaun, tetapi tidak berbuah... jika kita memiliki daun, maka kita perlu memiliki buah’.

Yesus menggunakan hiperbola untuk menjelaskan bahwa kita harus mutlak yakin akan kesiapan Allah dalam merespon iman. Dalam sastra Rabiah, ‘gunung’ terkadang digunakan secara kiasan untuk menggambarkan kendala. Yesus berkata bahwa Allah akan merespon iman untuk melepaskan kendala-kendala itu. Dia berkata, ‘Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu’ (Ay.24).

Doa

Tuhan, tunjukkan padaku jika ada orang yang harus kuampuni. Bantu aku untuk mengampuni. Terimakasih atas janji luar biasa-Mu bahwa ‘apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu’ (Ay.24). Tuhan, hari ini aku pinta...
Perjanjian Lama

Imamat 7:11–8:36

Korban keselamatan

11 “Inilah hukum tentang korban keselamatan, yang harus dipersembahkan orang kepada Tuhan. 12 Jikalau ia mempersembahkannya untuk memberi syukur, haruslah beserta korban syukur itu dipersembahkannya roti bundar yang tidak beragi yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi yang diolesi dengan minyak, serta roti bundar dari tepung yang terbaik yang teraduk, yang diolah dengan minyak. 13 Ia harus mempersembahkan persembahannya itu beserta dengan roti bundar yang beragi, di samping korban syukur yang menjadi korban keselamatannya. 14 Dan dari padanya, yakni dari setiap bagian persembahan itu haruslah dipersembahkannya satu roti sebagai persembahan khusus bagi Tuhan. Persembahan itu adalah bagian imam yang menyiramkan darah korban keselamatan. 15 Dan daging korban syukur yang menjadi korban keselamatannya itu haruslah dimakan pada hari dipersembahkannya itu. Sedikit pun dari padanya janganlah ditinggalkan sampai pagi. 16 Jikalau korban sembelihan yang dipersembahkan itu merupakan korban nazar atau korban sukarela, haruslah itu dimakan pada hari mempersembahkannya dan yang selebihnya boleh juga dimakan pada keesokan harinya. 17 Tetapi apa yang masih tinggal dari daging korban sembelihan itu sampai hari yang ketiga, haruslah dibakar habis dengan api. 18 Karena jikalau pada hari yang ketiga masih dimakan dari daging korban keselamatan itu, maka Tuhan tidak berkenan akan orang yang mempersembahkannya dan korban itu dianggap batal baginya, bahkan menjadi sesuatu yang jijik, dan orang yang memakannya harus menanggung kesalahannya sendiri. 19 Bila daging itu kena kepada sesuatu yang najis, janganlah dimakan, tetapi haruslah dibakar habis dengan api. Tiap-tiap orang yang tahir boleh memakan dari daging korban itu. 20 Tetapi seseorang yang memakan daging dari korban keselamatan yang untuk Tuhan, sedang ia dalam keadaan najis, haruslah nyawa orang itu dilenyapkan dari antara bangsanya. 21 Dan apabila seseorang kena kepada sesuatu yang najis, yakni kepada kenajisan berasal dari manusia, atau kepada hewan yang najis atau kepada setiap binatang yang merayap yang najis, lalu memakan dari pada daging korban keselamatan yang untuk Tuhan, maka haruslah nyawa orang itu dilenyapkan dari antara bangsanya.”

Larangan memakan lemak dan darah

22 Tuhan berfirman kepada Musa: 23 “Katakanlah kepada orang Israel: Segala lemak dari lembu, domba ataupun kambing janganlah kamu makan. 24 Lemak bangkai atau lemak binatang yang mati diterkam boleh dipergunakan untuk segala keperluan, tetapi jangan sekali-kali kamu memakannya. 25 Karena setiap orang yang memakan lemak dari hewan yang dipergunakan untuk mempersembahkan korban api-apian bagi Tuhan, nyawa orang yang memakan itu, haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya. 26 Demikian juga janganlah kamu memakan darah apa pun di segala tempat kediamanmu, baik darah burung-burung ataupun darah hewan. 27 Setiap orang yang memakan darah apa pun, nyawa orang itu haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya.”

Bagian imam dari pada segala korban keselamatan

28 Tuhan berfirman kepada Musa, demikian: 29 “Katakanlah kepada orang Israel: Orang yang mempersembahkan korban keselamatannya kepada Tuhan, haruslah membawa kepada Tuhan sebagian dari korban keselamatannya itu sebagai persembahannya. 30 Dengan tangannya sendirilah harus ia membawa segala korban api-apian Tuhan; adapun lemaknya, haruslah dibawanya beserta dadanya, supaya dadanya itu diunjukkan sebagai persembahan unjukan di hadapan Tuhan. 31 Lalu haruslah imam membakar lemaknya di atas mezbah, tetapi dadanya itu adalah bagian Harun dan anak-anaknya. 32 Paha kanannya harus kamu serahkan kepada imam sebagai persembahan khusus dari segala korban keselamatanmu. 33 Siapa dari antara anak-anak Harun yang mempersembahkan darah dan lemak korban keselamatan, maka dialah yang harus mendapat paha kanan itu sebagai bagiannya. 34 Karena dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus telah Kuambil dari orang Israel dari segala korban keselamatan mereka dan telah Kuberikan kepada imam Harun, dan kepada anak-anaknya; itulah suatu ketetapan yang berlaku bagi orang Israel untuk selamanya.” 35 Itulah bagian Harun dan bagian anak-anaknya dari segala korban api-apian Tuhan pada hari mereka itu disuruh datang untuk memegang jabatan imam bagi Tuhan; 36 itulah yang harus diserahkan menurut perintah Tuhan dari pihak Israel kepada mereka pada hari mereka itu diurapi-Nya; itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi mereka turun-temurun.

