Allah Mengasihiku
pengantar
Di pegunungan tinggi di dataran tinggi Welsh, dua menteri bertemu dengan seorang pemuda gembala yang mengalami gangguan pendengaran dan buta huruf. Mereka menjelaskan bahwa Yesus ingin menjadi gembalanya, yang akan selalu menjaganya saat dia, anak lelaki itu, menjaga domba-dombanya. Mereka mengajarinya untuk mengulang kata-kata, 'Tuhan adalah gembalaku' (Mazmur 23:1), menggunakan jari dan ibu jari tangan kanannya untuk membantunya mengingat, dimulai dengan ibu jarinya dan kemudian satu jari untuk setiap kata. Mereka menyuruhnya untuk berhenti di kata keempat ‘aku’, dan ingat, ‘mazmur ini dimaksudkan untuk aku.’
Beberapa tahun kemudian, salah satu dari mereka melewati desa yang sama danmenanyakan tentang anak gembala yang mereka pernah temui sebelumnya. Pada musim dingin sebelumnya, badai yang dahsyat datang menimpa anak tersebut dan anak itu mati di perbukitan, dan terkubur dalam gumpalan salju. Penduduk desa yang menceritakan kisah itu berkata, ’Namun ada satu hal yang tidak kami pahami. Ketika tubuhnya ditemukan, dia memegang jari keempat pada tangan kanannya.’
Kisah ini menggambarkan sifat Allah yaitu kasih pribadi-Nya bagi setiap kita.
Banyak orang pada masa sekarang berpikir tentang Tuhan sebagai kekuatan impersonal yang besar. Namun, Tuhan dalam Alkitab sangat berbeda. Hubungan-Nya dengan kita bersifat pribadi. Rasul Paulus menulis, 'Anak Allah, yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk Aku' (Galatia 2:20). Dia adalah ‘Tuhanku’ (Filipi 4:19). Tuhan mencintaiku.
Mazmur 23:1–6
Tuhan, gembalaku yang baik
23Mazmur Daud.
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
3 Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya.
4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
5 Engkau menyediakan hidangan bagiku,
di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.
6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,
seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah Tuhan
sepanjang masa.
Komentar
1. Gembalaku
Tuhan peduli pada kita seperti seorang gembala. Ada saat-saat ketika saya merasa benar-benar haus secara rohani. Dan saya menyukai fakta bahwa 'Dia menyegarkan jiwaku' (Ay.3a). Seringkali, saya menuliskan situasi di mana saya membutuhkan bimbingan, dan kemudian saya berterima kasih kepada Tuhan karena 'Dia membimbing saya di jalan yang benar oleh karena nama-Nya' (Ay.3b). Tuhan memiliki tujuan besar untuk hidup Anda. Biarkan Dia membimbing Anda di jalan yang benar. Anda tidak harus menjalani hidup yang penuh rasa takut karena Ia menyertai Anda (Ay.4).
2. Tuan rumahku
Situasi berubah dari seorang gembala dengan domba-dombanya menjadi tuan rumah dengan tamunya. Ini adalah gambaran yang indah tentang bagaimana rasanya memiliki waktu khusus pribadi dengan hanya berdua saja bersama Allah di tengah-tengah perjuangan hidup yang kita lalui: 'Engkau menyediakan hidangan bagiku, dan di hadapan musuh-musuhku' (Ay.5a). Dia memuaskan rasa lapar dalam jiwa Anda dengan sebuah pesta perjamuan. Terimalah undangan-Nya dan manfaatkan wantu Anda setiap hari untuk memberi makan jiwa Anda dalam hadirat-Nya.
Kita semua akan berada pada tahap tertentu 'berjalan dalam lembah kekelaman' (Ay.4), menghadapi kematian kita sendiri atau kematian seseorang yang kita cintai. Bahkan kita tidak perlu takut karena Tuhan menyertai kita (Ay.4).
Saya sering membacakan mazmur ini kepada orang-orang yang sakit parah atau sekarat. Sungguh suatu penghiburan yang luar biasa mengetahui bahwa Tuhan dekat dengan kita sepanjang waktu: ‘Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa’ (Ay.6).
