Hari 186

Cahaya Senyum Berkat Allah ada Padamu

Kebijaksanaan Mazmur 80:9–20
Perjanjian Baru Kisah Para Rasul 24:1–27
Perjanjian Lama 2 Raja-Raja 10:1–11:21

pengantar

Belakangan ini, Pippa dan saya berada di Salzburg, Austria, kami mengambil bagian dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh masyarakat Loretto. Ini adalah kesempatan yang menginspirasi kami. Dalam perayaan hari Pentakosta, 6.000 orang muda, penuh dengan Roh Kudus dan menyembah Yesus, memenuhi Katedral Salzburg. Kejadian itu seperti cahaya terang di tengah kegelapan rohani yang kita lihat begitu banyak di Eropa hari ini.

Setelah serangan teroris akhir-akhir ini, selama konsernya di Manchester, Inggris, Ariana Grande kembali ke Manchester untuk melakukan konser 'One Love Manchester'. Marcus Mumford membuka konser dengan mengatakan bahwa ‘cinta mencampakkan rasa takut’. Di tengah konser, Justin Bieber menyatakan, 'Saya tidak akan melepaskan cinta, tidak akan melepaskan Tuhan. Tuhan itu baik di tengah-tengah kegelapan. Tuhan ada di tengah-tengah kita. Dia mencintaimu dan Dia ada di sini untuk Anda. 'Dan ia seperti cahaya terang di tengah-tengah kegelapan.

Saya telah melewati masa-masa gelap dalam hidup saya. Rasul Yohanes berbicara tentang 'jiwa pada malam pekat yang gelap’. Ada saat-saat gelap bagi umat Allah baik di zaman Perjanjian Lama dan Baru. Dan ada juga masa gelap dalam sejarah gereja. Tetapi cahaya Injil tidak pernah beranjak pergi. Melainkan terang Yesus akan selalu lebih cemerlang dari kegelapan (Yohanes 1:5). Anda memiliki terang itu di dalam hati Anda oleh Roh Kudus dan kemanapun Anda pergi, Anda membawa terang yang lebih besar daripada kegelapan di sekitar Anda.

Kebijaksanaan

Mazmur 80:9–20

9 Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir,
  telah Kauhalau bangsa-bangsa, lalu Kautanam pohon itu.
10 Engkau telah menyediakan tempat bagi dia,
  maka berakarlah ia dalam-dalam dan memenuhi negeri;
11 gunung-gunung terlindung oleh bayang-bayangnya,
  dan pohon-pohon aras Allah oleh cabang-cabangnya;
12 dijulurkannya ranting-rantingnya sampai ke laut,
  dan pucuk-pucuknya sampai ke sungai Efrat.
13 Mengapa Engkau melanda temboknya,
  sehingga ia dipetik oleh setiap orang yang lewat?
14 Babi hutan menggerogotinya
  dan binatang-binatang di padang memakannya.
15 Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya,
  pandanglah dari langit, dan lihatlah!
  Indahkanlah pohon anggur ini,
16 batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
17 Mereka telah membakarnya dengan api dan menebangnya;
  biarlah mereka hilang lenyap oleh hardik wajah-Mu!
18 Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang di sebelah kanan-Mu,
  anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu itu,
19 maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu.
  Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.
20 Ya Tuhan, Allah semesta alam, pulihkanlah kami,
  buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Komentar

Cahaya senyum Tuhan

Hal yang membuat Pastor Raniero Cantalamessa terkenal, antara lain, adalah senyumnya. Wajahnya bersinar seperti cahaya - terutama ketika dia tersenyum. Seperti yang dikatakan Ibu Teresa, ’Senyum adalah awal dari cinta.’

Sungguh menakjubkan untuk memikirkan cahaya senyum Tuhan yang bersinar pada Anda! Tidak hanya Tuhan yang bersama Anda, tetapi Anda juga dapat menikmati kebaikan-Nya. Pemazmur berdoa:

‘Buatlah wajah-Mu bersinar:
Maka kami akan selamat' (Ay.20).

Bangsa Israel jelas sedang menghadapi saat-saat yang gelap. 'Anggur' (Ay.9,15) adalah sebuah gambar untuk bangsa Israel. Tuhan membawa orang Israel keluar dari Mesir. Dia merawatnya seperti pohon anggur.

