Hari 235

Percayalah Allah Bekerja dengan Cara-Nya

Kebijaksanaan Mazmur 102:13–18
Perjanjian Baru 1 Korintus 15:35–49
Perjanjian Lama 2 Tawarikh 18:28–21:3

pengantar

Saya terkadang berharap menyimpan lebih banyak buku harian. Saya senang, setidaknya, saya telah mencatat beberapa doa. Di sepanjang kata-kata dalam renungan hari ini, 'Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu' (2 Tawarikh 20:12), saya telah mencatat beberapa masalah dan situasi yang sepertinya tidak dapat diatasi selama bertahun-tahun. Sungguh mengagumkan dan indah melihat dan memiliki catatan tentang bagaimana Allah telah membebaskan kita dari begitu banyak masalah, dalam waktu-Nya dan dengan cara-Nya sendiri.

Kita diingatkan akan kuasa Allah yang membebaskan kita, agar kita meningkatkan iman kita, bahwa Dia dapat melakukannya lagi. Tuhan benar-benar kuat. Faktanya, Tuhan itu sangat kuat; Dia ‘mahakuasa'. Anda dapat memercayai-Nya.

Kebijaksanaan

Mazmur 102:13–18

13 Tetapi Engkau, ya Tuhan, bersemayam untuk selama-lamanya,
  dan nama-Mu tetap turun-temurun.
14 Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion,
  sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya,
  sudah tiba saatnya.
15 Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya,
  dan merasa kasihan akan debunya.
16 Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan,
  dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu,
17 bila Tuhan sudah membangun Sion,
  sudah menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya,
18 sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus,
  dan tidak memandang hina doa mereka.

Komentar

Percaya Allah Menjawab Doa

‘Doa adalah saraf yang menggerakkan otot kemahakuasaan' kata Charles Spurgeon.

Ketika Anda melihat masalah dalam hidup Anda dan di negara Anda, apa tanggapan pertama Anda? Ketika pemazmur melihat kekacauan yang terjadi di mana umat Allah berada dan fakta bahwa kotanya sedang dalam kehancuran, responnya adalah berseru kepada Tuhan.

Pemazmur mengingatkan Tuhan akan kekuatan dan kasih-Nya, dan menyatakan kebesaran-Nya: 'Tetapi Engkau, ya TUHAN, bersemayam untuk selama-lamanya' (Ay.13a) dan ‘mengasihaninya’ (Ay.14) untuk Yerusalem: 'Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya' (Ay.15).

Ketika saya melihat bangsa kita hari ini, saya melihat begitu banyak gereja mengalami kemunduran. Tuhan memiliki kekuatan untuk membangun kembali rakyat-Nya di negeri ini.

Anda dapat menjadi yakin akan kekuatan Tuhan untuk menjawab doa-doa Anda. Bukan berarti Anda bisa mengendalikan kekuatan Tuhan melalui doa-doa, tetapi bahwa Allah aktif dalam kehidupan umat-Nya dan dunia-Nya: Allah 'sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka.' (Ay.18).

Doa

Tuhan, aku berseru kepada-Mu untuk membangun kembali gereja di negara ini. Tolong kirimkan Roh Kudus-Mu ke atas kami lagi dan atas bangsa kami, aku berdoa.
Perjanjian Baru

1 Korintus 15:35–49

Kebangkitan tubuh

35 Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: “Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?” 36 Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. 37 Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. 38 Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri. 39 Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan. 40 Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi. 41 Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain. 42 Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. 43 Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. 44 Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah.

Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. 45 Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. 46 Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. 47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. 48 Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. 49 Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.

Komentar

Percaya Allah akan Membangkitkan

Kehilangan seseorang yang kita sayangi tentu sangat menyakitkan. Dan menghadapi kematian kita sendiri dapat terasa menakutkan. Renungan ini memberi kita perspektif baru tentang kesedihan dan ketakutan kita. Ketika Perjanjian Baru berbicara tentang kasih Allah, pada umumya itu merujuk pada salib Yesus. Ketika berbicara tentang kuasa Allah, pada umumnya hal tersebut menunjuk pada kebangkitan Yesus. Kekuatan kuasa-Nya yang membangkitkan Yesus dari kematian (Efesus 1:19-20).