Doa
Markus 4:30–5:20
Perumpamaan tentang biji sesawi
(Mat. 13:31-35; Luk. 13:18-19)
30 Kata-Nya lagi: “Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? 31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. 32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.”
33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, 34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Angin ribut diredakan
(Mat. 8:23-27; Luk. 8:22-25)
35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.” 36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” 39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 40 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” 41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa
(Mat. 8:28-34; Luk. 8:26-39)
5Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. 2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. 3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, 4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. 5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. 6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, 7 dan dengan keras ia berteriak: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” 8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” 9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: “Siapa namamu?” Jawabnya: “Namaku Legion, karena kami banyak.” 10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.
11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, 12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!” 13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. 15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. 16 Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. 17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. 19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” 20 Orang itu pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
Komentar
3. Tuhanku
Pernahkah Anda berada dalam situasi ketika tiba-tiba, tanpa adanya peringatan, hidup Anda tampaknya dilanda oleh angin taufan yang begitu dahsyat (4:37)?
Laut Galilea terkenal dengan badai yang mendadak menerpa. Para murid mengetahui bahwa gelombang sebesar itu dapat membalikkan perahu mereka dan mengambil nyawa mereka.
Namun, Yesus tertidur (Ay.38). Terkadang ketika badai datang, tampak bahwa Tuhan tidak melakukan apa-apa. Dia tampaknya tidak menjawab doa Anda atau bahkan mendengarkan Anda. Di saat seperti ini, iman Anda sedang diuji.
Pada akhirnya, Yesus menenangkan badai itu. Dia menunjukkan kekuatan di balik badai dengan kata-kata yang mungkin digunakan seseorang kepada seekor anak anjing: 'Tenang! Diamlah!’ (Ay.39), menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan semesta alam. Bagi para murid, kisah ini bermula dengan rasa takut, tetapi berakhir dengan iman. Sebuah krisis akan menguji iman Anda. Yesus ingin Anda belajar menaklukkan rasa takut Anda dan mempercayai-Nya bahkan di tengah badai kehidupan.
Kadang-kadang Tuhan menenangkan badai. Kadang-kadang dia membiarkan badai mengamuk dan dia menenangkanmu.
Selanjutnya, Yesus menunjukkan bahwa Ia adalah Tuhan atas kekuatan yang mencoba menghancurkan hidup kita. Entah bagaimana orang yang dirasuki iblis ini (dijuluki Legion, 5:9) berakhir di tempat yang mengerikan, menyakiti diri sendiri (Ay.5) dan dirantai oleh masyarakat (Ay.4), dirantai untuk mengekang dia. Hanya itu yang bisa mereka lakukan. Kekuatan politisi, negara, dan polisi terbatas. Yesus tidak menghakimi atau menghukum orang itu. Sebaliknya, dia melihat potensinya untuk hidup dalam keutuhan. Yesus memberikan perintah yang berkuasa dan menunjukkan Ketuhanan dan kuasa-Nya untuk membebaskan dan menyembuhkan kita.
Ada dua reaksi berbeda dari orang-orang terhadap ketuhanan Yesus. Yang pertama adalah musuh (Ay.17). Kepentingan komersial telah rusak. Dan akan tampak tidak nyaman ketika kita melihat suatu kuasa nyata sedang bekerja. Di sisi lain, ada yang tertarik (Ay.20).
Salah satu aspek yang menarik dari kisah ini adalah bahwa setelah Yesus menyembuhkan orang yang kerasukan setan dan membebaskannya, pria tersebut memohon untuk pergi bersama-Nya (Ay.18), tetapi Yesus tidak mengijinkannya (Ay.19).
Saya berpikir bahwa pria ini akan mendapat manfaat jika ia mengikut Yesus dengan intensif! Namun, Yesus tidak mengijinkan ia terlibat langsung dalam penginjilan. Dia berkata, ‘Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu’ (Ay.19). Dan itulah tepatnya yang dia lakukan (Ay.20).
Jangan terlalu protektif terhadap orang-orang yang baru saja menjadi percaya. Kadang-kadang,membuat mereka berbicara secara terbuka tentang iman baru mereka secara langsung adalah naik. Selanjutnya, Yesus datang ke Dekapolis, 4.000 orang datang untuk mendengarkan. Kesaksian pria tadi tampaknya memiliki dampak yang besar.
