Hari 129

Bagaimana untuk Menuai Lebih dari yang Anda Tabur

Kebijaksanaan Mazmur 58:2–12
Perjanjian Baru Yohanes 6:1–24
Perjanjian Lama Hakim-hakim 9:1–57

pengantar

Walter Nishioka tahu bahwa pelayanan di hotel Hawai bagus di mana dia sarapan-siang setiap hari Rabu. Tetapi dia menyadari sesuatu yang bagus ketika dia ditawari sesuatu yang tidak terdapat pada menu, yaitu salah satu ginjal pramusaji.

Tuan Nishioka, saat itu berusia 70 tahun, dia adalah seorang pebisnis setempat. Dia menderita penyakit ginjal yang parah dan telah diberitahu dokter bahwa dia memerlukan seseorang untuk mendonorkan ginjal segera. Dia hampir menyerah mencari donor yang cocok sampai seorang pramusaji, Jose Rocasa, 52 tahun, memberikan salah satu ginjalnya secara sukarela. Nishioka berkata, ‘Tak ada waktu bagi saya untuk dapat bertahan dan para dokter berkata bahwa menemukan yang cocok pada waktu yang tepat adalah sulit. Tetapi dengan adanya pria baik itu dan karena banyak bantuan dari atas, kini saya hidup dan sehat.'

Pada usia 20 tahun ketika Tuan Nishioka sering berkunjung ke hotel. Jose Rocasa saat itu bekerja sebagai pramusaji di hotel itu juga. Rocasa mengingat bahwa Pak Nishioka selalu baik, dan memberi uang tip dengan murah hati. ‘Saya hanya ingin membantu beliau,’ katanya. ‘Selama bertahun-tahun, kami telah berteman karib yang mana beliau datang untuk makan siang dan saya melakukan yang terbaik untuk membuat beliau senang, dan beliau selalu baik pula pada saya. Tentu saja saya bilang, “Jangan khawatir. Saya bisa memberi Anda ginjal.”’

Tuan Nishioka menabur dengan murah hati dan menuai dengan murah hati.

Hari ini, kita melihat bahwa:

  • Anda menuai apa yang Anda tabur
  • Anda menuai kelak dari yang Anda tabur
  • Anda menuai lebih dari yang Anda tabur
Kebijaksanaan

Mazmur 58:2–12

Terhadap pembesar yang lalim

58ntuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Miktam dari Daud.

2 Sungguhkah kamu memberi keputusan yang adil, hai para penguasa?
  Apakah kamu hakimi anak-anak manusia dengan jujur?
3 Malah sesuai dengan niatmu kamu melakukan kejahatan,
  tanganmu, menjalankan kekerasan di bumi.
4 Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang,
  sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat.
5 Bisa mereka serupa bisa ular,
  mereka seperti ular tedung tuli yang menutup telinganya,
6 yang tidak mendengarkan suara tukang-tukang serapah
  atau suara pembaca mantera yang pandai.

7 Ya Allah, hancurkanlah gigi mereka dalam mulutnya,
  patahkanlah gigi geligi singa-singa muda, ya Tuhan!
8 Biarlah mereka hilang seperti air yang mengalir lenyap!
  Biarlah mereka menjadi layu seperti rumput di jalan!
9 Biarlah mereka seperti siput yang menjadi lendir,
  seperti guguran perempuan yang tidak melihat matahari.
10 Sebelum periuk-periukmu merasakan api semak duri,
  telah dilanda-Nya baik yang hidup segar maupun yang hangus.
11 Orang benar itu akan bersukacita, sebab ia memandang pembalasan,
  ia akan membasuh kakinya dalam darah orang fasik.
12 Dan orang akan berkata: “Sesungguhnya ada pahala bagi orang benar,
  sesungguhnya ada Allah yang memberi keadilan di bumi.”

Komentar

Menabur keadilan

Lebih dari 800 ribu orang (terutama wanita dan anak-anak) diperdagangkan untuk menjadi budak seks setiap tahun dalam perdagangan manusia yang sangat jahat. Ada sekitar 30 juta orang dalam perbudakan zaman modern ini dan hampir setiap hari kita membaca kejahatan yang dilakukan oleh ISIS dan rezim-rezim jahat.

