Berdua Lebih Baik
pengantar
Saya tidak pernah hebat dalam menggunakan alat peraga. Saya bukan orang yang bersifat praktis. Namun di sisi lain, teman baikku, Nicky Lee (dia bersama dengan istrinya Sila, mengetuai Bimbingan Pernikahan dan bimbingan lain untuk para pasangan dan orang tua), dia sangat praktis dan sering menggunakan alat peraga.
Ketika dia berbicara dalam suatu pernikahan, dia beberapa kali menggunakan alat peraga untuk mengilustrasikan sebuah kisah dalam Pengkhotbah 4, penulis berkata, 'Berdua lebih baik daripada sendirian... Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.’ (Ay.9,12)
Seperti gambaran pernikahan, Nicky Lee mengambil dua helai wol warna yang berbeda dan menganyamnya. Jika disatukan, mereka akan lebih kuat dan juga tidak mudah rusak. Kemudian, dia mengambil helai ketiga yang merupakan benang pancing bening. Dengan helai ketiga ini, itu sangat tidak mungkin untuk merusak kedua helai wol yang disatukan sebelumnya. (Saya mencoba untuk menggunakan ilustrasi ini suatu waktu, namun karena suatu alasan yang saya tidak ingat, hal yang buruk terjadi!’)
Perumpamaan yang dia buat sangatlah baik, yang diambil dari bacaan Pengkhotbah, persahabatan dan pernikahan adalah hadiah yang luar biasa, libatkan Tuhan di tengah persahabatan atau pernikahan yang akan memberikan benang tak terlihat sebagai wujud kekuatan yang sangat besar.
Dalam renungan hari ini, kita melihat bahwa berdua akan lebih kuat daripada sendiri dalam hal pernikahan, misi, dan pelayanan.
Amsal 5:15–23
15 Minumlah air dari kulahmu sendiri,
minumlah air dari sumurmu yang membual.
16 Patutkah mata airmu meluap ke luar
seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan?
17 Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri,
jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.
18 Diberkatilah kiranya sendangmu,
bersukacitalah dengan isteri masa mudamu:
19 rusa yang manis, kijang yang jelita;
biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau,
dan engkau senantiasa berahi karena cintanya.
20 Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang,
dan mendekap dada perempuan asing?
21 Karena segala jalan orang terbuka di depan mata Tuhan,
dan segala langkah orang diawasi-Nya.
22 Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya,
dan terjerat dalam tali dosanya sendiri.
23 Ia mati, karena tidak menerima didikan
dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat.
Komentar
Pernikahan: dua menjadi satu
Ini adalah suatu gambaran pernikahan sebagai sumber berkat (Ay.18a), kegembiraan (Ay.18b), kasih (Ay.19a), karunia (Ay.19a), kepuasan (Ay.19b) dan cinta (Ay.19c).
Hal ini merupakan gambaran yang indah tentang pernikahan di mana ‘dua orang menjadi satu tubuh’ (Kejadian 2:24). Bagian dari keindahannya terletak pada eksklusifitasnya. Penulis menggunakan gambaran mengenai musim semi, sumur air atau air mancur untuk menggambarkan kenikmatan persatuan seksual. Ini adalah kesenangan yang didasarkan pada eksklusivitas, dan Dia menekankan ini empat kali (Amsal 5:15–18).
Kebesaran rasa cinta secara emosi dan fisik antara suami dan istri ('keintiman yang abadi', Ay.19) dibandingkan dengan 'sensasi murahan' dari ‘perempuan jalang, dan mendekap dada perempuan asing' (Ay.20).
Itulah mengapa penulis sangat menentang perzinahan. Sadarilah, katanya, bahwa Tuhan sedang memperhatikan (Ay.21). Dan jalan yang mengarah pada perzinahan adalah 'jahat', 'tercela', berdosa, bodoh dan mengarah pada kematian (Ay.22-23). Kita melihat contoh ini dalam bagian Perjanjian Baru di mana itu adalah perzinahan Herodes yang menuntunnya untuk membunuh Yohanes Pembaptis (Markus 6:14-29).
