Tiada Nuansa Abu-abu
pengantar
Kembali di tahun 1960-an, band The Monkees bernyanyi tentang bagaimana tidak ada seorang pun yang percaya pada moral absolut lagi. Dalam Shades of Grey mereka bernyanyi:
When the world and I were young,
Just yesterday.
Life was such a simple game…
It was easy then to tell right from wrong…
Today there is no black or white,
Only shades of gray.
Sekarang ungkapan warna abu-abu telah dikaitkan dengan buku-buku dan film-film yang terkenal dan kontroversial dengan nama itu.
Banyak orang hari ini tidak lagi percaya bahwa ada hal yang benar mutlak atau salah mutlak. Perbedaan yang mencolok dan perbedaan hitam-putih tidak selalu mudah untuk diterima dalam masyarakat di mana relativisme merupakan aturan umum di masa sekarang. Segalanya relatif.
Sebagai pengikut Yesus, kita tidak bisa menyerah pada ide-ide relativistik ini. Kita harus terbuka terhadap suara kenabian Alkitab, yang sering kali menunjukkan kontras yang mencolok, pilihan etis yang mendesak, dan jalan yang menyimpang dari masalah dan situasi yang rumit.
Realitas yang benar dan salah sangat jelas diperlihatkan dalam renungan hari ini dan ada perbedaan mencolok di antara keduanya.
Mazmur 71:9–18
9 Janganlah membuang aku pada masa tuaku,
janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.
10 Sebab musuh-musuhku berkata-kata tentang aku,
orang-orang yang mengincar nyawaku berunding bersama-sama
11 dan berkata: “Allah telah meninggalkan dia,
kejar dan tangkaplah dia, sebab tidak ada yang melepaskan dia!”
12 Ya Allah, janganlah jauh dari padaku!
Allahku, segeralah menolong aku!
13 Biarlah mendapat malu dan menjadi habis
orang-orang yang memusuhi jiwaku;
biarlah berselubungkan cela dan noda
orang-orang yang mengikhtiarkan celakaku!
14 Tetapi aku senantiasa mau berharap
dan menambah puji-pujian kepada-Mu;
15 mulutku akan menceritakan keadilan-Mu
dan keselamatan yang dari pada-Mu sepanjang hari,
sebab aku tidak dapat menghitungnya.
16 Aku datang dengan keperkasaan-keperkasaan Tuhan Allah,
hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja!
17 Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku,
dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib;
18 juga sampai masa tuaku dan putih rambutku,
ya Allah, janganlah meninggalkan aku,
supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini,
keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.
Komentar
Penyelesaian Sempurna vs Mendapat Malu dan Menjadi Habis
Satu-satunya jenis 'abu-abu' yang disetujui dalam Alkitab adalah 'uban', yang dilihat sebagai 'Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.' (Amsal 16:31). Secara pribadi, ini adalah hal yang menggembirakan bagi saya!
Pemazmur memilih penyelesaian yang sempurna. Dia menulis, 'Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, dengan penghormatan kepada-Mu sepanjang hari... juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.' (Mazmur 71: 9,18).
Ini sangat berbeda dengan nasib musuh-musuhnya yang dia harap akan 'mendapat malu dan menjadi habis' (Ay.13). Dari perspektif Perjanjian Baru, hal ini mungkin bukan cara yang benar untuk berdoa bagi musuh! Namun, memang benar bahwa beberapa orang tampaknya 'binasa karena malu'. Ini adalah cara yang tragis bagi akhir kehidupan siapa pun.
Pemazmur membandingkan dirinya dengan mereka yang binasa dalam rasa malu. Dia menulis, ‘Tetapi aku...' (Ay.14). Dia ingin terus dekat dengan Tuhan sampai akhir hayatnya. Bahkan, dia ingin akhir hidupnya menjadi lebih berbuah daripada awalnya. Dia berkata, 'menambah puji-pujian kepada-Mu;' (Ay.14).
