Kekuatan Persatuan
pengantar
Di kamp konsentrasi Buchenwald, 56.000 orang dijatuhi hukuman mati oleh rezim totaliter yang melihat iman Kristen sebagai ancaman terhadap ideologinya. Satu blok sel di kamp disediakan untuk tahanan yang dianggap sangat berbahaya atau penting. Paul Schneider, seorang pendeta Lutheran yang dipanggil 'pengkhotbah Buchenwald', ditempatkan di blok khusus ini karena bahkan dari jendela kecil di selnya dia dengan keras menggemakan Injil Yesus Kristus - yang bertentangan dengan perintah para penjaga Gestapo.
Otto Neururer, seorang imam Katolik yang bekerja atas nama orang-orang Yahudi dan lainnya yang disebut 'orang yang tak diinginkan' telah membuatnya menjadi ancaman bagi para panglima perang Nazi, juga dimasukkan ke dalam blok ini. Dia juga melayani nama Yesus kepada sesama narapidana di kamp konsentrasi sampai dia disalibkan dengan posisi terbalik.
Kesamaan dari kedua tokoh ini adalah yang satu Katolik dan yang lainnya seorang Protestan, namun memberikan kesaksian bersama kepada Tuhan mereka yang sama - Yesus Kristus. Persatuan sangat kuat.
Mazmur 68:8–15
8 Ya Allah, ketika Engkau maju berperang di depan umat-Mu,
ketika Engkau melangkah di padang belantara,
Sela
9 bergoncanglah bumi, bahkan langit mencurahkan hujan
di hadapan Allah;
Sinai bergoyang di hadapan Allah,
Allah Israel.
10 Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah;
Engkau memulihkan tanah milik-Mu yang gersang,
11 sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana;
dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi
kebutuhan orang yang tertindas, ya Allah.
12 Tuhan menyampaikan sabda;
orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar:
13 Raja-raja segala tentara melarikan diri, melarikan diri,
dan perempuan di rumah membagi-bagi jarahan.
14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang?
Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak,
bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.
15 Ketika Yang Mahakuasa menyerakkan raja-raja di sana,
turunlah salju di atas gunung Zalmon.
Komentar
Manusia dan Bumi
Daud merefleksikan Keluaran, Gunung Sinai dan penaklukan Kanaan. Ini adalah beberapa poin penting dalam sejarah umat Allah ketika mereka benar-benar bersatu.
Bagian ini adalah tentang mengenali dari mana datangnya berkat dan persatuan itu - Tuhan. Itu adalah mazmur ucapan syukur dan pujian kepada Tuhan untuk semua hal yang telah Dia lakukan. Mazmur ini merayakan kepemimpinan-Nya (Ay.8), kuasa-Nya (Ay.9-10), kemurahan hati-Nya, keadilan-Nya (Ay.11), dan kemenangan-Nya (Ay.12-15).
Tuhan telah memimpin umat-Nya masuk ke Tanah Perjanjian. Namun saat ini, di wilayah yang sama, tantangan persatuan sangatlah besar. Pencarian untuk perdamaian di Timur Tengah tetap menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia kita.
Doa
Yohanes 17:6–26
6 Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu. 7 Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. 8 Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu 10 dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. 11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. 12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. 13 Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. 14 Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. 15 Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. 16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. 17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. 18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; 19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; 21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: 23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
24 Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. 25 Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; 26 dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Komentar
Gereja dan Dunia
Dalam Injil, kita sering membaca tentang kehidupan doa Yesus. Tetapi hanya pada kesempatan langka saja kita diberitahu detail dari apa yang Ia doakan. Dalam doa besar Yesus ini, sebelum Dia keluar untuk menghadapi salib, kita dapat melihat prioritas-Nya.
Yesus berdoa bukan hanya untuk murid-murid-Nya, tetapi juga bagi mereka yang akan mempercayai masa depan - yaitu, berdoa untuk seluruh gereja – yang di mana termasuk Anda dan saya (Ay.20).
