Menjadi Percaya Diri
pengantar
'Percaya diri' biasanya dikonotasikan sebagai sebuah pujian yang mengambarkan kepribadian seseorang. Tetapi, ternyata ada wujud percaya diri yang benar dan salah. Wujud kepercayaan yang salah adalah menghargai diri sendiri secara berlebihan, bahkan melawan Tuhan. Ini yang disebut dengan arogansi. Wujud kepercayaan yang benar yaitu menghargai diri sendiri di dalam dan melalui Kristus. Kepercayaan diri di dunia fisik adalah kemandirian diri. Dalam dunia rohani, itu merupakan sikap percaya kepada Tuhan. Hebatnya, itu juga merupakan kepercayaan diri sendiri pada kehadiran Tuhan.
Mazmur 137:1–9
Di tepi sungai-sungai Babel
137Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis,
apabila kita mengingat Sion.
2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu
kita menggantungkan kecapi kita.
3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita
meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian,
dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita:
“Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!”
4 Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN
di negeri asing?
5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem,
biarlah menjadi kering tangan kananku!
6 Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku,
jika aku tidak mengingat engkau,
jika aku tidak jadikan Yerusalem
puncak sukacitaku!
7 Ingatlah, ya TUHAN, kepada bani Edom,
yang pada hari pemusnahan Yerusalem mengatakan:
“Runtuhkan, runtuhkan sampai ke dasarnya!”
8 Hai puteri Babel, yang suka melakukan kekerasan,
berbahagialah orang yang membalas kepadamu
perbuatan-perbuatan yang kaulakukan kepada kami!
9 Berbahagialah orang yang menangkap dan memecahkan anak-anakmu pada bukit batu!
Komentar
Kepercayaan Diri yang Hilang
Ada sesuatu yang begitu menyejukkan tentang kemarahan yang diungkapkan dalam mazmur ini. Ini merupakan semacam pengingat bahwa Anda dapat menjadi sebenar-benarnya Anda, serta jujur pada Tuhan, bahwa Anda tidak perlu menutupi doa Anda. Dia mampu memahami pikiran manusia bahkan yang paling gelap sekalipun.
Umat Allah telah kehilangan kepercayaan diri mereka di hadapan Allah. Pemazmur saat itu berada di pengasingan, yaitu Babel, jauh dari Yerusalem dan bait Allah. Hal paling mengerikan tentang pengasingan bagi umat Allah adalah perasaan jauh dari hadirat Allah: 'Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.' (Ay.1).
Respon keras dan keinginan hati mereka untuk balas dendam - ‘berbahagialah orang yang membalas kepadamu perbuatan-perbuatan yang kaulakukan kepada kami’ (Ay.8-9) - sangat bertentangan jauh dengan perintah Perjanjian Baru untuk mengasihi musuh (lihat Matius 5:44). Tetapi itu adalah tangisan di dalam ratapan orang-orang yang tersiksa (Mazmur 137:3), dan putus asa akan kehadiran Allah.
Doa
1 Yohanes 3:11–4:6
Kasih terhadap saudara sebagai tanda hidup baru
11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; 12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar. 13 Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu. 14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. 15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya. 16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. 17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? 18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Keyakinan di hadapan Allah
19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, 20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu. 21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, 22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. 23 Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. 24 Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Roh Allah dan roh antikristus
4Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. 2 Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, 3 dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia. 4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. 5 Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka. 6 Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan.
Komentar
Kepercayaan Diri yang Diperbaharui
Percaya diri dan kasih berjalan beriringan. Ketika Anda memahami kasih Allah untuk Anda, Anda mengasihi-Nya dan Anda mengasihi sesama Anda, Anda akan hidup sangat percaya diri di hadapan Tuhan dan di hadapan sesama manusia.
Kasih bukanlah sekedar perasaan saja. Kasih melibatkan tindakan: 'Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?' (3:16–17).
