Bagaimana Mendengarkan Tuhan
pengantar
Misalkan saya pergi ke dokter dan berkata, ‘Dok, saya punya banyak masalah: lutut saya keseleo, mata saya gatal, jari saya bengkak, punggung saya sakit…’ Kemudian setelah mengatakan semua permasalahan, saya melihat jam dan berkata, ‘Ya ampun, waktu saya sudah habis. Saya harus pergi.’ Dokter mungkin ingin mengatakan, ‘Tunggu sebentar, apakah Anda tidak ingin mendengar apa yang akan saya katakan?’
Jika kita hanya berbicara kepada Tuhan dan tidak pernah meluangkan waktu untuk mendengarkan Dia, kita membuat kesalahan yang besar. Kita berbicara semaunya dan tidak pernah benar-benar mendengarkan Tuhan. Seharusnya, hubungan kita dengan Tuhan berjalan secara dua arah. Ketika saya berdoa, saya harus berusaha memikirkan pikiran yang benar dan berasal dari Roh Allah.
Di zaman sekarang yang dipenuhi oleh media, kita mendapat banyak saran yang masuk melalui TV, radio, internet, twitter, facebook, Instagram, email, dan pesan teks. Kita juga mendapat saran dari keluarga, sahabat, rekan kerja. Dan terkadang kita mendapat saran dari setan yang mencobai kita untuk tidak percaya pada Firman Tuhan dan meragukan Allah yang tahu rencana untuk kita.
Bagaimana Anda mendengar suara Tuhan di tengah kebisingan dan cobaan hidup?
Amsal 3:1-10
Berkat dari hikmat
3Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku,
dan biarlah hatimu memelihara perintahku,
2 karena panjang umur dan lanjut usia
serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.
3 Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau!
Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
4 maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan
dalam pandangan Allah serta manusia.
5 Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu,
dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
6 Akuilah Dia dalam segala lakumu,
maka Ia akan meluruskan jalanmu.
7 Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak,
takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan;
8 itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu
dan menyegarkan tulang-tulangmu.
9 Muliakanlah Tuhan dengan hartamu
dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
10 maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah,
dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
Komentar
Mendengar Suara Tuhan melalui Firman
Cara utama di mana Tuhan berbicara kepada kita adalah melalui apa yang telah Ia ucapkan dalam Kitab Suci – pengajaran dan perintah-Nya (Ay.1). Pada saat Anda membaca Alkitab, berdoalah agar Tuhan berbicara kepada Anda dan Anda mendengar suara-Nya.
Jangan mencoba mencari tahu sendiri. Dengarkan suara Tuhan dalam segala hal yang Anda lakukan, ke mana pun Anda pergi, Dia adalah pribadi yang akan membuat Anda tetap berada di jalur-Nya (Ay.5-6).
Mempelajari ayat-ayat dalam Alkitab adalah salah satu cara Anda dapat menuliskani kata-kata Tuhan pada ‘loh hati Anda’ (Ay.3). Pippa dan saya mempelajari ayat-ayat. ini di bulan madu kami dan telah mencoba untuk menghidupinya.
Dipandu oleh ‘Cinta dan Loyalitas’
Ini harus menjadi prinsip sebagai panduan kita dalam mengambil setiap keputusan. 'Cinta dan Kesetiaan' (Ay.3) harus tertanam kuat di dalam hati kita. Loyalitas berarti, misalnya, berbicara tentang orang lain seolah-olah mereka ada. Kita percaya pada seseorang dengan setia, ada ataupun tidak ada orang tersebut. Jika Anda hidup seperti ini, Tuhan menjanjikan Anda reputasi yang baik, 'maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.' (Ay.4).Takut akan Tuhan! Jauhi Kejahatan!