Doa ini didominasi oleh tema persatuan. Yesus berdoa bukan hanya untuk persatuan di antara murid-murid-Nya (Ay.11), tetapi juga untuk gereja (Ay.20). Dia berdoa untuk kesatuan seperti konsep kesatuan Trinitas: 'supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita' (Ay.11).
Motif untuk persatuan adalah amanat agung Yesus
Yesus berdoa untuk kesatuan utuh agar dunia percaya (Ay.23) dan mengetahui persatuan dengan Tuhan (Ay.21,24). Salah satu hambatan terbesar terhadap keyakinan adalah perpecahan di dalam gereja. Dalam politik, saat partai politik terpecah belah, partai tersebut kehilangan popularitas. Hal itu juga terjadi di dunia sekuler dan bahkan juga di gereja. Yesus mengatakan bahwa Dia melindungi murid-murid-Nya dan membuat mereka aman 'supaya mereka menjadi satu’ (Ay.12). Sekarang Dia berdoa, 'melindungi mereka dari pada yang jahat.' (Ay.15) yang akan berusaha mencerai-beraikan mereka.Ketika gereja saling bertikai, orang kehilangan semangatnya. Sebaliknya, ketika gereja bersatu, hal itu akan menjadi daya tarik. Itu adalah sumber sukacita. Para pengikut Yesus tidak seharusnya sengsara. Yesus berdoa ‘supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka’ (Ay.13). Sukacita berasal dari persatuan. Perpecahan adalah penghalang sukacita. Kesatuan itu kuat.
Medium dari persatuan adalah Roh Kudus
Yesus berdoa untuk kekudusan Anda. Yesus berdoa, 'Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran' (Ay.17). Kekudusan berasal dari kebenaran. Kebenaran ditemukan dalam Firman Tuhan. Itulah mengapa sangat penting untuk menyatu dalam Firman Tuhan.Kekudusan datang sewaktu Anda menyambut Yang Kudus, Roh Kebenaran, yang datang untuk tinggal di dalam Anda.
Yesus berdoa, 'Aku di dalam mereka' (Ay.26). Ini adalah kebenaran Perjanjian Baru yang paling luar biasa - bahwa Yesus datang untuk hidup di dalam Anda melalui Roh Kudus. Roh Kudus yang sama hidup di semua orang Kristen, di gereja, atau denominasi apa pun. Roh Kudus menyatukan kita.
Tanda persatuan adalah kasih Yesus
Yesus berdoa, 'supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka' (Ay.26). Apakah kasih yang lebih tinggi yang dapat Anda miliki daripada kasih yang Allah Bapa miliki untuk Yesus, Anak-Nya? Doa Yesus untuk Anda adalah bahwa Anda harus memiliki kasih yang sama seperti yang Bapa miliki untuk Yesus di hati Anda bagi orang Kristen lainnya, untuk menjadi bagian lain dari tubuh Kristus.Ukuran kesatuan adalah visibilitas Yesus
Terkadang orang berbicara tentang ‘kesatuan yang tak terlihat’. Tetapi Yesus tidak berdoa untuk kesatuan yang tidak terlihat. Dia juga tidak berdoa agar kita ‘akan nyaris bersatu’. Dia berdoa agar ‘mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka' (Ay.23). Dia ingin gereja sepenuhnya bersatu.Suatu hari akan terjadi (lihat Efesus 1:9–11). Sementara itu, ketika kita membangun jembatan, bekerja bersama dan datang bersama-sama dengan orang Kristen lainnya dari berbagai denominasi gereja, ketika hati dan pikiran terikat bersama dalam persekutuan dengan Yesus, kita dapat melihat, seperti dalam Buchenwald, tanda-tanda nyata dari kesatuan tak kasat mata kita.
Doa
1 Samuel 19:1–20:42
Daud melarikan diri karena Saul menyerang dia kembali
19Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan, anak Saul, sangat suka kepada Daud, 2 sehingga Yonatan memberitahukan kepada Daud: “Ayahku Saul berikhtiar untuk membunuh engkau; oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan dan bersembunyilah di sana. 3 Aku akan keluar dan berdiri di sisi ayahku di padang tempatmu itu. Maka aku akan berbicara dengan ayahku perihalmu; aku akan melihat bagaimana keadaannya, lalu memberitahukannya kepadamu.”
