Hari 221

Kehebatan Sejati

Kebijaksanaan Mazmur 93:1–5
Perjanjian Baru 1 Korintus 5:1–13
Perjanjian Lama 1 Tawarikh 28:1–29:30

pengantar

Majalah dan acara TV kami penuh dengan kisah-kisah orang kaya, indah dan kuat. Budaya kami menempatkan hal-hal ini sebagai sebuah visi dan banyak dari kami ingin meraihnya. Tak ada yang salah dengan ini, tapi itu bukanlah segalanya.

Filsuf Perancis, Blaise Pascal, berbicara tentang 3 golongan kehebatan. Kekayaan, keindahan dan kekuatan masuk kategori ‘kehebatan jasmani’ buatan yang pertama.

Di atas ini ada tingkat kedua kehebatan yang lebih tinggi, yaitu kehebatan akal, pengetahuan dan seni. Kehebatan seni Michelangelo atau musik Bach atau kecerdasan Albert Einstein. Ini berada jauh di atas kehebatan jasmani manusia.

Bagaimanapun, menurut Pascal ada jenis kehebatan ketiga, yaitu golongan kekudusan. (Ada perbedaan kualitatif yang hampir tak terbatas antara kategori kedua dan ketiga). Fakta bahwa orang kudus itu kuat atau lemah, kaya atau miskin, sangat cerdas atau buta huruf, tidak menambah maupun mengurangi apa pun karena kehebatan orang itu ada pada bidang yang hampir superior. Terbuka bagi setiap kita untuk meraih kehebatan sejati dalam golongan kekudusan.

Kata ‘kudus’ (suci, keramat, sakral) muncul lebih dari 500 tahun dalam Alkitab. Allah itu suci. Dia memberi Anda Roh Kudus-Nya untuk menyucikan Anda , dan Anda dipanggil untuk berbagi kekudusan-Nya.

Kata ‘santo’ artinya ‘orang suci’. Dalam Perjanjian Baru, kata ini diaplikasikan pada semua orang Kristen. Anda ‘dipanggil menjadi orang-orang kudus’ (1 Korintus 1:2). Kekudusan adalah anugerah yang Anda terima ketika Anda percaya pada Yesus, menerima kebenaran dan kasih karunia Roh Kudus. Hiduplah dengan kudus dalam respon yang penuh syukur terhadap anugerah Allah, melalui hidup seperti Yesus dalam kuasa Roh Kudus.

Kebijaksanaan

Mazmur 93:1–5

Tuhan, raja yang kekal

93Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan,
  Tuhan berpakaian, berikat pinggang kekuatan.
  Sungguh, telah tegak dunia, tidak bergoyang;
2 takhta-Mu tegak sejak dahulu kala,
  dari kekal Engkau ada.
3 Sungai-sungai telah mengangkat, ya Tuhan,
  sungai-sungai telah mengangkat suaranya,
  sungai-sungai mengangkat bunyi hempasannya.
4 Dari pada suara air yang besar,
  dari pada pecahan ombak laut yang hebat,
  lebih hebat Tuhan di tempat tinggi.
5 Peraturan-Mu sangat teguh;
  bait-Mu layak kudus,
  ya Tuhan, untuk sepanjang masa.

Komentar

Allah yang Kudus

Allah adalah pencipta segalanya, tapi Dia juga berbeda dari dunia yang Dia telah ciptakan. Dia lebih besar dan lebih mulia daripada segala ciptaan, bahkan suara air yang besar (Ay.4).

Puncak pujian pemazmur ini berfokus pada kekudusan Allah. Dia menyimpulkan, ‘Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu layak kudus, ya TUHAN’ (Ay.5). Versi NEB menerjemahkan begini, ‘Kekudusan-Mu adalah keindahan bait-Mu...’ Bait adalah bangunan yang indah dan mengesankan, tapi pemazmur mengakui bahwa kekudusan Allah adalah keindahan dan kemuliaan sejati dari sebuah bait.

Doa

TUHAN, kami menyembah-Mu dalam keindahan dan kekudusan-Mu. Engkau sendiri saja yang kudus, ‘Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"’ (Yesaya 6:3).
Perjanjian Baru

1 Korintus 5:1–13

Dosa dalam jemaat

5Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya. 2 Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu? 3 Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir, aku – sama seperti aku hadir – telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang semacam itu. 4 Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, 5 orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan. 6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan? 7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. 8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

9 Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul. 10 Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini. 11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. 12 Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat? 13 Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.