Setiap generasi memiliki tanggung jawab untuk menyerahkan tongkat ke generasi berikutnya (Ay.18). Perencanaan calon penerus adalah bagian penting dari penyelesaian yang sempurna. Telah dikatakan bahwa penting untuk mencari seseorang seperti Paulus dan melatih seseorang seperi Timotius, dibimbing oleh seseorang seperti Maria dan mempersiapkan seseorang seperti Febe.
Doa
Kisah Para Rasul 4:23–5:11
Doa jemaat
23 Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. 24 Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. 25 Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman:
Mengapa rusuh bangsa-bangsa,
mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
26 Raja-raja dunia bersiap-siap
dan para pembesar berkumpul
untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
27 Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi, 28 untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. 29 Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. 30 Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” 31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
Cara hidup jemaat
32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. 34 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. 37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Ananias dan Safira
5Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. 2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. 3 Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? 4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” 5 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. 6 Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.
7 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. 8 Kata Petrus kepadanya: “Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?” Jawab perempuan itu: “Betul sekian.” 9 Kata Petrus: “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.” 10 Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. 11 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
Komentar
Penuh oleh Roh Kudus vs Penuh Oleh Roh Jahat
Gereja seharusnya tidak membosankan. Tidak ada yang pernah merasa bosan di gereja awalnya. Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Ada perasaan kehadiran Allah yang sangat kuat. Beberapa orang menyukainya; yang lainnya ketakutan.
Sekali lagi, kita melihat kontras.
Pertama, kita melihat hasil dari kepenuhan Roh Kudus:
1. Keberanian
Petrus dan Yohanes tidak terhambat oleh ancaman yang dibuat untuk mereka (4:17,21). Sebaliknya, ‘berserulah mereka bersama-sama kepada Allah’ (Ay.24). Mereka berdoa, 'Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.' (Ay.29). 'Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.'(Ay.31).
2. Kesatuan
'Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa' (Ay.32a). Mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus yang sama. Tanda dari komunitas yang dipenuhi Roh adalah adanya kesatuan.
3. Kemurahan hati
Mereka memiliki sikap untuk membagi milik mereka: 'dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka' (Ay.32,34). Mereka yang mampu membelinya membantu mendukung mereka yang membutuhkan (Ay.34–35).
4. Kekuasaan
Mereka telah berdoa, ‘Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus’ (Ay.30). Doa mereka dijawab: 'Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.' (Ay.33a).
5. Anugrah
’kasih karunia yang melimpah-limpah’ (Ay.33b). Pengalaman akan anugerah Allah harus mengarah pada komunitas kasih karunia dan kemurahan hati.
Dengan begitu kontras, di paruh kedua dari renungan hari ini, kita melihat hasil yang dipenuhi oleh kuasa roh jahat. Petrus menggunakan bahasa yang sangat kuat ketika dia berkata, 'Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis' (5:3).
Tidak ada keharusan bagi Ananias dan Safira untuk memberikan barang atau uang mereka: 'Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu?’ (Ay.4). Mereka tidak dikritik karena kurangnya kedermawanan.
Sebaliknya, bukti bahwa roh jahat telah mengisi hati mereka bukan hanya karena mereka berbohong (yang mungkin menjadi tindakan spontan), tetapi juga bahwa mereka bersekongkol untuk berbohong. Petrus berkata kepada Ananias, 'sehingga engkau mendustai Roh Kudus' (Ay.3) dan dia berkata kepada Safira, 'Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan?' (Ay.9). Konspirasi ini direncanakan dan dipersiapkan.
Tuhan memberikan Petrus pemahaman (Ay.3–4). Yang mengungkap dosa mereka. Rasa takut akan Tuhan menimpa orang-orang (Ay.5,11). Jenis ketakutan ini bukanlah rasa takut terhadap manusia atau ketakutan duniawi, melainkan ketakutan yang kudus. Keadaan yang tergambar adalah 'Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.' (Ay.11).
Ini bukan cerita yang mudah dibaca, dan banyak dari kita bergumul dengan kerasnya penghakiman Allah dalam renungan ini. Pada akhirnya, hanya Tuhan yang tahu rahasia dari hati kita, dan kita perlu percaya bahwa penilaian-Nya adil dan setimpal. Hal ini mengingatkan kita, meskipun, ada kekaguman akan kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita. Rasa kehadiran Tuhan begitu besar sehingga orang-orang takut bahwa dosa mereka mungkin terungkap. Tetapi kehadiran Tuhan dan Roh Kudus ini juga menghasilkan pertobatan, penyembuhan, tanda-tanda, dan keajaiban yang luar biasa.