Pemazmur berbicara melawan jenis ketidakadilan ini: ‘Sungguhkah kamu memberi keputusan yang adil, hai para penguasa? Apakah kamu hakimi anak-anak manusia dengan jujur?’ (Ay.2).

Dia berseru melawan penguasa-penguasa yang tidak berbicara jujur (Ay.2), yang hatinya merencanakan ketidakadilan dan yang tangannya ‘menjalankan kekerasan’ (Ay.3). Mereka para pendusta (Ay.4). Mereka mengabaikan seruan orang-orang yang menginginkan keadilan, baik manusia dan Allah sendiri, karena mereka ‘seperti ular tedung tuli yang menutup telinganya, yang tidak mendengarkan suara tukang-tukang serapah atau suara pembaca mantera yang pandai’ (Ay.5b-6).

Kepemimpinan adalah kunci dalam masyarakat. Pemimpin yang menabur ketidakadilan akan menuai konsekuensi yang mengerikan. Mereka menabur racun: ‘Bisa mereka serupa bisa ular...’ (Ay.5). Mereka menciptakan masyarakat yang tak stabil dan pada akhirnya akan ‘dihanguskan’ (Ay.10). Ketika ini terjadi akan ada kelegaan besar. Mereka menuai apa yang mereka tabur. ‘Sesungguhnya ada pahala bagi orang benar...’ (Ay.12a). Saat kita melihat prinsip ini di pekerjaan, kita berkata, ‘sesungguhnya ada Allah yang memberi keadilan di bumi’ (Ay.12).

Seringkali, penuaian terjadi lebih lama setelah penaburan. Meski kita harus menunggu sampai penghakiman terakhir, mazmur ini mengingatkan kita bahwa keadilan akan terjadi. Penghakiman Allah adalah hal baik. Berasal dari kasih-Nya. Allah menilai setiap kita jadi Dia peduli bagaimana kita memperlakukan sesama. Pada akhirnya, ketidakadilan akan kalah. Keadilan akan berjaya dan orang benar akan bersukacita (Ay.11).

Doa

Tuhan, bantu aku untuk melakukan segala yang aku bisa untuk menabur keadilan di dunia ini. Bantu aku untuk melawan ketidakadilan di mana pun aku melihatnya.
Perjanjian Baru

Yohanes 6:1–24

Yesus memberi makan lima ribu orang

(Mat. 14:13-21; Mrk. 6:32-44; Luk. 9:10-17)
6Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. 2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. 3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. 4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. 5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?” 6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. 7 Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” 8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: 9 “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” 10 Kata Yesus: “Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. 11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. 12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” 13 Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. 14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: “Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia.”

15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Yesus berjalan di atas air

(Mat. 14:22-33; Mrk. 6:45-52)
16 Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu 17 dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, 18 sedang laut bergelora karena angin kencang. 19 Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. 20 Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Aku ini, jangan takut!” 21 Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.

Orang banyak mencari Yesus

22 Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. 23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. 24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.

Komentar

Menabur dengan murah hati

Ada banyak pelajaran yang dapat dipelajari dari peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus. Salah satunya adalah prinsip bahwa penabur yang murah hati akan menuai dengan murah hati.

Yesus melihat banyak kerumunan mendatangi-Nya. Dia berkata kepada Filipus, ‘Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia...’ (Ay.5-6a). Iman seperti otot, tumbuh dengan peregangan.

Kenyataannya, meski Yesus bertanya begitu ‘...sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya’ (Ay.6b). Ini menunjukkan bahwa boleh bertanya selama tahu jawabannya. (kenyataannya, ketika saya praktek sebagai pengacara, saya hanya diajari untuk mengajukan pertanyaan yang saya tahu jawabannya.)

‘Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”’ (Ay.7-8).

Tindakan kemurahan hati anak ini tidak akan pernah dilupakan. Yesus mampu berbuat banyak dengan yang sedikit. Si anak memberi dengan murah hati apa yang ia punya. Tidak banyak. Sedikit sekali untuk orang banyak (Ay.9).

