Hari 72

Batas-batas Kasih

Kebijaksanaan Amsal 7:1–5
Perjanjian Baru Lukas 1:1–25
Perjanjian Lama Imamat 26:14–27:34

pengantar

Saya ingat, bertahun-tahun lalu, pertandingan sepakbola yang melibatkan 22 anak-anak kecil (termasuk salah satunya putra saya, berusia 8 tahun saat itu). Teman saya, Andy, menjadi wasit. Sayangnya, pukul 2.30 siang, dia belum juga muncul. Para bocah tidak bisa menunggu lebih lama.

Saya dipaksa untuk menjadi wasit pengganti. Tetapi, saya tidak ada peluit, tidak ada tanda batas-batas lapangan dan saya tidak tahu peraturannya sama seperti para bocah tersebut.

Dengan sekejap, permainan menjadi kacau. Ada yang teriak bolanya di dalam. Yang lainnya mengatakan bolanya di luar. Saya tidak yakin sama sekali. Jadi saya biarkan saja. Lalu terjadi pelanggaran. Beberapa anak berteriak, ‘Pelanggaran.’ Yang lainnya bilang, ‘Bukan pelanggaran.’ Saya tak tahu siapa yang benar. Jadi permainan saya lanjutkan. Lalu, orang-orang mulai terluka. Saat Andy datang, ada 3 anak yang tergeletak terluka dan sisanya meneriaki saya.

Tetapi di saat Andy tiba, dia meniup peluitnya, menyusun tim, memberitahu mereka dimana batas-batasnya dan mengendalikan mereka. Para bocah lalu menikmati permainan sepakbola tersebut.

Apakah para bocah itu lebih bebas tanpa peraturan, atau justru terkekang? Tanpa otoritas yang efektif, mereka dapat berbuat semau mereka. Tetapi orang-orang menjadi bingung dan terluka. Mereka lebih suka adanya peraturan terhadap permainan. Lalu mereka bebas menikmati permainan. Peraturan sepakbola tidak didesain untuk menghilangkan keseruan permainan. Itu dibuat agar permainan bisa dinikmati secara maksimal.

‘Peraturan’ Allah adalah batas-batasnya bagi kehidupan, kasih-Nya bagi kita. Batas-batas-Nya tidak didesain untuk membatasi kebebasan kita melainkan memberi kita kebebasan. Seperti aturan sepakbola, tidak menghilangkan serunya permainan. Justru, membuat permainan bisa dinikmati secara maksimal.

Kebijaksanaan

Amsal 7:1–5

7Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku,
  dan simpanlah perintahku dalam hatimu.
2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup;
  simpanlah ajaranku seperti biji matamu.
3 Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu,
  dan tulislah itu pada loh hatimu.
4 Katakanlah kepada hikmat: “Engkaulah saudaraku”
  dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,
5 supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang,
  terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.

Komentar

Batas-batas kasih Allah

Allah tidak mengundang kita untuk mengikuti hukum-hukum-Nya, Dia memerintahkan. Tetapi ini bukanlah perintah seorang diktator, melainkan perintah kasih yang didesain untuk memastikan keadilan, kedamaian dan kesempurnaan hidup.

Penulis Kitab Amsal ibarat orang tua yang menguatkan anak-anaknya dan meneruskan perintah Allah kepada mereka. Dia mendorong anak-anaknya: ‘Simpanlah perintahku dalam hatimu’ (Ay.1); ‘Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup’ (Ay.2a); ‘Simpanlah ajaranku seperti biji matamu’ (Ay.2b); ‘tulislah itu pada loh hatimu’ (Ay.3b). Inilah yang dilakukan Roh Kudus. Dia menulis hukum Allah di hati Anda dan memberi Anda kemampuan untuk memeliharanya (Yeremia 31:33-34).

Perintah Allah membawa ‘hikmat’, dan hikmat harus menjadi ‘saudara’ kita (Amsal 7:4). Membawa ‘pengertian’ (Ay.4) maka dijauhkannya kita dari masalah (Ay.5).

