Hari 258

Bagaimana Menghadapi Kesulitan yang Tak Terduga

Kebijaksanaan Mazmur 107:23–32
Perjanjian Baru Galatia 2:1–10
Perjanjian Lama Yesaya 36:1–37:38

pengantar

Presiden J.F. Kennedy pernah mengatakan bahwa 'ketika ditulis dalam bahasa Cina, kata “krisis” terdiri dari dua karakter. Satu melambangkan bahaya, dan yang lainnya melambangkan peluang.' Setiap krisis adalah, pada saat yang sama, sebuah peluang. Krisis sering disebabkan oleh kesulitan yang tidak terduga.

Kita semua memiliki masalah. Banyak dari kita menghadapi krisis. Bagaimana Anda menanggapi saat-saat sulit, berbahaya, atau kesulitan lain yang tidak terduga dalam kehidupan pribadi Anda? Bagaimana kita menanggapi kesulitan yang tak terduga di gereja atau di negara kita? Apa yang kita lakukan ketika kita kehilangan akal’? (Mazmur 107:27). Apa yang kita lakukan ketika 'kebenaran injil’ dipertaruhkan? (Galatia 2:5). Bagaimana kita menanggapi 'hari kesesakan' dalam hidup kita? (Yesaya 37:3).

Kebijaksanaan

Mazmur 107:23–32

23 Ada orang-orang yang mengarungi laut dengan kapal-kapal,
  yang melakukan perdagangan di lautan luas;
24 mereka melihat pekerjaan-pekerjaan Tuhan,
  dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di tempat yang dalam.
25 Ia berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai
  yang meninggikan gelombang-gelombangnya.
26 Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya,
  jiwa mereka hancur karena celaka;
27 mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk,
  dan kehilangan akal.
28 Maka berseru-serulah mereka kepada Tuhan dalam kesesakan mereka,
  dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,
29 dibuat-Nyalah badai itu diam,
  sehingga gelombang-gelombangnya tenang.
30 Mereka bersukacita, sebab semuanya reda,
  dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.
31 Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya,
  karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.
32 Biarlah mereka meninggikan Dia dalam jemaat umat itu,
  dan memuji-muji Dia dalam majelis para tua-tua.

Komentar

Menangis kepada Tuhan dalam doa

Mungkin ada saat-saat dalam hidup Anda ketika Anda menghadapi badai besar. Sebuah prahara tampaknya bertiup dan ombak 'terangkat tinggi' (Ay.25). Jiwa Anda hancur (Ay.26b) dan Anda kehilangan akal (Ay.26-27). Anda diterpa badai yang tak terduga dan tidak bisa mencari cara untuk keluar darinya.

Mazmur ini memberi tahu Anda bagaimana cara untuk merespon. Umat-Nya dikatakan:

'Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,' (Ay.28).

Tuhan tidak pernah terlambat, tidak pernah lebih awal. Dia selalu tepat waktu!

'dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang... dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.' (Ay.29–30b).

Ketika Tuhan menjawab teriakan Anda untuk minta tolong, maka jangan lupa untuk berterima kasih kepada-Nya:

‘Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. Biarlah mereka meninggikan Dia dalam jemaat umat itu, dan memuji-muji Dia dalam majelis para tua-tua.' (Ay.31-32).

Doa

Tuhan, terima kasih bahwa Engkau berulang kali berkenan mendengarkan dan menyelamatkanku. Aku berseru kepada Engkau hari ini untuk bantuan dalam kehidupanku dan untuk gereja-gereja di negara ini.
Perjanjian Baru

Galatia 2:1–10

Paulus diakui oleh para rasul

2Kemudian setelah lewat empat belas tahun, aku pergi pula ke Yerusalem dengan Barnabas dan Titus pun kubawa juga. 2 Aku pergi berdasarkan suatu penyataan. Dan kepada mereka kubentangkan Injil yang kuberitakan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi – dalam percakapan tersendiri kepada mereka yang terpandang –, supaya jangan dengan percuma aku berusaha atau telah berusaha. 3 Tetapi kendatipun Titus, yang bersama-sama dengan aku, adalah seorang Yunani, namun ia tidak dipaksa untuk menyunatkan dirinya. 4 Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita. 5 Tetapi sesaat pun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu. 6 Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu – bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka – bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku. 7 Tetapi sebaliknya, setelah mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus untuk orang-orang bersunat 8 – karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku untuk orang-orang yang tidak bersunat. 9 Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat; 10 hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya.

