Hari 31

Memimpin seperti Yesus

Kebijaksanaan Mazmur 18:1–6
Perjanjian Baru Matius 21:1–17
Perjanjian Lama Ayub 19:1–21:34

pengantar

Beberapa orang mempengaruhi day-to-day management bagi orang-orang dan perusahaan lebih dari Ken Blanchard, penulis The One Minute Manager, yang telah terjual lebih dari 13 juta salinan . Hanya dalam waktu yang singkat, buku ini melonjak begitu sukses sehingga dia kesulitan untuk membuat kredit atas keberhasilannya. Dia lalu mulai berpikir tentang Tuhan. Dia mulai membaca Alkitab. Dia bahkan langsung mempelajari Injil. Dia ingin tahu apa yang Yesus lakukan.

Dia terpesona dengan bagaimana Yesus mengubah dua belas orang biasa, yang tidak mungkin, menjadi generasi pertama pemimpin gerakan yang terus mempengaruhi jalannya sejarah dunia 2.000 tahun kemudian. Dia menjadi sadar bahwa semua yang pernah dia ajarkan atau tulis tentang kepemimpinan yang efektif, telah dilakukan Yesus dengan sempurna di luar kemampuan Ken untuk menggambarkannya.

Yesus lebih dari sekadar pemimpin rohani. Dia memberikan model kepemimpinan yang praktis dan efektif untuk semua organisasi, untuk semua orang, untuk semua situasi. Sebagai akibatnya, Ken Blanchard turut mendirikan pelayanan ‘Lead Like Jesus’ untuk mengilhami dan memperlengkapi orang-orang untuk melakukan hal itu - memimpin seperti Yesus.

Yesus adalah pemimpin terbesar sepanjang masa. Dalam bagian-bagian hari ini, kita melihat beberapa karakteristik kepemimpinan Yesus bersama dengan dua pemengaruh besar lainnya dalam Alkitab - Daud dan Ayub..

Kebijaksanaan

Mazmur 18:1–6

Nyanyian syukur Daud

18Untuk pemimpin biduan. Dari hamba Tuhan, yakni Daud yang menyampaikan perkataan nyanyian ini kepada Tuhan, pada waktu Tuhan telah melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari tangan Saul.

2 Ia berkata:
  “Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku!
3 Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku,
  Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung,
  perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!
4 Terpujilah Tuhan, seruku;
  maka aku pun selamat dari pada musuhku.
5 Tali-tali maut telah meliliti aku,
  dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku,
6 tali-tali dunia orang mati telah membelit aku,
  perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.

Komentar

Pujian sang pemimpin

Daud adalah salah satu pemimpin hebat dalam sejarah Israel. Dia juga menulis beberapa lagu pujian yang paling indah yang pernah ditulis. Ribuan tahun kemudian, Mazmur-Nya terus digunakan dalam penyembahan oleh umat Allah.

Dalam mazmur ini, kita melihat bahwa ibadah dan doa Daud adalah fondasi awal bagaimana kepemimpinannya didirikan. Di tengah kesulitan dan pertentangan dia berkata, 'Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya' (Ay.6). Hasilnya adalah titik balik besar dalam keadaan diikuti oleh kesuksesan, yang membuat Daud mengucapkan ucapan syukurnya dalam lagu.

Baik dalam kesulitan atau keberhasilan, ikutilah teladan Daud dengan berupaya membangun kehidupan Anda di atas fondasi doa dan penyembahan.

Titik awal pemujaan adalah cinta untuk Tuhan:‘Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku’ (Ay.1). Daud melanjutkan untuk mengekspresikan cinta, pujian, dan syukurnya kepada Tuhan. Dia menghadapi musuh (Ay.3b), kematian dan kehancuran (Ay.4-5) dan kesusahan (Ay.6a). Ketika dia melihat ke belakang, dia dapat melihat bagaimana Tuhan mendengar seruannya dan menyelamatkannya dari musuh-musuhnya (Ay.3-6).

Selama beberapa tahun terakhir, saya telah menuliskan daftar tangisan 'dalam kesesakan' (Ay.6a) di pinggiran Alkitab saya dalam Satu Tahun. Sungguh menakjubkan melihat cara-cara di mana Tuhan mendengar jeritan saya. Begitu banyak doa (meskipun belum semuanya) telah dijawab. Menyimpan catatan membantu saya untuk tidak lupa untuk berterima kasih kepada Tuhan.