Doa

Roh Allah yang Pengasih, Engkau telah menuliskan aturan-Mu dalam hatiku. Bantu aku untuk menjaga batas-batas-Mu dan hidup sempurna.
Perjanjian Baru

Lukas 1:1–25

Pendahuluan

1Teofilus yang mulia,

Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, 2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. 3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, 4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.

Pemberitahuan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis

5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. 6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. 7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.

8 Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. 9 Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. 10 Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. 11 Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. 12 Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. 13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. 14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. 15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; 16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, 17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.” 18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: “Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya.” 19 Jawab malaikat itu kepadanya: “Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. 20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.” 21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. 22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. 23 Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah.

24 Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: 25 “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.”

Komentar

Teladan sesama

Salah satu hal yang telah membantu saya dalam hidup adalah teladan orang-orang yang menginspirasi. Terkadang orang-orang tua yang, seperti Zakharia dan Elisabet, telah menjalani hidup ‘menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat’ (Ay.6). Di waktu yang lain, ada para pemuda yang, seperti Yohanes Pembaptis, dipenuhi dengan Roh Kudus dan kuasa. Siapapun ia, berapapun usianya, seseorang tetap bisa menjadi teladan yang menginspirasi.

Lukas adalah pria berpendidikan, sejarawan dan dianggap sebagai dokter. Dia adalah satu-satunya non-Yahudi dalam lingkaran para penulis Perjanjian Baru yang semuanya Yahudi. Ini adalah bagian pertama dari dua kitab yang ditulisnya, ‘Lukas-Kisah Para Rasul’.

Lukas mengadakan investigasi cermat akan peristiwa-peristiwa di sekeliling Yesus (Ay.3). Dia menulis ‘berita’ berdasarkan ‘saksi-saksi mata’ (Ay.1,2) sehingga Anda ‘dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar’ (Ay.4). Anda punya keyakinan tentang kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus.

Dia mengawalinya dengan kelahiran Yohanes Pembaptis. Secara khusus, dia memulainya dengan orang tua Yohanes, yaitu Zakharia dan Elisabet: ‘Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat’ (Ay.6). (Layak dicatat bahwa Elisabet tadinya mandul bukan akibat dosa dalam hidup mereka; justru sebaliknya).

Akhirnya, doa mereka didengar (Ay.13). Ketika kita berdoa, Allah mendengar lebih dari yang kita ucapkan, menjawab lebih dari yang kita tanyakan, memberi lebih dari yang kita bayangkan, dalam waktu dan cara-Nya sendiri. Mereka lama menanti doa mereka terjawab. Bila Allah membuat Anda menunggu, Anda tak perlu resah.

Allah mengabulkan permintaan mereka akan seorang anak, yang mendatangkan mereka sukacita dan kegembiraan. Allah memberi Zakharia ‘penglihatan’ (Ay.22) akan apa yang akan terjadi. Yohanes Pembaptis ‘penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya’ (Ay.15). Dia akan ‘membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar’ (Ay.17).

Keinginan Allah adalah mengatur kembali dunia kepada cara hidup yang bijak dan jauh dari kekacauan yang timbul dari pembangkangan terhadap perintah-Nya. Yesuslah yang mewujudkan ini. Yohanes Pembaptis datang untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus.

Doa

Terimakasih, TUHAN, atas teladan-teladan hebat dari Alkitab dan dalam masyarakat saat ini mengenai mereka yang hidup dalam batas-batas-Mu. TUHAN, ubahlah masyarakatku. Pulihkan pernikahan dan pengasuhan yang baik. Penuhi aku saat ini dengan Roh Kudus.
Perjanjian Lama

Imamat 26:14–27:34

Kutuk

14 “Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu, 15 jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan hatimu muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku dan kamu mengingkari perjanjian-Ku, 16 maka Aku pun akan berbuat begini kepadamu, yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu. 17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.

