Sepuluh Tips Terbaik untuk Para Rasul Allah
pengantar
Billy Graham meninggal pada tanggal 21 Febuari 2018 di usia 99. Sebagai hamba Tuhan dia telah merencanakan kata-kata terakhirnya memanggil semua orang yang mendengar untuk menaruh iman mereka kepada Yesus.
Dia telah mengatakan sebelumnya, 'Suatu hari Anda akan membaca atau mendengar bahwa Billy Graham sudah meninggal. Jangan percaya sepatah kata pun. Saya akan lebih hidup daripada saya sekarang. Saya hanya akan mengubah alamat saya. Saya akan pergi ke hadirat Tuhan.’
Sejak Allah memanggilnya untuk menjadi utusan-Nya pada tahun 1934, pada usia enam belas tahun, ia telah menjadi seorang penginjil yang setia. Dia telah berbicara kepada lebih dari 200 juta orang secara pribadi tentang Yesus. Dia telah menjadi teman dan penasihat tepercaya untuk sepuluh presiden Amerika. Audiens setia di sepanjang masa hidupnya, termasuk mereka yang mendengar dan melihat melalui siaran radio dan televisi, telah mencapai 2,2 miliar. Dia bertekad untuk memanfaatkan setiap kesempatan, termasuk pemakamannya sendiri, untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada dunia.
'Utusan-Ku' adalah cara Yohanes Pembaptis digambarkan oleh Allah (Lukas 7:27). Anda juga bisa menjadi utusan Tuhan. Yesus berbicara tentang 'berita tentang kerajaan' (Matius 13:19). Dalam Perjanjian Baru, ‘utusan’ adalah sinonim untuk ‘Injil’ (lihat Kisah 2:41; 4:4; 10:44 dan seterusnya). Tugas kita adalah mendengar pesan tersebut dan menyatakannya kepada orang lain (1 Yohanes 1:5).
Mazmur 37:32–40
32 Orang fasik mengintai orang benar
dan berikhtiar membunuhnya;
33 Tuhan tidak menyerahkan orang benar itu ke dalam tangannya,
Ia tidak membiarkannya dinyatakan fasik pada waktu diadili.
34 Nantikanlah Tuhan dan tetap ikutilah jalan-Nya,
maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri,
dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan.
35 Aku melihat seorang fasik yang gagah sombong,
yang tumbuh mekar seperti pohon aras Libanon;
36 ketika aku lewat, lenyaplah ia,
aku mencarinya, tetapi tidak ditemui.
37 Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur,
sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan;
38 tetapi pendurhaka-pendurhaka akan dibinasakan bersama-sama,
dan masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan.
39 Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan;
Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan;
40 Tuhan menolong mereka dan meluputkan mereka,
Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka,
sebab mereka berlindung pada-Nya.
Komentar
1. Tetap dekat dengan Tuhan
Jika Anda ingin mendengar pesan Tuhan, Anda perlu untuk ‘menantikan Tuhan dan tetap ikutilah jalan-Nya’ (Ay.34a). ‘Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong mereka dan meluputkan kita’ (Ay.39-40).
Tuhan, tolong aku untuk tetap dekat dengan-Mu, tetap di jalan-Mu dan berharap pada-Mu.
2. Mencari kedamaian
Para rasul Tuhan harus menjadi utusan perdamaian; ’Sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan’ (Ay. 37b). Rasul Tuhan hendaknya tidak digerakkan atau berusaha membawa perpecahan yang tidak perlu. Sebaliknya, jadilah orang yang membawa damai. Yesus berkata, 'Berbahagialah orang yang membawa damai' (Matius 5:9).
Doa
Lukas 6:37–7:10
Hal menghakimi
(Mat. 7:1-5)
37 “Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. 38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
39 Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: “Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?
40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.
41 Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? 42 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
Pohon dan buahnya
(Mat. 12:33-35)
43 “Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. 44 Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. 45 Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.”
Dua macam dasar
(Mat. 7:24-27)
46 “Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? 47 Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya – Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan –, 48 ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. 49 Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.”
Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum
(Mat. 8:5-13; Yoh. 4:46-53)
7Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum. 2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. 3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. 4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: “Ia layak Engkau tolong, 5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” 6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; 7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” 9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!” 10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.
Komentar
3. Jangan menghakimi
Yesus berkata, 'Jangan menghakimi' dan 'Jangan menghukum' (6:37). ‘Janganlah kamu menghakimi, dan janganlah kamu menghukum, ampunilah dan kamu akan diampuni’ (Ay. 37). Kisah terkenal Yesus tentang perumpamaan mengambil 'selumbar' dari mata orang lain padahal kita memiliki 'balok' di mata kita sendiri adalah suatu tantangan (Ay.41–42). Jauh lebih mudah untuk melihat kesalahan pada orang-orang di sekitar saya daripada melihat kekurangan dan kelemahan saya sendiri. Jika kita hidup seperti ini, kita akan selalu berselisih dengan orang lain.
Saya harus lebih memperhatikan kesalahan saya sendiri dan area di mana saya harus bertumbuh. Hanya dengan begitu saya dapat membantu mendamaikan orang lain dengan Tuhan dalam perjuangan mereka. Ketika Anda memperlakukan orang lain dengan kesabaran yang sama yang ditunjukkan Allah kepada Anda, Anda jauh lebih mungkin untuk bergaul dengan orang lain dan mengenali keaslian dari pelayanan orang lain.
Tuhan, tolong aku untuk menghapus ‘balok' dari hidupku dan untuk memberikan rahmat kepada orang-orang di sekitarku.
4. Mengampuni orang lain
Yesus berkata, 'Ampuni, dan kamu akan diampuni' (Ay.37b). Maafkanlah orang-orang yang bersalah terhadap Anda sekalipun mereka tidak menyesal atas perbuatan mereka. Pengampunan menghemat tenaga untuk marah, tenaga untuk membenci, dan tenaga untuk memboroskan energi. Pengampunan yang Tuhan berikan kepada Anda seharusnya menjadi lingkaran berbudi luhur yang meluap ke dalam hubungan Anda dengan orang lain.
Tuhan, terima kasih bahwa Engkau telah mengampuniku. Bantu aku untuk memaafkan orang lain, terlepas dari apakah mereka menyesal atau tidak.
5. Berikan hidupmu
Seperti yang kita lihat kemarin, kemurahan hati adalah inti dari Kekristenan. Dalam bacaan ini, Yesus menegaskan kembali pesan itu: ‘Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu’ (Ay.38).
Tuhan, tolong aku untuk mencerminkan kemurahan hati-Mu dalam sikapku kepada orang lain. Bantu aku untuk mencari kebaikan orang lain, memaafkan, dan memberi.
6. Kejarlah cita-citamu setinggi langit
'Kejarlah cita-citamu setinggi langit' adalah nasihat terbaik yang diberikan kepada saya ketika saya sedang mencari tempat untuk berlatih sebagai pendeta. Yesus berkata, ‘Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya’ (Ay.40). Ketika saya melihat Sandy Millar, saya tahu bahwa dia adalah 'bintang' yang saya inginkan. Oleh karena itu, saya ingin berguru darinya karena meskipun saya merasa tidak akan pernah menyamai kebijaksanaan dan pemberian guru saya, setidaknya saya tahu apa yang saya tuju.
Itulah mengapa saya sering membaca biografi orang-orang seperti William Wilberforce, Paus John Paul II, dan Billy Graham. Teladan mereka memperkaya kami dan menginspirasi kami untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Tentu saja, Yesus pada akhirnya adalah satu-satunya bintang. Tambatkanlah cita-cita Anda kepada-Nya.
Tuhan, terima kasih untuk para pahlawan iman yang telah mendahuluiku, dan untuk para pemimpin yang telah Engkau berikan dalam hidupku. Bantu aku untuk belajar dari mereka dan untuk membidik lebih tinggi lagi dalam perjalananku bersama-Mu.
