Bagaimana Memandang Selebritis
pengantar
Dalam sebuah survei milenial, 50% orang dewasa yang masih muda mengatakan tujuan terbesar hidup adalah menjadi terkenal. Di masa lalu, orang-orang menjadi terkenal karena melakukan sesuatu, seperti prestasi. Kini, selebritis ingin menjadi terkenal begitu saja karena ingin seperti Tuhan, dipuja dan dikagumi. Tak hanya ingin terkenal, orang-orang juga mengidolakan mereka yang memiliki status selebritis. Ketertarikan terhadap individu yang tenar ini telah digambarkan sebagai ‘pemujaan selebriti’.
Ketenaran bagi mereka yang penuh ambisi seperti air asin bagi orang haus. Semakin banyak yang Anda minum, semakin Anda ingin tambah. Madonna, yang mungkin wanita terpopuler di bumi, pernah berkata, ‘Aku tak akan bahagia sampai aku bisa termasyhur seperti Allah.’
Selebritas dan ketenaran hanyalah cerminan buram akan kemuliaan yang sejati. 'Kemuliaan’ digunakan dalam Alkitab untuk menyatakan wujud hadirat Allah. Kemuliaan adalah salah satu kata yang paling umum dalam Alkitab. Kemuliaan Allah berarti pentingnya, nama baik, kejayaan dan kehormatan Allah.
Mungkin sudah tidak mengejutkan lagi bahwa masyarakat kini sedang menjauh dari penyembahan kemuliaan Allah, dan menjadi penyembah kemuliaan selebritis dan ketenaran. Sesungguhnya, kita dipanggil untuk menyembah kemuliaan Allah dan mencerminkannya dalam hidup kita, betapapun tidak sempurnanya penyembahan kita.
Mazmur 26:1–12
Doa mohon dibenarkan oleh Tuhan
26Dari Daud.
Berilah keadilan kepadaku, ya Tuhan,
sebab aku telah hidup dalam ketulusan;
kepada Tuhan aku percaya
dengan tidak ragu-ragu.
2 Ujilah aku, ya Tuhan, dan cobalah aku;
selidikilah batinku dan hatiku.
3 Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu,
dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
4 Aku tidak duduk dengan penipu,
dan dengan orang munafik aku tidak bergaul;
5 aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat,
dan dengan orang fasik aku tidak duduk.
6 Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah,
lalu berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya Tuhan,
7 sambil memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring,
dan menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib.
8 Tuhan, aku cinta pada rumah kediaman-Mu
dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam.
9 Janganlah mencabut nyawaku bersama-sama orang berdosa,
atau hidupku bersama-sama orang penumpah darah,
10 yang pada tangannya melekat perbuatan mesum,
dan yang tangan kanannya menerima suapan.
11 Tetapi aku ini hidup dalam ketulusan;
bebaskanlah aku dan kasihanilah aku.
12 Kakiku berdiri di tanah yang rata;
aku mau memuji Tuhan dalam jemaah.
Komentar
Mencari kemuliaan Allah
Daud menulis, ‘TUHAN, aku cinta pada rumah-Mu, dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam’, (Ay.8). Raja Daud adalah ‘selebriti’ karena dia punya hak atas itu (lihat 1 Samuel 18:7). Namun dia tidak mencari kemuliaan untuk diri sendiri, melainkan dia menuntun umat dalam mempersembahkan kemuliaan pada Allah: ‘Kakiku berdiri di tanah yang rata; aku mau memuji TUHAN dalam jemaah’ (Mazmur 26:12).
Jika Anda ingin mencerminkan kemuliaan Allah, ikuti teladan Daud. Tetaplah hidup dalam ketulusan (Ay.1). Percaya kepada-Nya tanpa keraguan (Ay.1b). Menjaga kesucian hati dan pikiran (Ay.2). Dibimbing oleh kasih dan kebenaran Allah (Ay.3). Menjauh dari orang-orang yang bisa menjatuhkan Anda seperti orang penipu, orang munafik, perkumpulan jahat, orang fasik (Ay.4-5).
