Hari 212

Cara Menghindari Perdebatan, Mengatasi Perselisihan dan Menghentikan Pertengkaran

Kebijaksanaan Amsal 18:17-19:2
Perjanjian Baru Roma 14:1-18
Perjanjian Lama 1 Tawarikh 9:1-10:14

pengantar

Referendum 2016 mengenai keanggotaan Inggris di Uni Eropa menyebabkan perpecahan 52 banding 48, menghendaki pelepasan diri. Kampanyenya sengit, negara terbagi, dan partai-partai politik utama langsung bertarung dan terpecah. Ini adalah salah satu contoh akan apa yang kita saksikan di dunia. Dalam setiap berita baru, ada cerita perdebatan, perselisihan dan pertengkaran.

Ketika dosa masuk ke dunia, perselisihan dan pertengkaran terjadi. Adam menyalahkan Hawa. Kain membunuh saudaranya. Sejarah dunia sejak itu telah menjadi salah satu konflik dari semua jenisnya.

Ketika orang berpaling dari Allah, mereka saling bertengkar. Kita lihat putusnya hubungan dimana-mana: pernikahan yang hancur, rumah tangga berantakan, rusaknya hubungan di pekerjaan, perang saudara, perang antara bangsa. Sedihnya, gereja juga tidak kebal. Sejak awal, telah ada perdebatan, perselisihan dan ‘perang saudara’.

Bagaimana harusnya kita mengatasi konflik?

Kebijaksanaan

Amsal 18:17-19:2

17 Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar,
  lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya.
18 Undian mengakhiri pertengkaran,
  dan menyelesaikan persoalan antara orang-orang berkuasa.
19 Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat,
  dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri.
20 Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya,
  ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya.
21 Hidup dan mati dikuasai lidah,
  siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
22 Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik,
  dan ia dikenan Tuhan.
23 Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon,
  tetapi orang kaya menjawab dengan kasar.
24 Ada teman yang mendatangkan kecelakaan,
  tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.

19Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya
  dari pada seorang yang serong bibirnya lagi bebal.
2 Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik;
  orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.

Komentar

Hindari perdebatan

Amsal penuh dengan nasihat praktis mengenai bagaimana menghindari perdebatan.

1. Mendengarkan kedua pihak
Biasanya ada dua pihak yang berdebat, dan layak untuk mendengarkan kedua pihak itu. Hak penyelidikan itu penting, dengan tempat yang vital, dalam sistem yang legal. ‘Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya’ (18:17).

2. Minta pertolongan Roh Kudus
Kita perlu tuntunan Allah khususnya ketika menghadapi ‘persoalan antara orang-orang berkuasa’ (Ay.18). Di Perjanjian Lama, ‘membuang undi’ adalah cara menyelesaikan perselisihan. Namun, dengan pencurahan Roh Kudus ada cara yang lebih baik tentang menerima tuntunan Allah dalam mengatasi perselisihan (lihat 1 Korintus 6:1-6).

3. Jangan menyinggung
Lakukan segala yang Anda bisa untuk tidak meyinggung orang: seseorang yang dekat dengan Anda yang tersinggung ‘lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat’ (Amsal 18:19). Perselisihan yang serius menciptakan penghalang antara teman. Tembok-tembok ini mudah didirikan dan susah untuk diruntuhkan.

4. Berhati-hati memilih kata
Perkataan Anda bisa memberi hidup, mendatangkan kepuasan besar dan memulihkan perpecahan: ‘Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya’ (Ay.20).

Namun, perkataan Anda bisa menghancurkan: ‘Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya’ (Ay.21). Anda bisa berbuat kebaikan atau menghancurkan menurut perkataan Anda.

5. Memilih teman dengan hati-hati
Si penulis berkata, ‘Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN’ (Ay.22). Tentu benar berdasarkan pengalaman saya bahwa hikmat, nasihat dan keterlibatan Pippa sering membantu saya terhindar dari masalah dalam ranah ini. Suami atau istri yang baik menciptakan kedamaian.