7. Jagalah hatimu
Yesus berkata, ‘Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaanya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya’ (Ay.45). Jika Anda ingin menjadi utusan Tuhan, Anda harus mengisi hati Anda dengan pesan-Nya, kehadiran-Nya, dan kasih-Nya. Billy Graham selalu berkata dia suka bicara ‘meluap dari hati.’
Tuhan, tolong aku untuk menjaga hatiku dan menyimpan dengan baik di dalamnya. Sebagaimana Daud berdoa, ‘Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!’ (Mazmur 51:10).
8. Patuhilah firman Tuhan
Secara sekilas, kedua rumah itu tampak sama. Tetapi rumah yang runtuh sesungguhnya tidak memiliki pondasi (Lukas 6:49). Yesus berfirman, ‘Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah diatas tanah tanpa dasar’ (Ay. 49).
Perbedaan antara keduanya adalah bahwa orang bijak mendengar pesan dan mempraktikkannya (Ay.47). Tidaklah cukup untuk mempelajari pesan Tuhan. Jalankan pesan-Nya. Mengetahui Firman Tuhan dan menaatinya harus menjadi dasar hidup Anda.
Tuhan Yesus, tolong aku untuk mendengarkan firman-Mu dan menerapkannya dalam kehidupanku.
9. Berada dibawah kekuasaan
Semua kekuasaan berasal dari proses dari bawah terlebih dahulu atau menjadi bawahan. Perwira itu mengakui bahwa kekuasaan Yesus datang dari proses menjadi bawahan, sama seperti kekuasaannya sendiri sebagai perwira untuk memberikan perintah datang dari proses menjadi bawahan terlebih dahulu (7:8).
Pesan Anda hari ini akan memiliki kekuasaan jika Anda berada di bawah kuasa Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus-Nya. Kekuasaan ini bukan milik Anda: Anda diberi kekuasaan oleh Allah untuk menjadi utusan-Nya. Rasul Paulus berbicara tentang menjadi 'duta besar' dari Injil (2 Korintus 5:20).
Doa
Bilangan 22:21–23:26
Keledai Bileam dan Malaikat Tuhan
21 Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi, dipelanainyalah keledainya yang betina, dan pergi bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab.
22 Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat Tuhan di jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia. 23 Ketika keledai itu melihat Malaikat Tuhan berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk memalingkannya kembali ke jalan. 24 Kemudian pergilah Malaikat Tuhan berdiri pada jalan yang sempit di antara kebun-kebun anggur dengan tembok sebelah-menyebelah. 25 Ketika keledai itu melihat Malaikat Tuhan, ditekankannyalah dirinya kepada tembok, sehingga kaki Bileam terhimpit kepada tembok. Maka ia memukulnya pula. 26 Berjalanlah pula Malaikat Tuhan terus dan berdirilah Ia pada suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan atau ke kiri. 27 Melihat Malaikat Tuhan meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih di atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu dipukulnyalah keledai itu dengan tongkat. 28 Ketika itu Tuhan membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: “Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?” 29 Jawab Bileam kepada keledai itu: “Karena engkau mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang.” 30 Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: “Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?” Jawabnya: “Tidak.” 31 Kemudian Tuhan menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat Tuhan dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud. 32 Berfirmanlah Malaikat Tuhan kepadanya: “Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan. 33 Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup.” 34 Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat Tuhan: “Aku telah berdosa, karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang.” 35 Tetapi Malaikat Tuhan berfirman kepada Bileam: “Pergilah bersama-sama dengan orang-orang itu, tetapi hanyalah perkataan yang akan Kukatakan kepadamu harus kaukatakan.” Sesudah itu pergilah Bileam bersama-sama dengan pemuka-pemuka Balak itu.