Meski Daud berkata bahwa dia hidup dalam ketulusan (Ay.11a), dia memohon untuk dibebaskan dan diberikan belas kasihan. (Ay.11b). Dia pasti sadar bahwa meskipun ia mencoba untuk hidup tak berdosa, dia tidak berhasil dan membutuhkkan penebusan dan pengampunan Allah. Daripada mengaku tak berdosa, Daud menyatakan bahwa dia tinggal dalam hidup dalam ketulusan (Ay.11), yang jujur dan segenap hati untuk Allah.
Raja-raja yang lain mungkin berharap untuk disembah oleh orang-orang. Tetapi Daud menyembah TUHAN. Daud berkata bahwa dia berjalan mengelilingi mezbah TUHAN, memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring dan menceritakan segala perbuatan-Nya yang ajaib. Dia mencintai tempat kemuliaan-Nya bersemayam (Ay.6-8).
Bagi umat Allah dalam Perjanjian Lama, bait di Yerusalem adalah tempat di mana kemuliaan Allah bisa ditemukan. Tetapi kemuliaan Allah disingkapkan dalam Yesus (Yoh 1:14). Yesus adalah bait yang baru (2:10, 21).
Selanjutnya, kebenaran akan kemuliaan Allah juga bersemayam dalam seluruh umat yang percaya Yesus. Baik perseorangan (lihat 1 Korintus 6:19) maupun berkelompok (lihat 1 Korintus 3:16), para pengikut Yesus dilihat sebagai bait Allah di mana Roh bersemayam (Efesus 2:22).
Doa
Markus 9:2–32
Yesus dimuliakan di atas gunung
(Mat. 17:1-13; Luk. 9:28-36)
2 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, 3 dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. 4 Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. 5 Kata Petrus kepada Yesus: “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” 6 Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. 7 Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” 8 Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorang pun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.
9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. 10 Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan “bangkit dari antara orang mati.” 11 Lalu mereka bertanya kepada-Nya: “Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?” 12 Jawab Yesus: “Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? 13 Tetapi Aku berkata kepadamu: Memang Elia sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka, sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia.”
Yesus mengusir roh dari seorang anak yang bisu
(Mat. 17:14-21; Luk. 9:37-43)
14 Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. 15 Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia. 16 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?” 17 Kata seorang dari orang banyak itu: “Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. 18 Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.” 19 Maka kata Yesus kepada mereka: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!”
20 Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. 21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya: “Sejak masa kecilnya. 22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” 23 Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” 24 Segera ayah anak itu berteriak: “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” 25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!” 26 Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: “Ia sudah mati.” 27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.
28 Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” 29 Jawab-Nya kepada mereka: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”
Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus
(Mat. 17:22-23; Luk. 9:43-45) 30 Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; 31 sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.” 32 Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.
Komentar
Mencerminkan kemuliaan Yesus
Petrus, Yakobus dan Yohanes menyaksikan kemuliaan Allah ketika Yesus berubah rupa di depan mereka. Transfigurasi atau perubahan itu tidak terjadi secara kebetulan, tetapi setelah Yesus bertanya ke para murid tentang siapa diri-Nya menurut kata orang (8:27). Terungkaplah sifat ilahi Yesus sebagai Anak Allah.
Lalu, ketiga murid melihat Musa (yang mewakili Taurat) dan Elia (yang mewakili para nabi) jelas berdiri di sisi Yesus. Para murid mengetahui tentang Musa dan Elia. Mereka ini adalah orang-orang termasyhur. Tetapi Allah mengatakan bahwa Yesus bahkan lebih besar daripada 2 orang tersebut.
Ketika para murid melihat lagi, mereka hanya melihat Yesus (9:8). Petrus, Yakobus dan, Yohanes melihat Yesus seperti kita yang akan melihat Dia kembali dengan kemuliaan-Nya.
Penggunaan kata ‘berubah rupa’ adalah kata yang sama dengan ‘diubahkan’ ketika rasul Paulus menuliskan bahwa kita semua mencerminkan kemuliaan Allah dengan muka tanpa selubung, dan karena kemuliaan itu dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya...’ (2 Korintus 3:18).