Komentar

Gunakan keterampilan, diplomasi dan keberanian

Seperti yang kita lihat kemarin, terkadang kita tergoda untuk memandang rendah gereja lain, denominasi lain atau orang Kristen lainnya dan berharap mereka lebih seperti kita! 'Kalau saja mereka melakukan hal-hal yang lebih seperti kita, mereka akan menjadi orang Kristen ‘yang tepat’ atau orang Kristen yang' lebih baik!' Dalam pemikiran seperti ini kita, pada dasarnya, menganggap bahwa iman kita kepada Yesus sudah cukup.

Inilah yang terjadi pada gereja-gereja di Galatia. Mereka diberi tahu bahwa iman mereka kepada Yesus tidak cukup. Jika mereka ingin menjadi orang Kristen 'sejati', mereka perlu disunat.

Gereja mula-mula menghadapi krisis yang tak diduga dan rasul Paulus harus menggunakan setiap keberanian dan tekadnya, dikombinasikan dengan keterampilan dan diplomasi, untuk menghindari perpecahan yang merusak dan perpecahan di dalam gereja.

Paulus ingin menjelaskan bahwa ia bertindak di bawah bimbingan Roh Kudus: 'Aku pergi berdasarkan suatu penyataan' (Ay.2). Paulus yakin akan keabsahan Injil yang ia sampaikan, tetapi ia juga merasa terbeban akan persatuan: ‘Dan kepada mereka kubentangkan Injil yang kuberitakan di antara bangsa-bangsa yang bukan Yahudi – dalam percakapan tersendiri kepada mereka yang terpandang -, supaya jangan dengan percuma aku berusaha atau telah berusaha' (Ay.2).

Dia membawa serta dua temannya: Barnabas dan Titus. Barnabas adalah seorang Yahudi dan Titus adalah orang Yunani (orang bukan Yahudi yang tidak disunat). Bagi seorang Yahudi abad pertama, ada dua jenis manusia di dunia: Yahudi dan Yunani (yang disunat dan tidak disunat). Sunat adalah tanda yang menandai seorang Yahudi, sesuai dengan perintah Allah (Kejadian 17:9-14). Itu menandakan perjanjian Allah dengan orang-orang pilihan-Nya.

Namun, Paulus memilih Titus sebagai salah satu sahabatnya. Secara jelas, Titus bukanlah seorang Yahudi, namun, ia tidak dipaksa untuk menyunatkan dirinya’ (Galatia 2:3). Paulus menitikberatkan bahwa para rasul Yerusalem (Yakobus, Petrus, dan Yohanes) sepakat bahwa kabar baik dari Yesus Kristus adalah untuk semua orang: Yahudi dan bukan Yahudi, disunat dan tidak disunat.

Paulus dipaksa untuk tetap membela 'kebebasan yang kita miliki dalam Kristus Yesus' (Ay.4). Kebebasan sejati hanya ditemukan melalui iman di dalam Kristus. Perlunya sunat untuk pembenaran di hadapan Allah akan 'menjadikan kita budak' (Ay.4).

Jika mereka menyerah pada tuntutan untuk sunat orang kafir bukan Yahudi, mereka akan menyangkal esensi dari Injil. Tujuan surat ini adalah untuk menjelaskan 'kebenaran Injil' (Ay.5). Paulus ingin menunjukkan bahwa kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus telah memenuhi semua persyaratan hukum Musa.