Entah kita sudah menikah atau belum, yang diperlukan adalah teman dekat. Bagian kedua amsal ini mengingatkan kita bahwa sembari kawan datang dan pergi, ‘ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara’ (Ay.24b). Ini adalah teman yang diperlukan dalam hidup. Bila Anda punya teman seperti itu, selalu bersyukur pada Allah karena teman itu.

Pada akhirnya, Yesus adalah teman yang lebih dekat dibandingkan saudara.

Doa

TUHAN, biarlah perkataanku menjadi sumber kehidupan bagi orang-orang di sekitarku.
Perjanjian Baru

Roma 14:1-18

Jangan menghakimi saudaramu 14Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. 2 Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. 3 Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. 4 Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.

5 Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri. 6 Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah. 7 Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. 8 Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. 9 Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. 10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. 11 Karena ada tertulis:

“Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan,
  semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku
dan semua orang akan memuliakan Allah.”

12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.

Jangan memberi batu sandungan

13 Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!

14 Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. 15 Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia. 16 Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah. 17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. 18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Komentar

Mengatasi perselisihan

Bacaan ini sangat relevan dengan beberapa perselisihan yang terjadi di gereja di seluruh dunia saat ini. Jika saja jemaat di 2000 tahun terakhir mengikuti arahan Paulus. Seperti tulis John Stott, tujuan Paulus dalam ayat-ayat ini ‘menjadikan golongan Kristen yang konservatif (kebanyakan orang Yahudi) dan golongan Kristen yang liberal (utamanya non-Yahudi) untuk bisa hidup berdampingan dalam persaudaraan Kristen.’

Ada perkara-perkara tertentu yang Paulus ingin perjuangkan sampai mati, yaitu kebenaran injil (bahwa Kristus telah mati bagi kita, Ay.9.15). Kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus (Ay.9) dan Ketuhanan Kristus (Ay.9) adalah contoh hal-hal yang tidak bisa diganggu-gugat.

Namun, ada hal-hal lain yang hampir tidak penting, yaitu perkara yang bisa diperselisihkan (Ay.1). Itu adalah wilayah sekunder. Dia memberi beragam contoh seperti vegetarianisme atau pengeramatan satu hari atas hari lainnya.

Saat ini beberapa orang Kristen pantang minum alkohol. Yang lain tidak. Beberapa orang Kristen cinta damai. Yang lain tidak. Ada banyak isu lain dimana orang Kristen terbagi mengenai perkara yang bisa diperselisihkan. Bagaimana kita mengatasi perselisihan ini?

1. Menyambut mereka yang berbeda pandangan
Dia menulis ‘menerima’ (kata yang artinya ‘menyambut’) orang ‘yang lemah imannya’ (Ay.1a). ‘Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya... Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah’ (Ay.1,10).

2. Jangan cepat menghakimi
‘Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya’ (Ay.1).

Lanjutnya, ‘Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain?’ (Ay.4); ‘Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu?’ (Ay.10); ‘Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi!’ (Ay.13). Kita harus memaklumkan perbedaan pAndangan tanpa menghakimi.

Inilah jantung perkaranya. Empat kali dalam bacaan ini, Paulus berkata jangan menghakimi.

3. Jangan merendahkan sesama
Jangan merendahkan mereka yang berbeda pAndangn dengan kita. Allah telah menerima mereka (Ay.3). Begitu juga harusnya kita.

4. Lakukan apa yang Anda anggap benar
Pada semua perkara sekunder ini ‘Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri’ (Ay.5). ‘Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah’ (Ay.6). Hanya karena kita setuju atau tidak pada perkara-perkara ini tidak menjadikannya relevan. Kita perlu berhati-hati melakukan apa yang kita anggap benar dalam setiap situasi.