Makanan itu menjadi berkalilipat di tangan Yesus. Sedikitnya 5 ribu orang diberi makan dan banyak sisanya. Yesus berkata, ‘Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang’ (Ay.12). Jika diperlukan dasar alkitabiah, ini adalah dasar alkitabiah untuk tidak membuang-buang makanan. Pemubaziran namanya bila makanan dibuang secara sia-sia.

Dunia memproduksi cukup makanan untuk semua orang. Namun, 870 juta orang (1 dari 8 orang dari populasi dunia) sedang mengalami kelaparan karena kekurangan gizi. Di saat yang sama, sekitar sepertiga makanan diproduksi di dunia untuk konsumsi manusia setiap tahun, sekitar 1,3 milyar ton, hilang atau dibuang. Masing-masing atau secara berkelompok, kita perlu bertindak segera sesuai arahan Yesus : ‘... supaya tidak ada yang terbuang’ (Ay.12).

Apa yang Anda berikan pada Yesus, Dia melipatgandakannya. Rasul Paulus menulis, ‘Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga’ (2 Korintus 9:6).

Jadikan itu target Anda untuk menjadi orang yang paling murah hati. Murah hatilah dengan uang Anda, milik Anda, waktu Anda dan kasih Anda. Jangan berhenti memberi kepada Allah. Makin banyak yang Anda berikan makin banyak yang akan Anda tuai dan makin banyak Anda akan menikmati kebaikan Allah dalam hidup Anda.

Tepat setelah mujizat yang ajaib mengenai hal memberi makan 5 ribu orang, para murid terjebak dalam badai (Yoh 6:18). Yesus memanggil para murid untuk berpindah dari iman yang berdasarkan pada mujizat yang kelihatan yang memenuhi kebutuhan jasmani kepada iman yang total berserah pada-Nya dan firman-Nya.

Secara ajaib, Yesus berjalan di atas air menuju mereka. Mereka ketakutan (Ay.19). Yesus berkata kepada mereka, ‘Aku ini, jangan takut’ (Ay.20). Mengikut Yesus tak selalu mudah. Ada badai dan tantangan lain dalam hidup, tetapi hadirat Yesus bersama kita begitu mengubahkan. Tak heran orang banyak itu mencari Yesus (Ay.24).

Doa

Terimakasih Yesus karena Engkau melipatgandakan apa yang kuberikan pada-Mu. Tuhan, bantu aku untuk bermurah hati dengan segalanya, dengan uang, harta, keramahan, dan waktu yang kumiliki.
Perjanjian Lama

Hakim-hakim 9:1–57

Abimelekh menjadi raja di Sikhem

9Adapun Abimelekh bin Yerubaal pergi ke Sikhem kepada saudara-saudara ibunya dan berkata kepada mereka dan kepada seluruh kaum dari pihak keluarga ibunya: 2 “Tolong katakan kepada seluruh warga kota Sikhem: Manakah yang lebih baik bagimu: tujuh puluh orang memerintah kamu, yaitu semua anak Yerubaal, atau satu orang? Dan ingat juga, bahwa aku darah dagingmu.” 3 Lalu saudara-saudara ibunya mengatakan hal ihwalnya kepada seluruh warga kota Sikhem, maka condonglah hati orang-orang itu untuk mengikuti Abimelekh, sebab kata mereka: “Memang ia saudara kita.” 4 Sesudah itu mereka memberikan kepadanya tujuh puluh uang perak dari kuil Baal-Berit, lalu Abimelekh memberi perak itu sebagai upah kepada petualang-petualang dan orang-orang nekat supaya mengikuti dia. 5 Ia pergi ke rumah ayahnya di Ofra, lalu membunuh saudara-saudaranya, anak-anak Yerubaal, tujuh puluh orang, di atas satu batu. Tetapi Yotam, anak bungsu Yerubaal tinggal hidup, karena ia menyembunyikan diri.

6 Kemudian berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo; mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem.

7 Setelah hal itu dikabarkan kepada Yotam, pergilah ia ke gunung Gerizim dan berdiri di atasnya, lalu berserulah ia dengan suara nyaring kepada mereka: “Dengarkanlah aku, kamu warga kota Sikhem, maka Allah akan mendengarkan kamu juga. 8 Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami! 9 Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? 10 Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon ara: Marilah, jadilah raja atas kami! 11 Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah-buahku yang baik, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? 12 Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami! 13 Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? 14 Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri: Marilah, jadilah raja atas kami! 15 Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.