Selebritis zaman sekarang mengejar ketenaran dan publisitas. Yesus tidak mencari hal itu, melainkan sebaliknya. Dia menyuruh mereka agar tidak memberi tahu siapapun (Markus 9:9).
Selebritis sekarang juga berkaitan dengan kekayaan dan gaya hidup mewah. Dalam hidup Yesus, penderitaan dan kemuliaan saling terhubung. Saat Dia turun dari gunung, Dia menjelaskan kepada murid-murid-Nya bahwa Anak Manusia harus menderita dan ditolak (Ay.12). Kemuliaan Yesus berbeda dari apa yang dunia kira.
Satu hal yang tentang selebritas yang Yesus miliki adalah Dia menarik kerumunan (Ay.14). Orang-orang itu ketika melihat-Nya, bersukacita dan berlari menyambut-Nya (Ay.15).
Para murid yang tidak naik ke gunung tidak memiliki iman untuk menyembuhkan seorang anak laki-laki yang kerasukan. Yesus mengatakan bahwa segala sesuatu mungkin bagi mereka yang percaya (Ay.23). Dunia berkata bahwa manusia perlu melihat dulu, setelahnya baru percaya. Tetapi Yesus berkata bahwa manusia perlu percaya dulu, kemudian mereka akan melihat. Santo Augustine menulis, ‘Iman adalah percaya apa yang tak kita lihat. Upah iman adalah melihat apa yang kita percayai.’
Ayah si anak yang kerasukan itu berteriak, ‘Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!’ (Ay.24).
Yesus menyembuhkan anak itu tanpa ada upacara atau, dalam kasus ini, menumpangkan tangan, tetapi hanya melalui kuasa perintah. Pertempuran telah dimenangkan melalui kehidupan doa-Nya (Ay.29). Lagi, kita kembali melihat kemuliaan Yesus.
Yesus lalu berbicara lagi tentang penderitaan-Nya bahwa Anak Manusia akan diserahkan ke tangan manusia untuk dibunuh, dan bangkit pada hari ketiga (Ay.31).
Doa
Keluaran 39:1–40:38
Membuat pakaian imam
39Dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi dibuat merekalah pakaian jabatan yang dipakai apabila diselenggarakan kebaktian di tempat kudus; juga dibuat mereka pakaian-pakaian kudus untuk Harun, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
2 Dibuatnyalah baju efod dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya. 3 Mereka menempa emas papan dan dipotong-potongnyalah itu menjadi benang emas, untuk dipakankan pada kain ungu tua, pada kain ungu muda, pada kain kirmizi dan pada lenan halus: buatan seorang ahli. 4 Dibuat merekalah tutup bahu pada baju efod itu, yang disambung kepadanya, dikedua ujungnyalah baju efod itu disambung. 5 Sabuk pengikat yang ada pada baju efod itu adalah seiras dan sama buatannya dengan baju efod itu, yakni dari emas, kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. 6 Dikerjakan merekalah permata krisopras, yakni dililit dengan ikat emas, diukirkan padanya nama para anak Israel, yang diukirkan seperti meterai. 7 Ditaruhnyalah itu pada kedua tutup bahu baju efod sebagai permata peringatan untuk mengingat orang Israel, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
8 Dibuatnyalah tutup dada, buatan seorang ahli. Buatannya sama dengan baju efod, yakni dari emas, kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya. 9 Empat persegi dibuatnya itu; lipat dua dibuat mereka tutup dada itu, sejengkal panjangnya dan sejengkal lebarnya. 10 Ditatah merekalah itu dengan empat jajar permata: permata yaspis merah, krisolit, malakit, itulah jajar yang pertama; 11 jajar yang kedua: permata batu darah, lazurit, yaspis hijau; 12 jajar yang ketiga: permata ambar, akik, kecubung; 13 jajar yang keempat: permata pirus, krisopras dan nefrit. Dililit dengan ikat emas, demikianlah permata-permata itu dalam tatahannya. 14 Sesuai dengan nama para anak Israel, permata itu adalah dua belas banyaknya; dan pada tiap-tiap permata ada diukirkan seperti meterai, nama salah satu suku dari yang dua belas itu. 15 Juga dibuat merekalah untuk tutup dada itu untai berpilin, yang buatannya sebagai tali berjalin, dari emas murni. 16 Dibuat merekalah dua ikat emas dan dua gelang emas dan kedua gelang itu dipasang pada kedua ujung tutup dada. 17 Dipasang merekalah kedua untai emas yang berjalin itu pada kedua gelang itu di ujung tutup dada. 18 Kedua ujung lain dari kedua untai berjalin itu dipasang merekalah pada kedua ikat emas itu, demikianlah dipasang pada tutup bahu baju efod, di sebelah depannya. 