Doa
2 Samuel 13:1–39
Amnon dan Tamar
13Sesudah itu terjadilah yang berikut. Absalom bin Daud mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, namanya Tamar; dan Amnon bin Daud jatuh cinta kepadanya. 2 Hati Amnon sangat tergoda, sehingga ia jatuh sakit karena Tamar, saudaranya itu, sebab anak perempuan itu masih perawan dan menurut anggapan Amnon mustahil untuk melakukan sesuatu terhadap dia. 3 Amnon mempunyai seorang sahabat bernama Yonadab, anak Simea kakak Daud. Yonadab itu seorang yang sangat cerdik. 4 Katanya kepada Amnon: “Hai anak raja, mengapa engkau demikian merana setiap pagi? Tidakkah lebih baik engkau memberitahukannya kepadaku?” Kata Amnon kepadanya: “Aku cinta kepada Tamar, adik perempuan Absalom, saudaraku itu.” 5 Lalu berkatalah Yonadab kepadanya: “Berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang menengok engkau, maka haruslah engkau berkata kepadanya: Izinkanlah adikku Tamar datang memberi aku makan. Apabila ia menyediakan makanan di depan mataku, sehingga aku dapat melihatnya, maka aku akan memakannya dari tangannya.”
6 Sesudah itu berbaringlah Amnon dan berbuat pura-pura sakit. Ketika raja datang menengok dia, berkatalah Amnon kepada raja: “Izinkanlah adikku Tamar datang membuat barang dua kue di depan mataku, supaya aku memakannya dari tangannya.” 7 Lalu Daud menyuruh orang kepada Tamar, ke rumahnya, dengan pesan: “Pergilah ke rumah Amnon, kakakmu dan sediakanlah makanan baginya.” 8 Maka Tamar pergi ke rumah Amnon, kakaknya, yang sedang berbaring-baring, lalu anak perempuan itu mengambil adonan, meremasnya dan membuat kue di depan matanya, kemudian dibakarnya kue itu. 9 Sesudah itu gadis itu mengambil kuali dan mengeluarkan isinya di depan Amnon, tetapi ia tidak mau makan. Berkatalah Amnon: “Suruhlah setiap orang keluar meninggalkan aku.” Lalu keluarlah setiap orang meninggalkan dia. 10 Lalu berkatalah Amnon kepada Tamar: “Bawalah makanan itu ke dalam kamar, supaya aku memakannya dari tanganmu.” Tamar mengambil kue yang disediakannya itu, lalu membawanya kepada Amnon, kakaknya, ke dalam kamar. 11 Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: “Marilah tidur dengan aku, adikku.” 12 Tetapi gadis itu berkata kepadanya: “Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu. 13 Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu.” 14 Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia. 15 Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Lalu Amnon berkata kepadanya: “Bangunlah, enyahlah!” 16 Lalu berkatalah gadis itu kepadanya: “Tidak kakakku, sebab menyuruh aku pergi adalah lebih jahat dari pada apa yang telah kaulakukan kepadaku tadi.” Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan dia. 17 Dipanggilnya orang muda yang melayani dia, katanya: “Suruhlah perempuan ini pergi dari padaku dan kuncilah pintu di belakangnya.” 18 Gadis itu memakai baju kurung yang maha indah; sebab demikianlah puteri-puteri raja yang masih perawan berpakaikan baju kurung panjang. Kemudian pelayan itu menyuruh dia keluar, lalu mengunci pintu di belakangnya. 19 Lalu Tamar menaruh abu di atas kepalanya, mengoyakkan baju kurung yang maha indah yang dipakainya, meletakkan tangannya di atas kepalanya dan pergilah ia sambil meratap dengan nyaring.