Balak meminta Bileam untuk mengutuk Israel
36 Ketika Balak mendengar, bahwa Bileam datang, keluarlah ia menyongsong dia sampai ke Kota Moab di perbatasan sungai Arnon, pada ujung perbatasan itu. 37 Dan berkatalah Balak kepada Bileam: “Bukankah aku sudah mengutus orang memanggil engkau? Mengapakah engkau tidak hendak datang kepadaku? Sungguhkah tidak sanggup aku memberi upahmu?” 38 Tetapi berkatalah Bileam kepada Balak: “Ini aku sudah datang kepadamu sekarang; tetapi akan mungkinkah aku dapat mengatakan apa-apa? Perkataan yang akan ditaruh Allah ke dalam mulutku, itulah yang akan kukatakan.” 39 Lalu pergilah Bileam bersama-sama dengan Balak dan sampailah mereka ke Kiryat-Huzot. 40 Balak mengorbankan beberapa ekor lembu sapi dan kambing domba dan mengirimkan sebagian kepada Bileam dan kepada pemuka-pemuka yang bersama-sama dengan dia. 41 Keesokan harinya Balak mengambil Bileam dan membawa dia mendaki bukit Baal. Dari situ dilihatnyalah bagian yang paling ujung dari bangsa Israel.
23Lalu berkatalah Bileam kepada Balak: “Dirikanlah bagiku di sini tujuh mezbah dan siapkanlah bagiku di sini tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan.” 2 Balak melakukan seperti yang dikatakan Bileam, maka Balak dan Bileam mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah itu. 3 Sesudah itu berkatalah Bileam kepada Balak: “Berdirilah di samping korban bakaranmu, tetapi aku ini hendak pergi; mungkin Tuhan akan datang menemui aku, dan perkataan apa pun yang dinyatakan-Nya kepadaku, akan kuberitahukan kepadamu.” Lalu pergilah ia ke atas sebuah bukit yang gundul.
Bileam memberkati Israel
4 Maka Allah menemui Bileam, lalu Bileam berkata kepada-Nya: “Ketujuh mezbah itu telah kuatur, dan kupersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah.” 5 Kemudian Tuhan menaruh perkataan ke dalam mulut Bileam dan berfirman: “Kembalilah kepada Balak dan katakanlah demikian.” 6 Ketika ia kembali, maka Balak masih berdiri di situ di samping korban bakarannya, bersama dengan semua pemuka Moab. 7 Lalu Bileam mengucapkan sanjaknya, katanya:
“Dari Aram aku disuruh datang oleh Balak, raja Moab,
dari gunung-gunung sebelah timur:
Datanglah, katanya, kutuklah bagiku Yakub,
dan datanglah, kutuklah Israel.
8 Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak diserapah Allah?
Bagaimanakah aku mengutuk yang tidak dikutuk Tuhan?
9 Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka,
dari bukit-bukit aku memandang mereka.
Lihat, suatu bangsa yang diam tersendiri
dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir.
10 Siapakah yang menghitung debu Yakub
dan siapakah yang membilang bondongan-bondongan Israel?
Sekiranya aku mati seperti matinya orang-orang jujur
dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka!”
11 Lalu berkatalah Balak kepada Bileam: “Apakah yang kaulakukan kepadaku ini? Untuk menyerapah musuhkulah aku menjemput engkau, tetapi sebaliknya engkau memberkati mereka.” 12 Tetapi ia menjawab: “Bukankah aku harus berawas-awas, supaya mengatakan apa yang ditaruh Tuhan ke dalam mulutku?”
13 Lalu Balak berkata kepadanya: “Baiklah pergi bersama-sama dengan aku ke tempat lain, dan dari sana engkau dapat melihat bangsa itu; engkau akan melihat hanya bagiannya yang paling ujung, tetapi seluruhnya tidak akan kaulihat; serapahlah mereka dari situ bagiku.” 14 Lalu dibawanyalah dia ke Padang Pengintai, ke puncak gunung Pisga; ia mendirikan tujuh mezbah dan mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah itu. 15 Kemudian berkatalah ia kepada Balak: “Berdirilah di sini di samping korban bakaranmu, sedang aku hendak bertemu dengan Tuhan di situ.” 16 Lalu Tuhan menemui Bileam dan menaruh perkataan ke dalam mulutnya, dan berfirman: “Kembalilah kepada Balak dan katakanlah demikian.” 17 Ketika ia sampai kepadanya, Balak masih berdiri di samping korban bakarannya bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab. Berkatalah Balak kepadanya: “Apakah yang difirmankan Tuhan?”
