Hari 164

Negara Anda Bisa Diubahkan

Kebijaksanaan Amsal 14:25–35
Perjanjian Baru Kisah Para Rasul 8:4–40
Perjanjian Lama 2 Samuel 20:1–21:22

pengantar

Dulu ada 10 ribu pelacur yang bekerja di jalanan London. Minum-minum dan judi pun marak. Kerajaan Inggris mengalami kemerosotan moral. Kemerosotan moral tersebut terjadi pada abad ke-18. Jumlah jemaah gereja menurun drastis. Bagian-bagian gereja secara penampilan telah jatuh ke dalam penyembahan berhala.

Namun, negara itu diubahkan. Khotbah Wesley and Whitefield mulai berdampak. Ribuan orang merespon baik pesan mereka dan mengalami perjumpaan dengan Yesus. Robert Raikes memulai sekolah Minggu pertamanya pada tahun 1780. Pertumbuhan dari satu peristiwa ini kemudian berkembang hingga menjangkau 300 ribu anak-anak tidak bergereja dalam 5 tahun. Tahun 1910, ada lebih dari 5 juta anak-anak di sekolah Minggu. Allah mengangkat Wilberforce, Shaftesbury, dan lainnya. Tak hanya hati perorangan yang diubahkan, seluruh negara itu turut diubahkan.

Saat kita melihat dunia kita saat ini, kita menyaksikan perubahan yang lebih cepat dari sebelumnya. Dalam 25 tahun terakhir, telah terjadi perubahan besar, secara politik, ekonomi dan teknologi. Perubahan masif terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Bagaimana iklim spiritual negara Anda bisa diubahkan?

Kebijaksanaan

Amsal 14:25–35

25 Saksi yang setia menyelamatkan hidup,
  tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan adalah pengkhianat.
26 Dalam takut akan Tuhan ada ketenteraman yang besar,
  bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.
27 Takut akan Tuhan adalah sumber kehidupan
  sehingga orang terhindar dari jerat maut.
28 Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja,
  tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah.
29 Orang yang sabar besar pengertiannya,
  tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.
30 Hati yang tenang menyegarkan tubuh,
  tetapi iri hati membusukkan tulang.
31 Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya,
  tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.
32 Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya,
  tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya.
33 Hikmat tinggal di dalam hati orang yang berpengertian,
  tetapi tidak dikenal di dalam hati orang bebal.
34 Kebenaran meninggikan derajat bangsa,
  tetapi dosa adalah noda bangsa.
35 Raja berkenan kepada hamba yang berakal budi,
  tetapi kemarahannya menimpa orang yang membuat malu.

Komentar

Orang-orang yang damai

Penulis kitab Amsal berkata, ‘Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa’ (Ay.34). Dosa menghancurkan negara. Kebenaran meninggikan negara. Kebenaran juga termasuk dalam hal menjalin hubungan yang benar:

  1. Damai dengan Allah
    Kebenaran berawal dengan berdamai dengan Allah (Roma 5:1). Dimulai dengan takut akan Allah (dalam pengertian benar tentang hormat yang layak bagi TUHAN).

    ‘Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan...’ (Amsal 14:26-27a).

  2. Damai dengan sesama
    Selama hal tersebut tergantung pada Anda, ‘hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang’ (Roma 12:18). Hubungan yang benar dengan sesama dicirikan oleh perkataan dan perbuatan yang benar: \t\t

  • Pertama, perkataan kita haruslah benar, bukan dusta karena ‘saksi yang setia menyelamatkan hidup’ (Amsal 14:25).

  • Kedua, tindakan kita menunjukkan keinginan akan kesejahteraan sesama. Bersabarlah dan jangan cepat marah (Ay.29). Berbuat baiklah kepada mereka yang membutuhkan. ‘Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya’ (Ay.31). Tunjukkan kesukaan kepada mereka yang bertindak dalam hikmat (Ay.33,35).

  1. Damai dengan diri sendiri
    Kebenaran termasuk hubungan yang benar dengan diri sendiri. Anda bisa mengenal kedamaian: ‘Hati yang tenang menyegarkan tubuh’ (Ay.30a). Amarah, kurangnya pengampunan, iri hati dan kecemburuan merusak tubuh jasmani. Menyingkirkan hal-hal buruk dalam hidup Anda dan memiliki ‘hati yang damai’ bagus untuk kesehatan Anda.