37 Itulah hukum tentang korban bakaran, korban sajian, korban penghapus dosa, korban penebus salah, persembahan pentahbisan dan korban keselamatan, 38 yang diperintahkan Tuhan kepada Musa di atas gunung Sinai pada hari Tuhan memerintahkan kepada orang Israel mempersembahkan persembahan mereka kepada Tuhan di padang gurun Sinai.

Pentahbisan Harun dan anak-anaknya

8Tuhan berfirman kepada Musa: 2 “Panggillah Harun dan anak-anaknya bersama-sama dengan dia, dan ambillah pakaian-pakaian, minyak urapan, dan lembu jantan korban penghapus dosa, dua domba jantan dan bakul berisi roti yang tidak beragi, 3 lalu suruhlah berkumpul segenap umat ke depan pintu Kemah Pertemuan.” 4 Musa melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya, lalu berkumpullah umat itu di depan Kemah Pertemuan. 5 Berkatalah Musa kepada umat itu: “Inilah firman yang diperintahkan Tuhan untuk dilakukan.” 6 Lalu Musa menyuruh Harun dan anak-anaknya mendekat, dan dibasuhnyalah mereka dengan air. 7 Sesudah itu dikenakannyalah kemeja kepadanya, diikatkannya ikat pinggang, dikenakannya gamis, dikenakannya baju efod, diikatkannya sabuk baju efod dan dikebatkannya sabuk itu kepadanya. 8 Dikenakannyalah tutup dada kepadanya dan dibubuhnya di dalam tutup dada itu Urim dan Tumim. 9 Kemudian ditaruhnyalah serban di kepalanya, dan di atas serban itu di sebelah depan ditaruhnyalah patam emas, yakni jamang yang kudus, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. 10 Musa mengambil minyak urapan, lalu diurapinyalah Kemah Suci serta segala yang ada di dalamnya dan dikuduskannya semuanya itu. 11 Dipercikkannyalah sedikit dari minyak itu ke mezbah tujuh kali dan diurapinya mezbah itu serta segala perkakasnya, dan juga bejana pembasuhan serta alasnya untuk menguduskannya. 12 Kemudian dituangkannya sedikit dari minyak urapan itu ke atas kepala Harun dan diurapinyalah dia untuk menguduskannya. 13 Musa menyuruh anak-anak Harun mendekat, lalu dikenakannyalah kemeja kepada mereka, diikatkannya ikat pinggang dan dililitkannya destar, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. 14 Disuruhnyalah membawa lembu jantan korban penghapus dosa, lalu Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan korban penghapus dosa itu. 15 Lembu itu disembelih, lalu Musa mengambil darahnya, kemudian dengan jarinya dibubuhnyalah darah itu pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya, dan dengan demikian disucikannyalah mezbah itu dari dosa; darah selebihnya dituangkannya pada bagian bawah mezbah. Dengan demikian dikuduskannya mezbah itu dan diadakannya pendamaian baginya. 16 Diambillah segala lemak yang melekat pada isi perut, umbai hati, kedua buah pinggang serta lemaknya, lalu Musa membakarnya di atas mezbah. 17 Tetapi lembu jantan itu dengan kulit, daging dan kotorannya dibakarnya habis di luar perkemahan, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.

18 Kemudian disuruhnya membawa domba jantan korban bakaran, lalu Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu. 19 Domba itu disembelih, lalu Musa menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya. 20 Domba itu dipotong-potong menurut bagian-bagian tertentu, lalu Musa membakar kepalanya dan bagian-bagiannya dan lemaknya. 21 Tetapi isi perut dan betisnya dibasuh dengan air, lalu Musa membakar seluruh domba jantan itu di atas mezbah. Itulah korban bakaran, yang baunya menyenangkan; yakni suatu korban api-apian bagi Tuhan, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.

