Hari 153

‘Kasih yang Gila’

Kebijaksanaan Mazmur 69:1–12
Perjanjian Baru Yohanes 21:1–25
Perjanjian Lama 2 Samuel 2:8–3:21

pengantar

Ibu Francis Chan meninggal saat melahirkan dia. Kasih sayang yang dapat diingat Francis dari ayahnya berlangsung selama 30 detik ketika dia dalam perjalanan ke pemakaman ibu tirinya saat berusia 9 tahun. Ketika Francis berusia 12 tahun, ayahnya juga meninggal. Francis menangis, tetapi juga merasa lega.

Francis kini adalah seorang pendeta. Dia dan istrinya, Lisa, memiliki 7 anak. Ketika anak-anaknya lahir, kasihnya untuk anak-anaknya dan hasratnya untuk kasih mereka begitu kuat sehingga itu membuka matanya akan betapa Allah mengasihi kita. Kata Francis, ‘Melalui pengalaman ini, saya mengerti bahwa hasrat saya untuk anak-anak saya hanyalah gema akan kasih Allah yang besar untuk saya dan untuk setiap orang yang Dia jadikan... saya sangat mengasihi anak-anak saya.’

Memberi judul buku pertamanya Kasih yang Gila, dia menulis, ‘Ide Kasih yang Gila berkaitan dengan hubungan dengan Allah. Di sepanjang hidup, saya mendengar orang-orang berkata, ”Allah mengasihimu.” Itu mungkin pernyataan yang paling gila yang Anda bisa katakan bahwa Pecipta alam semesta ini mengasihi saya. Ada respon yang harus terjadi bagi para orang beriman, reaksi gila terhadap kasih tersebut. Apa Anda benar-benar mengerti apa yang Allah telah perbuat untuk Anda? Jika ya, mengapa respon Anda begitu suam-suam kuku?’

Kata ‘hasrat’ secara tak langsung berarti keinginan yang bersemangat. Hal ini bisa salah arah, tetapi seperti yang Paulus tulis, bersemangat itu benar selama tujuannya baik (Galatia 4:18). Di tempat lain, dia berkata, ‘Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan’ (Roma 12:11). Mungkin terjemahan modern yang bagus untuk kata ‘hasrat’ adalah kasih yang gila.

Kebijaksanaan

Mazmur 69:1–12

Doa dalam kesesakan

69Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Dari Daud.

2 Selamatkanlah aku, ya Allah,
  sebab air telah naik sampai ke leherku!
3 Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam,
  tidak ada tempat bertumpu;
aku telah terperosok ke air yang dalam,
  gelombang pasang menghanyutkan aku.
4 Lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku kering;
  mataku nyeri karena mengharapkan Allahku.
5 Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan
  lebih banyak dari pada rambut di kepalaku;
terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku,
  yang memusuhi aku tanpa sebab;
aku dipaksa untuk mengembalikan
  apa yang tidak kurampas.
6 Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku,
  kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagi-Mu.
7 Janganlah mendapat malu oleh karena aku
  orang-orang yang menantikan Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam!
Janganlah kena noda oleh karena aku
  orang-orang yang mencari Engkau, ya Allah Israel!
8 Sebab oleh karena Engkaulah aku menanggung cela,
noda meliputi mukaku.
9 Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku,
  orang asing bagi anak-anak ibuku;
10 sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku,
  dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
11 Aku meremukkan diriku dengan berpuasa,
  tetapi itu pun menjadi cela bagiku;
12 aku membuat kain kabung menjadi pakaianku,
  aku menjadi sindiran bagi mereka.

Komentar

‘Cinta gila untuk rumah Allah

Daud menulis, ‘...sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku’ (Ay.10a). Alasan dia begitu bersemangat terhadap rumah Allah adalah karena rumah Allah adalah tempat hadirat Allah secara simbolis dengan umat-Nya.