Sementara fakta bahwa 'cara kita dalam pandangan penuh Tuhan' (Amsal 5:21) adalah peringatan terhadap perzinahan, itu juga merupakan pengingat kekuatan yang datang dari memiliki 'Tuhan' yang terlibat dalam pernikahan, seperti orang ketiga dari pernikahan. Kasih Tuhan bagi kita adalah contoh terbaik dan prinsip utama tentang bagaimana kita harus mengasihi pasangan kita.
Doa
Markus 6:6b–29
Yesus mengutus kedua belas rasul
(Mat. 10:5-15; Luk. 9:1-6)
6b Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar. 7 Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, 8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan, 9 boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. 10 Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: “Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. 11 Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.” 12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Yohanes Pembaptis dibunuh
(Mat. 14:1-12; Luk. 9:7-9)
14 Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: “Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.” 15 Yang lain mengatakan: “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan: “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” 16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi.”
17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. 18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” 19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, 20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. 22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: “Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!”, 23 lalu bersumpah kepadanya: “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!” 24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: “Apa yang harus kuminta?” Jawabnya: “Kepala Yohanes Pembaptis!” 25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!” 26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. 27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. 28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
Komentar
Misi: berdua
Pernikahan bukanlah satu-satunya jawaban untuk kesendirian. Meskipun pernikahan adalah berkah yang besar, kita diingatkan di sini bahwa kami tidak perlu menikah untuk mengetahui komunitas atau kelengkapan. Yesus belum menikah dan Dia adalah manusia paling sempurna yang pernah hidup di bumi ini. Dia mencontohkan cara lain untuk sebuah keutuhan.
Yesus berkeliling 'melakukan banyak hal' (untuk membuat sebuah frasa yang digunakan oleh John Wimber). Kemudian Dia mengirim murid-murid-Nya keluar untuk melakukan hal yang sama. Mereka pergi dan berkhotbah, mengusir iblis dan menyembuhkan yang sakit (Ay.12-13).
Sangat penting bahwa Dia mengirim mereka secara berpasangan: ‘berdua’ (Ay.7). Misi semacam ini bisa sangat membosankan jika Anda sendirian. Jauh lebih baik untuk berpasangan.
Pasti sangat menyenangkan dan sangat memuaskan untuk pergi bersama dan memberitakan Injil, mengusir setan dan mengurapi orang sakit dengan minyak dan melihat mereka sembuh sebagai gantinya (ay.13).
'Mereka berkhotbah dengan semangat bahwa kehidupan dapat berubah secara radikal; mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.' (Ay.13–14).
Mereka melakukannya bersama. Bertolak belakang dengan para murid, Yohanes Pembaptis yang miskin berada di penjara sendiri. Kita melihat suatu contoh keberanian moral yang mencolok melaluinya. Dia telah mengatakan kepada Herodes, ‘Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!’ (Ay.18). Dia tidak ragu-ragu untuk mendatangkan murka yang besar dan kuat sesering yang diperlukan.
Herodes suka mendengarkan Yohanes (Ay.20). Dia merasa lebih baik setelah mendengarkan khotbah yang bagus! Tetapi ada satu hal dalam kehidupan Herodes yang dia tolak untuk menyerah: hubungannya yang tidak setia dengan Herodias. Ini membuatnya lemah secara moral, dan itu membuatnya berhenti menikmati hubungan dengan Tuhan.
Herodes, seperti Pilatus dengan Yesus, tidak tertarik untuk memerintahkan kematian Yohanes Pembaptis. Tetapi Herodes mengajukan tawaran yang bodoh dan mendapati dirinya berada dalam posisi di mana dia akan kehilangan martabat jika dia tidak menyetujui dan memerintahkan eksekusi Yohanes Pembaptis.
Sementara Yohanes Pembaptis memiliki pengikut (Yohanes 1:35), ia harus menghadapi penjara dan eksekusi sendirian. Yesus mengirim murid-murid-Nya keluar 'dua demi dua'.
Jago Wynne, penulis buku Working Without Wilting, berbicara tentang penggembalaan dalam pertemuan pertengahan minggu bagi orang-orang yang bekerja di London. Dia mengatakan bahwa mereka yang datang sendiri dari tempat kerja sebagai orang Kristen yang terisolasi umumnya tampak lelah, berjuang dengan tekanan kehidupan kerja.
Di sisi lain, mereka yang telah menemukan rekan Kristen lain dan yang datang ke pelayanan dalam kelompok dua atau lebih hampir secara universal jauh lebih bersemangat dan berseri-seri.