Kita harus percaya kepada Tuhan ketimbang harus menjadi sombong dan berpikir bahwa kita ini pintar. Takut akan Tuhan, dalam arti rasa hormat yang benar pada-Nya, yang mengarahkan kita pada ‘...takutlah akan Tuhan dan jauhkanlah dirimu dari pada yang jahat!’ (Ay.7). Allah berjanji bahwa ‘itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu’ (Ay.8). Dengan kata lain, ada hubungan antara spiritual dan fisik.Jadilah pemberi yang murah hati
Hal ini berkaitan dengan bagaimana Anda menggunakan uang Anda. Berilah kepada Tuhan ‘yang pertama dan yang terbaik’ (Ay.9) (yaitu, bagian pertama dari penghasilan Anda, bukan sisa-sisanya). Saya telah menemukan ini menjadi prinsip yang luar biasa; bahwa jika Anda memberikan dengan hati yang benar, Tuhan berjanji akan memenuhi semua kebutuhan Anda, ‘maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya’ (Ay.10).
Doa
Matius 16:21–17:13
Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikut Dia
(Mrk. 8:31–9:1; Luk. 9:22-27)
21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. 22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” 23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. 25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. 26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? 27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. 28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”
Yesus dimuliakan di atas gunung
(Mrk. 9:2-13; Luk. 9:28-36)
17Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja. 2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. 3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia. 4 Kata Petrus kepada Yesus: “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” 5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” 6 Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan. 7 Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: “Berdirilah, jangan takut!” 8 Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.
9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: “Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati.” 10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?” 11 Jawab Yesus: “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu 12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.” 13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Komentar
Dengarkan Tuhan melalui perkataan Yesus
Perkataan Yesus adalah perkataan Tuhan. Tuhan berkata, 'Dengarkan Dia' (17:5). Ketika Anda membaca perkataan Yesus dan meletakkannya ke dalam hati, Anda sedang mendengarkan Allah.
Yesus memperingatkan murid-murid-Nya untuk mengharapkan serangan. Kita tidak akan pernah terrhindar dari kritik (16:21). Dua kali dalam perikop ini Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang penderitaan yang akan Ia alami - menjelaskan kepada mereka tentang salib dan kebangkitan (16:21; 17:9–12).
Namun, ketimbang memilih untuk mendengarkan Yesus, Petrus memilih berdebat dengan-Nya (16:22). Teguran Yesus kepada Petrus sangat penting. Dalam setiap keputusan kunci yang kita ambil, kita harus bertanya pada diri sendiri apakah kita memikirkan Tuhan atau memikirkan manusia (Ay.23). Apa yang dikatakan Yesus kepada Petrus adalah inti dari misi-Nya dan itu memiliki implikasi besar bagi semua pengikut-Nya (Ay.24-28).
Kami tidak mencari kehidupan yang nyaman dan aman. Yesus berkata kepada murid-muridnya, ‘Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?' (Ay.24-26).
Mengikuti Yesus berarti menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti-Nya (Ay.24). Ini adalah cara untuk menemukan kehidupan dalam segala kepenuhannya.
Kekayaan, dalam arti tertentu, sama sekali tidak ada gunanya. Tujuan hidup jauh lebih penting daripada barang atau harta benda. Semua uang di dunia, semua kesuksesan di dunia, semua ketenaran di dunia, semua kekuatan di dunia tidak ada artinya jika Anda kehilangan jiwa Anda (Ay.26) dan kehilangan arti hidup yang sesungguhnya.