Sangatlah penting untuk menyebarkan ini pada orang-orang bahwa Tuhan mengasihi mereka dan bahwa Anda juga mengasihi mereka. Namun, kata-kata saja tentu tidak cukup: ‘Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran' (Ay.18). Tunjukkan kasih Anda lewat cara yang Yesus kerjakan - melalui tindakan, terlebih terhadap orang miskin.
Ini adalah perintah yang sangat menantang di dunia di mana banyak saudara dan saudari kita sangat membutuhkan ini. Kita harus bertindak secara nyata terhadap isu-isu kemiskinan global, ketidakadilan dan penyakit yang dapat dicegah. Terlebih lagi, dalam konteks gereja lokal, tunjukkan kasih Anda, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata dan dalam kebenaran.
Tuhan mau Anda percaya diri di hadapan-Nya (Ay.21). Dia ingin Anda untuk menjadi berani dan terbuka di hadapan Allah!
Percaya diri adalah kebalikan dari penghukuman. Penghukuman tidak pernah datang dari Allah: ‘Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus’. (Roma 8:1). Penghukuman bisa datang dari iblis - yang merupakan penyebab utamanya - atau dari hati kita sendiri (1 Yohanes 3:20).
Ada perbedaan besar antara kutukan - 'Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.' (Ay.20) - dan kesadaran akan dosa, datang dari Roh Kudus (Yohanes 16:8). Ketika Roh Kudus menyadarkan saya tentang dosa-dosa saya secara spesifik. Saya tahu saya telah bersalah. Tujuan akhirnya adalah untuk membantu saya bertobat, diperbaharui, dan diangkat kembali.
Di sisi lain, penghukuman merupakan perasaan bersalah dan malu yang samar-samar membuat kita merasa buruk terhadap diri kita sendiri - bahkan setelah kita bertobat dan meminta pengampunan. Situasi ini mencuri kepercayaan diri kita di hadapan Tuhan.
Jaminan yang luar biasa adalah 'Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.' (1 Yohanes 3:20). Tidak ada yang sempurna. Bahkan kasih yang tidak sempurna pun merupakan bukti Roh yang bekerja dalam hidup Anda. Ketika Anda menemukan kegagalan dalam hati Anda, rasa lapar Anda untuk ke-Kristus-an yang lebih sempurna seharusnya tidak menggoyahkan jaminan ini, tetapi justru menguatkan kembali.
Tuhan tidak menghukum Anda, melainkan menerima Anda, terlepas dari kegagalan, kelemahan, dan ketidaksempurnaan Anda. Memang, Dia berjanji bahwa Anda akan menerima apa pun yang Anda minta dari Dia, jika Anda mematuhi perintah-Nya dan menyenangkan Dia (Ay.22).
Apa artinya dari menuruti segala perintah-Nya dan melakukan apa yang berkenan pada-Nya? Sebenarnya sangat sederhana. Hanya mengacu pada dua hal: pertama, percaya pada Yesus, dan kedua, untuk mengasihi sesama. Jika Anda melakukan dua hal ini, yakinlah bahwa Anda hidup di dalam Dia dan bahwa Dia hidup di dalam Anda: 'Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita' (Ay.24).
Bagaimana kita tahu bahwa itu adalah Roh Allah? Dan bukan roh lain yang ada di dalam kita? 'setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,' (4:2).
Kita akan melawan banyak peperangan. Dunia membenci kita (3:13). Akan ada banyak nabi palsu: 'tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah;' (4:1). Tetapi Anda dapat yakin karena 'Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.' (Ay.4).
Doa
Daniel 9:20–11:1
Tujuh puluh kali tujuh masa
20 Sementara aku berbicara dan berdoa dan mengaku dosaku dan dosa bangsaku, bangsa Israel, dan menyampaikan ke hadapan TUHAN, Allahku, permohonanku bagi gunung kudus Allahku, 21 sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari. 22 Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku: “Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti. 23 Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu!