16 Maka sekarang, jika kamu berlaku setia dan tulus ikhlas dengan membuat Abimelekh menjadi raja, dan jika kamu berbuat yang baik kepada Yerubaal dan kepada keturunannya dan jika kamu membalaskan kepadanya seimbang dengan jasanya – 17 bukankah ayahku telah berperang membela kamu dan menyabung nyawanya, dan telah melepaskan kamu dari tangan orang Midian, 18 padahal kamu sekarang memberontak terhadap keturunan ayahku dan membunuh anak-anaknya, tujuh puluh orang banyaknya, di atas satu batu, serta membuat Abimelekh anak seorang budaknya perempuan menjadi raja atas warga kota Sikhem, karena ia saudaramu – 19 jadi jika kamu pada hari ini berlaku setia dan tulus ikhlas kepada Yerubaal dan keturunannya, maka silakanlah kamu bersukacita atas Abimelekh dan silakanlah ia bersukacita atas kamu. 20 Tetapi jika tidak demikian, maka biarlah api keluar dari pada Abimelekh dan memakan habis warga kota Sikhem dan juga Bet-Milo, dan biarlah api keluar dari pada warga kota Sikhem dan juga dari Bet-Milo dan memakan habis Abimelekh.” 21 Kemudian larilah Yotam; ia melarikan diri ke Beer, dan tinggal di sana karena takut kepada Abimelekh, saudaranya itu.

22 Setelah tiga tahun lamanya Abimelekh memerintah atas orang Israel, 23 maka Allah membangkitkan semangat jahat di antara Abimelekh dan warga kota Sikhem, sehingga warga kota Sikhem itu menjadi tidak setia kepada Abimelekh, 24 supaya kekerasan terhadap ketujuh puluh anak Yerubaal dibalaskan dan darah mereka ditimpakan kepada Abimelekh, saudara mereka yang telah membunuh mereka dan kepada warga kota Sikhem yang membantu dia membunuh saudara-saudaranya itu. 25 Sebab warga kota Sikhem itu menempatkan orang untuk menghadang dia di puncak gunung dan merampas setiap orang yang melewati mereka melalui jalan itu. Hal itu dikabarkan kepada Abimelekh. 26 Sementara itu Gaal bin Ebed beserta saudara-saudaranya telah datang dan pindah ke kota Sikhem. Warga kota Sikhem percaya kepadanya, 27 jadi pergilah mereka ke ladang; mereka mengumpulkan hasil kebun anggur mereka, dan mengirik memerasnya, lalu mengadakan perayaan. Mereka masuk ke kuil allah mereka dan makan minum sambil mengutuki Abimelekh. 28 Berkatalah Gaal bin Ebed: “Siapa itu Abimelekh dan siapa kita orang Sikhem, maka kita menjadi hambanya? Bukankah anak Yerubaal dan Zebul, wakilnya, menjadi hamba orang-orang Hemor, ayah Sikhem, jadi mengapakah kita menjadi hambanya? 29 Sekiranya orang-orang kota ini ada di dalam tanganku, maka tentulah aku mengenyahkan Abimelekh.” Lalu berkatalah ia ke arah Abimelekh: “Perkuatlah tentaramu dan majulah!” 30 Ketika Zebul, penguasa kota itu mendengar perkataan Gaal bin Ebed, bangkitlah amarahnya. 31 Ia mengirim utusan kepada Abimelekh di Aruma dengan pesan: “Gaal bin Ebed dan saudara-saudaranya telah datang ke Sikhem dan ketahuilah mereka menghasut kota itu melawan engkau. 32 Oleh sebab itu, berangkatlah pada waktu malam, engkau dan rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu, dan adakanlah penghadangan di padang. 33 Esoknya pagi-pagi, pada waktu matahari terbit, haruslah engkau menyerbu kota itu. Dan jika ia dan orang-orangnya keluar melawan engkau, maka engkau dapat berbuat kepadanya sesuai dengan keadaan yang kaudapati.”