Jago menulis: 'Jika kita adalah orang Kristen yang terisolasi di lingkungan kita sehari-hari, entah itu tempat kerja atau sekolah atau universitas atau rumah, adalah baik untuk berdoa pada Tuhan untuk memberi kita saudara atau saudari yang lain di dalam Kristus. Bahkan kehadiran mereka saja dapat menjadi sumber dorongan untuk terus melayani Tuhan dalam hidup dan dalam misi.'
Seperti yang dikatakan pengarang Pengkhotbah, 'Dua lebih baik daripada satu... Jika salah satu dari mereka jatuh, orang dapat membantu yang lain. Tetapi kasihan barangsiapa yang jatuh dan tidak memiliki siapa-siapa untuk membantu mereka! ... Meskipun seseorang dapat dikuasai, dua dapat membela diri. Tali tiga utas tidak cepat rusak' (Pengkhotbah 4:9–12). Ayat ini sering digunakan untuk menggambarkan pentingnya persahabatan dan persatuan dalam suatu pernikahan - tetapi konteks asli dari ayat ini sebenarnya adalah persahabatan.
Doa
Keluaran 29:1–30:38
Mengenai pentahbisan Harun dan anak-anaknya
29“Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela, 2 roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu. 3 Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.
4 Lalu kausuruhlah Harun dan anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan haruslah engkau membasuh mereka dengan air. 5 Kemudian kauambillah pakaian itu, lalu kaukenakanlah kepada Harun kemeja, gamis baju efod, dan baju efod serta tutup dada; kaukebatkanlah sabuk baju efod kepadanya; 6 kautaruhlah serban di kepalanya dan jamang yang kudus kaububuh pada serban itu. 7 Sesudah itu kauambillah minyak urapan dan kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilah dia. 8 Kausuruhlah anak-anaknya mendekat dan kaukenakanlah kemeja-kemeja itu kepada mereka. 9 Kauikatkanlah ikat pinggang kepada mereka, kepada Harun dan anak-anaknya, dan kaulilitkanlah destar itu kepada kepala mereka, maka merekalah yang akan memegang jabatan imam; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya. Demikianlah engkau harus mentahbiskan Harun dan anak-anaknya.
10 Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan itu. 11 Haruslah kausembelih lembu jantan itu di hadapan Tuhan di depan pintu Kemah Pertemuan. 12 Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah. 13 Kemudian kauambillah segala lemak yang menutupi isi perut, umbai hati, kedua buah pinggang dan segala lemak yang melekat padanya, dan kaubakarlah di atas mezbah. 14 Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.
15 Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang satu, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu. 16 Haruslah kausembelih domba jantan itu dan kauambillah darahnya dan kausiramkan pada mezbah sekelilingnya. 17 Haruslah kaupotong-potong domba jantan itu menurut bagian-bagian tertentu, kaubasuhlah isi perutnya dan betis-betisnya dan kautaruh itu di atas potongan-potongannya dan di atas kepalanya. 18 Kemudian haruslah kaubakar seluruh domba jantan itu di atas mezbah; itulah korban bakaran, suatu persembahan yang harum bagi Tuhan, yakni suatu korban api-apian bagi Tuhan.
19 Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang lain, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu. 20 Haruslah kausembelih domba jantan itu, kauambillah sedikit dari darahnya dan kaububuh pada cuping telinga kanan Harun dan pada cuping telinga kanan anak-anaknya, pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanan mereka, dan darah selebihnya kausiramkanlah pada mezbah sekelilingnya. 21 Haruslah kauambil sedikit dari darah yang ada di atas mezbah dan dari minyak urapan itu dan kaupercikkanlah kepada Harun dan kepada pakaiannya, dan juga kepada anak-anaknya dan pada pakaian anak-anaknya; maka ia akan kudus, ia dan pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya.