4 Lalu Yonatan mengatakan yang baik tentang Daud kepada Saul, ayahnya, katanya: “Janganlah raja berbuat dosa terhadap Daud, hambanya, sebab ia tidak berbuat dosa terhadapmu; bukankah apa yang diperbuatnya sangat baik bagimu! 5 Ia telah mempertaruhkan nyawanya dan telah mengalahkan orang Filistin itu, dan Tuhan telah memberikan kemenangan yang besar kepada seluruh Israel. Engkau sudah melihatnya dan bersukacita karenanya. Mengapa engkau hendak berbuat dosa terhadap darah orang yang tidak bersalah dengan membunuh Daud tanpa alasan?” 6 Saul mendengarkan perkataan Yonatan dan Saul bersumpah: “Demi Tuhan yang hidup, ia tidak akan dibunuh.” 7 Lalu Yonatan memanggil Daud dan Yonatan memberitahukan kepadanya segala perkataan itu. Yonatan membawa Daud kepada Saul dan ia bekerja padanya seperti dahulu.
8 Ketika perang pecah pula, maka majulah Daud dan berperang melawan orang Filistin; ia menimbulkan kekalahan besar di antara mereka, sehingga mereka melarikan diri dari depannya.
9 Tetapi roh jahat yang dari pada Tuhan hinggap pada Saul, ketika ia duduk di rumahnya, dengan tombaknya di tangannya; dan Daud sedang main kecapi. 10 Lalu Saul berikhtiar menancapkan Daud ke dinding dengan tombaknya, tetapi Daud mengelakkan tikaman Saul, sehingga Saul mengenai dinding dengan tombak itu. Sesudah itu Daud melarikan diri dan luputlah ia pada malam itu.
11 Kemudian Saul mengirim orang-orang suruhan ke rumah Daud untuk mengamat-amatinya dan untuk membunuh dia pada waktu pagi. Tetapi Mikhal, isteri Daud, memberitahukan kepadanya, demikian: “Jika engkau tidak dapat meluputkan dirimu malam ini, maka besok engkau akan dibunuh.” 12 Lalu Mikhal menurunkan Daud dari jendela, ia pergi melarikan diri dan luputlah ia. 13 Sesudah itu Mikhal mengambil terafim dan menaruhnya di tempat tidur; ditaruhnya sehelai tenunan bulu kambing di bagian kepala dan ditutupinya dengan selimut.
14 Lalu Saul mengirim orang-orang suruhan untuk mengambil Daud, tetapi perempuan itu berkata: “Ia sakit.” 15 Sesudah itu Saul mengirim orang-orang suruhan itu untuk melihat Daud, katanya: “Bawalah dia di atas tempat tidur itu ke mari, supaya ia dibunuh.” 16 Lalu masuklah para suruhan itu ke dalam, dan tampaklah ada terafim di tempat tidur dengan sehelai tenunan bulu kambing di bagian kepala. 17 Berkatalah Saul kepada Mikhal: “Mengapa engkau menipu aku demikian itu dan melepas musuhku pergi, sehingga ia luput?” Tetapi jawab Mikhal kepada Saul: “Ia berkata kepadaku: Biarkanlah aku pergi, apa perlunya aku membunuh engkau?”