Pada akhirnya, kedamaian ini datangnya dari rasa tenteram. Karena ‘orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya’ (Ay.32b). Barangsiapa yang takut akan TUHAN, Dia menjadi ketenteraman dan perlindungan kita (Ay.26,32b).

Doa

TUHAN, aku berdoa agar negaraku berbalik pada-Mu dan agar nama TUHAN dihormati lagi dalam parlemen, pemerintahan, sekolah dan pengadilan. Bantu kami untuk mengutamakan orang miskin dan berbuat baik kepada orang yang membutuhkan.
Perjanjian Baru

Kisah Para Rasul 8:4–40

Filipus di Samaria

4 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil. 5 Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. 6 Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. 7 Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. 8 Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu. 9 Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir di kota itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat penting. 10 Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan berkata: “Orang ini adalah kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar.” 11 Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh perbuatan sihirnya. 12 Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan. 13 Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi.

14 Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. 15 Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. 16 Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. 17 Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus. 18 Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka, 19 serta berkata: “Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus.” 20 Tetapi Petrus berkata kepadanya: “Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang. 21 Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah. 22 Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini; 23 sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan.” 24 Jawab Simon: “Hendaklah kamu berdoa untuk aku kepada Tuhan, supaya kepadaku jangan kiranya terjadi segala apa yang telah kamu katakan itu.”

25 Setelah keduanya bersaksi dan memberitakan firman Tuhan, kembalilah mereka ke Yerusalem dan dalam perjalanannya itu mereka memberitakan Injil dalam banyak kampung di Samaria.

Sida-sida dari tanah Etiopia

26 Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. 27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. 28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya. 29 Lalu kata Roh kepada Filipus: “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!” 30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: “Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?” 31 Jawabnya: “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. 32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut:

Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian;
dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya,
demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
33 Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya;
siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya?
Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.

34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: “Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?” 35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. 36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: “Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” [37 Sahut Filipus: “Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya: “Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.”] 38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. 39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. 40 Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.

Komentar

Pengajaran yang berkuasa

Jemaat mula-mula terdiri dari orang-orang biasa seperti Anda dan saya. Namun, itu mengubahkan dunia. Seluruh dunia diubahkan oleh kematian dan kebangkitan Yesus dan pencurahan Roh Kudus. Kitab Kisah Para Rasul menjelaskan bagaimana ini terjadi.

Di semua tempat, mereka memberitakan pesan tentang Yesus (Ay.4). Dalam renungan ini, kita dapat mengetahui bahwa mereka berkhotbah kepada khalayak dan individu, termasuk kepada Simon si penyihir dan sida-sida dari Etiopia.

Negara terdiri dari kota besar, kota kecil, dan desa. Mereka memberitakan injil di ketiga tempat itu. Filipus berkhotbah di sebuah kota di Samaria (Ay.5). Petrus dan Yohanes memberitakan injil di banyak desa Samaria (Ay.25). Filipus juga mengabarkan injil di semua kota sampai dia mencapai Kaisarea (Ay.40).

Pemberitaan mereka diiringi, dan tentunya dipercepat, oleh 3 faktor:

  1. Penganiayaan
    Diawali dengan penganiayaan: ‘Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil’ (Ay.4). Persebaran itu mendatangkan berkat besar. Kemanapun mereka pergi, mereka ‘memberitakan Mesias’ (Ay.5).

    Dalam sejarah gereja, penganiayaan, dan penentangan telah menuntun pada keberhasilan yang tak disangka. Mudah kehilangan hati ketika mengalami masalah, tetapi ini mengingatkan kita bahwa Allah bisa memakai masalah dalam cara yang ajaib.

  2. Doa
    Kita melihat dalam renungan ini betapa pentingnya doa. Petrus dan Yohanes mendoakan orang-orang Samaria agar mereka menerima Roh Kudus (Ay.15-17).

    Simon adalah penyihir tenar yang memukau orang dengan sihirnya dan membuat orang mengikutinya (Ay.9-11). Dia lalu percaya dan dibaptis, tetapi masih mengikuti cara lamanya. Dia ingin membeli Roh Kudus (Ay.19).

    Petrus tidak senang, ‘Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang. Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah. Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini’ (Ay.20-22).