Pertemuan di Yerusalem adalah untuk menyelesaikan masalah sunat. Putusan yang dicapai adalah salah satu yang paling penting yang pernah dibuat dalam sejarah Kekristenan. Keputusan di sini mencegah perpecahan yang menghancurkan di dalam gereja. Krisis telah menjadi peluang.

Tidak hanya menyelesaikan masalah sunat, tetapi, pertemuan itu juga mengakui bahwa Injil yang diberitakan oleh Petrus dan Paulus secara teguh adalah injil yang satu dan sama (Ay.6). Para pemimpin di Yerusalem mengakui bahwa kerasulan Paulus mengandung semua tanda otoritas yang diberikan oleh Tuhan.

Petrus dan yang lainnya menerima Paulus dan menyetujui pembagian tanggung jawab - Paulus mendapat bagian orang-orang bukan Yahudi dan Petrus mendapat bagian orang-orang Yahudi. Injil yang sama akan dibawa ke dua lingkup berbeda oleh orang yang berbeda. Mereka berjabat tangan di atasnya sebagai tanda bahwa perjanjian itu akan dihormati (Ay.7–9). Ini adalah momen yang sangat penting bagi gereja mula-mula.

Semua pihak memiliki argumen yang masuk akal dan mendetail tentang perbedaan mereka. Namun, Paulus menolak untuk dikuasai, meskipun orang-orang yang ditemuinya ‘dianggap sebagai sokoguru jemaat’ (Ay.9). Lagipula, ini adalah kelompok yang harus dijadikan contoh! Yakobus ternyata sudah menjadi pemimpin gereja Yerusalem. Petrus dan Yohanes adalah anggota lingkaran dalam Yesus.

Sebuah kesepakatan yang menyenangkan tercapai. Paulus tampaknya telah bertindak dengan hormat dan sopan meskipun ia adalah manusia yang teguh yang sadar akan suatu tugas khusus. Dia tidak akan membiarkan pertentangan dari luar, atau keputusasaan dari dalam, untuk menghentikannya melakukan panggilan-Nya.

Satu-satunya syarat yang ditetapkan oleh para pemimpin Yerusalem tidak menimbulkan masalah bagi Paulus adalah: 'mengingat orang miskin' (Ay.10). Gereja harus selalu memprioritaskan orang miskin dan yang kurang beruntung dalam masyarakat.

Doa

Tuhan, tolong beri aku keterampilan, diplomasi dan keberanian yang rasul Paulus miliki. Bantu kami, seperti Paulus, untuk merangkul seluruh gereja Yesus Kristus.
Perjanjian Lama

Yesaya 36:1–37:38

YESAYA DALAM ZAMAN RAJA HIZKIA

Yerusalem dikepung oleh Sanherib

(2 Raj. 18:13-37; 2 Taw. 32:1-19)
36Maka dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu merebutnya. 2 Raja Asyur mengutus juru minuman agung dari Lakhis ke Yerusalem kepada raja Hizkia disertai suatu tentara yang besar. Ia mengambil tempat dekat saluran kolam atas di jalan raya pada Padang Tukang Penatu. 3 Keluarlah mendapatkan dia Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, serta Yoah bin Asaf, bendahara negara. 4 Lalu berkatalah juru minuman agung kepada mereka: “Baiklah katakan kepada Hizkia: Beginilah kata raja agung, raja Asyur: Kepercayaan macam apakah yang kaupegang ini? 5 Kaukira bahwa hanya ucapan bibir saja dapat merupakan rencana dan kekuatan untuk perang! Sekarang, kepada siapa engkau berharap, maka engkau memberontak terhadap aku? 6 Sesungguhnya, engkau berharap kepada tongkat bambu yang patah terkulai itu, yaitu Mesir, yang akan menusuk dan menembus tangan orang yang bertopang kepadanya. Begitulah keadaan Firaun, raja Mesir, bagi semua orang yang berharap kepadanya. 7 Dan apabila engkau berkata kepadaku: Kami berharap kepada Tuhan, Allah kami, – bukankah Dia itu yang bukit-bukit pengorbanan-Nya dan mezbah-mezbah-Nya telah dijauhkan oleh Hizkia sambil berkata kepada Yehuda dan Yerusalem: Di depan mezbah inilah kamu harus sujud menyembah! 8 Maka sekarang, baiklah bertaruh dengan tuanku, raja Asyur: Aku akan memberikan dua ribu ekor kuda kepadamu, jika engkau sanggup memberikan dari pihakmu orang-orang yang mengendarainya. 9 Bagaimanakah mungkin engkau memukul mundur satu orang perwira tuanku yang paling kecil? Padahal engkau berharap kepada Mesir dalam hal kereta dan orang-orang berkuda! 10 Sekarang pun, adakah di luar kehendak Tuhan aku maju melawan negeri ini untuk memusnahkannya? Tuhan telah berfirman kepadaku: Majulah menyerang negeri itu dan musnahkanlah itu!”