Kata-kata ini diterapkan oleh para murid kepada Yesus ketika Dia membersihkan bait Allah (Yoh 2:17). Karena cinta-Nya akan rumah Allah, Yesus mengusir mereka yang mencoba mendapatkan keuntungan dari tempat ibadah dan yang mengambil keuntungan dari mereka yang ingin mendekat Allah.

Daud bersemangat tidak untuk membuat nama Allah jelek. Dia tidak ingin siapa pun dipermalukan karena dia: ‘Janganlah mendapat malu oleh karena aku orang-orang yang menantikan Engkau’ (Mazmur 69:7). Daud memahami kebodohan dan rasa bersalah, ‘Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagi-Mu’ (Ay.6). Daud tahu bahwa hal ini tidak boleh sampai mencemarkan rumah Allah.

Saat ini, rumah Allah, yaitu bait Allah, adalah Kristus dan tubuh-Nya, gereja-Nya (1 Petrus 2:5). Tak ada yang salah dengan bersemangat soal gereja. Bersemangatlah untuk melihat nama Allah dihormati dalam gereja-Nya saat ini.

Saya secara pribadi telah terinspirasi baru-baru ini oleh semangat yang saya lihat di banyak gereja. Ada semangat untuk rumah Allah, yaitu semangat menyembah, ‘bertekun’ dalam pergumulan doa, sambutan luar biasa bagi setiap orang baru.

Semangat itu menginspirasi dan menular. Kita butuh lebih banyak kasih yang ‘gila’ di gereja saat ini.

Doa

TUHAN, penuhi aku dengan semangat untuk nama-Mu dan gereja-Mu.
Perjanjian Baru

Yohanes 21:1–25

Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias

21Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 3 Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 5 Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.” 6 Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. 7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan.” Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. 8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. 9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. 10 Kata Yesus kepada mereka: “Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu.” 11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. 12 Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. 13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. 14 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.

Gembalakanlah domba-domba-Ku

15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” 16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” 17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku. 18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” 19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”

Murid yang dikasihi Yesus

20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” 21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” 22 Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” 23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.”

Kata penutup

24 Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.

25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Komentar

‘Kasih yang gila’ untuk Yesus

Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya (yang keempat kali termasuk Maria Magdalena) (Ay.14).

Yesus menampilkan diri dalam kesederhanaan hidup sehari-hari. Anda tidak perlu melakukan hal-hal yang luar biasa. Yesus menemui Anda dimanapun Anda berada. Petrus sedang menjala ikan. Enam murid bergabung dengan Dia. Yesus berkata kepada mereka dimana lokasi untuk menangkap ikan dan lalu memasak sarapan untuk mereka. Di sini Yesus setelah bangkit dari kematian, berkata kepada saudara-saudara-Nya, ‘Marilah dan sarapanlah’ (Ay.12). Allah yang dinyatakan dalam Yesus Kristus ternyata hidup dan ini berita yang menggembirakan.

Ketika Yohanes mengenali Yesus, dia berteriak kepada Petrus, ‘Itu TUHAN’ (Ay.7a). Petrus begitu dipenuhi dengan sukacita dan semangat untuk menghampiri Yesus secepat mungkin sampai-sampai ‘mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau’ (Ay.7b).

Terkadang dalam antusias dan semangat kita bisa melakukan banyak hal gila. Tetapi apa yang penting adalah hati kasih dan semangat untuk Yesus. Mata Petrus terpaku pada Yesus. Yang ia inginkan adalah bersama dengan Yesus.

Dalam percakapan Yesus dengan Petrus setelah sarapan, kita lihat artinya memiliki kasih yang bersemangat untuk Yesus:

  1. Kasih yang tertinggi
    Yesus berkata kepada Simon Petrus, ‘Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?’ (Ay.15). ‘Mereka ini’ mungkin merujuk pada gir jala atau para murid yang lain. Apa pun artinya, Yesus memanggil dia untuk menjadikan kasihnya untuk Yesus, sebagai kasih tertingginya. Kasih kita untuk Yesus harus lebih dari kasih kita terhadap hal apa pun.