19 Dibuat merekalah dua gelang emas dan dibubuh pada kedua ujung tutup dada itu, pada pinggirnya yang sebelah dalam, yang berhadapan dengan baju efod. 20 Juga dibuat merekalah dua gelang emas dan dipasang pada kedua tutup bahu baju efod, di sebelah bawah pada bagian depan, dekat ke tempat persambungannya, di sebelah atas sabuk baju efod. 21 Kemudian diikatkan merekalah tutup dada itu dengan gelangnya kepada gelang baju efod dengan memakai tali ungu tua, sehingga tetap di atas sabuk baju efod, dan tutup dada itu tidak dapat bergeser dari baju efod – seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
22 Dibuatnyalah gamis baju efod, buatan tukang tenun, dari kain ungu tua seluruhnya. 23 Leher gamis itu di tengah-tengahnya seperti leher baju zirah, lehernya itu mempunyai pinggir sekelilingnya, supaya jangan koyak. 24 Dibuat merekalah pada ujung gamis itu buah delima dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi, yang dipintal benangnya. 25 Dibuat merekalah giring-giring dari emas murni dan ditaruhlah giring-giring itu di antara buah delima, pada ujung gamis itu, berselang-seling di antara buah delima itu, 26 sehingga satu giring-giring dan satu buah delima selalu berselang-seling, pada sekeliling ujung gamis, yang dipakai apabila diselenggarakan kebaktian seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
27 Dibuat merekalah kemeja dari lenan halus, buatan tukang tenun, untuk Harun dan anak-anaknya, 28 serban dari lenan halus, destar yang indah dari lenan halus, celana lenan dari lenan halus yang dipintal benangnya, 29 dan ikat pinggang dari lenan halus yang dipintal benangnya, kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi, dari tenunan yang berwarna-warna – seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. 30 Dibuat merekalah patam, jamang yang kudus dari emas murni, dan pada jamang itu dituliskan tulisan, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi Tuhan. 31 Dipasang merekalah pada patam itu tali ungu tua untuk mengikatkan patam itu pada serbannya, di sebelah atas – seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. Pekerjaan itu diterima baik oleh Musa
32 Demikianlah diselesaikan segala pekerjaan melengkapi Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu. Orang Israel telah melakukannya tepat seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa, demikianlah mereka melakukannya. 33 Dibawa merekalah Kemah Suci itu kepada Musa, yakni kemah dengan segala perabotannya: kaitannya, papannya, kayu lintangnya, tiangnya dan alasnya, 34 tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, tudung dari kulit lumba-lumba, tabir penudung, 35 tabut hukum Allah dengan kayu-kayu pengusungnya dan tutup pendamaian, 36 meja, segala perkakasnya dan roti sajian, 37 kandil dari emas murni, lampu-lampunya – lampu yang harus teratur di atasnya – dan segala perkakasnya, minyak untuk penerangan, 38 mezbah dari emas, minyak urapan, ukupan dari wangi-wangian, tirai pintu kemah, 39 mezbah tembaga dengan kisi-kisi tembaganya, kayu-kayu pengusungnya dan segala perkakasnya, bejana pembasuhan dengan alasnya, 40 layar pelataran, tiangnya dan alasnya, dan tirai untuk pintu gerbang pelataran, talinya dan patoknya, segala perkakas untuk pekerjaan mendirikan Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu; 41 pakaian jabatan yang dipakai apabila diselenggarakan kebaktian di tempat kudus, pakaian kudus untuk imam Harun, dan pakaian anak-anaknya untuk memegang jabatan imam. 42 Tepat seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa, demikianlah dilakukan orang Israel segala pekerjaan melengkapi itu. 43 Dan Musa melihat segala pekerjaan itu, dan sesungguhnyalah, mereka telah melakukannya seperti yang diperintahkan Tuhan, demikianlah mereka melakukannya. Lalu Musa memberkati mereka.
