Mengapa Natal?
pengantar
Saat ini kita merayakan ‘peristiwa penting dalam sejarah duna, hal yang telah dikisahkan’ (C.S. Lewis). Kita merayakan kelahiran Yesus. Hari sukacita dan perayaan besar di seluruh dunia.
Namun, di tengah semua perayaan Natal, mudah untuk melewatkan mengapa kelahiran Yesus sangat penting. Kunci Natal tidak terdapat pada detil kunjungan para gembala atau perjalanan orang Majus, tetapi pada identitas siapa yang mereka sembah. Dalam Yesus, Allah telah menjadi ‘daging’ dan tinggal di antara kita (Yoh 1:14). Natal itu tentang Yesus!
Renungan Perjanjian Baru hari ini menolong kita memahami dan memaknai sesuatu yang besar. Di sini, kita diingatkan bahwa ‘bayi Yesus’ juga ‘Tuhan segala tuhan dan Raja segala raja’ (Wahyu 17:14b). Kita diberi kilasan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan, ketika kesatuan kuasa dan otoritas besar berbaris melawan Allah. Namun, kita diingatkan bahwa, pada akhirnya, melalui kerendahan hati dan pengorbanan diri ‘Anak Domba’, kita menang. Dalam renungan hari ini, kita dapat melihat berkat ‘Raja yang baru lahir’ ini.
Mazmur 147:12-20
12 Megahkanlah TUHAN, hai Yerusalem,
pujilah Allahmu, hai Sion!
13 Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu,
dan memberkati anak-anakmu di antaramu.
14 Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu
dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.
15 Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi;
dengan segera firman-Nya berlari.
16 Ia menurunkan salju seperti bulu domba
dan menghamburkan embun beku seperti abu.
17 Ia melemparkan air batu seperti pecahan-pecahan.
Siapakah yang tahan berdiri menghadapi dingin-Nya?
18 Ia menyampaikan firman-Nya, lalu mencairkan semuanya,
Ia meniupkan angin-Nya, maka air mengalir.
19 Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub,
ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.
20 Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa,
dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Haleluya!
Komentar
Berkat, damai dan kepuasan
Semua janji Allah digenapi ketika Yesus datang. Allah menjanjikan umat-Nya berkat, damai dan kepuasan (‘gandum yang terbaik’, Ay.14). Dia ‘menyampaikan perintah-Nya ke bumi’ (Ay.15).
Ketika kelahiran Yesus diumumkan kepada para gembala, malaikat menggambarkannya sebagai kabar baik dari kesukaan besar bagi semua orang (Lukas 2:10). Bala tentara sorga memuji Allah atas kedamaian di bumi (Ay.14). Yesus telah lahir di Betlehem (yang berarti ‘rumah roti’). Dialah yang akan memuaskan lapar rohani dalam hati setiap manusia.
Doa
Wahyu 17:1-18
Penghakiman atas Babel
17Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: “Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. 2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya.” 3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. 4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. 5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: “Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.” 6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus.
Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran. 7 Lalu kata malaikat itu kepadaku: “Mengapa engkau heran? Aku akan mengatakan kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia binatang yang memikulnya, binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu.
8 Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi. 9 Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk, 10 ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja. 11 Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia menuju kepada kebinasaan. 12 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu. 13 Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan mereka mereka berikan kepada binatang itu. 14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.”
15 Lalu ia berkata kepadaku: “Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa. 16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api. 17 Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi. 18 Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi.”
Komentar
Dipanggil, dipilih dan setia
Natal bukan cuma kisah yang bagus, tetapi momen penentu dalam sejarah manusia. Dalam pertempuran antara kebaikan dan kejahatan, Allah dan iblis, Yesus adalah sosok penentu. Pertempuran itu, dan Yesus sebagai pusat dan kemenangan, adalah fokus renungan Perjanjian Baru kita hari ini.
Terkadang, jemaat tampaknya kalah dalam pertempuran. Di Eropa Barat saat ini, kehadiran jemaat telah menurun dalam beberapa waktu. Sekulerisme tampaknya menang. Kitab Wahyu mengungkapkan apa yang terjadi di balik semua peristiwa ini, dan bagaimana situasi pada akhirnya nanti.
Saat kita memandang dunia, sangat kuat, menarik dan memikat di satu sisi. Namun, di bawah permukaannya kita melihat begitu banyaknya kejahatan dan penentangan terhadap Anak Domba.
Dalam konteks aslinya, identitas ‘Babel’ adalah Romawi Kuno. Seperti yang kita telah lihat, ‘tujuh gunung’ di mana ‘wanita itu’ duduk (Ay.9) adalah ketujuh gunung di sekeliling Roma.
Kelihatannya, ada yang sangat menarik mengenai Kekaisaran Romawi ini, yang mewakili semua tawaran dunia. Wanita itu ‘memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara...’ (Ay.4).