    Semangat Petrus bukan tanpa halangan. Dia telah menyangkal Yesus tiga kali, jadi Yesus memberinya kesempatan untuk meneguhkan kasihnya tiga kali. Tiga kali Petrus berkata kepada Yesus, ‘aku mengasihi Engkau’ (Ay.15-17).

  2. Kasih yang berkorban
    Yesus memberikan petunjuk kepada Petrus bahwa kasih dan semangat untuk Yesus dan gereja-Nya akan mahal harganya. Memang, harganya adalah nyawa Petrus. Yesus berkata padanya, ‘”Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kau kehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau kehendaki” Yesus berkata demikian untuk menandakan bagaimana Petrus mati dan akan memuliakan Allah’ (Ay.18-19). Ini bukti paling awal mengenai Petrus sebagai martir yang disalibkan. Menjadi pengikut Yesus sungguh beresiko.

    Ketika Petrus diberitahu mengenai ini, dia menoleh, melihat Yohanes dan menanyakan masa depan Yohanes. Dalam momen Petus danYesus yang sedang intim ini, Petrus teralihkan dengan membandingkan dirinya dengan Yohanes. Yesus dengan sopan memberitahunya untuk memikirkan urusannya sendiri. Joyce Meyer menulis, ‘Ketika Anda tergoda untuk membandingkan diri dengan sesama atau ketika Anda merasa iri, ingatlah nasihat ini.’

  3. Kasih yang melayani
    Setap kali Petrus mengatakan kepada Yesus ‘aku mengasihi-Mu’, Yesus berkata pada Petrus, ‘Gembalakanlah domba-domba-Ku’ (Ay.15-17). Petrus hanya bisa memandu, memelihara, dan bertanggungjawab atas orang-orang jika dia mengasihi Yesus dengan semangat.

    Lalu, Yesus berkata pada Petrus secara sederhana, ‘Ikutlah Aku’ (Ay.19). Kasih yang gila untuk Yesus berarti mengikuti teladan kasih-Nya. Yesus menunjukkan teladan kasih hamba yang tertinggi. Yesus berkata, ‘Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya’ (15:13). Dia memberikan contoh praktis tentang terlibat dalam apa jenis kasih hamba ini (Yoh 13). Ini adalah komitmen untuk menolong orang-orang, kepada orang-orang yang tak dianggap, untuk menumbuhkan kasih mereka kepada Yesus. Tidak mengendalikan mereka tetapi membebaskan mereka.

    Yesus menyebut Anda pada jenis kasih yang sama ini. Anda mengekspresikan kasih semangat Anda untuk Yesus dengan kasih semangat untuk sesama, dengan memberikan diri untuk memelihara domba-domba-Nya, memberi makan, melayani, dan mengasihi mereka.

    Petrus mau menjadikan Yesus sebagai kasih yang tertinggi dalam hidupnya. Dia mau membayar harga dan mengikuti jejak Yesus dalam kasih sebagai hamba. Yesus mengasihi orang yang berbuat banyak hal dalam hidup yang sementara di bumi bahwa ‘tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.’ (21:25).

Doa

TUHAN, tolong aku untuk mengasihi-Mu seperti Petrus mengasihi Engkau, bersemangat untuk Engkau. Bantu aku memberi makan dan memelihara domba-domba-Mu, dan bersedia membayar harganya, apa pun itu, untuk mengikuti Engkau sampai akhir.
Perjanjian Lama

2 Samuel 2:8–3:21

Peperangan antara Daud dan Isyboset

8 Abner bin Ner, panglima Saul, telah mengambil Isyboset, anak Saul, dan membawanya ke Mahanaim 9 serta menjadikannya raja atas Gilead, atas orang Asyuri, atas Yizreel, atas Efraim dan atas Benyamin, bahkan atas seluruh Israel. 10 Isyboset bin Saul berumur empat puluh tahun pada waktu ia menjadi raja atas Israel dan ia memerintah dua tahun lamanya. Hanyalah kaum Yehuda yang mengikuti Daud. 11 Dan lamanya Daud memerintah di Hebron atas kaum Yehuda adalah tujuh tahun dan enam bulan.