34 Sebab itu berangkatlah Abimelekh pada waktu malam beserta segala rakyat yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka mengadakan penghadangan dalam empat pasukan untuk melawan Sikhem. 35 Ketika Gaal bin Ebed pergi ke luar dan berdiri di depan pintu gerbang kota itu, Abimelekh kebetulan bangun dari tempat penghadangannya beserta rakyat yang bersama-sama dengan dia. 36 Ketika Gaal melihat rakyat itu, berkatalah ia kepada Zebul: “Lihat, ada orang banyak turun dari puncak gunung.” Jawab Zebul kepadanya: “Itu bayang-bayang gunung, yang kausangka manusia.” 37 Kata Gaal sekali lagi: “Lihat, ada orang banyak turun dari gunung Pusat Tanah dan satu kelompok datang dari jalan Pohon Tarbantin Peramal.” 38 Jawab Zebul kepadanya: “Di manakah mulutmu itu yang mengatakan: Siapa itu Abimelekh, maka kita menjadi hambanya? Bukankah ini orang-orang yang telah kauhina itu? Majulah sekarang untuk memerangi mereka.” 39 Maka majulah Gaal dengan dipandangi oleh warga kota Sikhem, lalu berperang melawan Abimelekh. 40 Tetapi Abimelekh mengejar dia, dan ia melarikan diri dari depannya, dan banyaklah orang tewas sampai di depan pintu gerbang. 41 Adapun Abimelekh tinggal di Aruma, tetapi Zebul mengusir Gaal dan saudara-saudaranya, sehingga mereka ini tidak dapat tinggal di Sikhem. 42 Keesokan harinya orang-orang kota itu pergi ke ladang. Setelah hal ini dikabarkan kepada Abimelekh, 43 dibawanyalah rakyatnya, dibaginya dalam tiga pasukan, lalu mereka mengadakan penghadangan di padang. Ketika dilihatnya, bahwa orang-orang kota itu keluar dari dalam kota, bangunlah ia menyerang mereka serta menewaskan mereka. 44 Abimelekh dan pasukan yang bersama-sama dengan dia menyerbu dan menduduki pintu gerbang kota, sedang kedua pasukan lain itu menyerbu dan menewaskan semua orang yang ada di padang. 45 Sehari-harian itu Abimelekh berperang melawan kota itu; ia merebut kota itu dan membunuh orang-orang yang di dalamnya; kemudian dirobohkannya kota itu dan ditaburinya dengan garam.

46 Mendengar itu masuklah seluruh warga kota Menara-Sikhem ke dalam liang di bawah kuil El-Berit. 47 Dikabarkanlah kepada Abimelekh, bahwa seluruh warga kota Menara-Sikhem telah berhimpun di sana. 48 Lalu Abimelekh dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia naik ke gunung Zalmon. Abimelekh mengambil kapak, lalu memotong dahan-dahan kayu, mengangkatnya dan meletakkannya ke atas bahunya sambil berkata kepada rakyatnya yang bersama-sama dengan dia: “Turutilah dengan segera perbuatanku yang kamu lihat ini.” 49 Kemudian rakyat itu juga masing-masing memotong dahan-dahan, lalu mengikuti Abimelekh, meletakkan dahan-dahan itu di atas liang dan membakar liang itu di atas kepala orang-orang itu. Demikianlah semua penduduk kota Menara-Sikhem juga mati, kira-kira seribu orang laki-laki dan perempuan.

Abimelekh mati ditimpa batu

50 Selanjutnya Abimelekh pergi ke Tebes; ia mengepung Tebes, lalu merebutnya. 51 Tetapi ada sebuah menara yang kuat di tengah-tengah kota, dan semua laki-laki dan perempuan, seluruh warga kota itu, melarikan diri ke situ; mereka menutup pintu di belakangnya dan naik ke atas sotoh menara itu. 52 Lalu sampailah Abimelekh ke menara itu, menyerangnya, dan dapat menerobos sampai ke pintu menara itu untuk membakarnya. 53 Tetapi seorang perempuan menimpakan sebuah batu kilangan kepada kepala Abimelekh dan memecahkan batu kepalanya. 54 Dengan segera dipanggilnya bujang pembawa senjatanya dan berkata kepadanya: “Hunuslah pedangmu dan bunuhlah aku, supaya jangan orang berkata tentang aku: Seorang perempuan membunuh dia.” Lalu bujangnya itu menikam dia, sehingga mati. 55 Setelah dilihat oleh orang Israel, bahwa Abimelekh telah mati, pergilah mereka, masing-masing ke tempat kediamannya. 56 Demikianlah Allah membalaskan kejahatan yang dilakukan oleh Abimelekh kepada ayahnya, yaitu pembunuhan atas ketujuh puluh saudaranya; 57 juga segala kejahatan orang-orang Sikhem ditimpakan kembali oleh Allah kepada kepala mereka sendiri. Demikianlah kutuk Yotam bin Yerubaal mengenai mereka.