Mungkin inilah sebabnya mengapa Markus menempatkan kisah pria tersebut tidak lama setelah perumpamaan tentang biji sesawi. Orang yang jahat mungkin merasa bahwa dia hanya memiliki sedikit hal untuk ditunjukkan, kenyataanya, hidupnya memiliki dampak yang sangat besar. Yesus berkata bahwa Allah dapat melakukan banyak hal dengan benih yang sangat kecil - biji sesawi (4:31). 'Ketika ditanam, tumbuh' (Ay.32).
Masalahnya bukan seberapa banyak yang Anda miliki, tetapi apa yang Anda lakukan dengan benih Anda. Sebuah biji sesawi perlu ditanam ditanah langsung di tanah yang baik atau ia tak akan tumbuh. Jika ditanam, pertumbuhannya sangat kuat sehingga bisa melalui beton. Pelajarannya sederhana:gunakan atau Anda akan kehilangan. Gunakan apa yang Anda miliki dan Tuhan akan melipatgandakannya berkali-kali lipat.
Doa
Keluaran 25:1–26:37
Petunjuk untuk mendirikan Kemah Suci
Mengenai persembahan khusus
25Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: 2 “Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu. 3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga; 4 kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing; 5 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga; 6 minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian, 7 permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada. 8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. 9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya.”
Mengenai tabut perjanjian
10 “Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. 11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya. 12 Haruslah engkau menuang empat gelang emas untuk tabut itu dan pasanglah gelang itu pada keempat penjurunya, yaitu dua gelang pada rusuknya yang satu dan dua gelang pada rusuknya yang kedua. 13 Engkau harus membuat kayu pengusung dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas. 14 Haruslah engkau memasukkan kayu pengusung itu ke dalam gelang yang ada pada rusuk tabut itu, supaya dengan itu tabut dapat diangkut. 15 Kayu pengusung itu haruslah tetap tinggal dalam gelang itu, tidak boleh dicabut dari dalamnya. 16 Dalam tabut itu haruslah kautaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu. 17 Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya. 18 Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. 19 Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya. 20 Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu.
21 Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu. 22 Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel.”
Mengenai meja roti sajian
23 “Lagi haruslah engkau membuat meja dari kayu penaga, dua hasta panjangnya, sehasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. 24 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni dan membuat bingkai emas sekelilingnya. 25 Haruslah engkau membuat sekelilingnya jalur pinggir yang setapak tangan lebarnya dan kaubuatlah bingkai emas sekeliling jalur pinggirnya itu. 26 Haruslah engkau membuat untuk meja itu empat gelang emas dan kaupasanglah gelang-gelang itu di keempat penjurunya, pada keempat kakinya. 27 Gelang itu haruslah dekat ke jalur pinggirnya sebagai tempat memasukkan kayu pengusung, supaya meja itu dapat diangkut. 28 Haruslah engkau membuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas, dan dengan itulah meja harus diangkut. 29 Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni. 30 Dan haruslah engkau tetap meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku.”
Mengenai kandil
31 “Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya – dengan tombolnya dan kembangnya – haruslah seiras dengan kandil itu. 32 Enam cabang harus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain. 33 Tiga kelopak yang berupa bunga badam pada cabang yang satu – dengan tombol dan kembangnya – dan tiga kelopak yang serupa pada cabang yang lain – dengan tombol dan kembangnya –; demikianlah juga kaubuat keenam cabang yang timbul dari kandil itu. 34 Pada kandil itu sendiri harus ada empat kelopak berupa bunga badam – dengan tombolnya dan kembangnya. 35 Juga harus ada satu tombol di bawah sepasang cabang yang pertama, yang timbul dari kandil itu, dan satu tombol di bawah yang kedua, dan satu tombol di bawah yang ketiga; demikianlah juga kaubuat keenam cabang yang timbul dari kandil itu. 36 Tombol dan cabang itu harus timbul dari kandil itu, dan semuanya itu haruslah dibuat dari sepotong emas tempaan yang murni. 37 Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu itu haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya. 38 Sepitnya dan penadahnya haruslah dari emas murni. 39 Dari satu talenta emas murni haruslah dibuat kandil itu dengan segala perkakasnya itu. 40 Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.”