Doa

Ya Tuhan, kekuatanku, terima kasih banyak karena berkali-kali ketika aku memanggil-Mu untuk meminta bantuan dan Engkau telah mendengar suaraku. Dengan semua tantangan di depan, sekali lagi aku berseru kepada-Mu memohon pertolongan dari pada-Mu
Perjanjian Baru

Matius 21:1–17

Yesus dielu-elukan di Yerusalem

(Mrk. 11:1-10; Luk. 19:28-38; Yoh. 12:12-15)
21Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya 2 dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. 3 Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.”

4 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:

5 “Katakanlah kepada puteri Sion:
  Lihat, Rajamu datang kepadamu,
   Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai,
  seekor keledai beban yang muda.”

6 Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. 7 Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesus pun naik ke atasnya. 8 Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan. 9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya:

  “Hosana bagi Anak Daud,
   diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
  hosana di tempat yang mahatinggi!”

10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: “Siapakah orang ini?” 11 Dan orang banyak itu menyahut: “Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea.”

Yesus menyucikan Bait Allah

(Mrk. 11:15-19; Luk. 19:45-48; Yoh. 2:13-16)
12 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati 13 dan berkata kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”

14 Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya. 15 Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: “Hosana bagi Anak Daud!” hati mereka sangat jengkel, 16 lalu mereka berkata kepada-Nya: “Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?”

17 Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.

Komentar

Karrakteristik pemimpin

Apa artinya 'memimpin seperti Yesus' dalam praktiknya?

  1. Pimpin diri Anda lebih dari posisi Anda sekarang
    Siapa Anda jauh lebih penting daripada apa yang Anda lakukan atau apa yang Anda miliki, dalam hal kepemilikan atau posisi. Otoritas Yesus tidak berasal dari posisi tinggi dalam hierarki tertentu. Otoritas-Nya datang dari siapa Dia sebagai pribadi. Dia memiliki otoritas alami. Dia memiliki keyakinan penuh bahwa yang perlu Dia katakan adalah, 'Tuhan membutuhkan mereka' (Ay.3). Tidak ada ancaman atau janji yang diperlukan.

  2. Bersikap lemah lembut dan sederhana
    'Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda...' (Ay.5). Ini bukan karakteristik kepemimpinan yang diharapkan dunia. Namun, itu tepat di jantung kepemimpinan Yesus. Kata Yunani untuk 'lembut' berarti perhatian, sederhana. Ini adalah kebalikan dari agresif atau mencari muka.

  3. Hindari arogansi dan kesombongan
    Yesus masuk ke Yerusalem dengan keledai. Betapa bertolak belakangnya dengan begitu banyak pemimpin lain dalam sejarah, sekuler, dan religius, yang bepergian dengan kemegahan dan upacara, serta rombongan yang mencolok. Model transportasi Yesus adalah tanda kerendahan hati yang besar. Ini adalah kebalikan dari kesombongan dan arogansi, yang dapat dengan mudah merayap ke dalam kepemimpinan manusia.

  4. Memiliki keberanian untuk menghadapi

    Orang kadang-kadang berpikir bahwa kelembutan dan kerendahan hati berarti memberi toleransi dalam setiap situasi, tetapi Yesus tidak takut dengan konfrontasi. Dia 'masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati' (Ay.12). Salah satu aspek kepemimpinan yang paling sulit adalah mengetahui saat yang tepat untuk melakukan konfrontasi.

    Kegagalan untuk mengkonfrontasi itu sendiri merupakan keputusan dengan konsekuensi. Konflik dan konfrontasi tidaklah pernah mudah, tetapi diterapkan dengan bijak, dan keduanya adalah bagian penting dari kepemimpinan yang baik dan berani.

  5. Mencari kekuatan spiritual, bukan duniawi
    Kekuatan Yesus sangat berbeda dari banyak pemimpin di dunia. 'Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.' (Ay.14). Kuasa spiritual jauh lebih penting daripada kekuatan duniawi. Kuasa tersebut tidak bisa diproduksi. Itu hanya bisa datang dari jenis hubungan yang Yesus miliki dengan Allah.