20 Bertanyalah Absalom, kakaknya, kepadanya: “Apakah Amnon, kakakmu itu, bersetubuh dengan engkau? Maka sekarang, adikku, diamlah saja, bukankah ia kakakmu, janganlah begitu memikirkan perkara itu.” Lalu Tamar tinggal di rumah Absalom, kakaknya itu, seorang diri. 21 Ketika segala perkara itu didengar raja Daud sangat marahlah ia. 22 Dan Absalom tidak berkata-kata dengan Amnon, baik tentang yang jahat maupun tentang yang baik, tetapi Absalom membenci Amnon, sebab ia telah memperkosa Tamar, adiknya.
Amnon dibunuh, Absalom melarikan diri
23 Sesudah lewat dua tahun, Absalom mengadakan pengguntingan bulu domba di Baal-Hazor yang dekat kota Efraim. Lalu Absalom mengundang semua anak raja. 24 Kemudian Absalom menghadap raja, lalu berkata: “Hambamu ini mengadakan pengguntingan bulu domba. Kiranya raja dan pegawai-pegawainya ikut bersama-sama dengan hambamu ini.” 25 Tetapi raja berkata kepada Absalom: “Maaf, anakku, jangan kami semua pergi, supaya kami jangan menyusahkan engkau.” Lalu Absalom mendesak, tetapi raja tidak mau pergi, ia hanya memberi restu kepadanya. 26 Kemudian berkatalah Absalom: “Kalau tidak, izinkanlah kakakku Amnon pergi beserta kami.” Tetapi raja menjawabnya: “Apa gunanya ia pergi bersama-sama dengan engkau?” 27 Tetapi ketika Absalom mendesak, diizinkannyalah Amnon dan semua anak raja pergi beserta dia. 28 Lalu Absalom memerintahkan orang-orangnya, demikian: “Perhatikan! Apabila hati Amnon menjadi gembira karena anggur, dan aku berkata kepadamu: Paranglah Amnon, maka haruslah kamu membunuh dia. Jangan takut. Bukankah aku yang memerintahkannya kepadamu? Kuatkanlah hatimu dan tunjukkanlah dirimu sebagai orang yang gagah perkasa!” 29 Orang-orang Absalom memperlakukan Amnon seperti yang diperintahkan Absalom. Lalu bangunlah semua anak raja itu, mereka menaiki bagalnya masing-masing dan melarikan diri.
30 Mereka masih di tengah jalan, ketika kabar sampai kepada Daud, demikian: “Absalom telah membunuh semua anak raja, tidak ada seorang pun dari mereka yang lolos.” 31 Lalu bangunlah raja, dikoyakkannya pakaiannya dan berbaring di lantai, dan semua pegawainya yang hadir padanya mengoyakkan pakaian mereka. 32 Maka berbicaralah Yonadab, anak Simea, kakak Daud, katanya: “Janganlah tuanku menyangka, bahwa semua orang muda anak-anak raja itu, telah dibunuh. Hanya Amnon yang mati, sebab hal itu telah terlihat pada air muka Absalom, sejak Amnon memperkosa Tamar, adiknya. 33 Jadi, janganlah tuanku raja menaruh pikiran dalam hatinya, bahwa semua anak raja itu sudah mati, sebab hanya Amnon yang mati.”
34 Absalom melarikan diri. Ketika orang yang berjaga-jaga melayangkan pandangnya, maka terlihatlah olehnya sejumlah besar orang datang dari jurusan Horonaim, sepanjang sisi pegunungan. 35 Berkatalah Yonadab kepada raja: “Lihat, anak-anak raja datang! Benar seperti kata hambamu ini.” 36 Baru saja ia habis berkata, datanglah anak-anak raja itu. Mereka menangis dengan suara nyaring. Juga raja dan semua pegawainya menangis dengan amat keras.
37 Absalom telah melarikan diri dan telah pergi kepada Talmai bin Amihur, raja negeri Gesur. Dan Daud berdukacita berhari-hari lamanya karena anaknya itu. 38 Absalom telah melarikan diri dan telah pergi ke Gesur; ia tinggal di sana tiga tahun lamanya. 39 Lalu raja tidak lagi marah terhadap Absalom, sebab kesedihan hatinya karena kematian Amnon telah surut.