Tetapi sekarang dinding kebun anggur diruntuhkan (Ay.13). Mereka telah membakarnya dengan api dan menebangnya’ (Ay.17a). 'Penyalahguna memilih anggurnya dengan sesuka hati... Babi hutan menggerogotinya dan binatang-binatang di padang memakannya’ (Ay.13-14). Sehingga membuat orang-orang binasa.

Pemazmur berseru kepada Tuhan: ‘Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. Ya Tuhan, Tuhan semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat’ (Ay.19-20).

Ketika kita melihat keadaan gereja di negara ini, temboknya telah rusak. Hal tersebut dapat dilihat sebagai keadaan keputusasaan. Namun Tuhan telah memulihkan dan menghidupkan kembali umat-Nya di masa lalu. Dia bisa melakukannya lagi hari ini. Berserulah untuk kebangunan rohani.

Doa

Biarkanlah kami hidup, ya Tuhan, untuk kami berdoa. Penuhilah umat-Mu dengan Roh Kudus-Mu. Biarlah gereja-gereja dipenuhi dengan umat-Mu yang melayani Yesus dengan segenap hati mereka. Tersenyumlah atas senyum berkat-Mu pada kami.
Perjanjian Baru

Kisah Para Rasul 24:1–27

Paulus di hadapan Feliks

24Lima hari kemudian datanglah Imam Besar Ananias bersama-sama dengan beberapa orang tua-tua dan seorang pengacara bernama Tertulus. Mereka menghadap wali negeri dan menyampaikan dakwaan mereka terhadap Paulus. 2 Paulus dipanggil menghadap dan Tertulus mulai mendakwa dia, katanya: “Feliks yang mulia, oleh usahamu kami terus-menerus menikmati kesejahteraan, dan oleh kebijaksanaanmu banyak sekali perbaikan yang telah terlaksana untuk bangsa kami. 3 Semuanya itu senantiasa dan di mana-mana kami sambut dengan sangat berterima kasih. 4 Akan tetapi supaya jangan terlalu banyak menghabiskan waktumu, aku minta, supaya engkau mendengarkan kami sebentar dengan kemurahan hatimu yang terkenal itu. 5 Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani. 6 Malahan ia mencoba melanggar kekudusan Bait Allah. Oleh karena itu kami menangkap dia dan hendak menghakiminya menurut hukum Taurat kami. 7 Tetapi kepala pasukan Lisias datang mencegahnya dan merebut dia dengan kekerasan dari tangan kami, 8 lalu menyuruh para pendakwa datang menghadap engkau. Jika engkau sendiri memeriksa dia, dapatlah engkau mengetahui segala sesuatu yang kami tuduhkan kepadanya.” 9 Dan juga orang-orang Yahudi menyokong dakwaan itu dengan mengatakan, bahwa perkara itu sungguh demikian.