    Simon menyadari bahwa hanya TUHANlah yang bisa menyelamatkan dia dan meminta mereka berdoa baginya (Ay.24).

  3. Kuasa
    Jemaat mula-mula dicirikan oleh keefektifan luar biasa: ‘Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan’ (Ay.6-7).

    Mereka total mengandalkan Roh Kudus. Perjumpaan Filipus dengan orang Etiopia tersebut bukan hasil rapat perencanaan strategis. Melainkan, ‘kata Roh kepada Filipus...’ (Ay.29). Hasil dari mengikuti tuntunan Roh Kudus adalah percakapan dengan orang Etiopia, yang berdampak pada negara Etiopia sampai zaman sekarang dimana jemaat yang lahir di masa itu belum pernah mengalami kemunduran.

    Roh Kudus adalah agen perubahan. Dia bisa mendatangkan perubahan dalam suatu negara. Perubahan itu berawal dengan perubahan dalam hidup orang-orang. Patut diketahui faktor-faktor yang terlibat dalam perubahan pada orang Etiopia ini.

  • Pertama, Roh Kudus mempersiapkan hatinya.
    Orang Etiopia itu jujur soal ketidaktahuannya (Ay.31), mencari jawaban (Ay.32) dan tidak angkuh meminta pertolongan (Ay.34). Tidaklah memalukan bila tidak selalu paham apa yang Anda baca dalam Alkitab. Bijak untuk mencari bantuan dari orang terpercaya atau ulasan Alkitab untuk membantu Anda menerapkannya pada hidup Anda.

  • Kedua, Roh Kudus bekerja melalui firman Allah.
    Ketika orang Etiopia itu membaca kitab Yesaya, dia mulai menemukan jawaban (Ay.32-33). Seringnya, Roh Kudus memakai agen manusia untuk membantu menyingkapkan, menerangkan, dan menerapkan Kitab Suci. Inilah yang terjadi di sini, dimulai dengan Yesaya 53, Filipus menerangkan ‘Injil Yesus’ (Ay.35).

    Roh Kudus mengubahkan hati orang Etiopia itu dalam cara yang radikal dan sepenuhnya sehingga dia langsung percaya dan minta dibaptis. Tak ada agen perubahan yang lebih berkuasa dibandingkan Roh Kudus.

Doa

TUHAN, bantu kami agar menjadi lebih seperti jemaat mula-mula. Bantu kami untuk tambah berdoa dan mengikuti tuntunan Roh Kudus hari demi hari. Aku berdoa agar negara kami diubahkan agar datang mengenal-Mu.
Perjanjian Lama

2 Samuel 20:1–21:22

Pemberontakan Seba

20Kebetulan ada di sana seorang dursila, bernama Seba bin Bikri, orang Benyamin. Ia meniup sangkakala serta berkata:

 “Kita tidak memperoleh bagian dari pada Daud.
  Kita tidak memperoleh warisan dari anak Isai itu.
 Masing-masing ke kemahnya, hai orang Israel!”

2 Lalu semua orang Israel itu meninggalkan Daud dan mengikuti Seba bin Bikri, sedangkan orang-orang Yehuda tetap berpaut kepada raja mereka, mengikutinya dari sungai Yordan sampai Yerusalem.

3 Sampailah Daud ke istananya di Yerusalem, lalu raja mengambil kesepuluh gundik yang ditinggalkannya untuk menunggui istana, kemudian dimasukkannya mereka dalam sebuah rumah di bawah penjagaan. Ia memelihara mereka, tetapi tidak dihampirinya. Mereka tetap terasing seperti janda sampai hari mati mereka.

4 Berkatalah raja kepada Amasa: “Kerahkanlah bagiku orang-orang Yehuda dalam tiga hari, kemudian menghadaplah lagi ke mari!” 5 Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya. 6 Lalu berkatalah Daud kepada Abisai: “Sekarang Seba bin Bikri lebih berbahaya bagi kita dari pada Absalom; jadi engkau, bawalah orang-orang tuanmu ini dan kejarlah dia, supaya jangan ia mencapai kota yang berkubu, dan dengan demikian ia luput dari pada kita.” 7 Lalu Yoab, orang Kreti dan orang Pleti dan semua pahlawan keluar menyusul dia. Mereka keluar dari Yerusalem untuk mengejar Seba bin Bikri.