  6. Jadikan doa sebagai prioritas nomor satu Anda
    Dalam konfrontasi Yesus dengan para penukar uang, kita melihat betapa bergairahnya Dia tentang doa (Ay.13). Dan di seluruh Injil, kita membaca tentang Yesus yang menarik diri (Ay.17) untuk menjadi miliknya sendiri dengan Allah. Ini adalah sumber kekuatannya. Seperti halnya Daud, doa adalah inti dari kepemimpinan Yesus.

Doa

Tuhan, tolong aku untuk memimpin seperti Yesus dengan otoritas, kelemahlembutan, kerendahan hati, keberanian, dan kekuatan. Seperti Yesus, semoga kekuatanku datang dari hubungan pribadiku dengan-Mu
Perjanjian Lama

Ayub 19:1–21:34

Ayub yakin bahwa Allah akan memihak kepadanya

19Tetapi Ayub menjawab:
2 “Berapa lama lagi kamu menyakitkan hatiku,
  dan meremukkan aku dengan perkataan?
3 Sekarang telah sepuluh kali kamu menghina aku,
  kamu tidak malu menyiksa aku.
4 Jika aku sungguh tersesat,
  maka aku sendiri yang menanggung kesesatanku itu.
5 Jika kamu sungguh hendak membesarkan diri terhadap aku,
  dan membuat celaku sebagai bukti terhadap diriku,
6 insafilah, bahwa Allah telah berlaku tidak adil terhadap aku,
  dan menebarkan jala-Nya atasku.

7 Sesungguhnya, aku berteriak: Kelaliman!, tetapi tidak ada yang menjawab.
  Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan.
8 Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat melewatinya,
  dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap.
9 Ia telah menanggalkan kemuliaanku
  dan merampas mahkota di kepalaku.
10 Ia membongkar aku di semua tempat, sehingga aku lenyap,
  dan seperti pohon harapanku dicabut-Nya.
11 Murka-Nya menyala terhadap aku,
  dan menganggap aku sebagai lawan-Nya.
12 Pasukan-Nya maju serentak,
  mereka merintangi jalan melawan aku,
  lalu mengepung kemahku.

13 Saudara-saudaraku dijauhkan-Nya dari padaku,
  dan kenalan-kenalanku tidak lagi mengenal aku.
14 Kaum kerabatku menghindar,
  dan kawan-kawanku melupakan aku.
15 Anak semang dan budak perempuanku
  menganggap aku orang yang tidak dikenal,
  aku dipandang mereka orang asing.
16 Kalau aku memanggil budakku, ia tidak menyahut;
  aku harus membujuknya dengan kata-kata manis.
17 Nafasku menimbulkan rasa jijik kepada isteriku,
  dan bauku memualkan saudara-saudara sekandungku.
18 Bahkan kanak-kanak pun menghina aku,
  kalau aku mau berdiri, mereka mengejek aku.
19 Semua teman karibku merasa muak terhadap aku;
  dan mereka yang kukasihi, berbalik melawan aku.
20 Tulangku melekat pada kulit dan dagingku,
  dan hanya gusiku yang tinggal padaku.

21 Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku,
  karena tangan Allah telah menimpa aku.
22 Mengapa kamu mengejar aku, seakan-akan Allah,
  dan tidak menjadi kenyang makan dagingku?

23 Ah, kiranya perkataanku ditulis,
  dicatat dalam kitab,
24 terpahat dengan besi pengukir dan timah
  pada gunung batu untuk selama-lamanya!
25 Tetapi aku tahu: Penebusku hidup,
  dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.
26 Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak,
  tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah,
27 yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku;
  mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain.
  Hati sanubariku merana karena rindu.

28 Kalau kamu berkata: Kami akan menuntut dia
  dan mendapatkan padanya sebab perkaranya!,
29 takutlah kepada pedang,
  karena kegeraman mendatangkan hukuman pedang,
  agar kamu tahu, bahwa ada pengadilan.”