Doa
Kejadian 47:13–48:22
Tindakan Yusuf
13 Di seluruh negeri itu tidak ada makanan, sebab kelaparan itu sangat hebat, sehingga seisi tanah Mesir dan tanah Kanaan lemah lesu karena kelaparan itu. 14 Maka Yusuf mengumpulkan segala uang yang terdapat di tanah Mesir dan di tanah Kanaan, yakni uang pembayar gandum yang dibeli mereka; dan Yusuf membawa uang itu ke dalam istana Firaun. 15 Setelah habis uang di tanah Mesir dan di tanah Kanaan, datanglah semua orang Mesir menghadap Yusuf serta berkata: “Berilah makanan kepada kami! Mengapa kami harus mati di depanmu? Sebab tidak ada lagi uang.” 16 Jawab Yusuf: “Jika tidak ada lagi uang, berilah ternakmu, maka aku akan memberi makanan kepadamu sebagai ganti ternakmu itu.” 17 Lalu mereka membawa ternaknya kepada Yusuf dan Yusuf memberi makanan kepada mereka ganti kuda, kumpulan kambing domba dan kumpulan lembu sapi dan keledainya, jadi disediakannyalah bagi mereka makanan ganti segala ternaknya pada tahun itu. 18 Setelah lewat tahun itu, datanglah mereka kepadanya, pada tahun yang kedua, serta berkata kepadanya: “Tidak usah kami sembunyikan kepada tuanku, bahwa setelah uang kami habis dan setelah kumpulan ternak kami menjadi milik tuanku, tidaklah ada lagi yang tinggal yang dapat kami serahkan kepada tuanku selain badan kami dan tanah kami. 19 Mengapa kami harus mati di depan matamu, baik kami maupun tanah kami? Belilah kami dan tanah kami sebagai ganti makanan, maka kami dengan tanah kami akan menjadi hamba kepada Firaun. Berikanlah benih, supaya kami hidup dan jangan mati, dan supaya tanah itu jangan menjadi tandus.” 20 Lalu Yusuf membeli segala tanah orang Mesir untuk Firaun, sebab orang Mesir itu masing-masing menjual ladangnya, karena berat kelaparan itu menimpa mereka. Demikianlah negeri itu menjadi milik Firaun. 21 Dan tentang rakyat itu, diperhambakannyalah mereka di daerah Mesir dari ujung yang satu sampai ujung yang lain. 22 Hanya tanah para imam tidak dibelinya, sebab para imam mendapat tunjangan tetap dari Firaun, dan mereka hidup dari tunjangan itu; itulah sebabnya mereka tidak menjual tanahnya. 23 Berkatalah Yusuf kepada rakyat itu: “Pada hari ini aku telah membeli kamu dan tanahmu untuk Firaun; inilah benih bagimu, supaya kamu dapat menabur di tanah itu. 24 Mengenai hasilnya, kamu harus berikan seperlima bagian kepada Firaun, dan yang empat bagian lagi, itulah menjadi benih untuk ladangmu dan menjadi makanan kamu dan mereka yang ada di rumahmu, dan menjadi makanan anak-anakmu.” 25 Lalu berkatalah mereka: “Engkau telah memelihara hidup kami; asal kiranya kami mendapat kasih tuanku, biarlah kami menjadi hamba kepada Firaun.” 26 Yusuf membuat hal itu menjadi suatu ketetapan mengenai tanah di Mesir sampai sekarang, yakni bahwa seperlima dari hasilnya menjadi milik Firaun; hanya tanah para imam tidak menjadi milik Firaun.
Yakub pada akhir hidupnya
27 Maka diamlah Israel di tanah Mesir, di tanah Gosyen, dan mereka menjadi penduduk di situ. Mereka beranak cucu dan sangat bertambah banyak. 28 Dan Yakub masih hidup tujuh belas tahun di tanah Mesir, maka umur Yakub, yakni tahun-tahun hidupnya, menjadi seratus empat puluh tujuh tahun. 29 Ketika hampir waktunya bahwa Israel akan mati, dipanggilnyalah anaknya, Yusuf, dan berkata kepadanya: “Jika aku mendapat kasihmu, letakkanlah kiranya tanganmu di bawah pangkal pahaku, dan bersumpahlah, bahwa engkau akan menunjukkan kasih dan setia kepadaku: Janganlah kiranya kuburkan aku di Mesir, 30 karena aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangku. Sebab itu angkutlah aku dari Mesir dan kuburkanlah aku dalam kubur mereka.” Jawabnya: “Aku akan berbuat seperti katamu itu.” 31 Kemudian kata Yakub: “Bersumpahlah kepadaku.” Maka Yusuf pun bersumpah kepadanya. Lalu sujudlah Israel di sebelah kepala tempat tidurnya.