Tetapi di dalam daya tarik itu terdapat kekerasan dan kebejatan: ‘Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya’ (Ay.2).
Perlahan menjadi jelas bahwa walau berlawanan dengan penampilannya, kekerasan dan kebejatan ini tidak acak, tetapi secara khusus ditargetkan kepada Allah dan umat-Nya. Pihak-pihak yang jahat bersatu dan mereka akan berperang melawan Anak Domba (Ay.13-14).
Kabar luar biasanya dari renungan ini adalah Anak Domba menang. Tidak hanya menang, Dia juga melibatkan Anda dalam kemenangan-Nya.: ‘Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia’ (Ay.14). Ketika gereja sering diserang dan kuasa kegelapan terkadang tampak menang, saya mendapati ayat ini sangat menghibur dan menguatkan.
Seperti kata Bunda Teresa, ‘Allah tidak memanggil saya untuk sukses. Dia memanggil saya untuk setia.’ Jika Anda setia pada Yesus, Anda pada akhirnya akan berhasil, karena Yesus pada akhirnya berhasil.
Rayakanlah saat ini hak istimewa kita karena kita menjadi pengikut Yesus yang terpanggil, terpilih dan setia. Yesus, Bayi itu, yang lahir di hari Natal pertama, tumbuh, mati sebagai Anak Domba Allah dan bangkit.
Pada akhirnya, Anak Domba akan mengalahkan segala kejahatan karena Dialah Tuan segala tuan dan Raja segala raja (Ay.14). Itulah kabar ajaib pada Natal ini.
Doa
Nehemia 3:1-4:23
Para peserta dalam pembangunan
3Maka bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun kembali pintu gerbang Domba. Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel. 2 Berdekatan dengan mereka orang-orang Yerikho membangun, dan berdekatan dengan orang-orang itu Zakur bin Imri. 3 Pintu gerbang Ikan dibangun oleh bani Senaa. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. 4 Berdekatan dengan mereka Meremot bin Uria bin Hakos mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia Mesulam bin Berekhya bin Mesezabeel. Berdekatan dengan dia Zadok bin Baana mengadakan perbaikan, 5 dan berdekatan dengan dia orang-orang Tekoa. Hanya pemuka-pemuka mereka tidak mau memberi bahunya untuk pekerjaan tuan mereka. 6 Pintu gerbang Lama diperbaiki oleh Yoyada bin Paseah dan Mesulam bin Besoja. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. 7 Berdekatan dengan mereka Melaca, orang Gibeon, dan Yadon, orang Meronot, mengadakan perbaikan beserta orang-orang Gibeon dan Mizpa, yang berada di wilayah kekuasaan bupati daerah sebelah barat sungai Efrat. 8 Berdekatan dengan mereka Uziel bin Harhaya, salah seorang tukang emas, mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia Hananya, seorang juru campur rempah-rempah. Mereka memperkokoh Yerusalem sampai tembok Lebar. 9 Berdekatan dengan mereka Refaya bin Hur, penguasa setengah wilayah Yerusalem yang satu mengadakan perbaikan. 10 Berdekatan dengan dia Yedaya bin Harumaf mengadakan perbaikan, tepat di depan rumahnya, dan berdekatan dengan dia Hatus bin Hasabneya. 11 Malkia bin Harim dan Hasub bin Pahat-Moab memperbaiki bagian yang lain dan menara Perapian. 12 Berdekatan dengan mereka Salum bin Halohesh, penguasa setengah wilayah Yerusalem yang lain mengadakan perbaikan bersama-sama anak-anak perempuannya. 13 Pintu gerbang Lebak diperbaiki oleh Hanun dan penduduk Zanoah. Mereka membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Pula tembok diperbaiki sepanjang seribu hasta sampai pada pintu gerbang Sampah. 14 Pintu gerbang Sampah diperbaiki oleh Malkia bin Rekhab, penguasa wilayah Bet-Kerem. Ia membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. 15 Pintu gerbang Mata Air diperbaiki oleh Salum bin Kolhoze, penguasa wilayah Mizpa. Pintu gerbang itu dibangunnya kembali, diberinya atap dan dipasangnya pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Juga diperbaikinya tembok kolam penampung air saluran, dekat taman raja sampai pada tangga-tangga yang menurun dari kota Daud.