Mengenai Kemah Suci
26“Kemah Suci itu haruslah kaubuat dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun, haruslah kaubuat semuanya itu. 2 Panjang tiap-tiap tenda haruslah dua puluh delapan hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: segala tenda itu harus sama ukurannya. 3 Lima dari tenda itu haruslah dirangkap menjadi satu, dan yang lima lagi juga harus dirangkap menjadi satu. 4 Pada rangkapan yang pertama, di tepi satu tenda yang di ujung, haruslah engkau membuat sosok-sosok kain ungu tua dan demikian juga di tepi satu tenda yang paling ujung pada rangkapan yang kedua. 5 Lima puluh sosok harus kaubuat pada tenda yang satu dan lima puluh sosok pada tenda yang di ujung pada rangkapan yang kedua, sehingga sosok-sosok itu tepat berhadapan satu sama lain. 6 Dan haruslah engkau membuat lima puluh kaitan emas dan menyambung tenda-tenda Kemah Suci yang satu dengan yang lain dengan memakai kaitan itu, sehingga menjadi satu.
7 Juga haruslah engkau membuat tenda-tenda dari bulu kambing menjadi atap kemah yang menudungi Kemah Suci, sebelas tenda harus kaubuat. 8 Panjang tiap-tiap tenda harus tiga puluh hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: yang sebelas tenda itu harus sama ukurannya. 9 Lima dari tenda itu haruslah kausambung dengan tersendiri, dan enam dari tenda itu dengan tersendiri, dan tenda yang keenam haruslah kaulipat dua, di sebelah depan kemah itu. 10 Haruslah engkau membuat lima puluh sosok pada rangkapan yang pertama di tepi satu tenda yang di ujung dan lima puluh sosok di tepi satu tenda pada rangkapan yang kedua. 11 Haruslah engkau membuat lima puluh kaitan tembaga dan memasukkan kaitan itu ke dalam sosok-sosok dan menyambung tenda-tenda kemah itu, supaya menjadi satu. 12 Mengenai bagian yang berjuntai itu, yang berlebih pada tenda kemah itu, haruslah setengah dari tenda yang berlebih itu berjuntai di sebelah belakang Kemah Suci. 13 Sehasta di sebelah sini dan sehasta di sebelah sana pada bagian yang berlebih pada panjang tenda-tenda kemah itu haruslah berjuntai pada sisi-sisi Kemah Suci, di sebelah sini dan di sebelah sana untuk menudunginya. 14 Juga haruslah engkau membuat untuk kemah itu tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan tudung dari kulit lumba-lumba di atasnya lagi.
15 Haruslah engkau membuat untuk Kemah Suci papan dari kayu penaga yang berdiri tegak, 16 sepuluh hasta panjangnya satu papan dan satu setengah hasta lebarnya tiap-tiap papan. 17 Tiap-tiap papan harus ada dua pasaknya yang disengkang satu sama lain; demikianlah harus kauperbuat dengan segala papan Kemah Suci. 18 Haruslah engkau membuat papan-papan untuk Kemah Suci, dua puluh papan pada sebelah selatan. 19 Dan haruslah kaubuat empat puluh alas perak di bawah kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya. 20 Juga untuk sisi yang kedua dari Kemah Suci, pada sebelah utara, kaubuatlah dua puluh papan 21 dengan empat puluh alas peraknya: dua alas di bawah satu papan dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan. 22 Untuk sisi belakang Kemah Suci, pada sebelah barat, haruslah kaubuat enam papan. 23 Dua papan haruslah kaubuat untuk sudut Kemah Suci, di sisi belakang. 24 Kedua papan itu haruslah kembar pasaknya di sebelah bawah dan seperti itu juga kembar pasaknya di sebelah atas, di dekat gelang yang satu itu; demikianlah harus kedua papan itu; haruslah itu merupakan kedua sudutnya. 25 Jadi harus ada delapan papan dengan alas peraknya: enam belas alas; dua alas di bawah satu papan dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan.