10 Lalu wali negeri itu memberi isyarat kepada Paulus, bahwa ia boleh berbicara. Maka berkatalah Paulus: “Aku tahu, bahwa sudah bertahun-tahun lamanya engkau menjadi hakim atas bangsa ini. Karena itu tanpa ragu-ragu aku membela perkaraku ini di hadapanmu: 11 Engkau dapat memastikan, bahwa tidak lebih dari dua belas hari yang lalu aku datang ke Yerusalem untuk beribadah. 12 Dan tidak pernah orang mendapati aku sedang bertengkar dengan seseorang atau mengadakan huru-hara, baik di dalam Bait Allah, maupun di dalam rumah ibadat, atau di tempat lain di kota. 13 Dan mereka tidak dapat membuktikan kepadamu apa yang sekarang dituduhkan mereka kepada diriku. 14 Tetapi aku mengakui kepadamu, bahwa aku berbakti kepada Allah nenek moyang kami dengan menganut Jalan Tuhan, yaitu Jalan yang mereka sebut sekte. Aku percaya kepada segala sesuatu yang ada tertulis dalam hukum Taurat dan dalam kitab nabi-nabi. 15 Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar. 16 Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia. 17 Dan setelah beberapa tahun lamanya aku datang kembali ke Yerusalem untuk membawa pemberian bagi bangsaku dan untuk mempersembahkan persembahan-persembahan. 18 Sementara aku melakukan semuanya itu, beberapa orang Yahudi dari Asia mendapati aku di dalam Bait Allah, sesudah aku selesai mentahirkan diriku, tanpa orang banyak dan tanpa keributan. 19 Merekalah yang sebenarnya harus menghadap engkau di sini dan mengajukan dakwaan mereka, jika mereka mempunyai sesuatu terhadap aku. 20 Namun biarlah orang-orang yang hadir di sini sekarang menyatakan kejahatan apakah yang mereka dapati, ketika aku dihadapkan di Mahkamah Agama. 21 Atau mungkinkah karena satu-satunya perkataan yang aku serukan, ketika aku berdiri di tengah-tengah mereka, yakni: Karena hal kebangkitan orang-orang mati, aku hari ini dihadapkan kepada kamu.” 22 Tetapi Feliks yang tahu benar-benar akan Jalan Tuhan, menangguhkan perkara mereka, katanya: “Setibanya kepala pasukan Lisias di sini, aku akan mengambil keputusan dalam perkaramu.” 23 Lalu ia menyuruh perwira itu tetap menahan Paulus, tetapi dengan tahanan ringan, dan tidak boleh mencegah sahabat-sahabatnya melayani dia. 24 Dan setelah beberapa hari datanglah Feliks bersama-sama dengan isterinya Drusila, seorang Yahudi; ia menyuruh memanggil Paulus, lalu mendengar dari padanya tentang kepercayaan kepada Yesus Kristus. 25 Tetapi ketika Paulus berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang, Feliks menjadi takut dan berkata: “Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau.” 26 Sementara itu ia berharap, bahwa Paulus akan memberikan uang kepadanya. Karena itu ia sering memanggilnya untuk bercakap-cakap dengan dia.

27 Tetapi sesudah genap dua tahun, Feliks digantikan oleh Perkius Festus, dan untuk mengambil hati orang Yahudi, ia membiarkan Paulus tetap dalam penjara.

Komentar

Cahaya Injil

Kemanapun Paulus pergi, ia memancarkan 'cahaya Injil'. Namun tidak semua orang bisa melihatnya. Dia menulis, 'yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Tuhan’ (2 Korintus 4:4).

Ini adalah saat-saat kelam dalam kehidupan Paulus. Dia dipenjara dan diadili. Pengacara penuntut, Tertullus, adalah contoh dari seorang pengacara penjilat. Dia menyanjung gubernur: "Feliks, yang mulia, oleh usahamu kami terus-menerus menikmati kesejahteraan, dan oleh kebijaksanaanmu banyak sekali perbaikan yang telah terlaksana untuk bangsa kami’ (Kis. 24:2).

Sanjungannya diikuti oleh tuduhan palsu tentang Paulus, yang menunjukkan ‘bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan diantara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani’ (Ay.5). Iman Kristen digambarkan sebagai 'sekte' (Ay.5) - dalam cara beberapa orang sekarang mungkin menganggap gereja lebih tepatnya sebagai 'pemujaan'.

Paulus membuat pembelaannya (Ay.10 dan seterusnya). Pertama, Dia berurusan dengan tuduhan spesifik, menyangkal apa yang tidak benar dan mengakui apa yang benar. Dia mengakui sebagai pengikut Yesus (‘Jalan’, Ay.14). Dia menjelaskan apa yang terjadi pada pendengarannya sebelum dewan orang bijaksana (Ay.21). (Terkadang sangat membantu untuk menentukan apa kebenaran fakta itu.)

Paulus menunjukkan kekolotan dari keyakinannya. Dia berbakti kepada Allah nenek moyang (Ay.14a). Dia percaya kepada segala sesuatu yang ada tertulis dalam hukum Taurat dan dalam Kitab nabi-nabi (Ay.14b). Dia membagikan harapan kebangkitan orang Yahudi (Ay.15). Ia menunjukkan bahwa ia percaya segala sesuatu yang ada tertulis dalam hukum Taurat dan dalam Kitab nabi-nabi dan bahwa ia menaruh pengharapan kepada Tuhan, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar’ (Ay.15). Dia menunjukkan hati nuraninya yang murni (Ay.16), 'persembahannya untuk orang miskin' (Ay.17) dan ketidakbersalahannya (Ay.18).