Pendapat Zofar, bahwa sesudah kemujuran sebentar, orang fasik akan binasa

20Maka Zofar, orang Naama, menjawab:
2 “Oleh sebab itulah pikiran-pikiranku mendorong aku menjawab,
  karena hatiku tidak sabar lagi.
3 Kudengar teguran yang menghina aku,
  tetapi yang menjawab aku ialah akal budi yang tidak berpengertian.
4 Belumkah engkau mengetahui semuanya itu sejak dahulu kala,
  sejak manusia ditempatkan di bumi,

5 bahwa sorak-sorai orang fasik hanya sebentar saja,
  dan sukacita orang durhaka hanya sekejap mata?
6 Walaupun keangkuhannya sampai ke langit
  dan kepalanya mengenai awan,
7 namun seperti tahinya ia akan binasa untuk selama-lamanya;
  siapa yang pernah melihatnya, bertanya: Di mana dia?
8 Bagaikan impian ia melayang hilang, tak berbekas,
  lenyap bagaikan penglihatan waktu malam.
9 Ia tidak lagi tampak pada mata yang melihatnya,
  dan tempat kediamannya tidak melihatnya lagi.
10 Anak-anaknya harus mencari belas kasihan orang miskin,
  dan tangannya sendiri harus mengembalikan kekayaannya.
11 Tulang-tulangnya boleh penuh tenaga orang muda,
  tetapi tenaga itu pun akan membaringkan diri bersama dia dalam debu.

12 Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya,
  sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya,
13 menikmatinya serta tidak melepaskannya,
  dan menahannya pada langit-langitnya,
14 namun berubah juga makanannya di dalam perutnya,
  menjadi bisa ular tedung di dalamnya.
15 Harta benda ditelannya, tetapi dimuntahkannya lagi,
  Allah yang mengeluarkannya dari dalam perutnya.
16 Bisa ular tedung akan diisapnya,
  ia akan dibunuh oleh lidah ular.
17 Ia tidak boleh melihat batang-batang air
  dan sungai-sungai yang mengalirkan madu dan dadih.
18 Ia harus mengembalikan apa yang diperolehnya dan tidak mengecapnya;
  ia tidak menikmati kekayaan hasil dagangnya.
19 Karena ia telah menghancurkan orang miskin, dan meninggalkan mereka terlantar;
  ia merampas rumah yang tidak dibangunnya.
20 Sesungguhnya, ia tidak mengenal ketenangan dalam batinnya,
  dan ia tidak akan terluput dengan membawa harta bendanya.
21 Suatu pun tidak luput dari pada lahapnya,
  itulah sebabnya kemujurannya tidak kekal.
22 Dalam kemewahannya yang berlimpah-limpah ia penuh kuatir;
  ia ditimpa kesusahan dengan sangat dahsyatnya.

23 Untuk mengisi perutnya,
  Allah melepaskan ke atasnya murka-Nya yang menyala-nyala,
  dan menghujankan itu kepadanya sebagai makanannya.
24 Ia dapat meluputkan diri terhadap senjata besi,
  namun panah tembaga menembus dia.
25 Anak panah itu tercabut dan keluar dari punggungnya,
  mata panah yang berkilat itu keluar dari empedunya:
  ia menjadi ngeri.
26 Kegelapan semata-mata tersedia bagi dia,
  api yang tidak ditiup memakan dia dan menghabiskan apa yang tersisa dalam kemahnya.
27 Langit menyingkapkan kesalahannya,
  dan bumi bangkit melawan dia.
28 Hasil usahanya yang ada di rumahnya diangkut,
  semuanya habis pada hari murka-Nya.
29 Itulah ganjaran Allah bagi orang fasik,
  milik pusaka yang dijanjikan Allah kepadanya.”

Pendapat Ayub, bahwa kemujuran orang fasik kelihatannya tahan lama

21Tetapi Ayub menjawab:
2 “Dengarkanlah baik-baik perkataanku
  dan biarlah itu menjadi penghiburanmu.
3 Bersabarlah dengan aku, aku akan berbicara;
  sehabis bicaraku bolehlah kamu mengejek.
4 Kepada manusiakah keluhanku tertuju?
  Mengapa aku tidak boleh kesal hati?
5 Berpalinglah kepadaku, maka kamu akan tercengang,
  dan menutup mulutmu dengan tangan!
6 Kalau aku memikirkannya, aku menjadi takut,
  dan gemetarlah tubuhku.