22 Dari domba jantan itu haruslah kauambil lemaknya, ekornya yang berlemak, lemak yang menutupi isi perutnya, umbai hatinya, kedua buah pinggangnya, lemak yang melekat padanya, paha kanannya – sebab itulah domba jantan persembahan pentahbisan – 23 kauambillah juga satu keping roti, satu roti bundar yang berminyak dan satu roti tipis dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada di hadapan Tuhan. 24 Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan Tuhan. 25 Kemudian haruslah kauambil semuanya dari tangan mereka dan kaubakar di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran, sebagai persembahan yang harum di hadapan Tuhan; itulah suatu korban api-apian bagi Tuhan. 26 Selanjutnya haruslah kauambil dada dari domba jantan yang adalah bagi pentahbisan Harun dan kaupersembahkan sebagai persembahan unjukan di hadapan Tuhan, dan itulah bagian untukmu. 27 Demikianlah harus kaukuduskan dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus yang dipersembahkan dari domba jantan yang adalah bagi pentahbisan Harun dan anak-anaknya. 28 Itulah yang menjadi bagian untuk Harun dan anak-anaknya menurut ketetapan yang berlaku untuk selama-lamanya bagi orang Israel, sebab inilah suatu persembahan khusus, maka haruslah itu menjadi persembahan khusus dari pihak orang Israel, yang diambil dari korban keselamatan mereka, dan menjadi persembahan khusus mereka bagi Tuhan.
29 Pakaian kudus kepunyaan Harun itu haruslah turun kepada anak-anaknya yang kemudian, supaya mereka memakainya apabila mereka diurapi dan ditahbiskan. 30 Tujuh hari lamanya haruslah pakaian itu dikenakan oleh imam penggantinya dari antara anak-anaknya, yang akan masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus.
31 Domba jantan persembahan pentahbisan itu haruslah kauambil dan dagingnya kaumasak pada suatu tempat yang kudus. 32 Haruslah Harun dan anak-anaknya memakan daging domba jantan itu serta roti yang ada di dalam bakul di depan pintu Kemah Pertemuan. 33 Haruslah mereka memakan semuanya itu yang dipakai untuk mengadakan pendamaian pada waktu mereka ditahbiskan dan dikuduskan, tetapi orang awam janganlah memakannya, sebab persembahan kudus semuanya itu. 34 Jika ada yang tinggal dari daging persembahan pentahbisan dan dari roti itu sampai pagi, haruslah kaubakar habis yang tinggal itu dengan api, janganlah dimakan, sebab persembahan kudus semuanya itu. 35 Maka haruslah kauperbuat demikian kepada Harun dan kepada anak-anaknya, tepat seperti yang Kuperintahkan kepadamu; selama tujuh hari haruslah kautahbiskan mereka.
36 Tiap-tiap hari haruslah engkau mengolah seekor lembu jantan menjadi korban penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian dan haruslah kausucikan mezbah itu, dengan mengadakan pendamaian baginya; haruslah engkau mengurapinya untuk menguduskannya. 37 Tujuh hari lamanya haruslah engkau mengadakan pendamaian bagi mezbah itu; haruslah engkau menguduskannya, maka mezbah itu akan menjadi maha kudus; setiap orang yang kena kepada mezbah itu akan menjadi kudus.” Mengenai korban pagi dan korban petang
38 “Inilah yang harus kauolah di atas mezbah itu: dua anak domba berumur setahun, tetap tiap-tiap hari. 39 Domba yang satu haruslah kauolah pada waktu pagi dan domba yang lain kauolah pada waktu senja. 40 Dan beserta domba yang satu kauolah sepersepuluh efa tepung yang terbaik dengan minyak tumbuk seperempat hin, dan korban curahan dari seperempat hin anggur. 41 Domba yang lain haruslah kauolah pada waktu senja; sama seperti korban sajian dan korban curahannya pada waktu pagi harus engkau mengolahnya sebagai persembahan yang harum, suatu korban api-apian bagi Tuhan, 42 suatu korban bakaran yang tetap di antara kamu turun-temurun, di depan pintu Kemah Pertemuan di hadapan Tuhan. Sebab di sana Aku akan bertemu dengan kamu, untuk berfirman kepadamu. 43 Di sanalah Aku akan bertemu dengan orang Israel, dan tempat itu akan dikuduskan oleh kemuliaan-Ku. 44 Aku akan menguduskan Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu Harun dan anak-anaknya akan Kukuduskan supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku. 45 Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan Aku akan menjadi Allah mereka. 46 Maka mereka akan mengetahui, bahwa Akulah, Tuhan, Allah mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, supaya Aku diam di tengah-tengah mereka; Akulah Tuhan, Allah mereka.”