###Musa mendirikan Kemah Suci 40Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: 2 “Pada hari yang pertama dari bulan yang pertama haruslah engkau mendirikan Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu. 3 Kautempatkanlah di dalamnya tabut hukum dan kaupasanglah tabir sebagai penudung di depan tabut itu. 4 Kaubawalah ke dalamnya meja dan taruhlah di atasnya perkakas menurut susunannya; kaubawalah ke dalamnya kandil dan kaupasang lampu-lampunya di atasnya. 5 Kautaruhlah mezbah emas untuk membakar ukupan di depan tabut hukum. Kaugantungkanlah tirai pintu Kemah Suci. 6 Kautaruhlah mezbah korban bakaran di depan pintu Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu. 7 Kautaruhlah bejana pembasuhan di antara Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu kautaruhlah air ke dalamnya. 8 Haruslah kaubuat pelataran keliling dan kaugantungkanlah tirai pintu gerbang pelataran itu. 9 Kemudian kauambillah minyak urapan dan kauurapilah Kemah Suci dengan segala yang ada di dalamnya; demikianlah harus engkau menguduskannya, dengan segala perabotannya, sehingga menjadi kudus. 10 Juga kauurapilah mezbah korban bakaran itu dengan segala perkakasnya; demikianlah engkau harus menguduskan mezbah itu, sehingga mezbah itu maha kudus. 11 Juga kauurapilah bejana pembasuhan itu dengan alasnya, dan demikianlah engkau harus menguduskannya.
12 Kemudian kausuruhlah Harun dan anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan kaubasuhlah mereka dengan air. 13 Kaukenakanlah pakaian yang kudus kepada Harun, kauurapi dan kaukuduskanlah dia supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku. 14 Juga anak-anaknya kausuruhlah mendekat dan kaukenakanlah kemeja kepada mereka. 15 Urapilah mereka, seperti engkau mengurapi ayah mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku; dan ini terjadi, supaya berdasarkan pengurapan itu mereka memegang jabatan imam untuk selama-lamanya turun-temurun.” 16 Dan Musa melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya, demikianlah dilakukannya. 17 Dan terjadilah dalam bulan yang pertama tahun yang kedua, pada tanggal satu bulan itu, maka didirikanlah Kemah Suci. 18 Musa mendirikan Kemah Suci itu, dipasangnyalah alas-alasnya, ditaruhnya papan-papannya, dipasangnya kayu-kayu lintangnya dan didirikannya tiang-tiangnya. 19 Dikembangkannyalah atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan diletakkannyalah tudung kemah di atasnya – seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
20 Diambilnyalah loh hukum Allah dan ditaruhnya ke dalam tabut, dikenakannyalah kayu pengusung pada tabut itu dan diletakkannya tutup pendamaian di atas tabut itu. 21 Dibawanyalah tabut itu ke dalam Kemah Suci, digantungkannyalah tabir penudung dan dipasangnya sebagai penudung di depan tabut hukum Allah – seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
22 Ditaruhnyalah meja di dalam Kemah Pertemuan pada sisi Kemah Suci sebelah utara, di depan tabir itu. 23 Diletakkannyalah di atasnya roti sajian menurut susunannya, di hadapan Tuhan – seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
24 Ditempatkannyalah kandil di dalam Kemah Pertemuan berhadapan dengan meja itu, pada sisi Kemah Suci sebelah selatan. 25 Dipasangnyalah lampu-lampu di atasnya di hadapan Tuhan – seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
26 Ditempatkannyalah mezbah emas di dalam Kemah Pertemuan di depan tabir itu. 27 Dibakarnyalah di atasnya ukupan dari wangi-wangian seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
28 Digantungkannyalah tirai pintu Kemah Suci. 29 Mezbah korban bakaran ditempatkannyalah di depan pintu Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu, dan dipersembahkannyalah di atasnya korban bakaran dan korban sajian – seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
30 Ditempatkannyalah bejana pembasuhan di antara Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu ditaruhnyalah air ke dalamnya untuk pembasuhan. 31 Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. 32 Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan – seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
33 Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu. Kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci
34 Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, 35 sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. 36 Apabila awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari setiap tempat mereka berkemah. 37 Tetapi jika awan itu tidak naik, maka mereka pun tidak berangkat sampai hari awan itu naik. 38 Sebab awan Tuhan itu ada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Komentar
Menantikan kemuliaan kekal
Daud melihat sekilas kemuliaan Allah ketika dia memasuki bait Allah. Para murid melihat kemuliaan Allah ketika Yesus berubah rupa di hadapan mereka. Ketika Anda berkumpul bersama umat Allah, Anda harusnya dapat juga melihat kemuliaan Allah.