5. Anggap baik motif orang lain
‘Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah’ (Ay.6).

Berikan kepada orang lain keuntungan dari keraguan dan anggap mereka melakukan apa yang benar di mata TUHAN (Ay.7-8).

6. Peka terhadap orang lain
Paulus berkata, ‘Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!’ (Ay.13). Misalnya, bila seseorang menganggap minum alkohol salah, tidaklah peka bila kita minum alkohol di depan orang itu. ‘Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia’ (Ay.15).

7. Saling menolong dan menguatkan
‘Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun’ (Ay.19).

8. Selalu bertindak dalam kasih
‘Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih’ (Ay.15). ‘Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu’ (Ay.21).

Perkara yang bisa diperselisihkan itu penting, tapi tidak sepenting apa yang menyatukan kita semua: ‘Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus’ (Ay.17). Inilah yang penting. Jangan terjebak dalam perdebatan tentang perkara yang bisa diperselisihkan, yang memecah jemaat dan mengabaikan orang-orang di luar gereja.

Doa

TUHAN, aku mendoakan persatuan baru dalam gereja. Bantu aku untuk berfokus saat ini dan tiap hari pada tentang apakah kerajaan Allah itu: kebenaran, damaidan sukacita dlam Roh Kudus.
Perjanjian Lama

1 Tawarikh 9:1-10:14

Daftar penduduk Yerusalem

(Neh. 11:1-24)
9Seluruh orang Israel telah terdaftar dalam silsilah; mereka tertulis dalam kitab raja-raja Israel, sedang orang Yehuda telah diangkut ke dalam pembuangan ke Babel oleh karena perbuatan mereka yang tidak setia. 2 Dan orang-orang yang mula-mula menetap kembali di tanah-tanah milik mereka, di kota-kota mereka, ialah orang Israel awam, para imam, orang-orang Lewi dan para budak di bait Allah.

3 Di Yerusalem tinggal orang-orang dari bani Yehuda, dari bani Benyamin, dari bani Efraim dan Manasye: 4 Utai bin Amihud bin Omri bin Imri bin Bani, dari keturunan Peres bin Yehuda. 5 Dan dari orang Syela ialah Asaya, anak yang sulung, dengan anak-anaknya. 6 Dari keturunan Zerah ialah Yeuel dengan sanak saudaranya, enam ratus sembilan puluh orang. 7 Dari bani Benyamin ialah Salu bin Mesulam bin Hodawya bin Hasenua, 8 Yibnea bin Yeroham, Ela bin Uzi bin Mikhri dan Mesulam bin Sefaca bin Rehuel bin Yibnia 9 dengan sanak saudara mereka menurut keturunan mereka, sembilan ratus lima puluh enam orang. Semua orang itu adalah kepala puak.

10 Dari para imam ialah Yedaya, Yoyarib, Yakhin, 11 Azarya bin Hilkia bin Mesulam bin Zadok bin Merayot bin Ahitub, pemuka rumah Allah, 12 lalu Adaya bin Yeroham bin Pasyhur bin Malkia, dan Masai bin Adiel bin Yahzera bin Mesulam bin Mesilemit bin Imer, 13 dengan sanak saudara mereka, kepala-kepala puak, seribu tujuh ratus enam puluh orang, orang-orang tangkas untuk menyelenggarakan ibadah di rumah Allah.

14 Dari orang-orang Lewi ialah Semaya bin Hasub bin Azrikam bin Hasabya, dari keturunan Merari; 15 lalu Bakbakar, Heresh, Galal dan Matanya bin Mikha bin Zikhri bin Asaf, 16 serta Obaja bin Semaya bin Galal bin Yedutun dan Berekhya bin Asa bin Elkana yang diam di desa-desa orang Netofa.