18 Setelah Daud melarikan diri dan luput, sampailah ia kepada Samuel di Rama dan memberitahukan kepadanya segala yang dilakukan Saul kepadanya. Kemudian pergilah ia bersama-sama dengan Samuel dan tinggallah mereka di Nayot. 19 Ketika diberitahukan kepada Saul, demikian: “Ketahuilah, Daud ada di Nayot, dekat Rama,” 20 maka Saul mengirim orang-orang suruhan untuk mengambil Daud. Tetapi orang-orang ini melihat sekumpulan nabi kepenuhan, dengan dikepalai oleh Samuel. Dan Roh Allah hinggap pada orang-orang suruhan Saul, sehingga mereka pun kepenuhan seperti nabi. 21 Lalu hal itu diberitahukan kepada Saul; ia mengirim orang-orang suruhan yang lain, tetapi orang-orang itu pun juga kepenuhan seperti nabi. Saul mengirim sekali lagi orang-orang suruhan, rombongan yang ketiga, dan orang-orang ini pun juga kepenuhan. 22 Lalu ia sendiri pergi ke Rama. Sesampainya ke dekat perigi besar yang di Sekhu, bertanyalah ia, katanya: “Di mana Samuel dan Daud?” Jawab orang: “Ada di Nayot, dekat Rama.” 23 Lalu pergilah ia ke sana, ke Nayot, dekat Rama dan pada dia pun hinggaplah Roh Allah, dan selama ia melanjutkan perjalanannya ia kepenuhan seperti nabi, hingga ia sampai ke Nayot dekat Rama. 24 Ia pun menanggalkan pakaiannya, dan ia pun juga kepenuhan di depan Samuel. Ia rebah terhantar dengan telanjang sehari-harian dan semalam-malaman itu. Itulah sebabnya orang berkata: “Apakah juga Saul termasuk golongan nabi?”
Perjanjian antara Daud dan Yonatan
20Maka larilah Daud dari Nayot, dekat Rama; sampailah ia kepada Yonatan, lalu berkata: “Apakah yang telah kuperbuat? Apakah kesalahanku dan apakah dosaku terhadap ayahmu, sehingga ia ingin mencabut nyawaku?” 2 Tetapi Yonatan berkata kepadanya: “Jauhlah yang demikian itu! engkau tidak akan mati dibunuh. Ingatlah, ayahku tidak berbuat sesuatu, baik perkara besar maupun perkara kecil, dengan tidak menyatakannya kepadaku. Mengapa ayahku harus menyembunyikan perkara ini kepadaku? Tidak mungkin!” 3 Tetapi Daud menjawab, katanya: “Ayahmu tahu benar, bahwa engkau suka kepadaku. Sebab itu pikirnya: Tidak boleh Yonatan mengetahui hal ini, nanti ia bersusah hati. Namun, demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu, hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut.”
4 Yonatan berkata kepada Daud: “Apa pun kehendak hatimu, aku akan melakukannya bagimu.” 5 Lalu kata Daud kepada Yonatan: “Kautahu, besok bulan baru, maka sebenarnya aku harus duduk makan bersama-sama dengan raja. Jika engkau membiarkan aku pergi, maka aku akan bersembunyi di padang sampai lusa petang. 6 Apabila ayahmu menanyakan aku, haruslah kaukatakan: Daud telah meminta dengan sangat kepadaku untuk pergi dengan segera ke Betlehem, kotanya, karena di sana ada upacara pengorbanan tahunan bagi segenap kaumnya. 7 Jika begini dikatakannya: Baiklah! maka hambamu ini selamat. Tetapi jika amarahnya bangkit dengan segera, ketahuilah, bahwa ia telah mengambil keputusan untuk mendatangkan celaka. 8 Jika demikian, tunjukkanlah kesetiaanmu kepada hambamu ini, sebab engkau telah mengikat perjanjian di hadapan Tuhan dengan hambamu ini. Tetapi jika ada kesalahan padaku, engkau sendirilah membunuh aku. Mengapa engkau harus menyerahkan aku kepada ayahmu?” 9 Tetapi jawab Yonatan: “Jauhlah yang demikian itu! Sebab jika kuketahui dengan pasti, bahwa ayahku telah mengambil keputusan untuk mendatangkan celaka kepadamu, masakan aku tidak memberitahukannya kepadamu?” 10 Lalu bertanyalah Daud kepada Yonatan: “Siapakah yang akan memberitahukan kepadaku, apabila ayahmu menjawab engkau dengan keras?” 11 Kata Yonatan kepada Daud: “Marilah kita keluar ke padang.” Maka keluarlah keduanya ke padang.