Komentar

Gereja yang kudus

Ada beberapa lubang kejatuhan saat membicarakan tentang kekudusan di gereja saat ini. Pertama, ada bahaya mengenai sikap yang ‘lebih kudus dibandingkan Engkau’. Hindari menganggap diri lebih hebat. Kedua, ada bahaya kesempurnaan. Hanya Allah yang sepenuhnya kudus. Berjuanglah meraih keunggulan, tetapi Anda tak akan mencapai kesempurnaan dalam hidup ini.

Kekudusan kita adalah respon yang tepat dengan kekudusan Allah., yang hanya bisa dimungkinkan dengan kasih karunia dan anugerah Allah. Kekudusan di dalam jemaat datang melalui kasih karunia Roh Kudus (1 Korintus 3:16-17).

Karena jemaat diharapkan untuk kudus, Paulus takut dengan apa yang terjadi di Korintus. Ada kebejatan seksual yang menjijikan yang tak bisa ditolerir bahkan di luar gereja (5:1).

Tulisnya, ‘Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?’ (Ay.2).

Agar jemaat menjadi kudus, kedisiplinan perlu digalakkan. Ada beberapa dosa ekstrem yang hasilnya berupa pengusiran dari jemaat (Ay.13). Dosa-dosa ini adalah dosa yang sangat jelas. Misalnya, dalam kasus kebejatan seksual, ini adalah jenis kebejatan yang ekstrem (antara lelaki dan ibu tirinya, Ay.1).

Paulus menuliskan perlunya kedisiplinan dalam kaitannya dengan orang-orang ‘cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu’ (Ay.10-11). ‘Kikir’ di sini mungkin dalam artian tamak terhadap perampokan atau penipuan. Dosa-dosa lain semacam itu termasuk penyembahan berhala dan fitnah (kekerasan ujaran, yaitu dusta dan makian).

‘Pemabuk’ merujuk pada orang-orang yang mau dan terus saja mabuk. Fokus Paulus di sini tidak pada orang-orang yang mencoba mengatasi alkohol (atau kecanduan lain), yang mana gereja harus menjadi tempat pemulihan dan bukan tempat penolakan. Kata tersebut di sini dikaitkan dengan sifat buruk, yaitu kekerasan dan seksualitas yang tak pantas.

Paulus berkata jelas bahwa dia tidak membicarakan orang-orang di luar jemaat (Ay.10). Kita tidak menjauhkan diri dari ‘pendosa’ yang bahkan paling parah. Yesus adalah ‘teman para pendosa’. Dia berhubungan dengan semua orang. Inilah tepatnya orang-orang yang harus kita jangkau.

Namun, Paulus berkata bahwa jika orang-orang terus melakukan dosa-dosa yang kentara dan ekstrem ini tanpa rasa penyesalan, mereka tak punya tempat di jemaat. Jika kita tidak mengurusi masalah ini, ‘sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan’ (Ay.6), maka ini akan mempengaruhi seluruh jemaat.

Kedisiplinan jemaat sangat positif dalam pengertian memampukan orang untuk menghadapi kelakuan mereka sendiri dan menanganinya (Ay.5). Hal ini juga memberi pengaruh positif bagi jemaat secara keseluruhan agar menghentikan kejahatan menyebar di seluruh masyarakat gereja (Ay.6).

Syukurlah, pengampunan dimungkinkan: ‘Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus’ (Ay.7). Tak seorang pun dari kita kudus kecuali melalui kasih karunia Allah. Yesus mati sebagai Anak Domba Paskah agar kita bisa diampuni dan ditahirkan. Kekudusan adalah anugerah dari Allah. Saat kita gagal, kita harus kembali kepada salib segera dan menerima pengampunan.

Doa

Saat ini, TUHAN, aku datang pada-Mu lagi dan meminta pengampunan dan pentahiran. Tolong aku untuk menuntunku pada hidup yang kudus. Semoga gereja-Mu menjadi tempat yang kudus.
Perjanjian Lama