7 Mengapa orang fasik tetap hidup,
  menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat?
8 Keturunan mereka tetap bersama mereka,
  dan anak cucu diperhatikan mereka.
9 Rumah-rumah mereka aman, tak ada ketakutan,
  pentung Allah tidak menimpa mereka.
10 Lembu jantan mereka memacek dan tidak gagal,
  lembu betina mereka beranak dan tidak keguguran.
11 Kanak-kanak mereka dibiarkan keluar seperti kambing domba,
  anak-anak mereka melompat-lompat.
12 Mereka bernyanyi-nyanyi dengan iringan rebana dan kecapi,
  dan bersukaria menurut lagu seruling.
13 Mereka menghabiskan hari-hari mereka dalam kemujuran,
  dan dengan tenang mereka turun ke dalam dunia orang mati.
14 Tetapi kata mereka kepada Allah: Pergilah dari kami!
  Kami tidak suka mengetahui jalan-jalan-Mu.
15 Yang Mahakuasa itu apa, sehingga kami harus beribadah kepada-Nya,
  dan apa manfaatnya bagi kami, kalau kami memohon kepada-Nya?

16 Memang, kemujuran mereka tidak terletak dalam kuasa mereka sendiri!
  Rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku.
17 Betapa sering pelita orang fasik dipadamkan,
  kebinasaan menimpa mereka,
  dan kesakitan dibagikan Allah kepada mereka dalam murka-Nya!
18 Mereka menjadi seperti jerami di depan angin,
  seperti sekam yang diterbangkan badai.
19 Bencana untuk dia disimpan Allah bagi anak-anaknya.
  Sebaiknya, orang itu sendiri diganjar Allah,
  supaya sadar;
20 sebaiknya matanya sendiri melihat kebinasaannya,
  dan ia sendiri minum dari murka Yang Mahakuasa!
21 Karena peduli apa ia dengan keluarganya sesudah ia mati,
  bila telah habis jumlah bulannya?

22 Masakan kepada Allah diajarkan orang pengetahuan,
  kepada Dia yang mengadili mereka yang di tempat tinggi?
23 Yang seorang mati dengan masih penuh tenaga,
  dengan sangat tenang dan sentosa;
24 pinggangnya gemuk oleh lemak,
  dan sumsum tulang-tulangnya masih segar.
25 Yang lain mati dengan sakit hati,
  dengan tidak pernah merasakan kenikmatan.
26 Tetapi sama-sama mereka terbaring di dalam debu,
  dan berenga-berenga berkeriapan di atas mereka.

27 Sesungguhnya, aku mengetahui pikiranmu,
  dan muslihat yang kamu rancangkan terhadap aku.
28 Katamu: Di mana rumah penguasa?
  Di mana kemah tempat kediaman orang-orang fasik?
29 Belum pernahkah kamu bertanya-tanya kepada orang-orang yang lewat di jalan?
  Dapatkah kamu menyangkal petunjuk-petunjuk mereka,
30 bahwa orang jahat terlindung pada hari kebinasaan,
  dan diselamatkan pada hari murka Allah?
31 Siapa yang akan langsung menggugat kelakuannya,
  dan mengganjar perbuatannya?
32 Dialah yang dibawa ke kuburan,
  dan jiratnya dirawat orang.
33 Dengan nyaman ia ditutupi oleh gumpalan-gumpalan tanah di lembah;
  setiap orang mengikuti dia,
  dan yang mendahului dia tidak terbilang banyaknya.
34 Alangkah hampanya penghiburanmu bagiku!
  Semua jawabanmu hanyalah tipu daya belaka!”

Komentar

Perspektif pemimpin

Teman-teman Ayub terus berbicara 'omong kosong' dan 'tipu belaka’ (21:34). Mereka berusaha menghibur Ayub dengan 'perkataan hampa dan tipuan belaka' (Ay.34).

Di sisi lain, kita melihat perjuangan nyata Ayub dengan penderitaannya sendiri. Berbeda dengan analisis sederhana dari teman-temannya, dia melihat bahwa dunia sangat kompleks. Dalam kehidupan ini ada banyak ketidakadilan. Dia berseru, 'Mengapa orang fasik tetap hidup, menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat? ... Mereka menghabiskan hari-hari mereka dalam kemujuran, dan dengan tenang mereka turun ke dalam dunia orang mati.’ (Ay.7,13).