Di sini rasul Paulus berbicara tentang bagaimana kuasa yang sama tersebut akan mengangkat tubuh Anda juga. Dia menggunakan analogi benih gandum. Hal tersebut tidak dapat mencapai potensi penuh hanya jika seseorang tersebut harus mati terlebih dahulu dan dikuburkan: 'Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu.' (1 Korintus 15:36). Ada kesinambungan antara benih dan gandum, meskipun keduanya terlihat sangat berbeda.

Karena kebangkitan Yesus, Anda dapat mempercayai bahwa Allah akan membangkitkan Anda juga - dengan cara-Nya sendiri - yang akan jauh lebih baik daripada apa pun yang dapat Anda bayangkan.

Kepada orang-orang skeptis yang bertanya, ‘Seperti apa bentuk tubuh kebangkitan ini?’ Dia menjawab, ‘Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri.’ (Ay.35–38).

Dia menunjukkan berbagai macam ciptaan Tuhan yang ternyata, menyarankan Anda untuk tidak mencoba menjadi seperti orang lain. Tuhan menciptakan Anda unik. Tidak masalah jika berbeda dengan yang lain; keberagaman itu baik.

Anda akan melihat bahwa berbagai tubuh menakjubkan (manusia, hewan, burung, ikan). 'Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi. Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.' (Ay.40–41).

Dia melanjutkan, Ilustrasi menanam benih yang mati dan membesarkan tanaman yang hidup ini hanyalah sketsa, tetapi mungkin itu akan membantu dalam menganalisa lebih dalam mengenai misteri tubuh kebangkitan - tetapi hanya jika Anda mengingat bahwa ketika kita dibangkitkan, kita dibangkitkan untuk hidup selamanya!

'Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.’ (Ay.42–44).

Tubuh kebangkitan dan tubuh rohani adalah substansi yang sama, meskipun substansi itu berubah. Kebangkitan adalah ciptaan ex vetere (dari yang lama), bukan ex nihilo (dari ketiadaan). Tanaman berasal dari biji. Tubuh kita saat ini tidak akan digantikan dengan tubuh baru, tetapi akan diubah menjadi tubuh kebangkitan kita.

Yesus masih dapat dikenali oleh para pengikut-Nya (dengan sedikit bantuan!). Ada kontinuitas dan diskontinuitas dalam tubuh kebangkitan (Yesus bisa berjalan menembus tembok, tetapi tetap makan ikan). Apa yang terjadi pada Yesus akan terjadi pada Anda; Seperti Adam, Anda memiliki tubuh yang alami. Sebagaimana Yesus, suatu hari nanti akan ada Adam kedua, dan Anda akan memiliki tubuh rohani (Ay.44–48): 'Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.' (Ay.49 ).

Doa

Tuhan, terima kasih bahwa sama seperti Yesus mati, dikuburkan dan dibangkitkan untuk hidup, demikian juga melalui kuasa-Mu, kami akan dibangkitkan dan memiliki tubuh rohani seperti Yesus.
Perjanjian Lama