12 Lalu Abner bin Ner dengan anak buah Isyboset bin Saul bergerak maju dari Mahanaim ke Gibeon. 13 Juga Yoab, anak Zeruya, dan anak buah Daud bergerak maju. Mereka saling bertemu di telaga Gibeon, lalu tinggal di sana, pihak yang satu di tepi telaga sebelah sini, dan pihak yang lain di tepi telaga sebelah sana. 14 Berkatalah Abner kepada Yoab: “Biarlah orang-orang muda tampil dan mengadakan pertandingan di depan kita.” Jawab Yoab: “Baik.” 15 Lalu tampillah mereka dan berjalan lewat dengan dihitung: dua belas orang dari suku Benyamin, dari Isyboset, anak Saul, dan dua belas orang dari anak buah Daud. 16 Kemudian mereka masing-masing menangkap kepala lawannya, dan menikamkan pedangnya ke lambung lawannya, sehingga rebahlah mereka bersama-sama. Sebab itu tempat itu disebutkan orang Helkat-Hazurim; letaknya dekat Gibeon. 17 Pada hari itu pertempuran sangat hebat, dan Abner serta orang-orang Israel terpukul kalah oleh anak buah Daud. 18 Ketiga anak laki-laki Zeruya, yakni Yoab, Abisai dan Asael ada di sana; Asael cepat larinya seperti kijang di padang. 19 Asael mengejar Abner dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dalam membuntutinya. 20 Lalu Abner berpaling ke belakang dan bertanya: “Engkaukah itu Asael?” Jawabnya: “Ya, aku.” 21 Kemudian berkatalah Abner kepadanya: “Menyimpanglah ke kiri atau ke kanan, tangkaplah salah seorang dari orang-orang muda itu dan ambillah senjatanya.” Tetapi Asael tidak mau berhenti membuntuti Abner. 22 Berkatalah sekali lagi Abner kepada Asael: “Berhentilah membuntuti aku. Apa aku harus memukul engkau sampai jatuh? Bagaimana aku dapat memandang muka Yoab, abangmu itu?” 23 Tetapi Asael menolak berhenti. Lalu Abner menusuk ke belakang ke perut Asael dengan tombaknya, sehingga tombak itu menembus belakangnya; dan rebahlah ia di sana dan mati di tempat itu juga. Semua orang yang datang ke tempat Asael rebah dan mati itu, berhenti di sana.

24 Tetapi Yoab dan Abisai mengejar Abner. Ketika matahari masuk dan mereka sampai ke dekat bukit Ama, yang ada di sebelah timur Giah, ke arah padang gurun Gibeon, 25 berhimpunlah bani Benyamin di belakang Abner menjadi satu gabungan dan bersiap-siap di puncak sebuah bukit. 26 Berserulah Abner kepada Yoab: “Haruskah pedang makan terus-menerus? Tidak tahukah engkau, bahwa kepahitan datang pada akhirnya? Berapa lama lagi engkau tidak mau mengatakan kepada rakyat itu, supaya mereka berhenti memburu saudara-saudaranya?” 27 Jawab Yoab: “Demi Allah yang hidup, sekiranya engkau berbicara tadi, maka tentulah sudah dari tadi pagi rakyat menarik diri dari memburu saudara-saudaranya.” 28 Lalu Yoab meniup sangkakala dan seluruh rakyat berhenti; mereka tidak lagi mengejar orang Israel dan tidak berperang lagi.