Hakim Feliks, tidak selalu jahat, akan tetapi dia lemah, gentar, ragu-ragu dan bermotif politik. Dia tidak ingin menghukum orang yang tidak bersalah, namun dia tidak memiliki keberanian untuk membebaskannya. Sebagai hakim yang lemah, takut oleh perkataan Paulus ketika dia tidak tahu apa yang harus dilakukan, dia hanya menunda proses (Ay.25).

Dia menahan Paulus di penjara selama dua tahun karena mengharapkan suap. Kemudian bahkan ketika seorang gubernur baru diangkat dan tidak ada keuntungan finansial yang bisa didapat dari Paulus, Feliks masih tidak membebaskannya karena alasan politik (Ay.27). Dia menggunakan penundaan sebagai alat untuk menghindari pengambilan keputusan.

Tetapi menghindari suatu keputusan adalah keputusan itu sendiri. Kita tidak dapat menghindari tanggung jawab dengan ketidaktegasan. Ketidakpuasan itu sendiri merupakan keputusan untuk tidak bertindak. Dan keputusan untuk mempertahankan status quo. Jadi ini adalah tindakan dengan konsekuensi.

Paulus mengambil setiap kesempatan untuk menyinari terang Injil. Kapan saja dia bisa, 'dia berbicara tentang kepercayaan kepada Yesus Kristus' (Ay.24).

Doa

Tuhan, tolong kami untuk memanfaatkan setiap kesempatan. Ketika kami ditentang, difitnah dan frustrasi, bantulah kami, seperti rasul Paulus, untuk mengambil setiap kesempatan untuk menyinari cahaya Injil dalam kegelapan.
Perjanjian Lama

2 Raja-Raja 10:1–11:21

Yehu memunahkan keluarga Ahab

10Ahab mempunyai tujuh puluh orang anak laki-laki di Samaria. Yehu menulis surat, dan mengirimnya ke Samaria, kepada pembesar kota itu, kepada para tua-tua dan kepada para pengasuh anak-anak Ahab, bunyinya: 2 “Sekarang, segera sesudah surat ini sampai kepadamu, kamu yang mempunyai anak-anak tuanmu di bawah pengawasanmu, lagipula mempunyai kereta dan kuda dan kota yang berkubu serta senjata, 3 maka pilihlah seorang yang terbaik dan yang paling tepat dari antara anak-anak tuanmu, lalu dudukkanlah dia di atas takhta ayahnya, kemudian berperanglah membela keluarga tuanmu.” 4 Tetapi mereka sangat takut dan berkata: “Sedangkan kedua raja itu tidak dapat bertahan menghadapinya, bagaimana mungkin kita ini dapat bertahan?” 5 Sebab itu kepala istana dan kepala kota, juga para tua-tua dan para pengasuh mengirim pesan kepada Yehu, bunyinya: “Kami ini hamba-hambamu dan segala yang kaukatakan kepada kami akan kami lakukan; kami tidak hendak mengangkat seseorang menjadi raja; lakukanlah apa yang baik menurut pemandanganmu.”

6 Kemudian Yehu menulis surat untuk kedua kalinya kepada mereka, bunyinya: “Jika kamu memihak kepadaku dan mau menurut perkataanku, ambillah kepala anak-anak tuanmu dan datanglah kepadaku besok kira-kira waktu ini ke Yizreel.” Adapun ketujuh puluh anak raja itu tinggal bersama-sama orang-orang besar di kota itu, yang mendidik mereka.

7 Tatkala surat itu sampai kepada mereka, mereka mengambil anak-anak raja itu, menyembelih ketujuh puluh orang itu, menaruh kepala orang-orang itu ke dalam keranjang dan mengirimkan semuanya kepada Yehu di Yizreel. 8 Ketika suruhan datang memberitahukan kepadanya: “Telah dibawa orang kepala anak-anak raja itu,” berkatalah Yehu: “Susunlah semuanya menjadi dua timbunan di depan pintu gerbang sampai pagi.” 9 Pada paginya keluarlah Yehu, berdirilah ia, lalu berkata kepada segenap orang banyak: “Kamu ini tidak bersalah. Memang akulah yang telah mengadakan persepakatan melawan tuanku dan telah membunuh dia; tetapi semua orang ini, siapakah yang membunuh mereka? 10 Ketahuilah sekarang, bahwa firman Tuhan yang telah diucapkan Tuhan tentang keluarga Ahab, tidak ada yang tidak dipenuhi, Tuhan telah melakukan apa yang difirmankan-Nya dengan perantaraan Elia, hamba-Nya.” 11 Lalu Yehu membunuh semua orang yang masih tinggal dari keluarga Ahab yang di Yizreel, juga semua orang besarnya, orang-orang kepercayaannya dan imam-imamnya; tidak ada padanya seorang pun yang ditinggalkan Yehu hidup.