Ketika mereka telah menyelesaikan tabernakel, (Kemah Suci) (yang lebih dulu sebelum bait Allah) awan menaungi Kemah Pertemuan dan Kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci (40:34). Musa tidak dapat masuk ke dalam Kemah Pertemuan karena awan telah menetap di atasnya dan Kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci (Ay.35).
Kemuliaan Allah berkuasa secara nyata saat itu, benar-benar bisa dilihat ‘menetap’ di tabernakel. Kata Ibrani untuk menetap (shekinah) kadang digunakan sekarang untuk menggambarkan khususnya pemahaman yang penuh kuasa dan nyata akan hadirat dan kemuliaan Allah.
Awan di atas tabernakel, yang mewakili kemuliaan Allah, menyertai umat Allah dalam perjalanan dan membimbing mereka hari demi hari (Ay.36-38) seperti Roh Kudus Allah yang kini menuntun Anda. Ini adalah latar belakang Perjanjian Lama atas awan dalam kisah transfigurasi. Apa yang Petrus, Yakobus, dan Yohanes alami pada kesempatan itu adalah sekilas dari kemuliaan TUHAN (Markus 9:7).
Melalui injil yang menampilkan kemuliaan Kristus (2 Korintus 4:4), Anda dapat melihat sekilas kemuliaan Allah. Karena cahaya dari Allah menyinari kegelapan, di dalam hati kita, untuk memberikan kita pengetahuan akan kemuliaan Allah yang nampak melalui wajah Kristus (Ay.6).
Sekilas dan kelak Anda akan menyaksikan kenyataannya. Rasul Paulus berkata bahwa itulah mengapa Anda tidak perlu merasa tawar hati, bahkan ketika Anda melalui masa-masa sulit: ‘Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami’ (Ay.17).
Doa
Pippa menambahkan
Mazmur 26:1–12
Mazmur ini berkaitan dengan Daud. Saya tertarik dengan ayat 1 yang mengatakan bahwa Daud berkata bahwa dia telah hidup dalam ketulusan, percaya kepada TUHAN dengan tidak ragu-ragu. Saya ingin berkata sama, tetapi saya tahu hidup saya jauh dari ketulusan dan saya sering ragu-ragu. Masalahnya adalah kita tahu bahwa hidup Daud juga bercacat cela. Entah dia awalnya berbuat baik dan lalu berbuat jahat, atau berbuat tidak seperti yang ia kira. Dalam ayat 11, dia meminta belas kasihan TUHAN. Daud tahu dia membutuhkan belas kasihan Allah dan saya pun juga begitu.
ayat hari ini
Markus 9:24
‘Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!’
App
Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.
Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
‘The cult of celebrity is the widespread interest in famous individuals. It became a prominent social phenomenon in the late 20th Century Western popular culture. The public fascination with such celebrities, though not technically a cult, leads to a level of idolatry, hence the use of the religious term.’ (Wikipedia)
In the New Testament the Greek word ‘doxa’ means ‘good reputation, honour’. St Augustine referred to a single underlying concept of ‘brilliant celebrity with praise.’ (The Catholic Encyclopaedia)