26 Juga haruslah kaubuat kayu lintang dari kayu penaga: lima untuk papan-papan pada sisi yang satu dari Kemah Suci, 27 lima kayu lintang untuk papan-papan pada sisi yang kedua dari Kemah Suci, dan lima kayu lintang untuk papan-papan pada sisi Kemah Suci yang merupakan sisi belakangnya, pada sebelah barat. 28 Dan kayu lintang yang di tengah, di tengah-tengah papan-papan itu, haruslah melintang terus dari ujung ke ujung. 29 Papan-papan itu haruslah kausalut dengan emas, gelang-gelang itu haruslah kaubuat dari emas sebagai tempat memasukkan kayu-kayu lintang itu, dan kayu-kayu lintang itu haruslah kausalut dengan emas. 30 Kemudian haruslah kaudirikan Kemah Suci sesuai dengan rancangan yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.
31 Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun. 32 Haruslah engkau menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak. 33 Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus. 34 Tutup pendamaian itu haruslah kauletakkan di atas tabut hukum di dalam tempat maha kudus. 35 Meja itu haruslah kautaruh di depan tabir itu, dan kandil itu berhadapan dengan meja itu pada sisi selatan dari Kemah Suci, dan meja itu haruslah kautempatkan pada sisi utara.
36 Juga haruslah kaubuat tirai untuk pintu kemah itu dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: tenunan yang berwarna-warna. 37 Haruslah kaubuat lima tiang dari kayu penaga untuk tirai itu dan kausalutlah itu dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, dan untuk itu haruslah kau tuang lima alas dari tembaga.”
Komentar
4. Pembimbingku
Kemurahan hati adalah suatu kehendak. Jika Anda penuh hasrat kepada Tuhan, maka Anda akan memberi dengan kemurahan hati untuk bisa menyaksikan nama-Nya dimuliakan. Umat Tuhan mampu mengumpulkan uang yang mereka butuhkan untuk pekerjaan Tuhan dari semua ‘hati (yang tergerak) untuk memberi’ (25:2b). Mereka memberi dengan ‘sedia dan sukarela’ (Ay.2b). Kasih Tuhan tidak pernah memaksamu. Dia ingin Anda menanggapinya dengan kelegaan hatimu.
Kemah suci (‘Kemah Pertemuan’) adalah tempat pertemuan sementara Allah dan umat-Nya. Secara teologi, kemah suci sebagai tempat kediaman Allah di bumi yang sangat penting. Ini adalah yang pertama dalam serangkaian tempat-tempat kediaman Allah: Kemah suci, Bait Allah, Yesus sendiri, tubuh orang percaya, dan gereja.
Allah berjanji untuk membimbing bahkan dalam hal detail sekalipun: ‘Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan segala perkakasnya, demikianlah harus kamu membuatnya’ (Ay.9). Tuhan adalah pembimbingku, bahkan dalam kehidupan yang detail sekalipun.
5. Penyelamatku
Penulis Ibrani menjelaskan bahwa Tempat Kudus yang digambarkan di sini (Keluaran 25:10-26:37) adalah 'salinan dan bayangan dari apa yang ada di Surga. Inilah sebabnya mengapa Musa diperingatkan ketika dia hendak membangun kemah suci: ’Bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu diatas gunung itu’ (Ibrani 8:5–6).
Semua instruksi untuk Tempat Kudus dan Tempat Maha Kudus adalah persiapan untuk pekerjaan penyelamatan Kristus: ‘Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, - artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, - dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan darah-Nya sendiri. Dan dengan itu, penebusan yang kekal dapat diraih' (9:11–12).
Melalui korban penebusan Yesus, Anda dan saya memiliki jalan masuk ke Tempat Maha Kudus. Yesus adalah Juruselamatku.
Doa
Pippa menambahkan
Badai kehidupan tampaknya datang entah dari mana, seringkali ketika segala sesuatunya berjalan lancar. Mudah bagi iman untuk diguncang pada saat-saat itu. Tetapi, para murid melakukan hal yang benar, mereka pergi kepada Yesus dalam keadaan ketakutan mereka. Meskipun Dia memarahi mereka karena kurangnya kepercayaan, Dia masih menyelesaikan masalah tersebut. Saya suka kenyataan bahwa setelah angin mereda, semua benar-benar menjadi tenang (Markus 4:39).
ayat hari ini
Mazmur 23:1–3
‘Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku,
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku’
App
Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.
Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)