12 Kemudian bangkitlah Yehu pergi ke Samaria. Di jalan dekat Bet-Eked, perkampungan para gembala, 13 bertemulah ia dengan sanak saudara Ahazia, raja Yehuda, lalu ia bertanya: “Siapakah kamu ini?” Jawab mereka: “Kami adalah sanak saudara Ahazia dan kami datang untuk memberi salam kepada anak-anak raja dan anak-anak ibu suri.” 14 Berkatalah Yehu: “Tangkaplah mereka hidup-hidup!” Lalu ditangkaplah mereka hidup-hidup dan disembelih dekat perigi Bet-Eked, empat puluh dua orang, dan tidak ada seorang pun ditinggalkannya hidup dari pada mereka. 15 Setelah pergi dari sana, bertemulah ia dengan Yonadab bin Rekhab yang datang menyongsong dia. Ia memberi salam kepadanya serta berkata: “Apakah hatimu jujur kepadaku seperti hatiku terhadap engkau?” Jawab Yonadab: “Ya!” “Jika ya, berilah tanganmu!” Maka diberinyalah tangannya, lalu Yehu mengajak dia naik ke sampingnya ke dalam kereta. 16 Berkatalah Yehu: “Marilah bersama-sama aku, supaya engkau melihat bagaimana giatku untuk Tuhan.” Demikianlah Yehu membawa dia dalam keretanya. 17 Setelah Yehu sampai di Samaria, maka ia membunuh semua orang yang masih tinggal dari keluarga Ahab di Samaria; ia memunahkannya, sesuai dengan firman yang diucapkan Tuhan kepada Elia.

Yehu menghapuskan penyembahan Baal

18 Kemudian Yehu mengumpulkan seluruh rakyat, lalu berkata kepada mereka: “Adapun Ahab masih kurang beribadah kepada Baal, tetapi Yehu mau lebih hebat beribadah kepadanya. 19 Oleh sebab itu, panggillah menghadap aku semua nabi Baal, semua orang yang beribadah kepadanya dan semua imamnya, seorang pun tidak boleh tidak hadir, sebab aku hendak mempersembahkan korban yang besar kepada Baal. Setiap orang yang tidak hadir tidak akan tinggal hidup.” Tetapi perbuatan ini adalah akal Yehu supaya ia membinasakan orang-orang yang beribadah kepada Baal. 20 Selanjutnya Yehu berkata: “Tentukanlah hari raya perkumpulan kudus bagi Baal!” Lalu mereka memaklumkannya. 21 Yehu mengirim orang ke seluruh Israel, maka datanglah seluruh orang yang beribadah kepada Baal, tidak seorang pun yang ketinggalan. Lalu masuklah semuanya ke dalam rumah Baal, sehingga rumah itu penuh sesak dari ujung ke ujung. 22 Kemudian berkatalah Yehu kepada orang yang mengepalai gudang pakaian: “Keluarkanlah pakaian untuk setiap orang yang beribadah kepada Baal!” Maka dikeluarkannyalah pakaian bagi mereka.