24 Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.
25 Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan. 26 Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan. 27 Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu.”
Penglihatan Daniel di tepi sungai Tigris
10Pada tahun ketiga pemerintahan Koresh, raja orang Persia, suatu firman dinyatakan kepada Daniel yang diberi nama Beltsazar; firman itu benar dan mengenai kesusahan yang besar. Maka dicamkannyalah firman itu dan diperhatikannyalah penglihatan itu.
2 Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh: 3 makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh. 4 Pada hari kedua puluh empat bulan pertama, ketika aku ada di tepi sungai besar, yakni sungai Tigris, 5 kuangkat mukaku, lalu kulihat, tampak seorang yang berpakaian kain lenan dan berikat pinggang emas dari ufas. 6 Tubuhnya seperti permata Tarsis dan wajahnya seperti cahaya kilat; matanya seperti suluh yang menyala-nyala, lengan dan kakinya seperti kilau tembaga yang digilap, dan suara ucapannya seperti gaduh orang banyak. 7 Hanya aku, Daniel, melihat penglihatan itu, tetapi orang-orang yang bersama-sama dengan aku, tidak melihatnya; tetapi mereka ditimpa oleh ketakutan yang besar, sehingga mereka lari bersembunyi; 8 demikianlah aku tinggal seorang diri.
Ketika aku melihat penglihatan yang besar itu, hilanglah kekuatanku; aku menjadi pucat sama sekali, dan tidak ada lagi kekuatan padaku. 9 Lalu kudengar suara ucapannya, dan ketika aku mendengar suara ucapannya itu, jatuh pingsanlah aku tertelungkup dengan mukaku ke tanah. 10 Tetapi ada suatu tangan menyentuh aku dan membuat aku bangun sambil bertumpu pada lutut dan tanganku. 11 Katanya kepadaku: “Daniel, engkau orang yang dikasihi, camkanlah firman yang kukatakan kepadamu, dan berdirilah pada kakimu, sebab sekarang aku diutus kepadamu.” Ketika hal ini dikatakannya kepadaku, berdirilah aku dengan gemetar. 12 Lalu katanya kepadaku: “Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu. 13 Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia. 14 Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu.”
15 Ketika dikatakannya hal ini kepadaku, kutundukkan mukaku ke tanah dan aku terkelu. 16 Tetapi sesuatu yang menyerupai manusia menyentuh bibirku; lalu kubuka mulutku dan mulai berbicara, kataku kepada yang berdiri di depanku itu: “Tuanku, oleh sebab penglihatan itu aku ditimpa kesakitan, dan tidak ada lagi kekuatan padaku. 17 Masakan aku, hamba tuanku ini dapat berbicara dengan tuanku! Bukankah tidak ada lagi kekuatan padaku dan tidak ada lagi nafas padaku?” 18 Lalu dia yang rupanya seperti manusia itu menyentuh aku pula dan memberikan aku kekuatan, 19 dan berkata: “Hai engkau yang dikasihi, janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!” Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata: “Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberikan aku kekuatan.”
20 Lalu katanya: “Tahukah engkau, mengapa aku datang kepadamu? Sebentar lagi aku kembali untuk berperang dengan pemimpin orang Persia, dan sesudah aku selesai dengan dia, maka pemimpin orang Yunani akan datang. 21 Namun demikian, aku akan memberitahukan kepadamu apa yang tercantum dalam Kitab Kebenaran. Tidak ada satu pun yang berdiri di pihakku dengan tetap hati melawan mereka, kecuali Mikhael, pemimpinmu itu,
11seperti dahulu aku juga mendampinginya untuk menguatkan dan menyokongnya, yakni pada tahun pertama pemerintahan Darius, orang Media itu.”