2 Tawarikh 18:28–21:3

28 Sesudah itu majulah raja Israel dengan Yosafat, raja Yehuda, ke Ramot-Gilead. 29 Raja Israel berkata kepada Yosafat: “Aku akan menyamar dan masuk pertempuran, tetapi engkau, pakailah pakaian kebesaranmu.” Lalu menyamarlah raja Israel, kemudian mereka masuk ke pertempuran. 30 Adapun raja negeri Aram telah memberi perintah kepada para panglima pasukan keretanya demikian: “Janganlah kamu berperang melawan sembarang orang, melainkan melawan raja Israel saja.” 31 Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu melihat Yosafat, mereka berkata: “Itu raja Israel!” Lalu mereka mengepung dia, untuk menyerang dia, tetapi Yosafat berteriak dan Tuhan menolongnya. Allah membujuk mereka pergi dari padanya. 32 Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu melihat, bahwa dia bukanlah raja Israel, maka undurlah mereka dari padanya. 33 Tetapi seseorang menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja, dan mengenai raja Israel di antara sambungan baju zirahnya. Kemudian ia berkata kepada pengemudi keretanya: “Putar! Bawa aku keluar dari pertempuran, sebab aku sudah luka.” 34 Tetapi pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, dan raja Israel tetap berdiri di dalam kereta berhadapan dengan orang Aram itu sampai petang. Ia mati ketika matahari terbenam.

Pelihat Yehu menegor raja Yosafat

19Yosafat, raja Yehuda, pulang dengan selamat ke istananya di Yerusalem. 2 Ketika itu Yehu bin Hanani, pelihat itu, pergi menemuinya dan berkata kepada raja Yosafat: “Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci Tuhan? Karena hal itu Tuhan murka terhadap engkau. 3 Namun masih terdapat hal-hal yang baik padamu, karena engkau menghapuskan tiang-tiang berhala dari negeri ini dan mencari Allah dengan tekun.”

Yosafat mengangkat hakim-hakim

4 Yosafat diam di Yerusalem. Ia mengadakan kunjungan pula ke daerah-daerah, dari Bersyeba sampai ke pegunungan Efraim, sambil menyuruh rakyat berbalik kepada Tuhan, Allah nenek moyang mereka. 5 Ia mengangkat juga hakim-hakim di seluruh negeri, yakni di semua kota yang berkubu di Yehuda, di tiap-tiap kota. 6 Berpesanlah ia kepada hakim-hakim itu: “Pertimbangkanlah apa yang kamu buat, karena bukanlah untuk manusia kamu memutuskan hukum, melainkan untuk Tuhan, yang ada beserta kamu, bila kamu memutuskan hukum. 7 Sebab itu, kiranya kamu diliputi oleh rasa takut kepada Tuhan. Bertindaklah dengan seksama, karena berlaku curang, memihak ataupun menerima suap tidak ada pada Tuhan, Allah kita.”

8 Juga di Yerusalem Yosafat mengangkat beberapa orang dari antara orang Lewi, dari antara para imam dan dari antara para kepala puak Israel untuk memberi keputusan dalam hal hukum Tuhan dan dalam hal perselisihan. Mereka berkedudukan di Yerusalem. 9 Ia memerintahkan mereka: “Kamu harus bertindak dengan takut akan Tuhan, dengan setia dan dengan tulus hati, demikian: 10 Dalam setiap perkara, yang disampaikan kepada kamu oleh rekan-rekanmu yang tinggal di kota-kota, yakni perkara-perkara mengenai penumpahan darah atau mengenai hukum, perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan, hendaklah kamu memperingatkan mereka, supaya mereka jangan bersalah terhadap Tuhan, sehingga murka-Nya menimpa kamu dan rekan-rekanmu. Hendaklah kamu berbuat demikian, dan kamu tidak akan bersalah. 11 Dengan ini imam kepala Amarya diangkat sebagai ketuamu dalam segala perkara ketuhanan dan Zebaja bin Ismael, pemuka kaum Yehuda, dalam segala perkara kerajaan, sedang orang Lewi akan melayani kamu sebagai pengatur. Bertindaklah dengan tegas! Kiranya Tuhan menyertai orang yang tulus ikhlas.”