17 Penunggu-penunggu pintu gerbang ialah Salum, Akub, Talmon dan Ahiman, dengan sanak saudara mereka; Salum ialah kepala. 18 Sampai sekarang mereka ada di pintu gerbang raja di sebelah timur. Merekalah penunggu-penunggu pintu gerbang perkemahan bani Lewi. 19 Salum bin Kore bin Ebyasaf bin Korah dan saudara-saudara sepuaknya, yakni orang-orang Korah, mempunyai tugas jabatan sebagai penjaga-penjaga ambang pintu Kemah, seperti bapa-bapa mereka bertugas di perkemahan Tuhan sebagai penjaga-penjaga pintu masuk. 20 Pinehas bin Eleazar mengepalai mereka sebelumnya. Tuhan kiranya menyertai dia. 21 Zakharia bin Meselemya adalah penunggu pintu Kemah Pertemuan. 22 Mereka semuanya yang terpilih menjadi penunggu ambang pintu ada dua ratus dua belas orang. Mereka telah terdaftar dalam silsilah di desa-desa mereka. Daud dan Samuel, pelihat itu, mengangkat mereka dalam jabatan itu. 23 Mereka dan anak-anak mereka bertugas menjaga pintu-pintu gerbang rumah Tuhan, yakni Bait Kemah itu. 24 Ke arah empat mata angin ditempatkan penunggu-penunggu pintu gerbang itu, yakni ke arah timur, barat, utara dan selatan. 25 Dan saudara-saudara mereka yang tinggal di desa-desa mereka, pada waktu-waktu tertentu harus masuk selama tujuh hari untuk bekerja bersama-sama mereka, 26 sedang keempat kepala penunggu pintu gerbang itu memegang jabatan tetap. Mereka adalah orang Lewi dan mengawasi bilik-bilik serta perbendaharaan rumah Allah. 27 Mereka bermalam di sekitar rumah Allah itu sebab mereka bertanggung jawab atas penjagaan dan harus membuka pintu setiap pagi. 28 Sebagian dari mereka mengurus perkakas ibadah: mereka menghitung perkakas itu pada waktu dimasukkan dan dikeluarkan. 29 Sebagian dari mereka ditugaskan mengurus perabotan, yakni segala perabotan tempat kudus, dan mengurus tepung yang terbaik, anggur, minyak, kemenyan dan rempah-rempah, 30 sedangkan beberapa orang imam menyediakan campuran rempah-rempah. 31 Matica, salah seorang Lewi, anak sulung Salum, orang Korah itu, mendapat tugas tetap untuk mengolah roti. 32 Dan sebagian dari anak-anak orang Kehat, yakni dari sanak saudara mereka, mengurus roti sajian untuk disediakan setiap hari Sabat. 33 Dan inilah para penyanyi, kepala-kepala puak orang Lewi, yang diam di bilik-bilik dan bebas dari pekerjaan lain, sebab siang dan malam mereka sibuk dengan pekerjaannya. 34 Itulah para kepala puak orang Lewi, para kepala, menurut keturunan mereka; mereka ini diam di Yerusalem.

Silsilah Saul

35 Di Gibeon diam bapa Gibeon, yakni Yeiel, dan nama isterinya ialah Maakha. 36 Anak sulungnya ialah Abdon, lalu Zur, Kish, Baal, Ner, Nadab, 37 Gedor, Ahyo, Zakharia dan Miklot. 38 Miklot memperanakkan Simeam. Juga mereka ini pergi diam berdekatan dengan saudara-saudara mereka di Yerusalem bersama-sama saudara mereka yang lain. 39 Ner memperanakkan Kish; Kish memperanakkan Saul; Saul memperanakkan Yonatan, Malkisua, Abinadab dan Esybaal. 40 Anak Yonatan ialah Meribaal, dan Meribaal memperanakkan Mikha. 41 Anak Mikha ialah Piton, Melekh, Tahrea dan Ahas. 42 Ahas memperanakkan Yaera; Yaera memperanakkan Alemet, Azmawet dan Zimri; Zimri memperanakkan Moza. 43 Moza memperanakkan Bina, dan anak orang ini ialah Refaya, dan anak orang ini ialah Elasa, dan anak orang ini ialah Azel. 44 Azel mempunyai enam orang anak dan inilah nama-nama mereka: Azrikam, Bokhru, Ismael, Searya, Obaja dan Hanan. Itulah anak-anak Azel.