8 Ketika mereka sampai ke batu besar yang di Gibeon, maka Amasa sudah tiba di sana lebih dahulu dari pada mereka. Adapun Yoab mengenakan pakaian perang dan di luarnya ada ikat pinggang dengan pedang bersarung terpaut pada pinggangnya. Ketika ia tampil ke muka terjatuhlah pedang itu. 9 Berkatalah Yoab kepada Amasa: “Engkau baik-baik, saudaraku?” Sementara itu tangan kanan Yoab memegang janggut Amasa untuk mencium dia. 10 Amasa tidak awas terhadap pedang yang ada di tangan Yoab itu; Yoab menikam pedang itu ke perutnya, sehingga isi perutnya tertumpah ke tanah. Tidak usah dia ditikamnya dua kali, sebab ia sudah mati. Lalu Yoab dan Abisai, adiknya, terus mengejar Seba bin Bikri. 11 Dan seorang dari orang-orang Yoab tinggal berdiri di dekat mayat itu, sambil berkata: “Siapa yang suka kepada Yoab dan siapa yang memihak kepada Daud, baiklah mengikuti Yoab!” 12 Dalam pada itu Amasa terguling mati dalam darahnya di tengah-tengah jalan raya. Ketika orang itu melihat, bahwa seluruh rakyat berdiri menonton, maka disingkirkannya mayat Amasa dari jalan raya ke padang, lalu dihamparkannya kain di atasnya, karena dilihatnya, bahwa setiap orang yang datang ke sana berdiri menonton. 13 Setelah dijauhkannya mayat itu dari jalan raya, maka semua orang itu berjalan terus mengikuti Yoab untuk mengejar Seba bin Bikri. 14 Seba telah melintasi daerah semua suku Israel menuju Abel-Bet-Maakha. Dan semua orang Bikri telah berkumpul dan mengikuti dia. 15 Tetapi sampailah orang-orang Yoab, lalu mengepung dia di Abel-Bet-Maakha; mereka menimbun tanah menjadi tembok terhadap kota ini dan tembok ini merapat sampai ke tembok luar sedang seluruh rakyat yang bersama-sama dengan Yoab menggali tembok kota itu untuk meruntuhkannya.

16 Lalu berserulah seorang perempuan bijaksana dari kota itu: “Dengar! Dengar! Katakanlah kepada Yoab: Mendekatlah ke mari, supaya aku berbicara dengan engkau.” 17 Maka mendekatlah Yoab kepada perempuan itu. Bertanyalah perempuan itu: “Engkaukah Yoab?” Jawabnya: “Benar!” Lalu berkatalah perempuan itu kepadanya: “Dengarkanlah perkataan hambamu ini!” Jawabnya: “Baik!” 18 Kemudian berkatalah perempuan itu: “Dahulu biasa orang berkata begini: Baiklah orang minta petunjuk di Abel dan di Dan, apakah sudah dihapuskan 19 apa yang telah ditetapkan oleh orang-orang yang setia di Israel! Tetapi engkau ini berikhtiar membinasakan suatu kota, apalagi suatu kota induk di Israel. Mengapa engkau hendak menelan habis milik pusaka Tuhan?” 20 Lalu Yoab menjawab: “Jauhlah, jauhlah dari padaku untuk menelan dan memusnahkan! 21 Bukanlah begitu halnya. Tetapi seorang dari pegunungan Efraim, yang bernama Seba bin Bikri, telah menggerakkan tangannya melawan raja Daud; serahkanlah dia seorang diri, maka aku akan undur dari kota ini.” Lalu berkatalah perempuan itu kepada Yoab: “Baik, kepalanya akan dilemparkan kepadamu dari belakang tembok ini.” 22 Kemudian masuklah pula perempuan itu dan berbicara kepada seluruh rakyat dengan bijaksana; sesudah itu mereka memenggal kepala Seba bin Bikri dan melemparkannya kepada Yoab. Yoab meniup sangkakala, lalu berserak-seraklah mereka meninggalkan kota itu, masing-masing ke tempatnya. Maka pulanglah Yoab ke Yerusalem kepada raja.