Mengenai mezbah pembakaran ukupan
30“Haruslah kaubuat mezbah, tempat pembakaran ukupan; haruslah kaubuat itu dari kayu penaga; 2 sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, sehingga menjadi empat persegi, tetapi haruslah dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya haruslah seiras dengan mezbah itu. 3 Haruslah kausalut itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Haruslah kaubuat bingkai emas sekelilingnya. 4 Haruslah kaubuat dua gelang emas untuk mezbah itu di bawah bingkainya; pada kedua rusuknya haruslah kaubuat gelang itu, pada kedua bidang sisinya, dan haruslah gelang itu menjadi tempat memasukkan kayu pengusung, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut. 5 Haruslah kaubuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan kausalutlah dengan emas. 6 Haruslah kautaruh tempat pembakaran itu di depan tabir penutup tabut hukum, di depan tutup pendamaian yang di atas loh hukum, di mana Aku akan bertemu dengan engkau.
7 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya. 8 Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan Tuhan di antara kamu turun-temurun. 9 Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya. 10 Sekali setahun haruslah Harun mengadakan pendamaian di atas tanduk-tanduknya; dengan darah korban penghapus dosa pembawa pendamaian haruslah ia sekali setahun mengadakan pendamaian bagi mezbah itu di antara kamu turun-temurun; itulah barang maha kudus bagi Tuhan.”
Mengenai persembahan khusus pada waktu pendaftaran orang Israel
11 Tuhan berfirman kepada Musa: 12 “Apabila engkau menghitung jumlah orang Israel pada waktu mereka didaftarkan, maka haruslah mereka masing-masing mempersembahkan kepada Tuhan uang pendamaian karena nyawanya, pada waktu orang mendaftarkan mereka, supaya jangan ada tulah di antara mereka pada waktu pendaftarannya itu. 13 Inilah yang harus dipersembahkan tiap-tiap orang yang akan termasuk orang-orang yang terdaftar itu: setengah syikal, ditimbang menurut syikal kudus – syikal ini dua puluh gera beratnya –; setengah syikal itulah persembahan khusus kepada Tuhan. 14 Setiap orang yang akan termasuk orang-orang yang terdaftar itu, yang berumur dua puluh tahun ke atas, haruslah mempersembahkan persembahan khusus itu kepada Tuhan. 15 Orang kaya janganlah mempersembahkan lebih dan orang miskin janganlah mempersembahkan kurang dari setengah syikal itu pada waktu dipersembahkan persembahan khusus itu kepada Tuhan untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa kamu sekalian. 16 Dan haruslah engkau memungut uang pendamaian itu dari orang Israel dan menggunakannya untuk ibadah dalam Kemah Pertemuan; supaya itu menjadi peringatan di hadapan Tuhan untuk mengingat kepada orang Israel dan untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa kamu sekalian.”
Mengenai bejana pembasuhan
17 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: 18 “Haruslah engkau membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga, untuk pembasuhan, dan kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah, dan kautaruhlah air ke dalamnya. 19 Maka Harun dan anak-anaknya haruslah membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. 20 Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi Tuhan, 21 haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi keturunannya turun-temurun.”
Mengenai minyak urapan yang kudus
22 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: 23 “Ambillah rempah-rempah pilihan, mur tetesan lima ratus syikal, dan kayu manis yang harum setengah dari itu, yakni dua ratus lima puluh syikal, dan tebu yang baik dua ratus lima puluh syikal, 24 dan kayu teja lima ratus syikal, ditimbang menurut syikal kudus, dan minyak zaitun satu hin. 25 Haruslah kaubuat semuanya itu menjadi minyak urapan yang kudus, suatu campuran rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah; itulah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus.
26 Haruslah engkau mengurapi dengan itu Kemah Pertemuan dan tabut hukum, 27 meja dengan segala perkakasnya, kandil dengan perkakasnya, dan mezbah pembakaran ukupan; 28 mezbah korban bakaran dengan segala perkakasnya, bejana pembasuhan dengan alasnya. 29 Haruslah kaukuduskan semuanya, sehingga menjadi maha kudus; setiap orang yang kena kepadanya akan menjadi kudus. 30 Engkau harus juga mengurapi dan menguduskan Harun dan anak-anaknya supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku.