18 Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh kali lipat karena dosamu, 19 dan Aku akan mematahkan kekuasaanmu yang kaubanggakan dan akan membuat langit di atasmu sebagai besi dan tanahmu sebagai tembaga. 20 Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohonan di tanah itu tidak akan memberi buahnya.

21 Jikalau hidupmu tetap bertentangan dengan Daku dan kamu tidak mau mendengarkan Daku, maka Aku akan makin menambah hukuman atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu. 22 Aku akan melepaskan kepadamu binatang liar yang akan memunahkan anak-anakmu dan yang akan melenyapkan ternakmu, serta membuat kamu menjadi sedikit, sehingga jalan-jalanmu menjadi sunyi.

23 Jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun tidak mau Kuajar, dan hidupmu tetap bertentangan dengan Daku, 24 maka Aku pun akan bertindak melawan kamu dan Aku sendiri akan menghukum kamu tujuh kali lipat karena dosamu, 25 dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu; bila kamu berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas penyakit sampar ke tengah-tengahmu dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan musuh. 26 Jika Aku memusnahkan persediaan makananmu, maka sepuluh perempuan akan membakar roti di dalam satu pembakaran. Mereka akan mengembalikan rotimu menurut timbangan tertentu, dan kamu akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang.

27 Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun tidak mendengarkan Daku, dan hidupmu tetap bertentangan dengan Daku, 28 maka Aku pun akan bertindak keras melawan kamu dan Aku sendiri akan menghajar kamu tujuh kali lipat karena dosamu, 29 dan kamu akan memakan daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan. 30 Dan bukit-bukit pengorbananmu akan Kupunahkan, dan segala pedupaanmu akan Kulenyapkan. Aku akan melemparkan bangkai-bangkaimu ke atas bangkai-bangkai berhalamu dan hati-Ku akan muak melihat kamu. 31 Kota-kotamu akan Kubuat menjadi reruntuhan dan tempat-tempat kudusmu akan Kurusakkan dan Aku tidak mau lagi menghirup bau persembahanmu yang menyenangkan. 32 Aku sendiri akan merusakkan negeri itu, sehingga musuhmu yang tinggal di situ akan tercengang karenanya. 33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan. 34 Pada waktu itulah tanah itu pulih dari dilalaikannya tahun-tahun sabatnya selama tanah itu tandus dan selama kamu tinggal di negeri musuh-musuhmu; pada waktu itulah tanah itu akan menjalani sabatnya dan dipulihkan tahun-tahun sabat yang belum didapatnya. 35 Selama ketandusannya tanah itu akan menjalani sabat yang belum dijalaninya pada tiap-tiap tahun sabatmu, ketika kamu masih diam di situ. 36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar. 37 Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada, dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu. 38 Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa lain, dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu. 39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari antaramu, mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur sama seperti nenek moyangnya. 40 Tetapi bila mereka mengakui kesalahan mereka dan kesalahan nenek moyang mereka dalam hal berubah setia yang dilakukan mereka terhadap Aku dan mengakui juga bahwa hidup mereka bertentangan dengan Daku 41 – Aku pun bertindak melawan mereka dan membawa mereka ke negeri musuh mereka – atau bila kemudian hati mereka yang tidak bersunat itu telah tunduk dan mereka telah membayar pulih kesalahan mereka, 42 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan Yakub; juga perjanjian dengan Ishak dan perjanjian-Ku dengan Abraham pun akan Kuingat dan negeri itu akan Kuingat juga. 43 Jadi tanah itu akan ditinggalkan mereka dan akan pulih dari akibat tahun-tahun sabat yang dilalaikan selama tanah itu tandus, oleh karena ditinggalkan mereka, dan mereka akan membayar pulih kesalahan mereka, tak lain dan tak bukan karena mereka menolak peraturan-Ku dan hati mereka muak mendengarkan ketetapan-Ku. 44 Namun demikian, apabila mereka ada di negeri musuh mereka, Aku tidak akan menolak mereka dan tidak akan muak melihat mereka, sehingga Aku membinasakan mereka dan membatalkan perjanjian-Ku dengan mereka, sebab Akulah Tuhan, Allah mereka. 45 Untuk keselamatan mereka Aku akan mengingat perjanjian dengan orang-orang dahulu yang Kubawa keluar dari tanah Mesir di depan mata bangsa-bangsa lain, supaya Aku menjadi Allah mereka; Akulah Tuhan.”