Yakub memberkati Manasye dan Efraim
48Sesudah itu ada orang mengatakan kepada Yusuf: “Ayahmu sakit!” Lalu dibawanyalah kedua anaknya, Manasye dan Efraim. 2 Ketika diberitahukan kepada Yakub: “Telah datang anakmu Yusuf kepadamu,” maka Israel mengumpulkan segenap kekuatannya dan duduklah ia di tempat tidurnya. 3 Berkatalah Yakub kepada Yusuf: “Allah, Yang Mahakuasa telah menampakkan diri kepadaku di Lus di tanah Kanaan dan memberkati aku 4 serta berfirman kepadaku: Akulah yang membuat engkau beranak cucu, dan Aku akan membuat engkau bertambah banyak dan menjadi sekumpulan bangsa-bangsa; Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu untuk menjadi miliknya sampai selama-lamanya. 5 Maka sekarang kedua anakmu yang lahir bagimu di tanah Mesir, sebelum aku datang kepadamu ke Mesir, akulah yang empunya mereka; akulah yang akan empunya Efraim dan Manasye sama seperti Ruben dan Simeon. 6 Dan keturunanmu yang kauperoleh sesudah mereka, engkaulah yang empunya, tetapi dalam pembagian warisan nama mereka akan disebutkan berdasarkan nama kedua saudaranya itu. 7 Kalau aku, pada waktu perjalananku dari Padan, aku kematian Rahel di tanah Kanaan di jalan, ketika kami tidak berapa jauh lagi dari Efrata, dan aku menguburkannya di sana, di sisi jalan ke Efrata” – yaitu Betlehem. 8 Ketika Israel melihat anak-anak Yusuf itu, bertanyalah ia: “Siapakah ini?” 9 Jawab Yusuf kepada ayahnya: “Inilah anak-anakku yang telah diberikan Allah kepadaku di sini.” Maka kata Yakub: “Dekatkanlah mereka kepadaku, supaya kuberkati mereka.” 10 Adapun mata Israel telah kabur karena tuanya, jadi ia tidak dapat lagi melihat. Kemudian Yusuf mendekatkan mereka kepada ayahnya: dan mereka dicium serta didekap oleh ayahnya. 11 Lalu berkatalah Israel kepada Yusuf: “Tidak kusangka-sangka, bahwa aku akan melihat mukamu lagi, tetapi sekarang Allah bahkan memberi aku melihat keturunanmu.” 12 Lalu Yusuf menarik mereka dari antara lutut ayahnya, dan ia sujud dengan mukanya sampai ke tanah. 13 Setelah itu Yusuf memegang mereka keduanya, dengan tangan kanan dipegangnya Efraim, yaitu di sebelah kiri Israel, dan dengan tangan kiri Manasye, yaitu di sebelah kanan Israel, lalu didekatkannyalah mereka kepadanya. 14 Tetapi Israel mengulurkan tangan kanannya dan meletakkannya di atas kepala Efraim, walaupun ia yang bungsu, dan tangan kirinya di atas kepala Manasye – jadi tangannya bersilang, walaupun Manasye yang sulung. 15 Sesudah itu diberkatinyalah Yusuf, katanya:
“Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak,
telah hidup di hadapan Allah;
Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku
selama hidupku sampai sekarang,
16 dan sebagai Malaikat yang telah melepaskan aku dari segala bahaya,
Dialah kiranya yang memberkati orang-orang muda ini,
sehingga namaku serta nama nenek dan bapaku,
Abraham dan Ishak,
termasyhur oleh karena mereka
dan sehingga mereka bertambah-tambah
menjadi jumlah yang besar di bumi.”