Kemenangan atas Moab dan Amon

Akhir pemerintahan Yosafat

(1 Raj. 22:41-51)
20Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim. 2 Datanglah orang memberitahukan Yosafat: “Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar,” yakni En-Gedi. 3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa. 4 Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada Tuhan. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari Tuhan. 5 Lalu Yosafat berdiri di tengah-tengah jemaah Yehuda dan Yerusalem di rumah Tuhan, di muka pelataran yang baru 6 dan berkata: “Ya Tuhan, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau Allah di dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang dapat bertahan melawan Engkau. 7 Bukankah Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya? 8 Lalu mereka mendiami tanah itu, dan mendirikan bagi-Mu tempat kudus untuk nama-Mu. Kata mereka: 9 Bila sesuatu malapetaka menimpa kami, yakni pedang, penghukuman, penyakit sampar atau kelaparan, kami akan berdiri di muka rumah ini, di hadapan-Mu, karena nama-Mu tinggal di dalam rumah ini. Dan kami akan berseru kepada-Mu di dalam kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami. 10 Sekarang, lihatlah, bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir ini! Ketika orang Israel datang dari tanah Mesir, Engkau melarang mereka memasuki negerinya. Oleh sebab itu mereka menjauhinya dan tidak memusnahkannya. 11 Lihatlah, sebagai pembalasan mereka datang mengusir kami dari tanah milik yang telah Engkau wariskan kepada kami. 12 Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu.” 13 Sementara itu seluruh Yehuda berdiri di hadapan Tuhan, juga segenap keluarga mereka dengan isteri dan anak-anak mereka. 14 Lalu Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf, dihinggapi Roh Tuhan di tengah-tengah jemaah, 15 dan berseru: “Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman Tuhan kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah. 16 Besok haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel. 17 Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana Tuhan memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, Tuhan akan menyertai kamu.” 18 Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem pun sujud di hadapan Tuhan dan menyembah kepada-Nya. 19 Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi Tuhan, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring.

20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: “Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada Tuhan, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!” 21 Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk Tuhan dan memuji Tuhan dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata:

  “Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi Tuhan,
 bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!”

22 Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. 23 Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh. 24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput. 25 Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang mereka rampas itu lebih banyak dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya. 26 Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji Tuhan, dan itulah sebabnya orang menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang. 27 Lalu pulanglah sekalian orang Yehuda dan Yerusalem dengan Yosafat di depan. Mereka kembali ke Yerusalem dengan sukacita, karena Tuhan telah membuat mereka bersukacita karena kekalahan musuh mereka. 28 Mereka masuk ke Yerusalem dengan gambus dan kecapi dan nafiri, lalu menuju rumah Tuhan. 29 Ketakutan yang dari Allah menghinggapi semua kerajaan negeri-negeri lain, ketika mereka mendengar, bahwa Tuhan yang berperang melawan musuh-musuh Israel. 30 Dan kerajaan Yosafat amanlah, karena Allahnya mengaruniakan keamanan kepadanya di segala penjuru.

31 Yosafat memerintah atas Yehuda. Ia berumur tiga puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Azuba, anak Silhi. 32 Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang dari padanya, dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan. 33 Hanya bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan. Bangsa itu belum mengarahkan hatinya kepada Allah nenek moyang mereka. 34 Selebihnya dari riwayat Yosafat, dari awal sampai akhir, sesungguhnya semuanya itu tertulis di dalam riwayat Yehu bin Hanani, yang tercantum di dalam kitab raja-raja Israel.

35 Kemudian Yosafat, raja Yehuda, bersekutu dengan Ahazia, raja Israel, yang fasik perbuatannya. 36 Ia bersekutu dengan Ahazia untuk membuat kapal-kapal yang dapat berlayar ke Tarsis. Kapal-kapal itu dibuat mereka di Ezion-Geber. 37 Tetapi Eliezer bin Dodawa dari Maresa bernubuat terhadap Yosafat, katanya: “Karena engkau bersekutu dengan Ahazia, maka Tuhan akan merobohkan pekerjaanmu.” Lalu kapal-kapal itu pecah, dan tak dapat berlayar ke Tarsis.