46 Itulah ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan serta hukum-hukum yang diberikan Tuhan, berlaku di antara Dia dengan orang Israel, di gunung Sinai, dengan perantaraan Musa.

Membayar nazar

27Tuhan berfirman kepada Musa: 2 “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seorang mengucapkan nazar khusus kepada Tuhan mengenai orang menurut penilaian yang berlaku untuk itu, 3 maka tentang nilai bagi orang laki-laki dari yang berumur dua puluh tahun sampai yang berumur enam puluh tahun, nilai itu harus lima puluh syikal perak, ditimbang menurut syikal kudus. 4 Tetapi jikalau itu seorang perempuan, maka nilai itu harus tiga puluh syikal. 5 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur lima tahun sampai yang berumur dua puluh tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus dua puluh syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal. 6 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur satu bulan sampai yang berumur lima tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus lima syikal perak, dan bagi perempuan tiga syikal perak. 7 Jikalau itu mengenai seorang yang berumur enam puluh tahun atau lebih, jikalau itu mengenai laki-laki, maka nilai itu harus lima belas syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal. 8 Tetapi jikalau orang itu terlalu miskin untuk membayar nilai itu, maka haruslah dihadapkannya orang yang dinazarkannya itu kepada imam, dan imam harus menilainya; sesuai dengan kemampuan orang yang bernazar itu imam harus menentukan nilainya.

9 Jikalau itu termasuk hewan yang boleh dipersembahkan sebagai persembahan kepada Tuhan, maka apa pun dari pada hewan itu yang dipersembahkan orang itu kepada Tuhan haruslah kudus. 10 Janganlah ia menggantinya dan janganlah ia menukarnya, yang baik dengan yang buruk atau yang buruk dengan yang baik. Tetapi jikalau ia menukar juga seekor hewan dengan seekor hewan lain, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus. 11 Jikalau itu barang seekor dari antara hewan haram yang tidak boleh dipersembahkan sebagai persembahan kepada Tuhan, maka hewan itu harus dihadapkannya kepada imam, 12 dan imam harus menetapkan nilainya menurut baik atau buruknya, dan seperti penilaian imam demikianlah jadinya. 13 Dan jikalau orang itu mau menebusnya juga, ia harus menambahkan seperlima kepada nilai itu.

14 Apabila seorang menguduskan rumahnya sebagai persembahan kudus bagi Tuhan, maka imam harus menetapkan nilainya menurut baik atau buruknya, dan seperti nilai yang ditetapkan imam demikianlah harus dipegang teguh. 15 Tetapi jikalau orang yang menguduskan itu mau menebus rumahnya, maka ia harus menambah harganya dengan seperlima dari uang nilainya dan rumah itu menjadi kepunyaannya pula.

16 Jikalau seseorang menguduskan sebagian dari ladang miliknya bagi Tuhan, maka nilainya haruslah sesuai dengan taburannya, yakni sehomer taburan benih jelai berharga lima puluh syikal perak. 17 Jikalau ia menguduskan ladangnya mulai dari tahun Yobel, maka nilainya haruslah dipegang teguh. 18 Tetapi jikalau ia menguduskan ladangnya sesudah tahun Yobel, maka imam harus menghitung harganya bagi orang itu sesuai dengan tahun-tahun yang masih tinggal sampai kepada tahun Yobel, dan harga itu harus dikurangkan dari nilainya. 19 Dan jikalau orang yang menguduskannya benar-benar mau menebus ladang itu, maka ia harus menambah harganya dengan seperlima dari uang nilainya dan ladang itu tetap dimilikinya. 20 Tetapi jikalau ia tidak menebus ladang itu, malahan ladang itu telah dijualnya kepada orang lain, maka tidak dapat ditebus lagi. 21 Tetapi pada waktu bebas dalam tahun Yobel, ladang itu haruslah kudus bagi Tuhan, sama seperti ladang yang dikhususkan bagi Tuhan. Imamlah yang harus memilikinya.