Pegawai-pegawai Daud

(2Sam. 8:15-18; 1Taw. 18:14-17)
23 Yoab menjadi kepala atas segenap tentara Israel, dan Benaya bin Yoyada menjadi kepala atas orang Kreti dan orang Pleti. 24 Adoram menjadi kepala orang rodi dan Yosafat bin Ahilud menjadi bendahara negara. 25 Seya menjadi panitera negara; Zadok dan Abyatar menjadi imam. 26 Juga Ira, orang Yair itu menjadi imam pada Daud.

Orang-orang Gibeon dan keluarga Saul

21 Dalam zaman Daud terjadilah kelaparan selama tiga tahun berturut-turut, lalu Daud pergi menanyakan petunjuk Tuhan. Berfirmanlah Tuhan: “Pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon.” 2 Lalu raja memanggil orang-orang Gibeon dan berkata kepada mereka, – orang-orang Gibeon itu tidak termasuk orang Israel, tetapi termasuk sisa-sisa orang Amori dan walaupun orang Israel telah bersumpah kepada mereka, Saul berikhtiar membasmi mereka dalam kegiatannya untuk kepentingan orang Israel dan Yehuda, – 3 Daud berkata kepada orang-orang Gibeon itu: “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu dan dengan apakah dapat kuadakan penebusan, supaya kamu memberkati milik pusaka Tuhan?” 4 Lalu berkatalah orang-orang Gibeon itu kepadanya: “Bukanlah perkara emas dan perak urusan kami dengan Saul serta keluarganya, juga bukanlah urusan kami untuk membunuh seseorang di antara orang Israel.” Tetapi kata Daud: “Apakah yang kamu kehendaki akan kuperbuat bagimu?” 5 Sesudah itu berkatalah mereka kepada raja: “Dari orang yang hendak membinasakan kami dan yang bermaksud memunahkan kami, sehingga kami tidak mendapat tempat di mana pun di daerah Israel, 6 biarlah diserahkan tujuh orang anaknya laki-laki kepada kami, supaya kami menggantung mereka di hadapan Tuhan di Gibeon, di bukit Tuhan.” Lalu berkatalah raja: “Aku akan menyerahkan mereka.” 7 Tetapi raja merasa sayang kepada Mefiboset bin Yonatan bin Saul, karena sumpah demi Tuhan ada di antara mereka, di antara Daud dan Yonatan bin Saul. 8 Lalu raja mengambil kedua anak laki-laki Rizpa binti Aya, yang dilahirkannya bagi Saul, yakni Armoni dan Mefiboset, dan kelima anak laki-laki Merab binti Saul, yang dilahirkannya bagi Adriel bin Barzilai, orang Mehola itu, 9 kemudian diserahkannyalah mereka ke dalam tangan orang-orang Gibeon itu. Orang-orang ini menggantung mereka di atas bukit, di hadapan Tuhan. Ketujuh orang itu tewas bersama-sama. Mereka telah dihukum mati pada awal musim menuai, pada permulaan musim menuai jelai. 10 Lalu Rizpa binti Aya mengambil kain karung, dan membentangkannya bagi dirinya di atas gunung batu, dari permulaan musim menuai sampai tercurah air dari langit ke atas mayat mereka; ia tidak membiarkan burung-burung di udara mendatangi mayat mereka pada siang hari, ataupun binatang-binatang di hutan pada malam hari. 11 Ketika diberitahukan kepada Daud apa yang diperbuat Rizpa binti Aya, gundik Saul itu, 12 maka pergilah Daud mengambil tulang-tulang Saul dan tulang-tulang Yonatan, anaknya, dari warga-warga kota Yabesh-Gilead, yang telah mencuri tulang-tulang itu dari tanah lapang di Bet-San, tempat orang Filistin menggantung mereka, ketika orang Filistin memukul Saul kalah di Gilboa. 13 Ia membawa dari sana tulang-tulang Saul dan tulang-tulang Yonatan, anaknya. Dikumpulkanlah juga tulang-tulang orang-orang yang digantung tadi, 14 lalu dikuburkan bersama-sama tulang-tulang Saul dan Yonatan, anaknya, di tanah Benyamin, di Zela, di dalam kubur Kish, ayahnya. Orang melakukan segala sesuatu yang diperintahkan raja, maka sesudah itu Allah mengabulkan doa untuk negeri itu.