Komentar
Kasih vs Kebencian
Dalam renungan ini, kita melihat emosi yang sangat kontras. Amnon 'jatuh cinta dengan Tamar' (Ay.1). Dia berkata, 'Aku cinta kepada Tamar, adik perempuan Absalom, saudaraku itu’ (Ay.4). Daud memiliki banyak istri dan banyak anak. Anak-anak laki-laki mungkin akan terpisah dari saudara-saudara perempuan mereka setelah usia lima atau enam tahun; tidak akan ada rasa kebersamaan seperti yang tampak pada keluarga normal di masa ini.
Amnon merencanakan untuk memperkosa Tamar, yang memohon kepadanya: 'Janganlah berbuat noda seperti itu' (Ay.12). Dia bahkan menawarkan untuk menikah dengannya (Ay.13). Undang-undang melarang pernikahan dengan saudara perempuan tiri. Mungkin, ini tidak dipraktekkan pada saat itu. Kemungkinan besar, Tamar sudah memohon-mohon dengan sangat. 'Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.' (Ay.14).
Alkitab tidak mengabaikan masalah pelecehan seksual. Pemerkosaan selalu, dan hingga saat ini, adalah kejahatan yang mengerikan. Tamar menggambarkannya sebagai 'orang jahat' (Ay.12). Ini adalah tindakan dari 'orang yang bebal' (Ay.13). Ini mengarah pada 'penghancuran' (Ay.20) dan ini adalah tindakan 'tercela' (Ay.21).
Kita melihat sekilas tentang kerusakan mengerikan pelecehan seksual terhadap korban: 'Lalu Tamar menaruh abu di atas kepalanya, mengoyakkan baju kurung yang maha indah yang dipakainya, meletakkan tangannya di atas kepalanya dan pergilah ia sambil meratap dengan nyaring.' (Ay.19). Dia menjadi pendiam dan penyendiri (Ay.20).
Seketika, tampaknya, 'Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu' (Ay.15). Ini menyebabkan tragedi lebih lanjut bagi Daud dan keluarganya. Kekerasan terus berlangsung - Amnon terbunuh dan Absalom melarikan diri dari Daud (Ay.23-39).
Mungkin akan lebih tepat untuk mengatakan bahwa Amnon ’tergila-gila’ dengan Tamar. Dia mungkin sudah 'jatuh cinta' dengannya, tetapi dia jelas tidak mencintainya. Ini luar biasa, meskipun benar ia menyukai Tamar, kegilaan itu dapat dengan cepat berubah menjadi kebencian. Kasih Amnon jelas bukan cinta sejati.
'Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.' (1 Korintus 13: 4–7).
Doa
Pippa menambahkan
2 Samuel 13:1–39
Di sinilah bermula kehancuran keluarga.
Tampaknya ada beberapa keputusan buruk yang sedang terjadi saat ini. Yonadab, yang adalah teman Amnon, memberikan nasihat buruk (Ay.5). Jika Daud menghukum Amnon karena memperkosa adiknya, Tamar, ini mungkin telah menghentikan Absalom memberi hukuman dengan tangannya sendiri.
Yonadab, yang seharusnya malu pada dirinya sendiri, adalah bagian yang menyebabkan masalah di keluarga Daud terjadi. Dia jelas tahu bahwa Absalom berniat untuk membunuh Amnon, tetapi dia tidak memperingatkan Daud. Dia hanya memberitahunya setelah itu. Dia adalah teman yang buruk bagi mereka semua. Terkadang sulit untuk memberi tahu orang-orang tentang kebenaran daripada memberi tahu mereka apa yang ingin mereka dengar. Tetapi penting untuk memberikan nasihat yang tepat bahkan ketika kita mempertaruhkan persahabatan.
ayat hari ini
Kisah Para Rasul 4:31
‘…mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.’
App
Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.
Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
The Monkees, ‘Shades of Gray’ (1965), from Headquarters. Songwriters: Mann, Barry / Weil, Cynthia. Lyrics © EMI Music Publishing
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
“The One Year® is a registered trademark of Tyndale House Publishers used by permission”