21Kemudian Yosafat mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud. Maka Yoram, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Raja Yoram

(2 Raj. 8:16-24)
2 Saudara-saudaranya, anak-anak Yosafat, ialah: Azarya, Yehiel, Zakharia, Azariahu, Mikhael dan Sefaca. Mereka semua anak-anak Yosafat, raja Israel. 3 Ayahnya memberikan kepada mereka banyak pemberian, berupa emas dan perak dan barang-barang berharga, juga kota-kota berkubu di Yehuda. Tetapi kedudukan raja diberikannya kepada Yoram, karena dialah anak sulungnya.

Komentar

Percaya Allah Berperang dalam Peperangan Anda

Peperangan apa yang Anda hadapi dalam hidup Anda? Yosafat berperang untuk melawan. Dia menghadapi berbagai '– ites’; 'Moabites, Amonites and Meunites'.

Tetapi untuk kita, sebagaimana ditulis oleh Joyce Meyer, 'Ini adalah "ketakutan", "kesakitan", "kemiskinan", "masalah rumah tangga", "tekanan", "kekesalan", "ketidaknyamanan", "penolakan" dan sebagainya.'

Ketika dia berperang melawan Raja Aram, 'Yosafat berteriak dan TUHAN menolongnya. Allah membujuk mereka pergi dari padanya.' (18:31). Kita melihat dalam hal ini, pemeliharaan dan kedaulatan Tuhan. Tuhan mengijinkan panah acak untuk membunuh Raja Israel, tetapi melindungi Yosafat yang berseru kepada Tuhan (Ay.28-34).

Yosafat 'menyuruh rakyat berbalik kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka.' (19:4). Dia menunjuk hakim. Dia memanggil mereka untuk menghindari 'ketidakadilan', 'keberpihakan' atau 'penyuapan' (Ay.7). Apa perbedaan yang akan terjadi pada dunia saat ini jika semua hakim di dunia seperti itu.

Terlepas dari kenyataan bahwa Yosafat mengikuti Tuhan (‘Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang dari padanya, dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN.', 20:32), dia terus menghadapi pertempuran. Hanya karena Anda menghadapi permasalahan dalam hidup Anda, bukan berarti Anda telah melakukan sesuatu yang salah. Terkadang Anda menghadapi pertempuran bukan karena Anda melakukan kesalahan, tetapi karena Anda melakukan kebenaran.

Sebuah pasukan besar datang melawan dia (Ay.2). Yosafat memproklamasikan puasa untuk semua dan mengadakan pertemuan doa besar-besaran dengan pertemuan dari semua kota (Ay.3-4).

Dia berdoa kepada Tuhan. Dia mengakui kekuatan Tuhan: 'Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang dapat bertahan melawan Engkau.' (Ay.6).

Dia mengakui itu, 'Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu' (Ay.12).

Tuhan menjawab dengan kata-kata seorang nabi. Roh Tuhan menghampirinya ketika mereka menunggu Tuhan (Ay.14).

Dia berkata, 'Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah' (Ay.15). 'Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu' (Ay.17).

Yosafat menyembah Tuhan (Ay.18). "menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring." (Ay.19). Dia memberi tahu orang-orang, dalam sebuah pesan yang cukup meringkas seluruh buku Tawarikh, 'Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!' (Ay.20).

Mereka mulai memuji Tuhan, bernyanyi, "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" (Ay.21). Ibadah adalah senjata. Ketika mereka memuji, Tuhan membebaskan mereka (Ay.22).

Doa

Tuhan, aku percaya Engkau hari ini dengan peperangan yang aku hadapi. Terima kasih bahwa ini adalah peperangan-Mu. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan tetapi mata-ku tertuju kepada-Mu.

Pippa menambahkan

1 Korintus 15:42

‘Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan..’

Mengagumkan! Sesuatu yang harus dinantikan!

ayat hari ini

2 Tawarikh 20:15

‘Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah’

reader

App

Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

The One Year® is a registered trademark of Tyndale House Publishers used by permission

Joyce Meyer, The Everyday Life Bible (Faithwords, 2018) p.681.

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.