Peperangan melawan orang Filistin

(1 Taw. 20:4-8)
15 Ketika terjadi lagi peperangan antara orang Filistin dan orang Israel, maka berangkatlah Daud bersama-sama dengan orang-orangnya, lalu berperang melawan orang Filistin, sampai Daud menjadi letih lesu. 16 Yisbi-Benob, yang termasuk keturunan raksasa – berat tombaknya tiga ratus syikal tembaga dan ia menyandang pedang yang baru – menyangka dapat menewaskan Daud. 17 Tetapi Abisai, anak Zeruya, datang menolong Daud, lalu merobohkan dan membunuh orang Filistin itu. Pada waktu itu orang-orang Daud memohon dengan sangat kepadanya, kata mereka: “Janganlah lagi engkau maju berperang bersama-sama dengan kami, supaya keturunan Israel jangan punah bersama-sama engkau.”

18 Sesudah itu terjadi lagi pertempuran melawan orang Filistin di Gob; pada waktu itu Sibkhai, orang Husa, memukul kalah Saf, yang termasuk keturunan raksasa.

19 Dan terjadi lagi pertempuran melawan orang Filistin, di Gob; Elhanan bin Yaare-Oregim, orang Betlehem itu, menewaskan Goliat, orang Gat itu, yang gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun.

20 Lalu terjadi lagi pertempuran di Gat; dan di sana ada seorang yang tinggi perawakannya, yang tangannya dan kakinya masing-masing berjari enam: dua puluh empat seluruhnya; juga orang ini termasuk keturunan raksasa. 21 Ia mengolok-olok orang Israel, maka Yonatan, anak Simea kakak Daud, menewaskannya.

22 Keempat orang ini termasuk keturunan raksasa di Gat; mereka tewas oleh tangan Daud dan oleh tangan orang-orangnya.

Komentar

Doa yang sungguh-sungguh

Pertempuran dalam hidup Daud tampaknya tak pernah berakhir. Dalam renungan hari ini, kita dapat melihat dua pertempuran lanjutan.

Pertama, ada ‘seorang dursila bernama Seba bin Bikri’ (20:1). Ini adalah gema perjuangan Daud dengan Absalom (16:22). Umat Israel tampak sangat plin-plan: ‘Lalu semua orang Israel itu meninggalkan Daud dan mengikuti Seba bin Bikri’ (20:2). TUHAN memberi Daud kemenangan atas Seba tetapi kemudian ada pertempuran lain.

Terjadi kelaparan selama 3 tahun berturut-turut (21:1a). Ketika negara Israel menghadapi bencana, ‘Daud pergi menanyakan petunjuk TUHAN’ (Ay.1b). Terkadang perlu ada bencana agar kita berlutut. Allah berbicara pada Daud ketika ia berdoa.

Ada ikatan perjanjian yang dulu dibuat oleh Yosua dan para pemimpin masa itu antara Israel dan bangsa Gibeon (lihat Yosua 9). Meskipun terikat janji, Saul malah mencoba membantai orang-orang Gibeon. Sumpah yang dibuat kepada Allah sangatlah penting dan tidak bisa dipatahkan. (Sumpah yang paling umum saat ini ada dalam upacara pernikahan dan sumpah di pengadilan.) Hanya setelah Daud memperbaiki keadaan dan menghormati sumpah yang dibuat kepada Allah, Allah menjawab doa atas negeri itu (2 Samuel 21:14).

Doa

TUHAN, kucari wajah-Mu demi kepentingan negaraku. Kasihanilah kami. Tolong kami agar menjadi negara yang menghormati-Mu dengan kesetiaan pada sumpah pernikahan dan kejujuran dalam pengadilan hukum kami. TUHAN, biarlah Engkau sekali lagi menjawab doa demi negeri ini. Biarlah negaraku berbalik pada-Mu. Biarlah nama-Mu dihormati. Biarlah kerajaan-Mu datang.

Pippa menambahkan

Kisah Para Rasul 8:39–40

‘Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus... Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod...’

Saya tak tahu apakah menyenangkan atau menakutkan (atau cuma berguna) berada di Gereja HTB London semenit dan menit berikutnya di Brighton. Itu hanya terjadi pada saya ketika saya menyetir tanpa sadar dan tahu-tahu saya ada di tempat yang salah.

ayat hari ini

Amsal 14:31

‘...siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia’

reader

App

Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.