1 Tawarikh 28:1–29:30

Pesan terakhir dari Daud kepada Salomo mengenai pembangunan Bait Suci

28Daud mengumpulkan di Yerusalem segala pembesar Israel, yakni para kepala suku, para pemimpin rombongan orang-orang yang melayani raja, para kepala pasukan seribu dan kepala pasukan seratus, serta para kepala harta benda dan ternak kepunyaan raja dan anak-anaknya; bersama-sama mereka juga para pegawai istana dan para perwira dan semua pahlawan yang gagah perkasa. 2 Lalu berdirilah raja Daud dan berkata: “Dengarlah, hai saudara-saudaraku dan bangsaku! Aku bermaksud hendak mendirikan rumah perhentian untuk tabut perjanjian Tuhan dan untuk tumpuan kaki Allah kita; juga aku telah membuat persediaan untuk mendirikannya. 3 Tetapi Allah telah berfirman kepadaku: Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah. 4 Namun Tuhan, Allah Israel, telah memilih aku dari antara segenap puakku untuk menjadi raja atas Israel selama-lamanya; sebab Ia telah memilih Yehuda menjadi pemimpin, dan puakku dari antara kaum Yehuda, dan dari antara anak-anak ayahku Ia berkenan kepadaku untuk mengangkat aku sebagai raja atas seluruh Israel. 5 Dan dari antara anak-anakku sekalian – sebab banyak anak telah dikaruniakan Tuhan kepadaku – Ia telah memilih anakku Salomo untuk duduk di atas takhta pemerintahan Tuhan atas Israel. 6 Ia telah berfirman kepadaku: Salomo, anakmu, dialah yang akan mendirikan rumah-Ku dan pelataran-Ku sebab Aku telah memilih dia menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi bapanya. 7 Dan Aku akan mengokohkan kerajaannya sampai selama-lamanya, jika ia bertekun melakukan segala perintah dan peraturan-Ku seperti sekarang ini. 8 Maka sekarang, di depan mata seluruh Israel, jemaah Tuhan, dan dengan didengar Allah kita, aku berkata kepadamu: Peliharalah dan tuntutlah segala perintah Tuhan, Allahmu, supaya kamu tetap menduduki negeri yang baik ini dan mewariskannya sampai selama-lamanya kepada anak-anakmu yang kemudian. 9 Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab Tuhan menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya. 10 Camkanlah sekarang, sebab Tuhan telah memilih engkau untuk mendirikan sebuah rumah menjadi tempat kudus. Kuatkanlah hatimu dan lakukanlah itu.”

11 Lalu Daud menyerahkan kepada Salomo, anaknya, rencana bangunan dari balai Bait Suci dan ruangan-ruangannya, dari perbendaharaannya, kamar-kamar atas dan kamar-kamar dalamnya, serta dari ruangan untuk tutup pendamaian. 12 Selanjutnya rencana dari segala yang dipikirkannya mengenai pelataran rumah Tuhan, dan bilik-bilik di sekelilingnya, mengenai perbendaharaan-perbendaharaan rumah Allah dan perbendaharaan-perbendaharaan barang-barang kudus; 13 mengenai rombongan-rombongan para imam dan para orang Lewi dan mengenai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Tuhan dan segala perkakas untuk ibadah di rumah Tuhan. 14 Juga ia memberikan emas seberat yang diperlukan untuk segala perkakas pada tiap-tiap ibadah; dan diberikannya perak seberat yang diperlukan untuk segala perkakas perak pada tiap-tiap ibadah, 15 yakni sejumlah emas untuk kandil-kandil emas dan lampu-lampunya yang dari emas, seberat yang diperlukan tiap-tiap kandil dan lampu-lampunya, dan perak untuk kandil perak seberat yang diperlukan perak untuk satu kandil dan lampu-lampunya, sesuai dengan pemakaian tiap-tiap kandil dalam ibadah. 16 Kemudian diberikannya sejumlah emas untuk meja-meja roti sajian, meja demi meja, dan perak untuk meja-meja dari perak; 17 selanjutnya emas murni untuk garpu-garpu, dan bokor-bokor penyiraman dan kendi-kendi, juga untuk piala-piala dari emas seberat yang diperlukan untuk tiap-tiap piala, dan perak untuk piala dari perak seberat yang diperlukan untuk tiap-tiap piala; 18 juga emas yang disucikan untuk mezbah pembakaran ukupan seberat yang diperlukan dan emas untuk pembentukan kereta yang menjadi tumpangan kedua kerub, yang mengembangkan sayapnya sambil menudungi tabut perjanjian Tuhan. 19 Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh Tuhan, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.

20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab Tuhan Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai. 21 Sesungguhnya, rombongan para imam dan para orang Lewi ada untuk melakukan segala ibadah di rumah Allah, dan ada beberapa sukarelawan yang ahli dalam setiap tugas yang dapat membantu engkau. Juga para pemimpin dan seluruh rakyat ini sepenuhnya ada di bawah perintahmu.”