29 Semalam-malaman Abner dan orang-orangnya berjalan melalui Araba-Yordan, menyeberangi sungai Yordan, berjalan terus hampir sepanjang siang, lalu sampai ke Mahanaim. 30 Ketika Yoab berhenti memburu Abner dan menghimpunkan seluruh rakyat, ternyata sembilan belas orang dari anak buah Daud hilang termasuk Asael. 31 Tetapi anak buah Daud menewaskan dari suku Benyamin, dari orang-orang Abner, tiga ratus enam puluh orang. 32 Mereka mengangkat mayat Asael dan menguburkannya di dalam kubur ayahnya yang di Betlehem. Kemudian berjalanlah Yoab dan orang-orangnya semalam-malaman itu dan sampai ke Hebron, ketika hari sudah terang.

3Peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud berlarut-larut; Daud kian lama kian kuat, sedang keluarga Saul kian lama kian lemah.

Anak-anak lelaki Daud

(1Taw. 3:1-4)
2 Di Hebron lahirlah bagi Daud anak-anak lelaki. Anak sulungnya ialah Amnon, dari Ahinoam, perempuan Yizreel; 3 anaknya yang kedua ialah Kileab, dari Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel; yang ketiga ialah Absalom, anak dari Maakha, anak perempuan Talmai raja Gesur; 4 yang keempat ialah Adonia, anak dari Hagit; yang kelima ialah Sefaca, anak Abital; 5 dan yang keenam ialah Yitream, dari Egla, isteri Daud. Semuanya ini dilahirkan bagi Daud di Hebron.

Abner memihak Daud

6 Selama ada peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud, maka Abner makin mendapat pengaruh di antara keluarga Saul. 7 Saul mempunyai gundik yang bernama Rizpa; dia anak perempuan Aya. Berkatalah Isyboset kepada Abner: “Mengapa kauhampiri gundik ayahku?” 8 Lalu sangat marahlah Abner karena perkataan Isyboset itu, katanya: “Kepala anjing dari Yehudakah aku? Sampai sekarang aku masih menunjukkan kesetiaanku kepada keluarga Saul, ayahmu, kepada saudara-saudaranya dan kepada sahabat-sahabatnya, dan aku tidak membiarkan engkau jatuh ke tangan Daud, tetapi sekarang engkau menuduh aku berlaku salah dengan seorang perempuan? 9 Kiranya Allah menghukum Abner, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika tidak kulakukan kepada Daud seperti yang dijanjikan Tuhan dengan bersumpah kepadanya, 10 yakni memindahkan kerajaan dari keluarga Saul dan mendirikan takhta kerajaan Daud atas Israel dan atas Yehuda, dari Dan sampai Bersyeba.” 11 Dan Isyboset tidak dapat lagi menjawab sepatah kata pun kepada Abner, karena takutnya kepadanya.

12 Lalu Abner mengirim utusan kepada Daud dengan pesan: “Milik siapakah negeri ini? Adakanlah perjanjian dengan aku, maka sesungguhnya aku akan membantu engkau untuk membawa seluruh orang Israel memihak kepadamu.” 13 Jawab Daud: “Baik, aku akan mengadakan perjanjian dengan engkau, hanya satu hal kuminta dari padamu, yakni engkau tidak akan menghadap aku, kecuali jika engkau membawa lebih dahulu Mikhal, anak perempuan Saul, apabila engkau datang menghadap aku.”

14 Daud mengirim utusan juga kepada Isyboset, anak Saul, dengan pesan: “Berikanlah isteriku Mikhal, yang telah kuperoleh dengan seratus kulit khatan orang Filistin.” 15 Lalu Isyboset menyuruh mengambil perempuan itu dari pada suaminya, yakni Paltiel bin Lais. 16 Dan suaminya berjalan bersama-sama dengan dia, sambil mengikuti dia dengan menangis sampai ke Bahurim. Lalu berkatalah Abner kepadanya: “Ayo, pulanglah.” Maka pulanglah ia.