22 Kemudian disuruhnya membawa domba jantan yang lain, yakni domba persembahan pentahbisan, lalu Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu. 23 Domba jantan itu disembelih, lalu Musa mengambil sedikit dari darahnya dan membubuhnya pada cuping telinga kanan Harun, pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanannya. 24 Musa menyuruh anak-anak Harun mendekat, lalu membubuh sedikit dari darah itu pada cuping telinga kanan mereka, pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanan mereka, lalu Musa menyiramkan darah selebihnya pada mezbah sekelilingnya. 25 Diambilnyalah lemaknya, ekornya yang berlemak, segala lemaknya yang melekat pada isi perut, umbai hatinya, kedua buah pinggang serta lemaknya dan paha kanannya. 26 Dan dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada di hadapan Tuhan, diambilnyalah satu roti bundar yang tidak beragi, satu roti bundar yang diolah dengan minyak dan satu roti tipis, lalu diletakkannya di atas segala lemak dan di atas paha kanan itu, 27 dan ditaruhnya seluruhnya di telapak tangan Harun dan di telapak tangan anak-anaknya, dan dipersembahkannya semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan Tuhan. 28 Kemudian Musa mengambil semuanya dari telapak tangan mereka, lalu dibakarnya di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran. Itulah persembahan pentahbisan untuk menjadi bau yang menyenangkan; itulah suatu korban api-apian bagi Tuhan. 29 Musa mengambil dada domba itu, dan mempersembahkannya sebagai persembahan unjukan di hadapan Tuhan. Itulah yang didapat Musa sebagai bagiannya dari domba jantan persembahan pentahbisan itu, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. 30 Dan lagi Musa mengambil sedikit dari minyak urapan dan dari darah yang di atas mezbah itu, lalu dipercikkannya kepada Harun, ke pakaiannya, dan juga kepada anak-anaknya dan ke pakaian anak-anaknya. Dengan demikian ditahbiskannyalah Harun, pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya.

31 Berkatalah Musa kepada Harun dan kepada anak-anaknya: “Masaklah daging itu di depan pintu Kemah Pertemuan; di sanalah harus kamu memakannya dengan roti yang ada di dalam bakul untuk persembahan pentahbisan, seperti yang telah kuperintahkan dengan berkata: Harun dan anak-anaknya haruslah memakannya. 32 Dan apa yang tinggal dari daging dan roti itu haruslah kamu bakar habis dengan api. 33 Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan selama tujuh hari, sampai kepada genapnya perayaan pentahbisan, karena perayaan pentahbisan akan berlangsung tujuh hari lamanya. 34 Seperti yang diperbuat pada hari ini, demikian juga diperintahkan Tuhan kamu perbuat kelak untuk mengadakan pendamaian bagimu. 35 Di depan pintu Kemah Pertemuan haruslah kamu tinggal siang malam tujuh hari lamanya, dan kamu harus lakukan kewajibanmu terhadap Tuhan dengan setia, supaya janganlah kamu mati, karena demikianlah diperintahkan kepadaku.” 36 Maka Harun dan anak-anaknya melakukan segala firman yang diperintahkan Tuhan dengan perantaraan Musa.

Komentar

Menghampiri Allah melalui Yesus

Cara berhubungan dengan Allah dalam Perjanjian Lama adalah melalui keimaman. Karena dosa, manusia tidak bisa berhubungan langsung dengan Allah. Mereka perlu melalui imam, dan secara khusus, orang-orang di zaman Perjanjian Lama memerlukan seorang imam besar.

Dalam bagian ini, kita melihat bagaimana Harun diangkat untuk tugas ini. Musa menuangkan minyak urapan di kepala Harun dan mengurapinya untuk mentahbiskannya (8:12). Harun adalah pendahulu Yesus Kristus. Kata ‘Kristus’ artinya ‘yang diurapi’. Keimaman Harun ada cacatnya; dia harus mempersembahkan korban untuk dosa dirinya juga dosa umat. Yesus adalah Imam Besar agung yang sejati. Melalui Yesus, Anda dapat berhubungan langsung dengan Allah, dan ini sudah mutlak.

Seperti yang penulis kitab Ibrani tuliskan, ‘Karena kita sekarang mempunyai Iman Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya’ (Ibrani 4:14-16).

Kenyataanya, karena pengorbanan Yesus untuk dosa-dosa Anda, Anda ada di posisi yang bahkan jauh lebih baik daripada para imam di Perjanjian Lama (bandingkan Ibrani 10:22 dengan Imamat 8:30). Melalui pertobatan dan pengampunan, hubungan Anda dengan Allah diubahkan dan Anda bisa langsung datang ke hadirat Allah, seperti yang para imam Perjanjian lama perbuat ketika mereka memasuki Kemah Pertemuan. ‘Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni’ (Ibrani 10:22).

Doa

Tuhan, terimakasih bahwa melalui Yesus.aku bisa menghampiri tahta anugerah dengan yakin dan menerima belas kasihan serta anugerah. Bantu aku untuk tetap dekat pada-Mu dan berjalan dalam hubungan *kasih* yang berkelanjutan bersama-Mu.

Pippa menambahkan

Mazmur 28:6–9

TUHAN adalah kekuatan, perisai, benteng keselamatan dan gembala yang baik bagi kita.

ayat hari ini

Mazmur 28:7

'Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku;
kepada-Nya hatiku percaya.
Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku,
dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya'

reader

App

Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Joyce Meyer, Everyday Life Bible, (Faithwords, 2013) p. 1583

Queen, ‘The show must go on’, Parlophone, 1991. Lyrics © EMI Music Publishing

Sharon Feinstein, Sunday Magazine, Freddie Mercury – 'Rock On Freddie' (May 1985)

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.