Komentar

Menabur kesetiaan

Saya telah mengetahui, selama bertahun-tahun, bagaimana mereka yang menabur kesetiaan kepada pemimpin mereka menuai tingkat kesetiaan yang tinggi ketika mereka sendiri mengemban tugas sebagai pemimpin. Di satu sisi, mereka yang menolak untuk setia di bawah kepemimpinan dan yang membuat masalah, menuai sikap ketidaksetiaan yang sama jika mereka mengemban tugas sebagai pemimpin.

Dalam renungan ini, kita dapat melihat konsekuensi yang mengerikan akan ketidaksetiaan Abimelekh terhadap ayahnya dan saudara-saudaranya. Abimelekh menabur kekerasan. ‘Abimelekh memberi perak itu sebagai upah kepada petualang-petualang dan orang-orang nekat supaya mengikuti dia... lalu membunuh saudara-saudaranya... tujuh puluh orang’ (Ay.4-5). Yang termuda berhasil bersembunyi, satu-satunya yang berhasil bertahan hidup.

Kita melihat prinsip alkitabiah ini dalam pekerjaan: kita menabur apa yang kita tuai. Abimelekh menabur dengan tidak setia dan dengan kekerasan. Dia menuai ketidaksetiaan dan kekerasan. Awalnya, dia bersekongkol dengan para penduduk Sikhem (Ay.2 dan seterusnya). Tetapi tiga tahun kemudian, perasaan buruk mencuat di antara Abimelekh dan penduduk Sikhem, sehingga memperdaya Abimelekh.

Abimelekh menuai apa yang dia tabur. Para pemimpin Sikhem bekerja dengan licik di belakangnya. Kekerasan menjadi bumerang: kekerasan yang membunuh 70 saudaranya, putra-putra Yerubaal, pecah antara Abimelekh dan para pemimpin Sikhem, yang menjalankan kekerasan itu (Ay.23-24).

Abimelekh tidak menunjukkan kesetiaan kepada orang-orang Sikhem. Dia menggunakan mereka di saat ia butuh mereka (Ay.2), namun, dia tak sungkan menghabisi mereka (Ay.42-49).

Akhirnya, mereka semua menuai apa yang mereka tabur, dan Abimelekh sendiri dibunuh setelahnya (Ay.53-54). Sang penulis menyimpulkan: ‘Demikianlah Allah membalaskan kejahatan yang dilakukan oleh Abimelekh kepada ayahnya, yaitu pembunuhan atas ketujuh puluh saudaranya: juga segala kejahatan orang-orang Sikhem ditimpakan kembali oleh Allah kepada kepala mereka sendiri. Demikianlah kutuk Yotam bin Yerubaal mengenai mereka’ (Ay.56-57).

Doa

Tuhan, bantu kami untuk setia satu sama lain di gereja, di tempat kerja, di keluarga kami dan di dalam pertemanan kami. Bantu kami sebagai masyarakat untuk menabur kebenaran dan keadilan, kemurahan hati dan kesetiaan.

Pippa menambahkan

Hakim-hakim 9:1–57

Betapa sedihnya melihat kehancuran keluarga Gideon (Yerubaal). Saya pikir dia perlu membaca Buku Pernikahan dan Buku Pengasuhan oleh Nicky dan Sila Lee, dan harus berkonsentrasi lebih pada wilayah kehidupan mereka. Keluarga kita begitu penting dan kita perlu menginvestasikan waktu bersama mereka.

ayat hari ini

Yohanes 6:12

‘Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang’

reader

App

Download the Bible in One Year app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.