12 Lalu berkatalah Yonatan kepada Daud: “Demi Tuhan, Allah Israel, besok atau lusa kira-kira waktu ini aku akan memeriksa perasaan ayahku. Apabila baik keadaannya bagi Daud, masakan aku tidak akan menyuruh orang kepadamu dan memberitahukannya kepadamu? 13 Tetapi apabila ayahku memandang baik untuk mendatangkan celaka kepadamu, beginilah kiranya Tuhan menghukum Yonatan, bahkan lebih lagi dari pada itu, sekiranya aku tidak menyatakannya kepadamu dan membiarkan engkau pergi, sehingga engkau dapat berjalan dengan selamat. Tuhan kiranya menyertai engkau, seperti Ia menyertai ayahku dahulu. 14 Jika aku masih hidup, bukankah engkau akan menunjukkan kepadaku kasih setia Tuhan? Tetapi jika aku sudah mati, 15 janganlah engkau memutuskan kasih setiamu terhadap keturunanku sampai selamanya. Dan apabila Tuhan melenyapkan setiap orang dari musuh Daud dari muka bumi, 16 janganlah nama Yonatan terhapus dari keturunan Daud, melainkan kiranya Tuhan menuntut balas dari pada musuh-musuh Daud.” 17 Dan Yonatan menyuruh Daud sekali lagi bersumpah demi kasihnya kepadanya, sebab ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri.
18 Kemudian berkatalah Yonatan kepadanya: “Besok bulan baru; maka engkau nanti akan ditanyakan, sebab tempat dudukmu akan tinggal kosong. 19 Tetapi lusa engkau pasti akan dicari; engkau harus datang ke tempat engkau bersembunyi pada hari peristiwa itu, dan duduklah dekat bukit batu. 20 Maka aku akan memanahkan tiga anak panah ke samping batu itu, seolah-olah aku membidik suatu sasaran. 21 Dan ketahuilah, aku akan menyuruh bujangku: Pergilah mencari anak-anak panah itu. Jika tegas kukatakan kepada bujang itu: Lihat anak-anak panah itu lebih ke mari, ambillah! – maka datanglah, sebab, demi Tuhan yang hidup, engkau selamat dan tidak ada bahaya apa-apa. 22 Tetapi jika begini kukatakan kepada orang muda itu: Lihat anak-anak panah itu lebih ke sana! – maka pergilah, sebab Tuhan menyuruh engkau pergi. 23 Tentang hal yang kita janjikan itu, antara aku dan engkau, sesungguhnya, Tuhan ada di antara aku dan engkau sampai selamanya.”
24 Sesudah itu bersembunyilah Daud di padang. Ketika bulan baru tiba, duduklah raja pada meja untuk makan. 25 Raja duduk di tempatnya seperti biasa, dekat dinding. Yonatan berhadapan dengan dia, Abner duduk di sisi Saul, tetapi tempat Daud tinggal kosong. 26 Dan Saul tidak berkata apa-apa pada hari itu, sebab pikirnya: “Barangkali ada sesuatu yang terjadi kepadanya; mungkin ia tidak tahir; ya, tentu ia tidak tahir.”
27 Tetapi pada hari sesudah bulan baru itu, pada hari yang kedua, ketika tempat Daud masih tinggal kosong, bertanyalah Saul kepada Yonatan, anaknya: “Mengapa anak Isai tidak datang makan, baik kemarin maupun hari ini?” 28 Jawab Yonatan kepada Saul: “Daud telah meminta dengan sangat kepadaku untuk pergi ke Betlehem, 29 katanya: Biarkanlah aku pergi, sebab ada upacara pengorbanan bagi kaum kami di kota, dan saudara-saudaraku sendirilah yang memanggil aku. Oleh sebab itu, jika engkau mengasihi aku, berilah izin kepadaku untuk menengok saudara-saudaraku. Itulah sebabnya ia tidak datang ke perjamuan raja.”