23 Sesudah itu masuklah Yehu dan Yonadab bin Rekhab ke dalam rumah Baal, lalu berkatalah ia kepada orang-orang penyembah Baal di situ: “Periksalah dan lihatlah, supaya jangan ada di antara kamu di sini seorang pun dari hamba-hamba Tuhan, melainkan hanya orang-orang yang beribadah kepada Baal.” 24 Lalu masuklah mereka untuk mempersembahkan korban sembelihan dan korban bakaran. Adapun Yehu telah menempatkan delapan puluh orang di luar dan telah berkata: “Siapa yang membiarkan lolos seorang pun dari orang-orang yang kuserahkan ke dalam tanganmu, nyawanyalah ganti nyawa orang itu.” 25 Setelah Yehu selesai mempersembahkan korban bakaran, berkatalah ia kepada bentara-bentara dan kepada perwira-perwira: “Masuklah, bunuhlah mereka, seorang pun tidak boleh lolos!” Maka dibunuhlah mereka dengan mata pedang, lalu mayatnya dibuang; kemudian masuklah bentara-bentara dan perwira-perwira itu ke gedung rumah Baal. 26 Mereka mengeluarkan tiang berhala rumah Baal itu, lalu dibakar. 27 Mereka merobohkan tugu berhala Baal itu, merobohkan juga rumah Baal, dan membuatnya menjadi jamban; begitulah sampai hari ini. 28 Demikianlah Yehu memunahkan Baal dari Israel. 29 Hanya, Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, yakni dosa penyembahan anak-anak lembu emas yang di Betel dan yang di Dan.

30 Berfirmanlah Tuhan kepada Yehu: “Oleh karena engkau telah berbuat baik dengan melakukan apa yang benar di mata-Ku, dan telah berbuat kepada keluarga Ahab tepat seperti yang dikehendaki hati-Ku, maka anak-anakmu akan duduk di atas takhta Israel sampai keturunan yang keempat.” 31 Tetapi Yehu tidak tetap hidup menurut hukum Tuhan, Allah Israel, dengan segenap hatinya; ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula.

32 Pada zaman itu mulailah Tuhan menggunting daerah Israel, sebab Hazael mengalahkan mereka di seluruh daerah Israel 33 di sebelah timur sungai Yordan dengan merebut seluruh tanah Gilead, tanah orang Gad, orang Ruben dan orang Manasye, mulai dari Aroër yang di tepi sungai Arnon, baik Gilead maupun Basan. 34 Selebihnya dari riwayat Yehu dan segala yang dilakukannya dan segala kepahlawanannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel? 35 Kemudian Yehu mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di Samaria, maka Yoahas, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. 36 Adapun lamanya Yehu menjadi raja atas Israel di Samaria adalah dua puluh delapan tahun.

Atalya dibunuh dan Yoas menjadi raja

(2 Taw. 22:10–23:21)
11Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja. 2 Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh. 3 Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah Tuhan, sementara Atalya memerintah negeri. 4 Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah mereka datang kepadanya di rumah Tuhan, lalu diikatnya perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah Tuhan. Kemudian diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka. 5 Sesudah itu ia memerintahkan kepada mereka: “Inilah yang harus kamu lakukan: sepertiga dari kamu, yakni yang selesai bertugas pada hari Sabat di sini, tetapi mengawal di istana raja – 6 sepertiga lagi ada di pintu gerbang Sur dan sepertiga pula di pintu gerbang di belakang para bentara penunggu – haruslah mengawal di istana; 7 dan kedua regu dari pada kamu, yakni semua orang yang bertugas di sini pada hari Sabat dan mengawal di rumah Tuhan, 8 haruslah mengelilingi raja dari segala penjuru, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, dan siapa yang mendatangi barisan haruslah mati dibunuh. Dan baiklah kamu menyertai raja setiap kali ia keluar atau masuk.”

9 Para kepala pasukan seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada. 10 Imam memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah Tuhan. 11 Kemudian para bentara itu, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, mengambil tempatnya di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja. 12 Sesudah itu Yoyada membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: “Hiduplah raja!” 13 Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah Tuhan. 14 Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru: “Khianat, khianat!” 15 Tetapi imam Yoyada memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara, katanya kepada mereka: “Bawalah dia keluar dari barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!” Sebab tadinya imam itu telah berkata: “Janganlah ia dibunuh di rumah Tuhan!” 16 Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ. 17 Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara Tuhan dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat Tuhan; juga antara raja dengan rakyat. 18 Sesudah itu masuklah seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah Tuhan. 19 Sesudah itu ia mengajak para kepala pasukan seratus orang-orang Kari dan para bentara penunggu dan seluruh rakyat negeri, lalu mereka membawa raja turun dari rumah Tuhan; mereka masuk ke istana raja melalui pintu gerbang para bentara; kemudian duduklah raja di atas takhta kerajaan. 20 Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.