16 Di sampingnya Nehemia bin Azbuk, penguasa setengah wilayah Bet-Zur, mengadakan perbaikan sampai di depan pekuburan Daud dan sampai pada kolam buatan dan rumah para pahlawan. 17 Di sampingnya orang-orang Lewi mengadakan perbaikan, yakni Rehum bin Bani, dan berdekatan dengan dia Hasabya, penguasa setengah wilayah Kehila yang satu, untuk wilayahnya. 18 Di sampingnya saudara-saudara mereka, yakni Binui bin Henadad, penguasa setengah wilayah Kehila yang lain, mengadakan perbaikan. 19 Berdekatan dengan dia Ezer bin Yesua, penguasa Mizpa, memperbaiki bagian yang berikut, di depan pendakian ke gudang senjata, dekat Sudut. 20 Di sampingnya Barukh bin Zabai memperbaiki bagian yang berikut, dari Sudut sampai pada pintu masuk rumah imam besar Elyasib. 21 Di sampingnya Meremot bin Uria bin Hakos memperbaiki bagian yang berikut, dari pintu masuk rumah Elyasib sampai pada ujung rumah Elyasib. 22 Di sampingnya para imam, orang-orang dari Lembah Yordan, mengadakan perbaikan. 23 Di samping mereka Benyamin dan Hasub mengadakan perbaikan di depan rumah mereka. Di samping mereka Azarya bin Maaseya bin Ananya mengadakan perbaikan di samping rumahnya. 24 Di sampingnya Binui bin Henadad memperbaiki bagian yang berikut, dari rumah Azarya sampai Sudut dan sampai Penjuru. 25 Palal bin Uzai mengadakan perbaikan di depan Sudut dan di depan menara yang tinggi yang menonjol dari istana raja, dekat pelataran penjagaan. Di sampingnya Pedaya bin Paros mengadakan perbaikan 26 sampai di depan pintu gerbang Air, di sebelah timur, dan di depan menara yang menonjol. Adapun para budak di bait Allah tinggal di Ofel. 27 Di samping Pedaya orang-orang Tekoa memperbaiki bagian yang berikut, dari depan menara besar yang menonjol itu sampai tembok Ofel. 28 Mulai dari pintu gerbang Kuda para imam mengadakan perbaikan, masing-masing di depan rumahnya. 29 Di samping mereka Zadok bin Imer mengadakan perbaikan di depan rumahnya. Di sampingnya Semaya bin Sekhanya, penjaga pintu gerbang Timur. 30 Di sampingnya Hananya bin Selemya dan Hanun, anak Zalaf yang keenam, memperbaiki bagian yang berikut. Di samping mereka Mesulam bin Berekhya mengadakan perbaikan di depan biliknya. 31 Di sampingnya Malkia, seorang tukang emas, mengadakan perbaikan sampai pada rumah para budak di bait Allah dan para pedagang, di depan pintu gerbang Pendaftaran dan sampai pada kamar atas di penjuru. 32 Lalu antara kamar atas di penjuru dan pintu gerbang Domba para tukang emas dan para pedagang mengadakan perbaikan.
Kewaspadaan terhadap orang-orang yang menentang pembangunan
4Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi 2 dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: “Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?” 3 Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: “Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka.”
4 Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan. 5 Jangan Kaututupi kesalahan mereka, dan dosa mereka jangan Kauhapus dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun.
6 Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.
7 Ketika Sanbalat dan Tobia serta orang Arab dan orang Amon dan orang Asdod mendengar, bahwa pekerjaan perbaikan tembok Yerusalem maju dan bahwa lobang-lobang tembok mulai tertutup, maka sangat marahlah mereka. 8 Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana. 9 Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka.
10 Berkatalah orang Yehuda: “Kekuatan para pengangkat sudah merosot dan puing masih sangat banyak. Tak sanggup kami membangun kembali tembok ini.” 11 Tetapi lawan-lawan kami berpikir: “Mereka tidak akan tahu dan tidak akan melihat apa-apa, sampai kita ada di antara mereka, membunuh mereka dan menghentikan pekerjaan itu.” 12 Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal dekat mereka sudah sepuluh kali datang memperingatkan kami: “Mereka akan menyerang kita dari segala tempat tinggal mereka,” 13 maka aku tempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan pedang, tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu, di belakang tembok, di tempat-tempat yang terbuka. 14 Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: “Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu.”
15 Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya. 16 Sejak hari itu sebagian dari pada anak buahku melakukan pekerjaan, dan sebagian yang lain memegang tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah, sedang para pemimpin berdiri di belakang segenap kaum Yehuda 17 yang membangun di tembok. Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata. 18 Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang pada pinggangnya, dan di sampingku berdiri peniup sangkakala. 19 Berkatalah aku kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: “Pekerjaan ini besar dan luas, dan kita terpencar pada tembok, yang satu jauh dari pada yang lain. 20 Dan kalau kamu mendengar bunyi sangkakala di suatu tempat, berkumpullah ke sana mendapatkan kami. Allah kita akan berperang bagi kita!”