11 Lalu berkatalah Elyakim, Sebna dan Yoah kepada juru minuman agung: “Silakan berbicara dalam bahasa Aram kepada hamba-hambamu ini, sebab kami mengerti; tetapi janganlah berbicara dengan kami dalam bahasa Yehuda sambil didengar oleh rakyat yang ada di atas tembok.” 12 Tetapi juru minuman agung berkata: “Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?” 13 Kemudian berdirilah juru minuman agung dan berserulah ia dengan suara nyaring dalam bahasa Yehuda. Ia berkata: “Dengarlah perkataan raja agung, raja Asyur! 14 Beginilah kata raja: Janganlah Hizkia memperdayakan kamu, sebab ia tidak sanggup melepaskan kamu! 15 Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap kepada Tuhan dengan mengatakan: Tentulah Tuhan akan melepaskan kita; kota ini tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur. 16 Janganlah dengarkan Hizkia, sebab beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan makan dari pohon anggurnya dan dari pohon aranya serta minum dari sumurnya, 17 sampai aku datang dan membawa kamu ke suatu negeri seperti negerimu, suatu negeri yang bergandum dan berair anggur, suatu negeri yang beroti dan berkebun anggur. 18 Jangan sampai Hizkia membujuk kamu dengan mengatakan: Tuhan akan melepaskan kita! Apakah pernah para allah bangsa-bangsa melepaskan negerinya masing-masing dari tangan raja Asyur? 19 Di manakah para allah negeri Hamat dan Arpad? Di manakah para allah negeri Sefarwaim? Apakah mereka telah melepaskan Samaria dari tanganku? 20 Siapakah di antara semua allah negeri-negeri ini yang telah melepaskan negeri mereka dari tanganku, sehingga Tuhan sanggup melepaskan Yerusalem dari tanganku?” 21 Tetapi orang berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah kata pun, sebab ada perintah raja, bunyinya: “Jangan kamu menjawab dia!” 22 Kemudian pergilah Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, dan Yoah bin Asaf, bendahara negara, menghadap Hizkia, dengan pakaian yang dikoyakkan, lalu memberitahukan kepada raja perkataan juru minuman agung.