22 Dan jikalau ia menguduskan bagi Tuhan ladang yang telah dibelinya dan yang tidak termasuk ladang miliknya dahulu, 23 maka imam harus menghitung baginya harga nilainya sampai kepada tahun Yobel dan orang itu haruslah mempersembahkan nilai itu pada hari itu juga sebagai persembahan kudus bagi Tuhan. 24 Dalam tahun Yobel ladang itu harus dipulangkan kepada orang yang menjualnya kepadanya, yakni kepada orang yang mula-mula memiliki tanah itu.

25 Dan segala nilai harus menurut syikal kudus, syikal itu harus dua puluh gera beratnya.

26 Akan tetapi anak sulung, yang sebagai anak sulung menjadi hak Tuhan dari antara hewan, tidak boleh dikuduskan oleh siapa pun, baik seekor lembu maupun seekor kambing atau domba, itu milik Tuhan. 27 Tetapi jikalau itu dari antara hewan yang haram, maka haruslah orang menebusnya menurut nilainya dengan menambah seperlima dan jikalau tidak ditebus, haruslah dijual menurut nilainya.

28 Akan tetapi segala yang sudah dikhususkan oleh seseorang bagi Tuhan dari segala miliknya, baik manusia atau hewan, maupun ladang miliknya, tidak boleh dijual dan tidak boleh ditebus, karena segala yang dikhususkan adalah maha kudus bagi Tuhan. 29 Setiap orang yang dikhususkan, yang harus ditumpas di antara manusia, tidak boleh ditebus, pastilah ia dihukum mati.

30 Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik Tuhan; itulah persembahan kudus bagi Tuhan. 31 Tetapi jikalau seseorang mau menebus juga sebagian dari persembahan persepuluhannya itu, maka ia harus menambah seperlima. 32 Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi Tuhan. 33 Janganlah dipilih-pilih mana yang baik dan mana yang buruk, dan janganlah ditukar; jikalau orang menukarnya juga, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus dan tidak boleh ditebus.”

34 Itulah perintah-perintah yang diperintahkan Tuhan kepada Musa di gunung Sinai untuk disampaikan kepada orang Israel.

Komentar

Berkat akan batas-batas

Allah mengasihi Anda. Dia tidak ingin Anda terluka dan mengalami kekacauan hidup, baik itu kehidupan pribadi maupun kehidupan dengan sesama. Itulah kenapa Dia memberi Anda panduan-Nya dan memperingatkan bahaya hidup di luar batas-batas kasih-Nya.

Ayat terakhir kitab Imamat merangkum tentang apa seluruh kitab itu: ‘Itulah perintah-perintah yang diperintahkan TUHAN kepada Musa di gunung Sinai untuk disampaikan kepada orang Israel’ (27:34). Batas-batas-Nya bertujuan untuk memberi berkat.

Renungan hari ini menggambarkan hasil yang mengerikan ketika umat Allah ‘tidak mendengarkan [Allah], dan tidak melakukan segala perintah itu’ (26:14): ‘Jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan hatimu muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku dan kamu mengingkari perjanjian-Ku, maka Aku pun akan berbuat begini kepadamu...’ (Ay.15-16).