Sumbangan untuk pembangunan Bait Suci

29Berkatalah raja Daud kepada segenap jemaah itu: “Salomo, anakku yang satu-satunya dipilih Allah adalah masih muda dan kurang berpengalaman, sedang pekerjaan ini besar, sebab bukanlah untuk manusia bait itu, melainkan untuk Tuhan Allah. 2 Dengan segenap kemampuan aku telah mengadakan persediaan untuk rumah Allahku, yakni emas untuk barang-barang emas, perak untuk barang-barang perak, tembaga untuk barang-barang tembaga, besi untuk barang-barang besi, dan kayu untuk barang-barang kayu, batu permata syoham dan permata tatahan, batu hitam dan batu permata yang berwarna-warna, dan segala macam batu mahal-mahal dan sangat banyak pualam. 3 Lagipula oleh karena cintaku kepada rumah Allahku, maka sebagai tambahan pada segala yang telah kusediakan bagi rumah kudus, aku dengan ini memberikan kepada rumah Allahku dari emas dan perak kepunyaanku sendiri 4 tiga ribu talenta emas dari emas Ofir dan tujuh ribu talenta perak murni untuk menyalut dinding ruangan, 5 yakni emas untuk barang-barang emas dan perak untuk barang-barang perak dan untuk segala yang dikerjakan oleh tukang-tukang. Maka siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada Tuhan?”

6 Lalu para kepala puak dan para kepala suku Israel dan para kepala pasukan seribu dan pasukan seratus dan para pemimpin pekerjaan untuk raja menyatakan kerelaannya. 7 Mereka menyerahkan untuk ibadah di rumah Allah lima ribu talenta emas dan sepuluh ribu dirham, sepuluh ribu talenta perak dan delapan belas ribu talenta tembaga serta seratus ribu talenta besi. 8 Siapa yang mempunyai batu permata menyerahkannya kepada Yehiel, orang Gerson itu, untuk perbendaharaan rumah Tuhan. 9 Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada Tuhan; juga raja Daud sangat bersukacita.

Nyanyian pujian Daud

10 Lalu Daud memuji Tuhan di depan mata segenap jemaah itu. Berkatalah Daud: “Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allahnya bapa kami Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. 11 Ya Tuhan, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya Tuhan, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala. 12 Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya. 13 Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu. 14 Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu. 15 Sebab kami adalah orang asing di hadapan-Mu dan orang pendatang sama seperti semua nenek moyang kami; sebagai bayang-bayang hari-hari kami di atas bumi dan tidak ada harapan. 16 Ya Tuhan, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya. 17 Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita. 18 Ya Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu. 19 Dan kepada Salomo, anakku, berikanlah hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan.”

Salomo menjadi raja; Daud meninggal

20 Kemudian berkatalah Daud kepada segenap jemaah itu: “Pujilah kiranya Tuhan, Allahmu!” Maka segenap jemaah itu memuji Tuhan, Allah nenek moyang mereka, kemudian mereka berlutut dan sujud kepada Tuhan dan kepada raja. 21 Keesokan harinya mereka mempersembahkan korban sembelihan dan korban bakaran kepada Tuhan, yakni seribu ekor lembu, seribu ekor domba jantan dan seribu ekor domba muda, dengan korban-korban curahannya dan sangat banyak korban sembelihan demi seluruh Israel. 22 Lalu mereka makan dan minum pada hari itu di hadapan Tuhan dengan sukacita yang besar, kemudian menyatakan untuk kedua kalinya Salomo, anak Daud, sebagai raja dan mengurapi dia bagi Tuhan sebagai raja dan Zadok sebagai imam. 23 Kemudian duduklah Salomo sebagai raja menggantikan Daud, ayahnya, di atas takhta yang ditetapkan Tuhan; ia mendapat kemujuran, sehingga setiap orang Israel mendengarkan perkataannya. 24 Lalu semua pemimpin dan pahlawan, juga semua anak raja Daud mengakui kekuasaan raja Salomo. 25 Tuhan membuat Salomo luar biasa besar di mata seluruh orang Israel dan mengaruniakan kepadanya keagungan kerajaan seperti tidak pernah ada pada semua raja sebelum dia yang memerintah atas Israel.

26 Demikianlah Daud bin Isai telah memerintah atas seluruh Israel. 27 Ia memerintah atas orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun. 28 Kemudian matilah ia pada waktu telah putih rambutnya, lanjut umurnya, penuh kekayaan dan kemuliaan, kemudian naik rajalah Salomo, anaknya, menggantikan dia.

29 Sesungguhnya, riwayat raja Daud dari awal sampai akhir tertulis dalam riwayat Samuel, pelihat itu, dan dalam riwayat nabi Natan, dan dalam riwayat Gad, pelihat itu, 30 beserta segala hidupnya sebagai raja dan kepahlawanannya dan keadaan zaman yang dialaminya dan dialami Israel dan segala kerajaan di negeri-negeri lain.