18 Lalu diucapkannyalah sanjaknya, katanya:
“Bangunlah, hai Balak, dan dengarlah;
pasanglah telingamu mendengarkan aku, ya anak Zipor.
19 Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta
bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal.
Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya,
atau berbicara dan tidak menepatinya?
20 Ketahuilah, aku mendapat perintah untuk memberkati,
dan apabila Dia memberkati, maka aku tidak dapat membalikkannya.
21 Tidak ada ditengok kepincangan di antara keturunan Yakub,
dan tidak ada dilihat kesukaran di antara orang Israel.
Tuhan, Allah mereka, menyertai mereka,
dan sorak-sorak karena Raja ada di antara mereka.
22 Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir,
adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan,
23 sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub,
ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel.
Pada waktunya akan dikatakan kepada Yakub,
begitu juga kepada Israel, keajaiban yang diperbuat Allah:
24 Lihat, suatu bangsa, yang bangkit seperti singa betina,
dan yang berdiri tegak seperti singa jantan,
yang tidak membaringkan dirinya, sebelum ia memakan mangsanya
dan meminum darah dari yang mati dibunuhnya.”
25 Lalu berkatalah Balak kepada Bileam: “Jika sekali-kali tidak mau engkau menyerapah mereka, janganlah sekali-kali memberkatinya.” 26 Tetapi Bileam menjawab Balak: “Bukankah telah kukatakan kepadamu: Segala yang akan difirmankan Tuhan, itulah yang akan kulakukan.”
Komentar
10. Selesaikan dengan baik
Menurut Perjanjian Baru, kehidupan Bileam adalah sebuah perumpaan yang kontradiktif. Dia dianggap sebagai contoh nabi palsu: ‘Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat. Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban yang bisu berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu’ (2 Petrus 2:15-16).
Itu adalah peringatan untuk tidak mengabaikan bimbingan Roh Kudus. Tiga kali malaikat Tuhan mencoba menghentikan Bileam pergi dengan Balak. Tetapi Bileam bertekad untuk pergi terlepas dari fakta bahwa malaikat Tuhan sedang berusaha menghalangi jalannya dan berkata kepadanya, 'Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan’ (Bilangan 22:32).
Bileam telah memutuskan untuk menerima bayaran karena memberi Balak sebuah ramalan yang ingin didengarnya. Namun, kita dapat melihat pada renungan hari ini bahwa pada satu tahap dalam kehidupan Bileam, dia telah mencoba melakukan hal yang benar. Dia berkata, ‘Perkataan yang akan ditaruh Tuhan ke dalam mulutku, itulah yang akan kukatakan’ (22:38; lihat juga 23:8,12,26).
Kehidupan Bileam adalah peringatan bahwa bahkan orang-orang yang digunakan oleh Allah hidupnya dapat menjadi berantakan. Merupakan dorongan untuk terus melakukan apa yang Bileam, pada satu titik, mulai lakukan - untuk mendengarkan pesan Tuhan dan menyebarkannya kepada orang lain. Tetaplah setia dan selesaikanlah dengan baik.
Doa
Pippa menambahkan
Bilangan 22:21–28
Saya tidak menyukai orang-orang yang kejam, memperlakukan binatang dengan tidak baik. Terkadang hewan lebih bijaksana ketimbang manusia, seperti dalam kasus ini di mana keledai Bileam telah melayani dia dengan setia. Tuhan bahkan dapat menggunakan binatang untuk berbicara kepada kita.
Bileam bertekad untuk terus maju meskipun ada rintangan. Kesulitan yang kita hadapi dalam kehidupan adalah untuk mengetahui apa rencana Allah. Terkadang sulit untuk mengetahui apakah Tuhan menghentikan kita dari jalan bencana, atau apakah ada pertentangan yang perlu kita doakan untuk diatasi. Doa adalah kuncinya.
ayat hari ini
Lukas 6:37
'Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni'
App
Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.
Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.