Yerusalem luput dari tangan Sanherib

(2 Raj. 19:1-37; 2 Taw. 32:20-23)
37Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah Tuhan. 2 Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos. 3 Berkatalah mereka kepadanya: “Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya. 4 Mungkin Tuhan, Allahmu, sudah mendengar perkataan juru minuman agung yang telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk mencela Allah yang hidup, sehingga Tuhan, Allahmu, mau memberi hukuman karena perkataan-perkataan yang telah didengar-Nya. Maka baiklah engkau menaikkan doa untuk sisa yang masih tinggal ini!” 5 Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya, 6 berkatalah Yesaya kepada mereka: “Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah firman Tuhan: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku. 7 Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri.” 8 Ketika juru minuman agung pulang, didapatinyalah raja Asyur berperang melawan Libna; sebab sudah didengarnya bahwa raja telah berangkat dari Lakhis. 9 Dalam pada itu raja mendengar tentang Tirhaka, raja Etiopia, berita yang demikian: “Ia telah keluar berperang melawan engkau,” dan ketika mendengar itu, disuruhnyalah utusan-utusan kepada Hizkia dengan pesan: 10 “Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercayai itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan: Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur. 11 Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan dilepaskan? 12 Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang di Telasar? 13 Di manakah raja negeri Hamat dan Arpad raja kota Sefarwaim, raja negeri Hena dan Iwa?” 14 Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah Tuhan dan membentangkan surat itu di hadapan Tuhan. 15 Hizkia berdoa di hadapan Tuhan, katanya: 16 “Ya Tuhan semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. 17 Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya Tuhan, dan lihatlah; dengarlah segala perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mencela Allah yang hidup. 18 Ya Tuhan, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan semua bangsa dan negeri-negeri mereka 19 dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang. 20 Maka sekarang, ya Tuhan, Allah kami, selamatkanlah kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Tuhan.”

21 Lalu Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan: “Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Tentang yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, 22 inilah firman yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia:

Anak dara, yaitu puteri Sion,
  telah menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau;
dan puteri Yerusalem
  telah geleng-geleng kepala di belakangmu.
23 Siapakah yang engkau cela dan engkau hujat?
  terhadap siapakah engkau menyaringkan suaramu,
dan memandang dengan sombong-sombong?
  Terhadap Yang Mahakudus, Allah Israel!
24 Dengan perantaraan hamba-hambamu engkau telah mencela Tuhan,
  dan engkau telah berkata: Dengan banyaknya keretaku
aku naik ke tempat-tempat tinggi di pegunungan,
  ke tempat yang paling jauh di gunung Libanon;
aku telah menebang pohon-pohon arasnya yang tinggi besar,
  pohon-pohon sanobarnya yang terpilih;
aku telah masuk ke tempat tinggi yang paling ujung,
  ke hutan pohon-pohonannya yang lebat.
25 Aku ini telah menggali air
  dan telah minum air;
aku telah mengeringkan dengan telapak kakiku
  segala sungai di Mesir!

26 Bukankah telah kaudengar,
  bahwa Aku telah menentukannya dari jauh hari
dan telah merancangnya dari zaman purbakala?
  Sekarang Aku mewujudkannya,
bahwa engkau membuat sunyi senyap kota-kota yang berkubu
  menjadi timbunan batu,
27 sedang penduduknya yang tak berdaya
  menjadi terkejut dan malu;
mereka menjadi seperti tumbuh-tumbuhan di padang
  dan seperti rumput hijau,
seperti rumput di atas sotoh,
  atau gandum yang layu sebelum ia masak.

28 Aku tahu, jika engkau bangun atau duduk,
  jika keluar atau masuk,
  atau jika engkau mengamuk terhadap Aku.
29 Oleh karena engkau telah mengamuk terhadap Aku,
  dan kata-kata keangkuhanmu telah naik sampai ke telinga-Ku,
maka Aku akan menaruh kelikir-Ku pada hidungmu
  dan kekang-Ku pada bibirmu,
dan Aku akan memulangkan engkau melalui jalan,
  dari mana engkau datang.

30 Dan inilah yang akan menjadi tanda bagimu, hai Hizkia: Dalam tahun ini orang makan apa yang tumbuh sendiri, dan dalam tahun yang kedua, apa yang tumbuh dari tanaman yang pertama, tetapi dalam tahun yang ketiga, menaburlah kamu, menuai, membuat kebun anggur dan memakan buahnya. 31 Dan orang-orang yang terluput di antara kaum Yehuda, yaitu orang-orang yang masih tertinggal, akan berakar pula ke bawah dan menghasilkan buah ke atas. 32 Sebab dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari gunung Sion orang-orang yang terluput; giat cemburu Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.