Kita menyaksikan dunia yang kacau-balau sebagai akibat dari ‘kebanggaan’ (Ay.19). Hubungan dengan Allah terputus. Doa-doa tidak tersampaikan. Allah berkata, ‘Aku... akan membuat langit di atasmu sebagai besi...’ (Ay.19). Ketidakpatuhan menyerap tenaga, ‘Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia’ (Ay.20). Sesukses apapun Anda secara materi, itu tidak akan memuaskan: ‘kamu akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang’ (Ay.26b). Ini digambarkan sebagai ‘kutuk atas pembangkangan’.

Allah memberi setiap kesempatan untuk bertobat. Dia menaruh segala macam kendala yang menghalangi untuk membujuk Anda berbalik pada-Nya (Ay.18,21,23,27). Dalam kesetiaan-Nya, dan walau terus ditolak, Allah selalu siap menerima kita kembali jika kita mengaku dan merendahkan diri (Ay.40-42).

Ini semua mengarah kepada Yesus. Sayangnya tak ada seorangpun yang bisa memelihara semua perintah ini. Jelas dalam ayat-ayat ini, Allah tahu bahwa umat tidak akan merusaknya dan mendatangkan kutuk-kutuk atas diri sendiri. Namun, itu bukan akhir cerita. Allah berjanji Dia akan bertindak untuk menyelamatkan dan menebus umat-Nya (Ay.42-45). Pada akhirnya Allah melakukan ini dengan menaruh kutuk Taurat atas diri-Nya sendiri.

Hanya selama kita memahami latar belakang semua ini, kita mengerti betapa ajaibnya salib itu dan bagaimana Yesus menimpakannya pada diri-Nya sendiri dengan menjadi kutuk untuk kita agar terwujud berkat pembenaran oleh iman serta penerimaan janji Roh (Galatia 3:10-14).

Roh Kudus Allah mengubahkan kita ketika Dia menulis batas-batas pada loh hati kita. Seperti kata Paulus, ‘hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging’ (5:16). Roh Allah menjadikan Anda berbuah ‘kasih, sukacita, damai sejahtera’ dan banyak lagi (Ay.22).

Batas-batasnya dikarenakan kasih. Yesus merangkum perintah-perintah itu, ‘Kasihilah Tuhan Allahmu... dan... kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri’ (Matius 22:37-40). ‘Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita’ (1 Yoh 4:19). Dalam kasih, Dia mati untuk Anda dan kini Dia memberi Anda Roh Kudus-Nya untuk memampukan Anda mengikuti perintah-perintah-Nya dengan menjalani hidup penuh kasih.

Doa

TUHAN, terimakasih karena, melalui Yesus, Engkau mengampuni kegagalanku untuk tetap dalam batas-batas-Mu. Terimakasih karena Engkau memberiku Roh Kudus untuk membantuku memelihara perintah-Mu dan hidup dalam kasih.

Pippa menambahkan

Lukas 1:13

‘Tetapi malaikat itu berkata kepadanya... “sebab doamu telah dikabulkan”.’

Zakharia pastinya telah berdoa meminta anak selama lebih dari sepuluh tahun dan mungkin telah lama sekali sejak berhenti memanjatkan doa khusus itu. Begitu menguatkan bahwa Allah sungguh mendengar walau Dia tampak tidak menjawab. Waktu Allah sempurna bagi datangnya Yohanes di dunia sebagai orang yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Kita tidak selalu paham gambaran besarnya.

ayat hari ini

Lukas 1:13

‘...doamu telah dikabulkan’

reader

App

Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.

As St Paul writes, ‘All who rely on observing the law are under a curse, for it is written: “Cursed is everyone who does not continue to do everything written in the Book of the Law.” Clearly no-one is justified before God by the law, because, “The righteous will live by faith.” ’

‘The law is not based on faith; on the contrary, “The one who does these things will live by them.” Christ redeemed us from the curse of the law by becoming a curse for us, for it is written: “Cursed is everyone who is hung on a tree.” He redeemed us in order that the blessing given to Abraham might come to the Gentiles through Christ Jesus, so that by faith we might receive the promise of the Spirit’ (Galatians 3:10–14, NIV 2001).