Komentar

Bait suci

Daud dipanggil untuk mempersiakan pembangunan bait suci (29:2-3). Karena bait itu kudus, Daud sendiri tidak bisa membangunnya, karena dia telah ‘menumpahkan darah’ terlalu banyak berperang, yaitu terlalu banyak membunuh orang’ (28:3, MSG).

Namun, Allah membimbing Daud dalam rencana pembangunan bait. Rencananya ‘dimasukkan ke dalam pikirannya’ oleh ‘Roh Kudus’ (Ay.12). Ini adalah cara yang Allah sering lakukan membimbing kita, yaitu Dia memberikan alasan pada pikiran kita untuk bertindak dalam cara tertentu.

Daud mempercayakan pekerjaan itu kepada putranya, Salomo. Dia memanggilnya untuk melayani Allah dengan ‘tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita’ (Ay.9). Allah memanggil Anda, seperti Dia memanggil Salomo, kepada kekudusan yang melampaui tindakan, segala hati, niat dan cita-cita.

Daud berkata bahwa Allah adalah Allah yang menguji hati dan berkenan kepada keikhlasan (29:17). Daud adalah orang yang ‘ikhlas hatinya’ (Mazmur 78:72). Ini adalah pengertian kekudusan yang baik.

Dikatakan bahwa setiap orang memiliki tiga kehidupan, yaitu kehidupan publik, kehidupan pribadi, dan kehidupan rahasia. Kekudusan adalah mengenai kita menjalani hidup yang berintegritas, bukan yang tak berintegritas. Kekudusan adalah di mana tidak ada perbedaan antara kehidupan publik, pribadi, dan rahasia dan tak ada perbedaan antara apa yang kita anggap benar dan apa yang kita lakukan. Kekudusan terhubung dengan keutuhan. Ketika Allah memanggil Anda untuk menjadi kudus, Dia berkata ‘jadilah milik-Ku seutuhnya’.

Daud berdoa, ‘berikanlah hati yang tulus sehingga ia [Salomo] berpegang pada segala perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan’ (1 Tawarikh 29:19).

Menarik untuk dicatat bahwa untuk membangun bait mereka perlu menggalang sejumlah besar uang. Mereka berhasil mewujudkannya karena para pemimpin menjadi pelopor tindakan tersebut. Semua pemimpin adalah yang pertama kali memberi (Ay.3). Pemimpin-pemimpin yang di bawahnya adalah yang selanjutnya memberi . Lalu semua orang ‘menyatakan kerelaanya' (Ay.6) dengan ‘rasa sukacita’ (Ay.17).

Allah ingin Anda memberi dengan sukarela. Jika Anda tidak sukarela, Anda dapat berdoa, ‘TUHAN, buat aku sukarela untuk dijadikan sukarela’. Dan seperti yang Sandy Millar sering katakan, setidaknya Anda bisa berdoa, ‘TUHAN, buat aku sukarela untuk menjadi sukarela untuk dijadikan sukarela’.

Saat umat Allah memberi dengan sukarela, mereka dipenuhi dengan sukacita besar. Segala yang Anda miliki berasal dari Allah sejak awal: ‘dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya’ (Ay.16). Ketika Anda memberikan penghasilan Anda kepada pekerjaan Allah dengan murah hati dan dengan cuma-cuma, Anda dipenuhi dengan sukacita besar.

Bait suci yang Daud dan Salomo bangun hanyalah persiapan untuk bait suci jemaat di mana Roh Kudus berdiam. Tak hanya tinggal dalam jemaat, Roh Kudus juga tinggal dalam Anda. Tubuh Anda adalah bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19-20).

Doa

TUHAN, penuhi aku saat ini dengan Roh Kudus-Mu, aku berdoa, tolong aku untuk menjadi kudus.

Pippa menambahkan

1 Tawarikh 29:9b

‘... dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN.’

Saya selalu terkesan dengan penyediaan Allah dan kemurahan hati yang luar biasa dari umat Allah. Berulang kali, kita telah melihat penyediaan Allah yang ajaib untuk pekerjaan gereja ketika keadaan tampaknya mustahil. Saya tak berpikir saya bisa berterimakasih melebihi kemurahan hati-Nya yang luar biasa.

ayat hari ini

1 Tawarikh 28:20

‘Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau’

reader

App

Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Blaise Pascal, Pensees, (Penguin Classics, 1995).

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.