33 Sebab itu beginilah firman Tuhan mengenai raja Asyur: Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana; juga ia tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya. 34 Melalui jalan, dari mana ia datang, ia akan pulang, tetapi ke kota ini ia tidak akan masuk, demikianlah firman Tuhan. 35 Dan Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku.”

36 Keluarlah Malaikat Tuhan, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka! 37 Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe. 38 Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Komentar

Bawa kepada Tuhan situasi yang 'tidak mungkin'

Pernahkah Anda diejek karena iman Anda kepada Tuhan? 'Apakah kamu benar-benar berpikir bahwa Tuhan bersamamu?' mereka katakan. 'Bukankah Ia hanya teman khayalanmu?'; 'Apakah kamu benar-benar berpikir bahwa mempercayai Tuhan akan melakukan kebaikan bagimu?' Inilah cara umat Allah diejek sepanjang sejarah.

Umat Tuhan menghadapi serangan tak terduga. Ini adalah kejadian yang sangat penting yang muncul tiga kali dalam Alkitab (lihat 2 Raja-raja 18; 2 Tawarikh 32). Sanherib, Raja Asyur, menyerang Yerusalem dengan pasukan besar. Antek-anteknya mengejek para umat Allah, ‘Kepercayan macam apakah yang kau pegang ini?' (Yesaya 36:4). Mereka diejek karena iman mereka kepada Tuhan.

Saat itu pastilah merupakan situasi yang mustahil - tidak ada orang lain yang pernah dibebaskan dari 'tangan raja Asyur' (Ay.18). Tetapi mereka tidak menjawab cemoohan itu. Kadang-kadang respon terbaik terhadap kritik adalah menjaga keheningan yang bermartabat: 'Tetapi rakyat itu berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah kata pun, sebab ada perintah raja, bunyinya: “Jangan kamu menjawab dia!”' (Ay.21).

Raja Hizkia menanggapi krisis yang sedang terjadi dengan merobek pakaiannya, mengenakan kain karung dan pergi ke rumah Tuhan (37:1). Dia mengutus nabi Yesaya. Hizkia berkata, ‘Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.' (Ay.3, TB). Hizkia meminta Yesaya untuk berdoa (Ay.4).

Yesaya menjawab dengan mengatakan bahwa pesan Tuhan adalah: ‘Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku... Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri.’ (Ay.6-7).

Ketika Hizkia menerima surat ancaman, dia pergi ke rumah Tuhan, membentangkan surat itu di hadapan Tuhan dan berdoa: 'Ya Tuhan semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN dan lihatlah; dengarlah segala perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mencela Allah yang hidup… Maka sekarang ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah TUHAN '( Ay.14-20).

Yesaya mengirimkan kepadanya sebuah pesan, 'Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: tentang yang telah kaudoakan kepada-Ku... Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hambaku!' (Ay.21,35)

Allah mendengar doa dari Hizkia dan Yesaya dan Dia menyelamatkan dan membebaskan umat-Nya (Ay.36-38).

Doa

Tuhan, nama Yesus tidak lagi dihormati di masyarakat kami. Maukah Engkau mencurahkan semangat doa dan permohonan kepada orang-orang-Mu sehingga kami dapat berpaling kepada-Mu dalam doa. Dengarlah doa kami dan lepaskan kami di saat krisis ini.

Pippa menambahkan

Galatia 2:10

'Hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya.'

Saya ingin sekali mengingat orang miskin juga, tetapi kadang-kadang saya merasa terlalu kewalahan, atau terlalu sibuk, atau kecewa bila menolak ajakan seseorang untuk bersepeda. Saya tidak perlu menghentikan rutinitas, tetapi , seperti dikatakan Alkitab, kita harus tetap mengingat orang miskin.

ayat hari ini

Yesaya 36:7

'Kami berharap kepada Tuhan, Allah kami'

reader

App

Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

The One Year® is a registered trademark of Tyndale House Publishers. Used by permission.

John F. Kennedy in a speech to the Convocation of the United Negro College Fund on April 12, 1959

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.