30 Lalu bangkitlah amarah Saul kepada Yonatan, katanya kepadanya: “Anak sundal yang kurang ajar! Bukankah aku tahu, bahwa engkau telah memilih pihak anak Isai dan itu noda bagi kau sendiri dan bagi perut ibumu? 31 Sebab sesungguhnya selama anak Isai itu hidup di muka bumi, engkau dan kerajaanmu tidak akan kokoh. Dan sekarang suruhlah orang memanggil dan membawa dia kepadaku, sebab ia harus mati.”
32 Tetapi Yonatan menjawab Saul, ayahnya itu, katanya kepadanya: “Mengapa ia harus dibunuh? Apa yang dilakukannya?” 33 Lalu Saul melemparkan tombaknya kepada Yonatan untuk membunuhnya. Maka tahulah Yonatan, bahwa ayahnya telah mengambil keputusan untuk membunuh Daud. 34 Sebab itu Yonatan bangkit dan meninggalkan perjamuan itu dengan kemarahan yang bernyala-nyala. Pada hari yang kedua bulan baru itu ia tidak makan apa-apa, sebab ia bersusah hati karena Daud, sebab ayahnya telah menghina Daud.
35 Pada waktu pagi keluarlah Yonatan ke padang bersama-sama seorang budak kecil sesuai dengan janjinya kepada Daud. 36 Berkatalah ia kepada budaknya: “Larilah, carilah anak-anak panah yang kupanahkan.” Baru saja budak itu berlari, maka Yonatan melepaskan sebatang anak panah lewat kepala budak itu. 37 Ketika budak itu sampai ke tempat letaknya anak panah yang dilepaskan Yonatan itu, maka berserulah Yonatan dari belakang budak itu, katanya: “Bukankah anak panah itu lebih ke sana?” 38 Kemudian berserulah Yonatan dari belakang budak itu: “Ayo, cepat, jangan berdiri saja!” Lalu budak Yonatan memungut anak panah itu dan kembali kepada tuannya. 39 Tetapi budak itu tidak tahu apa-apa, hanya Yonatan dan Daudlah yang mengetahui hal itu. 40 Sesudah itu Yonatan memberikan senjatanya kepada budak yang menyertai dia, dan berkata kepadanya: “Pergilah, bawalah ke kota.” 41 Maka pulanglah budak itu, lalu tampillah Daud dari sebelah bukit batu; ia sujud dengan mukanya ke tanah dan menyembah tiga kali. Mereka bercium-ciuman dan bertangis-tangisan. Akhirnya Daud dapat menahan diri. 42 Kemudian berkatalah Yonatan kepada Daud: “Pergilah dengan selamat; bukankah kita berdua telah bersumpah demi nama Tuhan, demikian: Tuhan akan ada di antara aku dan engkau serta di antara keturunanku dan keturunanmu sampai selamanya.”
Komentar
Kawan dan Lawan
Dalam politik, bisnis, atau bahkan dalam kehidupan gereja, dua orang yang merupakan teman baik pada saat yang sama akhirnya bersaing untuk pekerjaan yang sama. Bagaimana seharusnya kita mengatasi ketegangan antara ambisi dan persahabatan kita?
Persahabatan antara Daud dan Yonatan luar biasa. Mereka sesungguhnya adalah saingan untuk perihal tahta. Merekapun memiliki alasan untuk iri satu sama lain dan saling membenci. Namun Yonatan mengasihi Daud seperti dia mencintai dirinya sendiri (20:17). Jenis kasih ini, yang diperintahkan Yesus, adalah kasih tertinggi yang dapat dimiliki seseorang untuk orang lain (Matius 22:39).