Jangan terkejut bahwa terkadang ada orang-orang yang sepenuhnya menolak Tuhan. Mereka berkata kepada-Nya: 'Tetapi kata mereka kepada Allah:Pergilah dari kami! Kami tidak suka mengetahui jalan-jalan-Mu. Yang Mahakuasa itu apa, sehingga kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami, kalau kami memohon kepada-Nya?' (Ay.14–15). Namun, mereka tampaknya menjalani kehidupan yang sejahtera dan damai.

Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa 'orang fasik' akan menerima keadilan dalam kehidupan ini. Kadang-kadang mereka melakukannya, tetapi di lain waktu, mereka tampaknya lolos begitu saja. Jangan terkejut jika Anda melihat ‘orang fasik’ menghabiskan tahun-tahun mereka dalam kemakmuran. Jangan terkejut jika Anda melihat penderitaan 'tak berdosa'. Tuhan tampaknya mengizinkan keduanya dalam hidup ini. (Ini bukan berarti bahwa kita seharusnya berpuas diri atas ketidakadilan atau penderitaan orang yang tidak bersalah, tetapi kita harus melakukan semua dalam kekuatan kita untuk memerangi keduanya.)

Namun, hidup ini bukanlah akhir dari segalanya. Tuhan adalah Empunya kekekalan yang menempatkan sesuatu yang benar. Ayub melihat sekilas – dengan cara yang unik dalam Perjanjian Lama - harapan masa depan kita:

‘Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit megatasi bumi. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah’ (19:25-26).

Wawasan Ayub melambangkan harapan Perjanjian Baru tentang kebangkitan dan kehidupan kekal. Seorang pemimpin yang saleh memiliki perspektif kekal, yang memberikan dimensi yang sama sekali berbeda dengan kepemimpinan Kristen.

Bayangkan seseorang yang penting datang mengunjungi rumah Anda. Anda mungkin akan melakukan beberapa persipaan. Anda akan mempersiapkan diri. Anda akan memastikan orang lain di rumah sudah siap, dan Anda akan memastikan bahwa rumah itu sendiri juga sudah siap, terlihat bersih, dan rapi.

Seorang pemimpin Kristen memiliki perspektif kekal dan berharap bahwa, 'Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu' (Ay.25). Berfokuslah untuk mempersiapkan diri, persiapkan juga orang lain (evangelisasi, pemuridan, dan penggembalaan) dan persiapkan rumah (revitalisasi gereja dan transformasi masyarakat). Kepedulian ini tidak hanya terbatas pada para pemimpin gereja. Para pemimpin Kristen di seluruh bidang pekerjaan dan masyarakat harus memiliki tiga dimensi mendasar yang tertanam dalam pikiran, keputusan, dan tindakan mereka.

Selanjutnya, perspektif ini harus mengubah sikap Anda terhadap rencana dan tujuan Anda. Ketika situasi tidak berjalan seperti yang diharapkan, karena ketidakadilan individu atau organisasi atau sistem, Anda masih dapat mempercayai fakta bahwa suatu hari nanti, keadilan akan menang mutlak.

Doa

Tuhan, terima kasih bahwa suatu hari aku akan 'menyaksikan Tuhan dengan mataku sendiri' (Ay.27). Bantu aku untuk hidup setiap hari dengan perspektif kekal ini. Bantu aku untuk menjadi seperti Yesus dan memimpin seperti Yesus.

Pippa menambahkan

'Aku tahu bahwa Penebus saya hidup', dari Handel's Messiah, yang dinyanyikan di pemakaman ayah saya. Nyanyian itu sangat indah dan merupakan pernyataan iman yang luar biasa. Nyanyian itu juga membawa kenyamanan yang luar biasa. Sungguh menakjubkan, Handel yang sedang membaca kitab Ayub dan terinspirasi untuk menulis sepenggal musik yang luar biasa. Saya selalu berpikir bahwa nyanyian itu berasal dari Yesaya, meskipun telah membaca Ayub beberapa kali sebelumnya. Saya pikir saya pasti melewatkan cukup banyak dialog. Tetapi, saya senang Handel tidak melewatkannya!

ayat hari ini

Ayub 19:25

'Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.’

reader

App

Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

¹https://twitter.com/Lead_Conf

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.