Yoas, raja Yehuda

(2 Taw. 24:1-27)
21 Yoas berumur tujuh tahun pada waktu ia menjadi raja.

Komentar

Cahaya kaum muda

Soul Survivor mengawasi beberapa festival musim panas Kristen untuk kaum muda. Lebih dari 30.000 orang akan menghadiri festival mereka di Inggris saja tahun ini. Lima tahun yang lalu, Pippa dan saya mendapat hak istimewa untuk mengunjungi salah satu acara mereka. Sangat menyenangkan melihat iman, semangat, dan antusiasme para pemuda. Hal itu merupakan tanda besar harapan untuk masa depan.

Itu adalah cahaya terang di langit. Meskipun hal-hal buruk terlihat, namun masih ada harapan bahwa generasi berikutnya akan menjadi lebih baik.

Jika Anda berpikir bahwa Anda hidup di dunia yang gelap, maka pelajari renungan ini dan Anda akan melihat bahwa ada beberapa kali dalam sejarah yang sama buruknya, atau bahkan lebih buruk.

Ini adalah masa kegelapan lain dalam sejarah bangsa Israel. Pada saat peristiwa mengerikan terjadi, seperti pembantaian dari tujuh pangeran yang kepalanya ditumpuk dalam dua tumpukan di gerbang kota (10:7–8). Dan ada pembantaian lain juga (Ay.17). Yehu dipuji karena tidak berperilaku seperti raja-raja Israel yang terburuk, dengan tidak menyembah Baal yang dibuat oleh Raja Ahab. Secara khusus, Yehu menghancurkan penyembahan Baal di Israel.

Namun, ia tidak berpaling dari penyembahan Baal yang ditetapkan oleh Raja Yerobeam yakni penyembahan anak-anak lembu emas (Ay.29). ‘Tetapi Yehu tidak tetap hidup menurut hukum Tuhan, Tuhan Israel, dengan segenap hatinya’ (Ay.31a).

Di Yehuda segala sesuatunya tampak tidak lebih baik. Atalya mencoba untuk membinasakan semua keturunan raja (11:1). Tetapi Tuhan melindungi Yoas, sama seperti Dia melindungi Musa dan Yesus: Yehosyeba menyembunyikan dia dan merawatnya di dalam gudang tempat tidur yang jauh dari Atalya. Sehingga dia tidak terbunuh. Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah Tuhan, sementara Atalya memerintah negeri’ (Ay.2-3).

Sesudah itu, ‘Yoyada membawa anak raja itu keluar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Tuhan kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: “Hiduplah raja!” (Ay.12). Kemudian’ duduklah raja diatas takhta kerajaan. Bersukarialah seluruh rakyat negeri itu dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja’ (Ay.19-20).

Yoas baru berusia tujuh tahun ketika ia menjadi raja (Ay.21) tetapi pemuda ini membawa harapan untuk masa depan (lihat 2 Raja-raja 12 dan 2 Tawarikh 24), karena begitu sering kita melihat harapan pada orang muda. Sekali lagi Tuhan membuat cahaya bersinar bahkan di saat-saat yang paling gelap.

Doa

Tuhan, terima kasih untuk anak-anak dan remaja di gereja kami sendiri dan harapan yang mereka bawa. Terima kasih atas gerakan pemuda di seluruh dunia dan cahaya yang bersinar melalui mereka. Terima kasih bahwa bahkan pada saat yang paling gelap sekalipun, Engkau selalu menjaga agar cahaya-Mu bersinar dan bahwa cahaya berkat-Mu ada pada kami.

Pippa menambahkan

2 Raja-Raja 10:31

‘Tetapi Yehu tidak tetap hidup menurut hukum Tuhan, Tuhan Israel, dengan segenap hatinya’

Sulit untuk tetap berkomitmen dengan sepenuh hati di sepanjang waktu. Pikirkan apa yang mungkin dia telah capai untuk Tuhan jika dia memilikinya. Kita harus terus mencari Tuhan terlebih dahulu dan kerajaan-Nya.

ayat hari ini

Mazmur 80:18-19

‘Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. Ya Tuhan, Tuhan semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat’

reader

App

Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.

The One Year® is a registered trademark of Tyndale House Publishers used by permission