Komentar
Kepercayaan Diri yang Diberikan
Saya sangat senang mengetahui bahwa Daniel tidaklah sempurna. Hingga kini, sebagian besar dari yang telah kita baca tentang Daniel menunjukkan bahwa dia tidak sempurna. Namun, di sini kita membaca: 'Sementara aku berbicara dan berdoa dan mengaku dosaku dan dosa bangsaku, bangsa Israel, dan menyampaikan ke hadapan TUHAN, Allahku' (9:20). Namun, begitu dia mulai berdoa, jawabannya diberikan dan dia disebut 'sangat dikasihi' (Ay.23; 10:11):‘You are much loved!' (9:23).
Penglihatan dan nubuatannya, seperti banyak nubuatan, memiliki kepenuhan yang berbeda. Ada pemenuhan historis langsung dan ada pemenuhan dalam jangka panjang.
Penggenapan jangka panjang ada dalam kematian Yesus. Dia adalah orang yang 'untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus' (Ay.24). Ia adalah yang diurapi (Lukas 4:18). Dialah yang akan datang kembali dan pada akhirnya, Dia akan datang seperti banjir.
Yesus menggemakan kata-kata ini kepada murid-murid-Nya ketika berbicara tentang pergumulan yang akan dihadapi umat-Nya setelah Dia pergi, dan sampai Dia kembali lagi (lihat Matius 24:6,8,15-16). Kegenapan perkataan Yesus terjadi secara perlahan setiap kali ada yang menentang Allah, dari Kaisar Romawi sampai Stalin, sampai suatu hari akan benar-benar penuh dalam kemenangan terakhir Yesus atas kejahatan.
Daniel memiliki penglihatan, yang apabila dibaca melalui perspektif Perjanjian Baru, dapat dipahami sebagai penglihatan akan Yesus: 'kuangkat mukaku, lalu kulihat, tampak seorang yang berpakaian kain lenan dan berikat pinggang emas dari ufas. Tubuhnya seperti permata Tarsis dan wajahnya seperti cahaya kilat; matanya seperti suluh yang menyala-nyala, lengan dan kakinya seperti kilau tembaga yang digilap, dan suara ucapannya seperti gaduh orang banyak.' (Daniel 10:5–6).
Ini sangat mirip dengan penggambaran Yesus dalam Wahyu 1:12–18. Ketika Daniel melihat penglihatan Yesus ini, 'hilanglah kekuatanku; aku menjadi pucat sama sekali, dan tidak ada lagi kekuatan padaku.' (Daniel 10:8).
Ketika Daniel merendahkan dirinya, dia menerima jaminan. Sebuah suara mengatakan kepadanya, 'Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu' (Ay.12).
Penglihatan Daniel berlanjut dan dia menjelaskan bagaimana "sesuatu yang menyerupai manusia menyentuh bibirku." Dia melanjutkan, ‘lalu kubuka mulutku dan mulai berbicara ... Lalu dia yang rupanya seperti manusia itu menyentuh aku pula dan memberikan aku kekuatan, dan berkata: "Hai engkau yang dikasihi, janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!" Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata: "Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberikan aku kekuatan."’ (Ay.15–19).
Ketika Yesus menyentuh bibir Anda, Anda diberi kepercayaan diri dan kemampuan untuk berbicara (Ay.16). Ketika Yesus menyentuh tubuh Anda, Anda diberi kepercayaan dan kekuatan untuk bertindak (Ay.18).
Pesan yang diberikan kepada Daniel adalah, 'janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!’ (Ay.19). Kepercayaan diri ini datang kepada Anda karena Yesus memberi Anda keberanian, kedamaian, dan kekuatan.
Doa
Pippa menambahkan
Daniel 10:19b
‘Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata…’
ayat hari ini
Daniel 10:18
'Hai engkau yang dikasihi, janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!'
App
Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.
Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
The One Year® is a registered trademark of Tyndale House Publishers. Used by permission.
Oswald Chambers, If You Will Ask: Reflections on the Power of Prayer (Discovery Books, 1994), p.30.
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.