17 Sementara itu berundinglah Abner dengan para tua-tua orang Israel, katanya: “Telah lama kamu menghendaki Daud menjadi raja atas kamu. 18 Maka sekarang bertindaklah, sebab Tuhan sudah berfirman tentang Daud, demikian: Dengan perantaraan hamba-Ku Daud Aku akan menyelamatkan umat-Ku Israel dari tangan orang Filistin dan dari tangan semua musuhnya.” 19 Abner berbicara dengan orang Benyamin; pula Abner pergi membicarakan dengan Daud di Hebron segala yang sudah dipandang baik oleh orang Israel dan oleh seluruh kaum Benyamin.

20 Ketika Abner datang kepada Daud di Hebron bersama-sama dua puluh orang, maka Daud mengadakan perjamuan bagi Abner dan orang-orang yang menyertainya. 21 Berkatalah Abner kepada Daud: “Baiklah aku bersiap untuk pergi mengumpulkan seluruh orang Israel kepada tuanku raja, supaya mereka mengadakan perjanjian dengan tuanku dan tuanku menjadi raja atas segala yang dikehendaki hatimu.” Lalu Daud membiarkan Abner pergi dan berjalanlah ia dengan selamat.

Komentar

‘Kasih yang gila’ untuk persatuan

Dengan kematian Saul, Israel dan Yehuda terpecah. Berserulah Abner kepada Yoab, ‘Haruskah pedang makan terus-menerus? Tidak tahukah engkau, bahwa kepahitan datang pada akhirnya?’ (2:26). Ini terus terjadi seperti yang kita lihat yaitu kegoncangan dan perpecahan di Timur Tengah.

‘Peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud berlarut-larut’ (3:1). ‘Lalu Abner mengirim utusan kepada Daud dengan pesan: "Milik siapakah negeri ini?”’ (Ay.12). Lagi, hal ini adalah hal yang masih dipertanyakan saat ini.

Abner pergi untuk mengatakan, ‘Adakanlah perjanjian dengan aku, maka sesungguhnya aku akan membantu engkau untuk membawa seluruh orang Israel memihak kepadamu’ (Ay.12). Pada akhirnya, hal ini terjadi dan untuk sesaat, setidaknya, tanah Israel bersatu.

Perpecahan begitu menghancurkan. Kita melihatnya di Timur Tengah saat ini. Kita melihatnya di gereja saat ini. Kita harus bersemangat demi persatuan.

Doa

TUHAN, aku berdoa agar ada damai dan solusi di Timur Tengah. Tolong aku untuk bersemangat dalam mewujudkan kedamaian, persatuan, dan pendamaian di gereja-Mu.

Pippa menambahkan

2 Samuel 3:14–16

‘Daud mengirim utusan juga kepada Isyboset, anak Saul, dengan pesan: "Berikanlah isteriku Mikhal, yang telah kuperoleh dengan seratus kulit khatan orang Filistin." Lalu Isyboset menyuruh mengambil perempuan itu dari pada suaminya, yakni Paltiel bin Lais. Dan suaminya berjalan bersama-sama dengan dia, sambil mengikuti dia dengan menangis sampai ke Bahurim. Lalu berkatalah Abner kepadanya: "Ayo, pulanglah." Maka pulanglah ia’

Saya tahu Mikhal memang sah bertunangan dengan Daud, tetapi saya tidak yakin ini adalah keputusan yang terbaik. Suami Mikhal yang miskin, Paltiel, tampak marah. Mikhal tidak ditanyai dulu, dan Daud hampir tidak membutuhkan istri lebih banyak, karena dia telah mempunyai setidaknya enam (2 Samuel 3:2-5). Mikhal mungkin lebih bahagia bersama Paltiel.

ayat hari ini

Yohanes 21:25

'Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.'

reader

App

Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Francis Chan, Crazy Love, (David C Cook, First edition, 2009) pp.54–55,179.

Joyce Meyer, The Everyday Life Bible, (Hodder & Stoughton, 2006).

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.