Di sisi lain, Saul dipenuhi cemburu. Kecemburuan dimulai dengan membandingkan diri kita dengan orang lain - membandingkan pencapaian kita dengan orang-orang di sekitar kita. Kecemburuan memiliki kekuatan untuk menonaktifkan sementara indra seseorang. Ketika Yonatan menunjukkan kepada ayahnya, Saul, bahwa Daud tidak bersalah padanya dan telah sangat membantunya dan bahwa akan sangat keliru untuk membunuh orang yang tidak bersalah, Saul berkata, ‘Demi TUHAN yang hidup, ia tidak akan dibunuh' (1 Samuel 19:6).
Argumen logis dan masuk akal dapat meyakinkan seseorang yang penuh cemburu pada saat itu. Akan tetapi, kecemburuan begitu kuat sehingga sekali ia menguasai seseorang, seperti yang terjadi pada Saul, tidak ada yang bisa menghentikannya. Seperti yang Shakespeare tuliskan di Othello, 'Ini adalah monster mata hijau yang mengolok-olok daging yang dia makan.'
Daud dan Yonatan saling mengasihi. Yonatan ’sangat suka pada Daud’ (Ay.1) dan dia ’berbicara yang baik tentang Daud’ (Ay.4). Jonathan bahkan berkata kepada Daud, 'Apapun kehendak hatimu, aku akan melakukannya bagimu' (20:4). Sungguh komitmen yang luar biasa dalam pertemanan! Komitmen mereka satu sama lain membentuk 'perjanjian' (Ay.16), y Dan Yonatan menyuruh Daud sekali lagi bersumpah demi kasihnya kepadanya, sebab ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri ang bahkan termasuk keturunan mereka (Ay.42). Dan Yonatan ‘membuat Daud menegaskan kembali sumpahnya karena cintanya kepadanya, karena dia mencintainya seperti dia mencintai dirinya sendiri’ (Ay.16–17).
Sebagai akibat kecemburuannya, ‘bangkitlah amarah Saul kepada Yonatan’ (ayat 30). Yonatan tahu bahwa ayahnya bermaksud membunuh Daud (Ay.33) dan dia 'bangkit dan meninggalkan perjamuan itu dengan kemarahan yang bernyala-nyala' (Ay.34).
Perbedaan antara amarah Saul dan kemarahan Yonatan adalah bahwa amarah Saul tidak berdasar dan dihasilkan oleh rasa cemburu. Kemarahan Yonatan adalah kemarahan yang benar; 'sebab ia bersusah hati karena Daud, sebab ayahnya telah menghina Daud.' (Ay.34). Kemarahan tidak selalu salah - tetapi amati motif Anda dengan hati-hati.
Daud dan Yonatan tidak malu menunjukkan kasih sayang mereka satu sama lain: '... Mereka bercium-ciuman dan bertangis-tangisan’ (Ay.41). Menangis dapat dianggap sebagian orang sebagai simbol kelemahan, tetapi Daud dan Yonatan tidak malu. Mereka secara terbuka menunjukkan kasih mereka satu sama lain. Ini adalah model persahabatan, cinta, dan persatuan yang kuat. Pernikahan adalah salah satu jawaban Tuhan untuk kesepian. Persahabatan yang erat adalah hal lain.
Cinta dan persahabatan inilah yang memungkinkan Yonatan benar-benar setia, suportif, dan protektif terlepas dari fakta bahwa ia adalah kandidat pesaing untuk tahta.
Doa
Pippa menambahkan
1 Samuel 19:1–2
‘Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan, anak Saul, sangat suka kepada Daud, sehingga Yonatan memberitahukan kepada Daud: "Ayahku Saul berikhtiar untuk membunuh engkau; oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan dan bersembunyilah di sana...”’
Daud sedang mengalami masa yang sulit. Dia setia melayani Tuhan dan Saul, rajanya. Namun apa pun yang dia lakukan dia tidak dapat menyenangkan Saul. Satu-satunya hal yang bisa Daud lakukan adalah terus melakukan apa yang benar. Dia tidak membalas dendam atau mencari keadilan. Akhirnya, Tuhan membenarkannya.
ayat hari ini
Yohanes 17:12
'Aku memelihara mereka dalam nama-Mu...'
App
Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.
Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
William Shakespeare, Othello, Act III, Scene iii.
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)