Saul mati

(1Sam. 31:1-13) 10Orang Filistin berperang melawan orang Israel. Orang-orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh di pegunungan Gilboa. 2 Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul. 3 Kemudian makin beratlah pertempuran itu bagi Saul; para pemanah menjumpainya dan melukainya. 4 Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: “Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini memperlakukan aku sebagai permainan.” Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya. 5 Ketika pembawa senjatanya melihat, bahwa Saul telah mati, ia pun menjatuhkan dirinya ke atas pedangnya, lalu mati. 6 Jadi Saul, ketiga anaknya dan segenap keluarganya sama-sama mati. 7 Ketika dilihat seluruh orang Israel yang di lembah, bahwa tentara telah melarikan diri, dan bahwa Saul serta anak-anaknya sudah mati, maka mereka meninggalkan kota-kota mereka lalu melarikan diri juga; kemudian datanglah orang Filistin dan menetap di sana.

8 Ketika keesokan harinya orang Filistin datang merampasi orang-orang yang mati terbunuh itu, didapati mereka Saul dan anak-anaknya tergelimpang di pegunungan Gilboa. 9 Mereka merampasinya dan mengambil kepala Saul dan senjata-senjatanya, lalu menyuruh orang berkeliling di negeri orang Filistin untuk menyampaikan kabar itu kepada berhala-berhala mereka dan kepada rakyat. 10 Kemudian mereka menaruh senjata-senjata Saul di kuil allah mereka, tetapi batu kepalanya dipakukan mereka di rumah Dagon. 11 Ketika seluruh Yabesh-Gilead mendengar tentang segala yang telah dilakukan orang Filistin terhadap Saul, 12 maka bersiaplah segenap orang gagah perkasa, lalu pergi mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya. Mereka membawanya ke Yabesh dan menguburkan tulang-tulang mereka di bawah pohon besar, di Yabesh. Sesudah itu berpuasalah mereka tujuh hari lamanya.

13 Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap Tuhan, oleh karena ia tidak berpegang pada firman Tuhan, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah, 14 dan tidak meminta petunjuk Tuhan. Sebab itu Tuhan membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai.

Komentar

Menghentikan pertengkaran

‘Orang Filistin berperang melawan orang Israel... Kemudian makin beratlah pertempuran itu bagi Saul’ (10:1,3). Saul diserang oleh orang Filistin dan mati. Kita menemukan penjelasan ini di 1 Samuel 31. Penulis kitab Tawarikh menambahkan keterangan: ‘Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap TUHAN, oleh karena ia tidak berpegang pada firman TUHAN...’ (1 Tawarikh 10:13).

Ketika kita menilik kembali di kitab Samuel, kita bisa lihat masalah nyatanya adalah kecemburuan Saul terhadap Daud. Daud melakukan segala yang dia bisa untuk patuh pada Saul dan berhubungan baik dengannya. Tidaklah demikian dengan Saul. Dia keluar menangkap Daud. Perselisihan internal ini melemahkan Saul dan membuat dia rentan diserang dari luar.

Kita lihat saat ini bagaimana perselisihan internal di antara umat Allah membuat kita rentan diserang dari luar. Yesus berdoa agar kita jadi satu supaya dunia percaya (Yoh 17:23).

Doa

TUHAN, bantu kami agar jadi pembuat damai, untuk menghentikan pertengkaran internal dan bersatu agar dunia percaya.

Pippa menambahkan

Amsal 18:22

‘Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN.’

Memang apa lagi yang harus dikatakan?

ayat hari ini

Amsal 18:24

‘...ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara’

reader

App

Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

John Stott, The Message of Romans: God's Good News for the World, (IVP Academic, 2001) p.357

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.