21 Demikianlah kami melakukan pekerjaan itu, sedang sebagian dari pada orang-orang memegang tombak dari merekahnya fajar sampai terbitnya bintang-bintang. 22 Pada waktu itu juga aku berikan perintah kepada rakyat: “Setiap orang dengan anak buahnya harus bermalam di Yerusalem, supaya mereka mengadakan penjagaan bagi kami pada malam hari, dan melakukan pekerjaannya pada siang hari.” 23 Demikianlah aku sendiri, saudara-saudaraku, anak buahku dan para penjaga yang mengikut aku, kami semua tidak sempat menanggalkan pakaian kami. Setiap orang memegang senjata dengan tangan kanan.
Komentar
Membangun kembali, memulihkan dan memperbaiki
Hari Natal khususnya, adalah hari ketika, di seluruh dunia, nama Yesus harusnya dihormati. Sayangnya, tidak selalu begitu. Apa kontribusi Anda agar nama Yesus dihormati dalam dunia?
Yerusalem dulunya adalah kota Allah di mana Allah menetap. Allah memanggil Nehemia dan umat untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Ini adalah ilustrasi visual yang ajaib akan tugas jemaat saat ini. Kita dipanggil untuk membangun kembali dan memperbaiki sehingga nama Yesus dihormati lagi dalam masyarakat kita.
Pernahkan Anda bertanya, ‘Apakah saya dibutuhkan?; ‘Apakah saya memiliki sesuatu yang bisa dipersembahkan?’; ‘Apakah perbuatan saya penting atau bermanfaat?’
Dalam renungan ini, kita melihat bahwa semua orang dibutuhkan. Semuanya bekerja bahu-membahu, berdampingan, membangun kembali, memulihkan dan memperbaiki. Setiap orang diberi jatah yang berbeda. Kuncinya yaitu tidak membandingkan, tetapi mengerjakan apa pun panggilan Allah untuk Anda.
Allah tahu perbuatan dan nilai-nilai Anda. 2500 tahun kemudian, kita masih membaca apa yang umat Allah lakukan di sini. Nama-nama mereka tertulis.
Mereka semua sukarelawan. Mereka tampaknya bukan tukang profesional. Mereka pedagang, pengusaha, penguasa, bangsawan, pandai emas dan pembuat wangi-wangian. Namun mereka mau menawarkan diri demi tugas pembangunan kembali. Semua level usia terlibat (3:12).
Mereka mungkin telah tergoda untuk berpikir bahwa apa yang mereka sedang lakukan tidak berarti apa-apa. Malkia seorang penguasa disuruh memperbaiki Pintu Gerbang Sampah! Dia tidak mengeluh. Dia tetap mengerjakannya. Bersama, mereka menjadi bagian sesuatu yang penting. Mereka membangun kembali Yerusalem. Mereka membawa hormat kepada nama Allah.
Penentangan dan ejekan datang dari luar (4:1-8) dan ancaman dari dalam (Ay.10,12). Yang sama juga terjadi pada Yesus. Kelahiran-Nya tidak disambut oleh semua. Herodes mencoba membunuh-Nya. Penentangan terhadap Yesus dan jemaat-Nya berlanjut sampai saat ini.
Anda tak usah takut (Ay.14). Melalui gabungan doa dan perbuatan, keberhasilan dapat terwujud. Ketika penentangan datang, meresponlah seperti Nehemia (Ay.9) dengan doa yang bertambah-tambah dan kewaspadaan. Mereka tidak pernah mengendorkan penjagaan mereka (Ay.23).
Kuncinya adalah: ‘Allah akan berperang bagi kita!’ (Ay.10). Dengan Allah di pihak kita, sebuah negara bisa diubahkan, gereja bisa menjadi penuh, kehidupan keluarga dikuatkan, pernikahan dihormati, angka kejahatan turun dan masyarakat bisa dipulihkan. Yang terpenting, nama Yesus dihormati kembali.
Ketika Anda melihat keadaan jemaat, libatkan diri dalam tugas pembangunan kembali. Berkemauanlah untuk bekerja keras dan tidak goyah oleh penentangan.
Doa
Pippa menambahkan
Dalam Mazmur 147:14 dikatakan, ‘Ia memberikan kesejahteraan...’Atau seperti yang dikatakan dalam Yesaya ‘nama-Nya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaan-Nya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan...’ (5-6a).
Damai adalah yang diperlukan Natal ini: damai di hati kita, di dunia, di mana pun.
ayat hari ini
Nehemia 4:20
‘Allah kita akan berperang bagi kita!'
App
Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.
Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
The One Year® is a registered trademark of Tyndale House Publishers. Used by permission.
C.S. Lewis, Joyful Christian (MacMillan Publishing Company, 1984) p.53.
Charles Wesley, ‘Hark the Herald Angels Sing’.
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.