31 Dan kepada orang Israel haruslah kaukatakan demikian: Inilah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus bagi-Ku di antara kamu turun-temurun. 32 Kepada badan orang biasa janganlah minyak itu dicurahkan, dan janganlah kaubuat minyak yang semacam itu dengan memakai campuran itu juga: itulah minyak yang kudus, dan haruslah itu kudus bagimu. 33 Orang yang mencampur rempah-rempah menjadi minyak yang semacam itu atau yang membubuhnya pada badan orang awam, haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya.”
Mengenai ukupan yang kudus
34 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Ambillah wangi-wangian, yakni getah damar, kulit lokan dan getah rasamala, wangi-wangian itu serta kemenyan yang tulen, masing-masing sama banyaknya. 35 Semuanya ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, suatu campuran rempah-rempah, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah, digarami, murni, kudus. 36 Sebagian dari ukupan itu haruslah kaugiling sampai halus, dan sedikit dari padanya kauletakkanlah di hadapan tabut hukum di dalam Kemah Pertemuan, di mana Aku akan bertemu dengan engkau; haruslah itu maha kudus bagimu. 37 Dan tentang ukupan yang harus kaubuat menurut campuran yang seperti itu juga janganlah kamu buat bagi kamu sendiri; itulah bagian untuk Tuhan, yang kudus bagimu. 38 Orang yang akan membuat minyak yang semacam itu dengan maksud untuk menghirup baunya, haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya.”
Komentar
Pelayanan: Dua domba
Upacara-upacara rumit yang kita baca dalam renungan ini menekankan perhatian pada Allah yang kudus yang disembah. Itu adalah penampilan luar yang penuh kemuliaan, keindahan dan kekudusan bagi para imam. Dalam Perjanjian Baru, pakaian yang mengarah pada kecantikan dan kekudusan batin berasal dari Roh Allah di dalam hati Anda.
Dalam upacara Perjanjian Lama ini, semuanya harus dikalikan. Itulah mengapa mereka membutuhkan dua ekor domba jantan (29:1,3), dua cincin emas (30:4) dan, yang paling penting adalah dua anak domba (29:38). Jumlah alat dan korban merupakan tanda kebesaran Allah. Mereka menunjukkan ketidakcukupan pengorbanan atau ritual binatang apa pun untuk benar-benar membawa kita kepada Tuhan.
Dua lebih baik daripada satu – tetapi itu tidak cukup.
Penulis Ibrani memberi tahu kita bahwa semua peraturan ini telah dikesampingkan: 'Memang suatu hukum yang dikeluarkan dahulu dibatalkan, kalau hukum itu tidak mempunyai kekuatan dan karena itu tidak berguna,' (Ibrani 7:18). Sebagai ganti dua anak domba, satu domba yang sempurna dikorbankan untuk kita yaitu Yesus. 'Sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.' (Ay.27). Kami tidak lagi perlu lagi untuk mengorbankan sesuatu.
Penebusan diperlukan (Keluaran 29:33,37; 30:10,16) dan membutuhkan 'darah korban penebusan dosa' (30:10).
Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Yesus mencurahkan darah-Nya sendiri untuk kita. Paulus menggambarkan kematian-Nya di kayu salib sebagai 'pengorbanan penebusan' (Roma 3:25).
Hanya dengan membawa korban, para imam bisa mendekati altar 'untuk melayani' (Keluaran 30:20). ‘Pelayanan’ berarti melayani Tuhan. Pengorbanan Yesus di salib yang membuat kita layak untuk terlibat dalam pelayanan (pelayanan kepada Allah dan orang lain).
Doa
Pippa menambahkan
Markus 6:26
‘Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.’
Tidak baik untuk mengucapkan sumpah, tetapi lebih baik daripada melakukan sesuatu yang salah. Herodes seharusnya dipersiapkan untuk dipermalukan di depan tamu-tamu makan malamnya dan melanggar sumpahnya. Apakah Anda pernah tergoda untuk melakukan hal yang salah hanya untuk menyelamatkan harga diri Anda?
ayat hari ini
Keluaran 29:42
'Aku akan bertemu dengan kamu, untuk berfirman kepadamu.'
App
Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.
Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Jago Wynne, Working Without Wilting, (Inter-varsity Press, 2009)
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
(Henry F. Lyte, ‘Praise, My Soul, the King of Heaven’, 1834). Bonhoeffer: Cantus Firmus