17 Ketika Yusuf melihat bahwa ayahnya meletakkan tangan kanannya di atas kepala Efraim, hal itu dipandangnya tidak baik; lalu dipegangnya tangan ayahnya untuk memindahkannya dari atas kepala Efraim ke atas kepala Manasye. 18 Katanya kepada ayahnya: “Janganlah demikian, ayahku, sebab inilah yang sulung, letakkanlah tangan kananmu ke atas kepalanya.” 19 Tetapi ayahnya menolak, katanya: “Aku tahu, anakku, aku tahu; ia juga akan menjadi suatu bangsa dan ia juga akan menjadi besar kuasanya; walaupun begitu, adiknya akan lebih besar kuasanya dari padanya, dan keturunan adiknya itu akan menjadi sejumlah besar bangsa-bangsa.” 20 Lalu diberkatinyalah mereka pada waktu itu, katanya: “Dengan menyebutkan namamulah orang Israel akan memberkati, demikian: Allah kiranya membuat engkau seperti Efraim dan seperti Manasye.” Demikianlah didahulukannya Efraim dari pada Manasye. 21 Kemudian berkatalah Israel kepada Yusuf: “Tidak lama lagi aku akan mati, tetapi Allah akan menyertai kamu dan membawa kamu kembali ke negeri nenek moyangmu. 22 Dan sekarang aku memberikan kepadamu sebagai kelebihanmu dari pada saudara-saudaramu, suatu punggung gunung yang kurebut dengan pedang dan panahku dari tangan orang Amori.”
Komentar
Dengarkan Tuhan melalui hidupmu
Ketika Yakub sampai kepada detik akhir hidupnya dan melihat kembali semua berkat Tuhan (terlepas dari semua cobaan dan kesulitannya), dia 'beribadah sambil bersandar pada tongkatnya' (47:31). Dia mengakui bahwa Tuhan telah menuntunnya sepanjang hidupnya. Ini adalah gambaran orang yang menjalani kehidupan dengan menjalin hubungan dekat dengan Tuhan, mendengarkan Dia dan kebijaksanaan-Nya. Dia ingat bagaimana Tuhan berbicara kepadanya dan memberinya visi untuk hidupnya (48: 3–4). Dia mampu berkata, 'Tuhan ... telah menjadi gembalaku sepanjang hidupku' (Ay.15).
Yakub juga mengakui bahwa Allah telah membimbing anaknya Yusuf dengan cara yang luar biasa. Karena Yusuf telah belajar untuk mendengarkan Tuhan, dia mampu menafsirkan mimpi Firaun dan, sebagai hasilnya, dia melihat berkat yang besar. Ia tidak hanya menyelamatkan nyawa umat Allah, ia juga menyelamatkan kehidupan seluruh Mesir (47:25). Ketika kehidupan Yakub berakhir, ia memberkati anak-anak Yusuf, mengungkapkan kepercayaannya pada janji dan berkat Tuhan untuk masa depan.
Ketika penulis Ibrani mengomentari kehidupan iman Yakub, ia berfokus pada kejadian ini: ‘Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.’ (Ibrani 11:21). Ketika dia sampai kepada akhir hidupnya, kepercayaan Yakub pada Tuhan tidak surut. Dia mati dengan iman yang besar di dalam Tuhan.
Tetaplah setia dalam ibadah dan dengarkan Tuhan sepanjang hidup Anda. Percaya kepada Tuhan yang memimpin dan membimbing generasi Anda berikutnya, bahwa mereka juga akan mendengarkan suara Gembala (lihat Yohanes 10:3–4).
Doa
Pippa menambahkan
‘Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.' (Amsal 3:5–6). Sepenuh hati, ‘segenap hatimu… segenap jalanmu’ - komitmen total kepada Tuhan. Saya mungkin perlu menguji beberapa masalah untuk memastikan, dan tetap, kalau semuanya telah saya berikan sepenuhnya kepada Tuhan.
ayat hari ini
Amsal 3:5
'Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu,mdan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.'
App
Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.
Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.